Pengalaman Berteman Dengan Anak Indigo #1 - Cerita Seram Kaskus

Pengalaman Berteman Dengan Anak Indigo #1

panggil saja aku resa, aku lahir di desa kecil yang menurutku nggak maju dan jauh dari keramaian kota. ceritaku dimulai dari perkenalanku dengan seorang vokalis cewek bernama icha. aku adalah bassis dan aku mempunyai band yang sering ikut ajang festival maupun parade yang diadakan di daerah sekitar tempatku berasal. indigo adalah hal yang menurutku adalah istimewa saat itu dan aku begitu mengagumi orang yang memiliki kemampuan istimewa. semua itu terdapat pada icha vokalis cewek di band ku itu.

waktu itu aku dan teman - teman satu bandku yaitu rere ( drum ), andy ( gitar ), andre ( gitar+kakaku ), dan joe ( vokalis cowok ), mulai berembug untuk ikut ajang yang bergengsi di daerahku waktu itu. ajang itu adalah festival se-kedu yang diadakan setahun sekali, kami sangat antusias dan bermimpi untuk dapat mengangkat piala bersama - sama. mulai kita melancarkan strategi jitu untuk mengikuti acara tersebut. mulai dari memikirkan lagi yang akan dibawakan, perfom diatas panggung, dan aransemen musik yang wajib mengundang pesaing lain untuk ikut melihat permainan kita. kita berkumpul di rumah rere yang kebetulan dia adalah anak camat di daerah kita, kita menentukan lagu yang akan dibawakan untuk mendampingi satu lagu wajib dari panitia. saat semua sudah tersusun rapi tiba - tiba sang vokalis joe mengatakan untuk tidak mengikuti event ini, dia memilih untuk mengganti suasana band yang terkesan membosankan dengan vokalis cowok. dia menyarankan untuk mencari vokalis cewek yang punya tampang cantik dan suara bagus untuk menambah nuansa band jadi lebih hidup. awalnya semua personil agak ragu dengan keputusan joe karena dia termasuk berpengaruh dalam band ini. namun atas desakan joe, akhirnya kita memilih untuk menuruti kemauan dia. oke, kita mulai membuat rencana baru dengan mencari vokalis cewek. berhari - hari kita mencoba mencari kenalan cewek yang punya tampang mendingan dan suara enak di dengar dan sudah berulang kali mengaudisi mereka, namun kita tak menemukan satupun yang sesuai dengan karakter musik band kita. di tengah kebuntuan kita tiba - tiba rere yang masih aktif kuliah di kota x memberikan saran untuk mencoba jamming dengan teman kampusnya yang bernama icha. dengan semangat yang sedikit menurun dikarenakan belum menemukan vokal yang pas dan waktu semakin sedikit. kita iyakan saja tawaran dari rere tersebut. " nah masalahnya tinggal dimana si icha nginep pas kita latian ?, kan nggak mungkin dia bolak balik dengan menempuh perjalanan 2 jam cuma buat latian " sahut rere. kita mulai terdiam dan berfikir dimana si icha itu bakal tinggal selama kurang lebih 2 minggu latian. kita saling memandang satu sama lain ( bukan maho gan ) berharap ada dari salah satu kita yang mau menawarkan diri untuk memberikan tumpangan buat icha. krik krik krik setengah jam berlalu kita masih saling sok mikir sambil sebentar garuk - garuk kepala mengisyaratkan kebingungan. tiba - tiba andre kakak ane ngomong " udah, biar si icha nginep di tempat aku aja ntar aku ngomong sama orangtua aku kalau ini untuk keperluan band ". dalam hatiku lumayan juga nih kan sapa tau icha tuh cakep terus bisa waaaaaaaaaa ( ngaku pada mikir apa nih semua ). lanjut........ yak semua plan sudah siap, lagu, aransemen, aksi panggung, semua sudah lengkap tinggal kita jamming bareng si icha untuk melihat seberapa jauh kemampuan icha kasih warna di band kita. hari yang ditentukan datang, rere yang sebagai temen si icha jemput dia di kostnya. semua personil harap - harap cemas nunggu kedatangan rere dan icha ( aslinya sih penasaran nih si icha cakep apa kagak ) . semua personil lengkap dan kumpul di rumahku karena sekalian memperkenalkan icha kepada keluargaku. bremmmm bremmm bremmm terdengar suara khas motor rere yang parkir di depan rumahku. dengan wajah penuh harapan ( sebenernya sih roman wajah mesum ). " assalamualaikum " terdengar salam rere dari luar. " wa'alaikumsalam re ayo masuk, kita udah lama nih nunggu kamu " sahut kakakku. masuklah icha, dan mulai berkenalan dengan kita. dan yang aku bayangkan jauh berbeda dengan aslinya, icha cakep gan, putih banget kayak cewek - cewek dari kota lautan api gan sumpe deh, putih, cantik, ada lesung pipinya pula, duh duh gan. dengan malu - malu dia memperkenalkan diri kepada kita dan menceritakan pengalaman ngeband dia dulu. keliatan dari wajahnya kalau dia terkesan mendewakan kita, dan ternyata itu ulah si rere yang terlalu berlebihan menceritakan musikalitas band kita ke icha .

" icha, paling suka nyanyi lagu apa nih, soalnya kita harus nyesuaiin warna musik kita sama karakter vokal kita " tanya kakakku.
" ya icha sih suka lagu yang nge-bit mas, tapi jangan yang triak - triak kayak metal gitu " jawab icha.
" pas banget tuh ca, soalnya lagu kita juga nuansanya ceria dan ngebit " kataku.
" emang mau bawa berapa lagu mas, tapi aku malu mas soanya aku masih jelek nyanyinya " kata icha.
" ah nyantai aja cha, orang kita juga masih pemula cha.. yang penting kan kita kompak dan saling memahami kekurangan setiap personil " sambut andy ( ah dia mah sok bijak padahal ada unsur cabul nih :P ).
" ya udah, masalah lagu gampang bisa ditentuin di studio yang penting sekarang icha istirahat dulu dikamar atas. biar ntar sore bisa ngobrol lebih enak " sahut kakakku.
" oke deh mas, icha juga mau kenalan sama keluarganya mas " kata icha.

masuklah icha ke dalam rumahku dan mulai berkenalan dengan orangtuaku, dia disambut hangat bak anak oleh ibu dan bapakku. dia langsung masuk ke kamar yang sudah disiapkan untuk dia dan kita mulai deh mengutarakan naluri lelaki.

" eh re, tuh cakep amat icha re udah kayak artis aja mukanya " kata andy
" iya lah, temen - temen aku tuh cakep semua " jawab rere
" ah udah ketebak otak mesum kamu ndy, paling bentar lagi dipacarin kan ? " timpalku. di band emang cuma aku yang jomblo dan jarang deket sama cewek, padahal aku waktu itu kerja di distro.
" udah - udah, bisikan jahat disimpan ntar dulu, yang penting sekarang kita siapin materi buat latian besok siang " kakakku mulai menengahi. waktu beranjak menuju sore, awan mulai terlihat anggun dengan warna jingga meronanya dan itu menandakan waktunya anak - anak pulang. kini tinggal tersisa aku dan kakakku untuk berembug lebih serius tentang bagaimana kita mulai membuat icha nyaman di rumah kita, karena kenyamanan juga berpengaruh sama kualitas vokal icha ( jangan mikir mesum gan ).
krekkkk............ pintu kamar icha dibuka dan terlihat muka manis icha menyapa kita yang tengah asik ngobrol.

" selamat sore mas andre dan resa " sapa icha. duh gan cakep banget icha pas bangun tidur gan ;wowcantik ane sampe mlongo liat muka dia gan.
" sore cha, sini duduk sama kita sambil ngobrolin masalah lagu " jawab kakak aku.
" cha, kita sudah sepakat buat bawain 2 lagu, lagunya ini sama itu cha pernah denger kan ? " tanyaku.
" emm, pernah sih sa, tapi agak susah tuh cengkoknya " kata icha.
" ah santai cha, kita juga nggak bakal bawain lagu sama kayak aslinya bakal banyak yang kita rubah cha tenang aja " jawabku lagi.
" iyadeh sa, ntar aku kirim lagunya terus aku dengerin di hape yah sekarang aku mandi sama makan dulu soalnya badan udah lengket nih " kata icha.
" sip, ntar abis magrib kita ngobrol lebih banyak lagi, kamu nggak usah makan diluar makan disini aja ya " sambut kakakku.
selesai magrib aku dan kakakku menunggu icha di lantai 2 tempat biasa anak - anak band ngumpul.
tap tap tap terdengar suara langkah kaki menaiki tangga. ternyata icha dateng dengan kaos oblong dan celana pendek ( bisa kebayang kan gan ). tapi ada yang aneh, icha nampak membawa bungkusan plastik hitam entah apa itu.

" apaan tuh cha ? " tanyaku
" ini sa, rokok aku " jawab icha.
" hah " sambil mlongo aku kaget setengah mati kalau icha ternyata perokok kelas berat. bahkan dia bawa rokok nggak nanggung - nanggung gan. dia bawa 2 slop buat persediaan tinggal di tempat ane gan.
" icha ngrokok yah ? " tanya kakakku.
" iya mas, soalnya kalau nggak ngrokok malah mood aku bisa ilang mas " jawab icha. sungguh diluar dugaan gan. okelah lupakan masalah dia ngrokok atau nggak, itu hak dia.

asik kita ngbrol bertiga sambil diselingi bercandaanku yang membuat malam seakan cepat berlalu. tanpa terasa waktu menunjukan pukul 11 malam dan aku pamit buat tidur dulu soalnya besok aku masih kerja. aku pamitan sama mereka berdua dan biar kakak aku yang nuntasin perkenalan band sama icha.