Pengalaman Berteman Dengan Anak Indigo #13 - Cerita Seram Kaskus

Pengalaman Berteman Dengan Anak Indigo #13

aku melihat 2 sosok anak kecil yang berlarian menaiki tangga, aku melihat dengan kedua mataku !! mereka bukan seperti sosok tuyul yang biasa diceritakan di film - film misteri biasanya. mereka seperti anak kecil pada umumnya. namun aku seperti mengenal mereka. benar ......... mereka adalah teman sebayaku yang dulu meninggal karena kecelakaan. mereka berlari melintas di depanku. sungguh sangat mengerikan pemandangan yang aku saksikan ini, mereka seakan tak memperdulikanku, mereka hanya berlari dan bercanda, dengan baju yang kotor dan puluhan luka yang menganga di tubuh mereka. icha hanya tersenyum melihatku yang heran dan ketakutan ini. mereka berlari menjauh dariku dan pada akhirnya sebelum mereka tak terlihat, mereka melihat kearahku dan tersenyum sambil melambaikan tangan kepadaku. bisa kalian bayangkan bagaimana perasaanku saat itu. malam hari aku melihat hal yang sungguh diluar akal sehatku. aku yang masih merasa syok kembali ditenangkan oleh icha.
" resa nggak usah takut, mereka nggak bisa ngelukain resa kok. mereka hanya ingin membuat resa mengenal mereka aja ". aku mau berkata apa lagi, ini memang pilihanku untuk tidak menutup mata batinku. aku harus kuatkan semua. ini demi dia, pasti tak lama lagi akan segera berakhir. " yuk turun sa, aku capek kepingin tidur ". sebenarnya aku masih sedikit trauma dengan keadaan ini. masih terjadi pertempuran dalam hati ini, antara takut dan terpaksa kujalani demi orang yang ingin kujaga. ragu aku untuk menuruni tangga sebenarnya. aku takut jika aku turun ke bawah aku menemukan hal yang lebih menyeramkan. namun icha memaksaku untuk segera turun. aku tau dia belum begitu mengantuk, mungkin dia ingin membuatku jadi terbiasa dengan keadaan yang baru ini jadi dia mengajakku turun. baiklah tak ada pilihan lain, aku menuruti kemauan dia. pelan - pelan aku menuruni anak tangga satu persatu sambil melirik ke kanan kiri layaknya seorang pencuri. bawah aku melihat ibuku sedang mengambil nasi di dekat meja makan. huh kurasa keadaan masih dapat terkendali dan belum ada tanda - tanda kemunculan mereka. masih perlahan aku melangkah sampai menuju ke anak tangga terakhir, dan aku masih melihat sekeliling. di dapur aku tak melihat apapun juga berarti semua akan baik - baik saja. namun setelah aku mengarah ke ruang makan yang searah dengan kamar icha terjadi hal yang menyeramkan lagi ..........