Malang Mysterio #8 - Misteri Pohon Angsana jl Jend Sudirman Kota Batu - Cerita Seram Kaskus

Malang Mysterio #8 - Misteri Pohon Angsana jl Jend Sudirman Kota Batu

Kurang lebih sebulan yang lalu terjadi peristiwa tabrakan maut yang menghebohkan masyarakat kota Batu maupun Malang , saking hebohnya hingga detik ini orang masih saja membicarakannya termasuk para mahasiswa di kampusku , apalagi salah satu korban dari kecelakaan maut itu adalah Mbak Memei yang sejurusan denganku di Ikom UMM..... kronologis yang kubaca di media massa menyebutkan bahwa tabrakan maut itu terjadi pada saat tengah malam , mbak Memei beserta teman temannya baru saja pulang dari sebuah villa di Songgoriti , kabarnya mereka sedang melakukan pesta miras dan sex di villa itu , bahkan saat dievakuasi dari dalam mobil beberapa jenazah mereka ditemukan dalam keadaan bugil..... namun bukan hal itu yang mengganjal di benakku tapi ada hal lain yang sepertinya bersifat mistis dibalik peristiwa tabrakan maut itu , bagaimana bisa mobil Taruna yang mereka tumpangi sampai hancur lebur tak berbentuk padahal hanya menabrak sebatang pohon angsana yang diameter batangnya hampir sama dengan pohon pepaya , dan yang mencengangkan adalah pohon angsana itu tidak patah ataupun roboh..... pohon itu tetap tegak berdiri di tepian trotoar jl Jend Sudirman kota Batu.

Pagi ini juga kuajak Steve menuju kota Batu , dia sama penasarannya denganku dan ingin mencoba menyingkap tabir gaib dari pohon angsana itu.

Steve : " kita ngga ngajak mbak niken sama mas pendik nih ?! "

Me : " ngga usah deh , mereka lagi repot bikin tugas stiv "

Steve : " trus kita gak pake infrasound sama hio nih mas ?! "

Me : " ngga usah deh , lu deteksi aja energi makhluk gaibnya...kalo perlu lu habisin aja sekalian"

Steve : " oke bos , kita liat aja ntar "

Bergegas kupacu motorku menuju kota Batu , udara dingin langsung terasa saat kami memasuki daerah Lawang yang merupakan perbatasan antara kota Malang dan kota Batu.

Steve : " asik juga ya mas pemandangannya , masih hijau banget alamnya "

Me : " ya moga aja tetep hijau terus stiv , daerah lain udah habis hutannya pada dibabatin "

Seperempat jam kemudian kami tengah melintasi stadion Brantas kota Batu , beberapa bus Puspa Indah tampak saling kebut di jalan raya yang lurus beberapa puluh meter ini.... lebih baik kupelankan laju motorku sambil melihat lihat taman bunga yang berada di tengah jalan.

Steve : " enak ya mas jadi orang mbatu , kotanya asri banget kayak gini "

Me : " ha..ha... gw juga pengennya beli tanah di sini , pengen bikin villa gitu stiv , tapi duitnya siapa ?!??! "

Steve : " ha..ha..ha.. "

Tak butuh waktu lama kami telah berada semakin dekat dengan lokasi tkp , pohon angsana itupun mulai terlihat selepas kami melewati pom bensin.

Steve : " yang mana pohonnya mas ?! "

Me : " itu di trotoar sebelah kanan "

Kini jarak kami dengan pohon itu hanya tingal beberapa meter saja , namun ketika hendak kuseberangi jalan raya ini mendadak terjadi sesuatu dengan Steve

Tiba tiba saja Steve jatuh terjengkang dari boncengan motorku , ia menggelepar di tepi jalan sambil memegangi dadanya yang sepertinya kesakitan..... seketika aku merasa panik dan secepatnya kutolong dia.

Me : " stiv ?!... lu kenapa ??!?! "

Steve : " ahhh...ahh.... aaku ngga kuat mas !! ssakit banget dadaku "

Me : " waduh , lu bisa bangun ngga ?!?! "

Steve : " aakuu nngga kuat mas "

Kepanikan yang kurasakan semakin tak terkendali lagi , aku bingung harus bagaimana menolong Steve yang masih menggelepar di tepi jalan ini....nafasnya tersengal sengal dan mukanya dibanjiri keringat bahkan tak lama kemudian kulihat darah segar mengalir dari hidungnya.

Beruntung ada seorang warga sekitar yang mengetahui keberadaan kami di tepi jalan ini , seorang bapak bapak agak gendut langsung datang tergopoh gopoh menghampiri kami.

Bapak : " loh lapo iki mas koncone ?! "

(loh kenapa ini mas temannya ?!)

Me : " mboten ngertos pak , kulo nggeh bingung "

(ngga tau pak , saya juga bingung)

Bapak : " wes ayo mas dijunjung bareng , omahku cedake pom bensin kono "

(udah ayo mas diangkat bareng , rumahku dekat pom bensin sana)

Me : " nggeh pak !! "

Berdua aku dan bapak itu menggotong tubuh Steve menuju ke rumahnya yang tak jauh dari jalan ini , begitu tiba kami langsung merebahkan tubuh Steve di amben bambu yang ada di teras dan kulepas helm yang masih dikenakannya.

Bapak : " sek mas tak jupukno ombe "

(bentar mas aku ambilin minum)

Me : " wo nggeh pak "

Dengan tergesa bapak itu masuk ke rumahnya lalu keluar lagi membawa sebotol air mineral , tangan Steve yang tak lagi memegangi dadanya kini terulur meraih botol itu dan secara perlahan mereguknya.

Bapak : " iki ndek mau ape dolen ndek payung tha sampeyan mas ?! "

(ini tadi mau main ke payung tha kamu mas ?!)

Me : " mboten pak , bade ningali uwet bekase tabrakan mawon "

(ngga pak , mau lihat pohon bekas tabrakan saja)

Bapak : " wo uwet pinggir ndalan iku tha mas ?!... ono danyange mas iku saiki ambek wong kene disebari kembang , ben gak njaluk tumbal "

(wo pohon pinggir jalan itu ya mas ?!... ada penunggunya mas itu sekarang sama orang sini disebarin kembang , biar gak minta tumbal)

Me : " niku danyange nopo lho pak ?! "

(itu penunggunya apa lho pak ?!)

Bapak : " aku yo gak tau weruh ki , jare wong pinter uwet iku dinggoni siluman mas , khodame pendekar jaman mbiyen umure sewu tahun punjul "

(aku juga ngga pernah lihat , kata orang pinter pohon itu ditempatin siluman mas , khodamnya pendekar jaman dulu umurnya seribu tahun lebih )

Me : " lha kok mboten dikon ngaleh mawon pak ?! "

(lha kok tidak disuruh pergi saja pak ?!)

Bapak : " halah mas , gak nok seng wani.... iku silumane kuat , iso iso malah mati dhewe wong seng gawe perkoro "

(halah mas , gak ada yang berani...itu silumannya kuat , bisa bisa malah mati sendiri orang yang bikin perkara)

Me : " kulo nggumun mawon pak kok pas tabrakan niku mobile ajur remuk nanging uwite mboten kenopo nopo "

(saya heran saja pak kok pas tabrakan itu mobilnya hancur lebur tapi pohonnya ngga kenapa napa)

Bapak : " lha iku mas , aku yo melu nulungi pas tabrakan iku.... halah gak trimo mobile seng ajur nanging wonge njero mobil mati kabeh ngasi gak karuan bentuke mas , ono seng sigar sirahe ngasi moncrot polone , ono seng jebol wetenge ngasi metu kabeh ususe , opo maneh seng arek wedok mas podo tugel kabeh tangan ambek sikile....wes pokoke medeni mas , aku nek kelingan maleh mrinding dhewe "

(lha itu mas , aku juga ikut nolongin waktu tabrakan itu... halah gak terima mobilnya saja yang hancur tapi orangnya di dalam mobil mati semua sampe gak karuan bentuknya mas , ada yang pecah kepalanya sampe keluar otaknya , ada yang jebol perutnya sampe keluar ususnya , apalagi yang perempuan mas pada patah semua tangan dan kakinya...udah pokoknya serem mas , aku kalo ingat malah merinding sendiri)

Me : " ngge pak kulo sampun ngertos saking photo "

(iya pak saya udah tau dari photo)

Bapak : " nek perkoro uwite gak kenopo nopo yo mergo onok danyange iku mas akhire dadi keramat , mbiyen nate ape ditegor malah tugel grajine... mboh nek tak pikir kok yo malah bingung dhewe , kok iso yo mas ?! "

(kalo perkara pohonnya gak kenapa napa ya karena ada penunggunya itu mas akhirnya jadi keramat , dulu pernah mau ditebang malah patah gergajinya...entah kalo aku pikir kok ya malah bingung sendiri , kok bisa ya mas ?!)

Tak ada jawaban memuaskan dari bapak ini , ternyata beliau sama tidak mengertinya denganku..... i know that it is hard to reveal the mystery behind this , lagipula aku juga tak mungkin mengajak teman temanku buat beruji nyali di pohon angsana itu saat malam hari , sama saja dengan mempertaruhkan nyawa.

Kulihat kondisi Steve berangsur angsur mulai pulih , kini ia tengah selonjoran di amben bambu sementara tatapan matanya tampak layu seperti orang yang kehabisan energi.

Me : " stiv , gak pa pa lu ?!

Steve : " udah lumayan mas...tadi aku kena pancaran energi makhluk penunggu pohon itu , langsung bentrok sama energiku makanya aku jatuh "

Me : " trus dada lu tadi kenapa ?! "

Steve : " itu pancaran energinya kenanya di cakra jantungku mas , aku gak kuat mau balikin energinya "

Me : " menurut lu makhluk apaan yang ada di situ ?! "

Steve : " sama kayak yang dibilang bapak tadi mas , gak jelas siluman apaan tapi umurnya tua banget makanya pancaran energinya kuat banget "

Me : " lu sanggup ngga ngatasin tu siluman ?! "

Steve : " aku beneran ngga sanggup mas , aku ngga ada apa apanya dibanding makhluk itu....sori mas "

Steve yang biasanya sanggup menghadapi berbagai macam makhluk gaib kini tampak bagaikan orang yang kalah sebelum berperang , akupun juga tak mungkin memaksanya karena hal itu benar benar di luar kemampuannya.... kurasa rasa penasaran kami yang terlalu tinggi ini tak akan pernah menemukan jawabannya , tabir gaib yang menyelimuti pohon itu gagal untuk kami kami singkap walau hanya sedikit saja..... biarlah pohon angsana itu tetap menjadi misteri untuk selamanya.