Malang Mysterio #3 - Penjelajahan Mistis Di Kampus UMM #2 - Seri 1 Part II Rekk - Cerita Seram Kaskus

Malang Mysterio #3 - Penjelajahan Mistis Di Kampus UMM #2 - Seri 1 Part II Rekk

kupandangi wajah kedua rekanku yang masih basah oleh peluh lalu kutanyakan pada mereka apakah masih sanggup melanjutkan penjelajahan mistis ini .

Me : ” gimana ?! sanggup ngga ngelanjutin lagi ?! ”

Zul : ” kamu gimana met ?! aku oke oke aja ”

Memet : ” Haduhh , sakjane aku pengen muleh… tapi yo wis ra po po aku melu wae ”

(haduuh , sebenernya aku ingin pulang…tapi ya udahlah ngga apa apa aku ikut saja)

Me : ” yo bro , nanggung nek muleh saiki ”

( ya bro , nanggung kalo pulang sekarang)

Perlahan kami bangkit dan meninggalkan beranda Dome , aku mengajak kedua rekanku itu menuju tepi sungai lalu pipis berjamaah ” cuuuurrr ” , sambil pipis kami merundingkan area selanjutnya yang akan dijelajahi….

Zul : ” Kemana lagi kita ?! “

Me : ” Enaknya kemana ?! ”

Zul : ” Kita ke situ aja deh , kantin asri ”

Me : ” Ya udah kalo gitu , piye met ?! ”

Memet : ” Oyi , tapi santai wae yo !!.. aku tak lungguh thok wae karo mbukak friendster , ra melu mubeng ”

(iya , tapi santai saja ya !!.. aku duduk saja sambil buka friendster , ngga ikut keliling )

Me : ” Yo , it’s okay bro !!! “

Kami lalu beranjak ke arah Kantin Asri yang berada tak jauh dari Dome , kantin ini adalah salah satu kantin favorit para mahasiswa UMM karena suasananya sangat asri dan teduh oleh pepohonan rindang…. katanya ada cukup banyak orang yang pernah melihat penampakan makhluk halus di situ , konon ada sosok berwujud Kuntilanak yang menghuni pepohonan di sekitar kantin itu… entah benar atau tidak , let’s we see !!!

” plak..plak..plak.. ” terdengar suara langkah kaki kami saat menaiki anak tangga besi menuju ke kantin Asri yang letaknya agak meninggi , begitu sampai di sana pandangan kami menyapu keadaan kantin yang tampak remang oleh pencahayaan bohlam 5 watt… stand stand dagangan terlihat kosong dan begitu juga meja meja kecil di kantin ini , semuanya kosong….. memangnya siapa orang yang mau ngopi di sini saat tengah malam begini ?!?!….. langsung saja kami duduk di salah satu meja kecil sambil bersantai sejenak , si Memet asik online dengan ponselnya , si Zul cuma ngerokok sambil bengong sementara aku juga sedang merokok sambil memutar sebuah lagu dari ponselku , sebuah lagu jawa yang konon sangat digandrungi oleh kaum Kuntilanak....lagu ini berjudul ‘ Lingsir Wengi ‘ , dengan lembut lagu ini mengalun dari speaker ponselku dan memecah kesunyian malam , sesekali juga terdengar suara kelelawar yang terbang bersliweran di pepohonan lebat sekitar kantin Asri ini… aku jadi merasa agak agak merinding dan begitu juga kedua rekanku , sepertinya kami merasakan ada hawa aneh di sini.

Me : ” Zul , kok hawanya jadi gini ?!.. ”

Zul : ” Aku juga ngga tau vig , ini lengan sama pahaku rasanya agak dingin ”

Memet : ” aku juga agak berat zul kepalaku ini , mataku juga agak kabur lihat layar hape ”

Daripada cuma duduk duduk ngga jelas aku mengajak Zul buat melihat lihat keadaan sekitar kantin ini , di sebelah timur ada bangunan perpustakaan dan di sebelah selatan ada area parkiran yang begitu lapang…. berdua kami berkeliling tanpa senter , sementara si Memet kami biarkan duduk sendirian di kantin , biarkan saja dia asik buka friendsternya sambil mendengar lagu ‘ Lingsir Wengi ‘ dari ponselku yang kutaruh di atas meja.

Kunyalakan 2 batang hio lalu kuberikan sebatangnya buat si Zul , kini kami mengelilingi sisi kanan dari bangunan perpustakaan UMM yang suasananya tampak remang oleh pencahayaan beberapa lampu neon , namun karena merasa kurang seram aku mengajak Zul turun ke area parkiran yang begitu lapang sekaligus juga begitu gelap gulita…. sesampainya di sana kami duduk bersila sambil mengamati keadaan sekitar , hanya ada pepohonan lebat yang semakin membuat area parkiran ini terlihat begitu mencekam…. mendadak kami merasa terkesiap , ada sesuatu yang tiba tiba terbang bersliweran di antara dedaunan pohon yang lebat dan insting kami mengatakan bahwa sesuatu itu bukanlah kelelawar.

Zul : ” Vig , yang tadi apaan ?! ”

Me : ” ngga tau zul , aku ngga bisa lihat jelas , repot juga nih kalau ngga ada senter ”

Di saat kami masih kebingungan sendiri mendadak angin berhembus lebih kencang… bulu kuduk kamipun berdiri dan rasa merinding mulai menjalar , apalagi aroma hio yang kami bawa semakin terasa tajam saja menusuk indra penciuman kami , bahkan kini kami mencium aroma seperti bunga kamboja…. ” oohh ?! “ entah apa yang akan terjadi setelah ini ?!?!

Dengan rasa tegang sekaligus bingung dengan apa yang terjadi tiba tiba saja sesuatu yang tadi bersliweran di pepohonan itu muncul lagi , kali ini kami menjadi lebih awas dari sebelumnya.

Me : ” Zul , lihat terus pohon pohonnya !! ”

Zul : ” ini aku juga lihatin semua ”

Me : ” zul..zul… itu di sana !! ”

Zul : ” apaa ?! mana ?! ”

Me : ” tadi ada kayak kain putih di pohon itu sekarang hilang .. ”

Zul : ” ahh mana ?! ”

Me : ” cari terus zul , aku ngga salah lihat tadi “

Kini keadaan terasa kian mencekam dan kami mulai agak kalut , sekelebat kain putih yang barusan kulihat tadi tiba tiba saja bersliweran di atas dedaunan pohon dekat kami dan terus berpindah pindah dengan cepat.

Zul : ” akuu , akku juga lihat tadi ”

Me : ” apaan itu tadi zul ?! , masak cuma kain putih kena angin ?!?!”

Zul : ” ngga tau , ngga mungkin kalau cuma kain “

Ketika kami masih saling bertanya dedaunan di pohon sebelah kanan kami rontok berjatuhan , spontan kami berdua mendongak ke atas dan terlihatlah sesuatu di atas dahan….. sesuatu yang rupanya bukan sekedar kain putih tapi lebih dari itu.