Malang Mysterio #3 - Penjelajahan Mistis Di Kampus UMM #1 - Seri 1 Part I Rekk - Cerita Seram Kaskus

Malang Mysterio #3 - Penjelajahan Mistis Di Kampus UMM #1 - Seri 1 Part I Rekk

Kuabaikan hawa malam kota Malang yang terasa dingin menusuk kulit walaupun aku sudah memakai jaket dan celana jeans sekalipun , sementara laju motorku semakin kupercepat menyalipi kendaraan lain di sepanjang jalan…. aku masih berada di daerah Sawojajar setelah tadi aku ngapel ke rumah Rista pacar baruku dan kini aku tergesa gesa mau pulang ke kosanku sendiri di daerah Tirto Utomo , seorang temanku asal Lombok bernama Zulkifli (Zul) sudah menungguku sejak jam 8 malam tadi dan saat ini sudah nyaris jam 10 malam…. sejak kuliah siang tadi kami memang berencana akan melakukan sesuatu di malam ini , sesuatu yang seharusnya tak menarik bagi mahasiswa baru seperti kami , sesuatu yang bersifat mistis atau horror dan kami sudah tak sabar untuk melakukannya…. kami akan menjelajahi area kampus kami yang konon katanya cukup angker , kami akan menyibak misteri gaib di balik kampus megah itu…. dan kampus itu adalah Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

Waktu sudah menunjukkan jam 10 lewat 15 menit ketika aku baru saja tiba di kosanku , tampak si Zul sedang duduk di kursi teras sambil memainkan ponselnya , langsung saja aku masukkan motorku ke garasi lalu bergegas ke teras menemuinya.

Zul : ” Kok lama amat kamu bro ?! ”

Me : ” Ahh biasalah namanya juga orang lagi ngapel , gimana kamu udah siap semuanya ?! ”

Zul : ” Udah bro , ini udah tak bawa semua pokoknya komplit deh ”

Ditunjukannya di hadapanku sebuah ransel yang berisi peralatan dan logistik yang akan kami bawa , ada senter 2 buah , hio sebungkus , roti sisir 2 bungkus dan sprite 2 botol plastik.. aku memang menyuruhnya membawa semua itu biar kami siap tempur malam ini , penjelajahan mistik ini ngga bisa main main persiapannya… begitu juga dengan nyali kami , harus benar benar tangguh !!!!… Langsung saja aku masuk ke kosanku sebentar buat pipis , cuci muka dan ngomongin temen kosku si Donnie agar nanti membukaan pintu saat aku balik….. tak lama kemudian aku keluar ke teras dan meraih tas ransel yang di bawa si Zul , langsung saja kugendong ransel itu di punggungku dan kamipun mulai beranjak meninggalkan kosan……. Dengan langkah santai kami berjalan melintasi jalan Tirto utomo yang masih tampak ramai meskipun sudah nyaris jam setengah 11 malam , masih banyak penjual makanan yang buka dan para mahasiswa yang hilir mudik di sepanjang jalan ini….. maklum saja daerah Tirto Utomo ini sangat dekat dengan kampus UMM dan sebagian besar mahasiswanya pada indekos di daerah ini.

Sekitar 5 menitan kami berjalan dari kosan dan kini sampailah kami di depan jalan masuk kampus UMM yang kontur tanahnya menurun , langsung saja kami meneruskan langkah kami dengan santai…. melewati lapangan basket , jembatan dan portal yang dijaga satpam… tampak pak satpam sedang asik menonton TV sambil menikmati rokoknya , dia sama sekali tak menyadari kedatangan kami berdua dan langsung saja kami menerobos portal di depan posnya , kini kamipun memasuki lapangan helipad kampus ini yang begitu luas…. Di hadapan kami tampak terbentang tulisan Universitas Muhammadiyah Malang yang disinari spotlight yang redup , sementara di kejauhan tampak gedung GKB 1 yang berlantai 6…. gedung itu tampak terang benderang karena di balkon tiap tiap lantainya penuh dengan lampu neon yang menyala semua , disanalah kami nantinya akan melakukan penjelajahan mistis kami yang paling akhir , tepatnya di lantai 6 dimana kami anak anak jurusan komunikasi dan fakultas Fisip melakukan kegiatan belajar.... kata senior kami ada sosok Kuntilanak Merah di sana dan jujur saja aku tak terlalu percaya jika belum membuktikannya sendiri.

Me : ” kita kemana dulu zul ?! ”

Zul : ” Terserah kamu aja ”

Me : ” Enaknya kita ke taman dulu aja bro , duduk di sana dulu… capek aku soalnya ”

Zul : ” ya udah okelah kalo begitu ”

Kami bergegas menuju taman dulu , lokasi taman ini berada di pinggiran kolam yang ada di depan gedung GKB 1…. aku berniat untuk leyeh leyeh dulu di sana sambil memikirkan area mana yang akan dijelajahi duluan.

Suasana taman di pinggir kolam ini terasa sangat tenang , aku dan Zul duduk santai di gazebo sambil membuka logistik yang kami bawa… kumakan sepotong roti sisir dan kuminum beberapa teguk sprite lalu kunyalakan sebatang rokok…. ” fuhh !!! ” kuhembuskan asap dari mulutku lalu ngobrol sebentar dengan si Zul.

Me : ” zul , kamu ngga nyadar ya ?! ”

Zul : ” nyadar apaan ?! emang ada hantu ya di taman ini ?! ”

Me : " aduh ini bukan soal hantu , tapi soal cewe… si lydia ”

Zul : ” emangnya kenapa si lydia ?! ”

Me : " Dia kayaknya naksir kamu zul !!.. kamu ngga nyadar ?! ”

Zul : " Ahh masak sih ?! kamu jangan ngasal dong ”

Me : ” beneran ini , dia kan suka ngasih sinyal sama kamu… kamu aja yang ngga peka ”

Zul : ” Emangnya sinyal hape ya ?! ha.. ha.. ada ada aja kamu ”

saat kami tengah asik mengobrol , tiba tiba saja ponselku berdering… ringtone lagu ‘ Ampun DJ ‘ nya Jagostu seketika memecah kesunyian malam , tampak nama teman sekelasku Ahmad alias Memet tertera di layar ponselku.

Me : ” Halo !! , nyapo bengi bengi telpon ?! ”

( Halo , ngapain malem malem telpon ?! )

Memet : " Woe rung turu to kowe tibakno ?!… ayo ngopi neng embong anyar !! ”

( Woe belum tidur kamu ternyata ?!... ayo ngopi di embong anyar !! )

Me : " Met , aku neng njero kampus iki karo zul , kowe reneo nek gelem !! ”

( Met , aku di dalem kampus ini sama zul , kamu ke sini kalo mau !! )

Memet : " nyapo kowe neng kampus bengi bengi ?! ”

( ngapain kamu di kampus malem malem )

Me : " iki aku karo zul arep uka uka , tenanan iki ”

( ini aku sama zul mau uka uka , beneran ini )

Memet : " Mosok tho ?! kok wani kowe ?! ”

( masak sih ?! kok berani kamu ?! )

Me : " Wes tho kowe nek gelem reneo melu aku , nek ora gelem yo wis sakarepmu !! ”

( udahlah kamu kalo mau ke sini ikut aku , kalo ngga mau ya udah terserah kamu)

Memet : " Yo wis nek ngono , posisimu neng sebelah endi ?! ”

( ya udah kalo begitu , posisimu di sebelah mana ?! )

Me : ” Aku lungguhan neng taman ngarep kolam ki , tak enteni neng kene nek kowe sido melu ”

( aku duduk di taman depan kolam ini , aku tunggu di sini kalo kamu jadi ikut )

Memet : ” Iyo sek , ntenono tak salin klambi disek aku ”

( iya bentar , tungguin ganti baju dulu aku )

percakapan di telponpun berakhir , kami mendapat tambahan personel baru yaitu si Memet , anak pejabat kaya asal Madiun yang tongkrongannya persis kayak Yadi Sembako dan culunnya minta ampun…. dia ngekos di perumahan Bukit Cemara Tujuh (BCT) yang tarifnya 2 kali lipat daripada kos kosan di Tirto Utomo dan letak perumahan ini tepat berada di seberang masjid kampus UMM , hanya butuh berjalan sebentar saja bagi si Memet untuk sampai di sini…. sambil menunggu kedatangannya kami berdua melanjutkan obrolan tadi.

Malam terasa kian larut saja , aku dan si Zul masih asik mengobrol sembari menunggu kedatangan si Memet , sementara kulihat waktu sudah nyaris jam setengah 12 malam…. samar samar terdengar suara langkah kaki seseorang yang tengah berlari , spontan aku berdiri dan melihat ke arah jalan depannya perpustakaan…. di tengah suasana remang tampak sesosok pendek agak tambun sedang berlari ke arah taman ini , dialah si Memet… langsung saja kupanggil dia.

Me : ” Woe met !! aku neng kene !!! "

( Woe met !! aku di sini !! )

Memet : ” Wo iyo !! hah..hah.. ”

( Wo iya !! hah..hah..)

Tak lama kemudian dia telah tiba di hadapan kami , nafasnya tampak ngos ngosan dan mukanya agak berkeringat… kusodorkan padanya sebotol sprite yang tadi aku minum.

Me : ” nyoh ombenen !!! ”

( nih minum !! )

Memet : ” iyo , cleguk..cleguk.. ”

Me : " Kowe mau mblayu terus tho bro ?! ”

( kamu tadi lari terus tha bro ?! )

Memet : ” oyi , aku mau liwat parkiran peteng ndedet dadi yo mlayu wae ngasi teko kene….medeni ”

( iya , aku tadi lewat parkiran gelap banget jadi aku lari saja sampai sini...serem )

Zul : " Met , kamu kan penakut , yakin kamu mau ikutan ?! ”

Memet : " Aku sebenernya agak takut juga zul , tapi aku kan juga penasaran pengen liat makhluk halus ”

Me : " Tenane kowe wani ?!.. ngko kowe nek didulit demit piye ?! ”

( beneran kamu berani ?!... ntar kamu dicolek setan gimana ?! )

Memet : ” Yo ojo tho vig !! ojo ngeden ngedeni tho kowe ki “.

( ya jangan dong vig !! jangan nakut nakutin kamu ini )

Kami bertiga lalu duduk di gazebo taman sambil berunding area mana yang akan kami jejajahi terlebih dahulu , sesuai kesepakatan kami akan menjelajahi area Dome… sebuah bangunan megah berbentuk silinder dan beratap seperti piring terbang berwarna biru , di sanalah biasanya digelar acara wisuda , kegiatan kampus dan konser band band top tanah air…. kamipun bergegas meninggalkan taman dan menuju ke sana.

Suasana sekitar Dome tampak gelap dan sunyi , hanya terdengar deru aliran sungai Brantas yang mengalir di depan Dome… kini kami bertiga tengah duduk di taman sebelah timurnya Dome yang ada wall climbingnya , sementara Zul dan Memet sedang memainkan senter ke segala arah akupun mengeluarkan sebungkus hio dari dalam ransel , kuambil 3 batang dan kunyalakan satu persatu… bau wangi menyengatpun langsung tercium , segera saja kubagikan tiap batangnya ke Memet dan Zul.

Me : ” nyoh met , cekelen iki !! ”

( nih met , pegang ini !! )

Memet : ” opo iki ?! koyok wong cino ae ”

( apa ini ?! kayak orang cina aja )

Me : ” iki nggo nyeluk demit , koyok neng filem vampir kae lho ”

( ini buat manggil setan , seperti di film vampir itu lho )

Memet : " Tenane ?? mosok tho demite iso teko ?! , ra percoyo aku ”

( yang bener ?? masak sih setanya bisa datang ?! , ngga percaya aku " )

Zul : " udah kamu liat aja ntar met , mau nongol apa ngga setannya ?! ”

Kami duduk terdiam dengan tangan memegang hio dan juga senter , sampai lewat jam 12 malam tak terjadi apa apa di sini , tak ada penampakan apa apa…. akupun benisiatif mengajak rekan rekanku mengitari seluruh sisi area Dome ini.

Me : ” Ayo kita jalan aja keliling !! ”

Zul : " gimana met berani ngga kamu keliling ?! ”

Memet : ” Ayoooohh !!! siapa takutt !! ”

Dengan langkah pelan dan senter yang mengarah kesana kemari kami bertiga mulai berjalan mengitari area sekitar Dome yang gelap gulita , kamipun sampai di sisi barat yang tak lebih sekedar tanah lapang berbataskan tebing plengsengan… hal buruknya adalah di atas tebing ini terdapat pemakaman tua yang cukup luas , konon menurut selentingan kabar burung di sinilah sering terjadi penampakan makhluk gaib , banyak yang bilang makhluk gaib itu berwujud Pocong yang turun dari pemakaman di atas tebing…. kami sungguh merasa tertantang dan penasaran , rasa takut yang menghinggapi diri coba kami tepis dengan saling bergurau satu sama lain.

Me : ” Met , kowe nek wedi mulio wae !! ”

( Met , kamu kalo takut pulang saja !! )

Memet : ” ora , aku ra wedi kok "

( ngga , aku ngga takut kok )

Zul : ” Vig , ntar kalo hantunya nongol kita langsung kabur aja , si memet kita tinggalin di sini ”

Memet : ” jangan gitu donk kamu.. ngga setia kawan kamu ini bro ”

Me : ” opo kowe gelem njaluk ilmu pelet soko pocong ?! cintamu karo moniq lak bertepuk sebelah tangan tho ?! he..he..”

( apa kamu mau minta ilmu pelet sama pocong ?!.. cintamu sama moniq kan bertepuk sebelah tangan tha ?! he..he..)

Memet : " mosok tho iso njaluk pelet karo pocong vig ?! "

( masak sih bisa minta pelet sama pocong vig ?! )

di saat kami bertiga masih asik bergurau tiba tiba saja ” Bruukkk !!!!! ” terdengar nyaring suara benda jatuh dari atas tebing , seketika kami tersentak kaget dan bertanya tanya… benda apakah itu dan jatuh dimana ?!?!

Di saat kami masih bingung dan kaget dengan suara benda jatuh tadi , tiba tiba terdengar suara berikutnya secara bertubi tubi ” Bruukk !!… Bruukk !!…Bruukk !!… ” kali ini saking paniknya kami bertiga langsung berlari kencang sambil berteriak , bahkan hio dan senter kami sampai terjatuh….. dengan nafas tersengal sengal akhirnya kami sampai di beranda Dome yang terang benderang.

Zul : ” Hah..hah.. tadi itu apaan ?!

Me : ” Aku ngga tau.. hah ”

Memet : " hah..hah.. jancuk ndredek tenanan aku ki mau , opo tho vig sakjane ki mau ?! ”

( hah..hah.. sial deg degan beneran aku tadi , apa sih vig sebenernya tadi ?! "

Me : ” mbuh ra ruh ..hah..hah ”

( entahlah tak tahu ..hah..hah )

Dengan seribu tanya dan rasa takut yang masih terasa kami rebahan di lantai beranda ini sambil mengatur nafas dan jantung kami yang berdegup kencang tak karuan

Me : ” Zul , senternya ketinggalan tadi… brani ambil ngga ?! ”

Zul : ” Ngga..ngga.. udah biarin aja ”

Tak satupun dari kami yang berani kembali ke sisi barat Dome yang gelap gulita tadi , apa boleh buat kami relakan senter kami tertinggal di sana… sementara kulihat layar ponselku sudah nyaris jam 1 malam dan keadaan terasa kian sunyi mencekam… aku sendiri masih ingin melanjutkan penjelajahan mistis di kampus ini , tapi entah dengan si Zul dan si Memet… kuteguk sebotol sprite dan kuberikan botol satunya buat mereka , aku biarkan mereka minum dulu dan memulihkan kondisi sebelum aku menanyakan kesanggupan mereka… karena jujur saja meskipun kejadian tadi cukup menakutkan tapi masih belum cukup untuk memupuskan rasa penasaranku yang terlalu besar.