Me : ” ndro , kae ndro neng nduwur tandon !!! ”
(ndro , itu ndro di atas tandon !!!)
Indro : ” iyo..yoo.. kkuwi bocahe !! ”
(iya..yaa.. iitu anaknya !!)
dengan merinding dan gemetaran kami terpana memandanginya… tubuhnya kecil seperti anak TK , kulitnya putih seperti ubur ubur dan tak memakai baju atau celana….. sementara tak bisa kulihat mukanya karena kondisi yang gelap , mungkinkah itu makhluk yang bernama Tuyul ?!?!….Beberapa detik kemudian makhluk itu lenyap dari pandangan , Aku dan si Indro saling pandang lagi penuh rasa heran sekaligus takut.
Me : ” ngaleh neng ndi mau ?! ”
(hilang kemana tadi ?!)
Indro : ” aku..aku..ra ruh , ayo mbalik kamar wae ”
(aku..aku..ngga tau , ayo balik ke kamar aja)
Me : ” ayo cepet nek ngono !!! “
(ayo cepet kalo gitu !!!)
Dengan berlari pontang panting kami berlari kembali ke kamar dan begitu masuk kami dikejutkan lagi oleh kondisi kamar yang tak lagi sama saat kami keluar tadi….. tampak 2 botol Brandi kami yang tadi isinya masih tersisa seperempat , kini telah jatuh tergeletak dan tumpahannya membasahi permukaan karpet , bahkan 2 bungkus rokok kami ikut basah semua….. lagi lagi kami hanya saling pandang dan merasa semakin kalut , bahkan saking parnonya si Indro langsung meringkuk di kasurnya dan menutupi sekujur tubuhnya dengan selimut…. tapi tidak denganku , aku memutuskan tetap di luar kamar lalu duduk bersandar di dinding lorong sambil menghela nafas… seluruh tubuhku telah basah oleh keringat dan jantungku berdegup tak karuan…. aku mencoba menguasai diri dan meredam rasa takutku , pengalamanku melihat Kuntilanak di kantin Asri UMM sedikit menempa nyaliku menjadi lebih berani… aku akan mencari cari sosok Tuyul itu dan aku tak peduli dengan konsekuensi yang akan terjadi.
Sambil duduk bersandar di lorong , kulihat jam dinding yang jarumnya sudah menunjukkan jam setengah 3 , ”fuhhh…fuuhh…” kuhela nafasku dan kucoba untuk berdiri lagi…. kali ini dengan sisa keberanian aku memutuskan naik ke balkon lantai 2 , aku berharap bisa melihat keadaan sekeliling dengan lebih jelas lagi…. aku merasa penasaran dengan makhluk tadi , ada dimana dia sekarang ?!?!…. dengan langkah mengendap kunaiki anak tangga dan mulai kusapu pandanganku ke segala arah mulai dari tandon , kamar mandi , tempat cuci , pohon pisang sampai genting… tak kujumpai lagi sosok itu , entah lenyap kemana dia ?! apa dia sudah pergi ?!….. samar samar pendengaranku mulai menangkap lirih suara anak kecil sedang tertawa riang , dengan seksama kucoba mencari sumber suara itu…. aku meyakini suara tawa itu berasal dari dalam kamar mandi , bisa jadi Tuyul itu masuk ke sana…. perlahan aku menuruni anak tangga dan dengan mengendap endap aku menuju ke kamar mandi…. semakin dekat jarakku semakin terdengar jelas suara tawa itu dari dalam kamar mandi , bahkan ketika aku tiba di depan pintu suara tawa itu belum berhenti. ” aha ha ha..aha ..ha..ha..” kutarik dulu nafasku dalam dalam dan kuucapkan Bismillah dalam hati…. kini tanganku terulur menggenggam gagang pintu dan bersiap untuk membukanya.
” Brruaakk !!! ” kubuka pintu kayu berlapis seng ini dengan keras dan apa yang ada dihadapanku ??!!…. tak ada apa apa selain kloset jongkok , keran dan ember besar buat mandi… dengan rasa ragu aku masuk ke kamar mandi dan melongok isi ember tersebut…. aku benar benar terkejut ketika mendapati sesuatu yang mengapung apung di dalam ember itu , bukan… bukan gayung plastik… tapi beberapa ekor yuyu yang berenang renang di air yang mengisi separuh ember itu…. ” Ohh what the hell ?!?! ” dengan kalut aku langsung berlari ke kamar menyusul si Indro , langsung kututup pintunya dan kukunci dari dalam…. si Indro masih terlihat meringkuk dibalik selimutnya , entah dia sudah tertidur atau belum , yang jelas aku kini melakukan hal yang sama dengannya…… kurebahkan tubuhku di kasur busa dekat ranjangnya si Indro lalu kututupi dengan selimut , aku merasa bergidik sendiri dan rasa merinding mulai menjalar di sekujur tubuhku…. satu satunya yang kuharapkan adalah pagi segera tiba dan semuanya berakhir.
Di balik selimut tubuhku gemetaran , rasa takut terasa begitu mencengkeram…. lama lama kurasakan dingin di kedua kakiku dan terus menjalar sampai seluruh tubuhku terasa dingin semua dan tak dapat lagi kugerakkan anggota tubuhku walaupun cuma jari tangan atau jari kaki…. aku merasa beku , kaku dan seperti mati rasa…. kondisi ini pernah kurasakan saat aku dan si Zul melihat penampakan kuntilanak di kantin Asri UMM , suatu kondisi yang dinamakan paralysed... lebih buruknya lagi kini indra pendengaranku terasa semakin tajam , sesekali aku bisa dengarkan suara tawa itu di luar dan kali ini suara tawa itu terdengar lebih nyaring lagi.” ahaa..ha.. ha..aha..ha..” dia sedang ada di lorong kosan , tepat berada di tempat dimana motorku dan motornya Indro diparkir…. ” oh shit !!! ” , aku merasa kepalaku semakin berat , rasanya aku berada di batas kesadaran…. suara tawa itu bagai siksaan yang luar biasa menakutkan dan terus aku memaksakan diri untuk bertahan mendengarnya ” aha..ha..ha..haa..” aku sangat sangat takut….aku..aku..lelah…. sangat sangat lelah…… hingga sayup sayup kudengar suara ayam jantan riuh berkokok bersahut sahutan dan suara tawa itu perlahan tak terdengar lagi…. ” ohhh ” kini aku merasa lega luar biasa dan berangsur angsur rasa kantuk menderaku…. lalu akupun mulai tertidur ”zzzz…zzz..zzzz “
” Vig…Vig…tangi Vig !! “ samar terdengar suara si Indro membangunkanku sambil tangannya menggoyangkan pahaku , kubuka selimut yang menutupi sekujur tubuhku lalu terduduk lunglai di kasur busa…. dengan mata yang masih pedas kulihat jam dinding , rupanya sudah jam 11 siang sekarang.
Indro : ” Ayo golek kopi disek ”
(ayo cari kopi dulu)
Me : ” He eh , sek tak raup sek ”
(iya , aku cuci muka dulu)
bergegas aku menuju keran di depan kosan yang biasanya dipakai buat menyirami tanaman atau mencuci motor…. kubasuh mukaku di sana sementara si Indro sibuk memanasi mesin motornya , tak lama kemudian aku juga mulai memanasi motorku…..15 menit berikutnya kami telah berada di warung kopi Pak Brewok yang terletak di pojokan jalan masuk perumahan Bukit Cemara Tujuh (BCT) , di sini kami makan siang dan ngopi sambil membicarakan apa yang terjadi semalam.
Indro : ” Aku wedi tenanan mambengi.. lagek iki aku tumon enek demit neng kosanku ”
(aku takut beneran semalem , baru kali ini aku tahu ada setan di kosanku)
Me : ” podo aku yo wedi ra karuan , opo eneh pas neng njeding aku nemu yuyu ”
(sama aku juga takut ngga karuan , apalagi pas di kamar mandi aku nemu yuyu)
Indro : ” mosok tho enek yuyune ?! , aku mau mlebu kok ra enek ?! ”
(masak sih ada yuyunya ?! , aku tadi masuk kok ngga ada ?!)
Me : ” wes ilang yuyune Tuyul iku , arep njupuk duitmu paling tuyule ”
(udah ilang yuyunya tuyul itu , mau ambil duitmu mungkin tuyulnya)
Indro : ” sek tak deloke dompetku….. waduuuh eketanku kok ra onok ki , jancuk vig bener omongmu. ”
(bentar aku lihat dompetku…. waduuuh 50ribuanku kok ngga ada ini , jancuk vig bener katamu)
Me : ” lha kari piro kuwi isine ?! ”
(tinggal berapa itu isinya ?!)
Indro : ” sepuluh ewu thok ki , wingi sek sewidak ewu lho vig ”
(sepuluh ribu aja ni , kemaren masih 60ribu lho Vig)
Me : ” mungkin kosanmu dadi sepi goro goro ono tuyul iku , podo ngaleh ra betah kabeh areke ”
(mungkin kosanmu jadi sepi gara gara ada tuyul itu , pada cabut semua ngga betah )
Indro : ” aku yo wes ra wani eneh turu kosan , aku tak turu nggonamu wae yo ngko bengi ?! ”
(aku juga ngga berani lagi tidur di kosan , aku tidur di tempatmu aja ya nanti malam ?!)
Me : ” Yo gampang !! ”
Di akhir pembicaraan si Indro memutuskan untuk menginap di kos kosanku…. awalnya cuma satu malam tapi terus berlanjut sampai hampir 2 minggu , dia hanya kembali ke kosannya pada siang hari buat mengambil pakaian dan beberapa barangnya….. sampai akhirnya dia memutuskan untuk mencari kos kosan baru , dia sudah tak ingin tinggal di kosan berhantu itu lagi…. kejadian semalam cukup membuatnya trauma.