Pengalaman Berteman Dengan Anak Indigo #3 - Cerita Seram Kaskus

Pengalaman Berteman Dengan Anak Indigo #3

oke semua sudah siap dan kita berangkat menuju studio, aku naik angkot dan icha dibonceng kakakku. sampai di studio kita disambut oleh pemilik studio yang memang sudah akrab dengan kita. tak lupa rere, andy, dan joe siap menunggu kedatangan kami ( eh, maksudku kedatangan icha ). yap semua sudah lengkap dan saatnya kita latian, yihaaaaaaa. di dalam studio kita mulai membiasakan permainan dengan suasana vokal yang baru. tak lupa joe mengajari teknik bernyanyi kepada icha. namun disitu anehnya seperti icha itu tidak ada konsen dalam latihan, terkadang aku lihat dia tidak memperhatikan joe namun melihat sekeliling studio. kuanggap dia ingin menyesuaikan diri dengan keadaan studio dan pemain baru. jadi kita tetap lanjutkan permainan karena mengejar waktu yang semakin dekat.satu jam berlalu dan waktunya kita menyelesaikan permainan. setelah semua selesai mengemasi alat masing - masing. satu persatu turun menuju ruangan recording untuk sekedar introspeksi kekurangan permainan dalam latihan.

namun aku tetap melihat icha tak tertuju pada latihan dan obrolan, dia sibuk mengamati keadaan sekeliling studio. kuhiraukan saja dia karena akupun sibuk mengingat - ingat ritme permainan bassku tadi. ingin kubuat supaya lebih bernyawa lagi. saat kita semua asik mengobrol. dengan muka polosnya, tiba - tiba icha berucap :
" eh mas, disini kok rasanya beda ya mas ? ". semua mata memandang icha dengan heran lalu rere berkata :
" emang beda apanya cha ? ". " ya rasanya kok gelap banget re ! "
" ah cuma pikiran kamu aja cha, nyante deh " kata joe. daripada keadaan menjadi tak nyaman, langsung aku potong dengan obrolan tentang musik saja. waktu segera berlalu dan waktunya kita pulang ke tempat masing - masing. sampainya di rumah icha segera mandi dan kakakku bersiap untuk sholat magrib. seusai makan malam kita bertiga buru - buru menuju lantai atas untuk sekedar berbincang dan mengomentari vokal icha tadi. disela - sela obrolan tak lupa icha menyalakan rokok hingga hampir habis satu bungkus. ketika dia sedang nikmat dengan rokoknya, tiba - tiba mata dia seakan menatap tajam ke arah anak tangga. dengan sorot mata penuh kemarahan dia berkata : " jangan naik !!! ". aku dan kakakku kaget atas sikap icha, lalu kakakku bertanya kepada icha tentang apa yang terjadi. dan jawaban icha membuat aku merinding karena dia bilang tadi ada 2 anak kecil yang main - main di anak tangga lalu mereka mau naik ke atas, pas sampai di anak tangga terakhir dua anak kecil itu dimarahin icha lalu menghilang.

aku dan kakakku benar- benar nggak bisa komen apapun, antar percaya atau tidak, terlebih lagi aku yang belum tau segala tentang icha. apa mungkin ini salah satu kemampuan khusus dia ?, entahlah aku tak perlu memikirkan itu. suasana kembali mereda dan kakakku mulai bertanya lebih banyak tentang kepribadian icha. saat aku juga ada disana agar aku tau siapa icha sebenarnya. icha memulai membuka cerita tentang kemampuan yang dia miliki kepada kita :
" jujur nih ya mas, sa..... icha tu bisa ngeliat hal - hal yang kebanyakan orang lain nggak bisa liat, ya contohnya tadi pas aku liat anak kecil karena di dalam diri aku ada sosok kuntilanaknya :ngeri. nah, kalo di tubuh adek aku ada harimau putih ". antara nggak percaya dan heran, kok ada orang kayak gini ?. bener nggak habis pikir, kayak cerita di acara televisi indoxxxx. tapi mau nggak mau kita tetep dengerin cerita dia. belum kelar sampai disitu dia nambahin lagi cerita horonya ke kita : " nih mas kalau nggak percaya aku bisa kok ngeliat mahluk apa aja yang ada di dalam rumah ini mas ". dengan sedikit berfikir lalu kakaku mengijinkan dia untuk mencoba kemampuan dia, padahal memang kakak aku sudah tau mahluk apa saja yang ada di rumahku dari penuturan ibu dan nenekku yang memang sudah lama menempati rumah ini. dia mulai berdiri dan berjalan sambil melihat keadaan sekeliling, sesekali dia berhenti dan memejamkan mata, dia mulai turun ke bawah dan mengarah menuju ke bagian dapur. di depan dapur dia berhenti dan memejamkan mata sambil menunjuk ke arah jendela dan berkata " disitu ada pocong " , belum berhenti sampai disana dia melanjutkan perjalanan menujuke ruang makan, lagi - lagi dia berhenti sambil menunjuk ke arah lemari makan dan berkata " diatas meja ada orang tua yang pake baju lusuh dan robek - robek " . seakan aku sudah tidak kuat mendengar cerita dia lalu kukatakan untuk dia berhenti karena semua tebakan dia memang benar, sering terjadi penampakan di tempat yang ditunjuk icha dan semua sosok mahluknyapun tepat!! aku jadi bimbang untuk melanjutkan semua ini, padahal hanya untuk mencari vokalis baru namun kenapa sampai sejauh ini!!!