Malang Mysterio #18 - Kesurupan di kosan Tirto Utomo gang 8 - Cerita Seram Kaskus

Malang Mysterio #18 - Kesurupan di kosan Tirto Utomo gang 8

Terkadang aku ingin menghabiskan waktu untuk menyendiri dan sejenak menyingkir dari kehidupan , seperti halnya malam ini yang kuhabiskan dengan minum sebotol vodka sendirian di kamar sambil genjreng genjreng gitar.... kunyanyikan lagu 'Bagian yang Hilang' nya Funky Kopral dengan segenap emosi , wajar saja karena memang ada bagian yang hilang dalam diriku.... sebagai anak broken home aku tidak pernah merasakan hidup yang utuh , keluarga yang harmonis dan penuh kasih sayang hanyalah khayalan saja bagiku.... rasa iri sulit untuk kuredam manakala kulihat teman temanku yang hidup normal dengan keluarganya , foto foto yang kulihat di facebook mereka terlihat penuh keharmonisan , sungguh terasa membahagiakan bagi mereka namun terasa menyedihkan bagiku..... hanya lirik lagu ini saja yang kurasa paling pas mewakili perasaanku. " tak kudapat lagi belai kasih di sini.... tak kudengar lagi canda tawa di sini.... apa yang kini kurasakan tak ada lagi.... yang hilang akan tetap hilang.... jreng!!... jreng!!.. jreng!!.. " begitu emosional aku menyanyikannya hingga air mataku tumpah tak tertahankan lagi , saat ini aku benar benar merasa rapuh dan aku benci harus merasakannya..... kuraih botol vodkaku dan kureguk lebih banyak lagi , hanya minuman ini satu satunya pelarianku dari hidup yang tak adil dan memilukan ini…. setiap aku mereguknya maka semakin aku terlupa dengan segala kegetiran yang kurasakan , buat apa memikirkan sesuatu yang tak bisa dirubah sama sekali…. semua ini memang sudah suratan takdir yang harus kuterima dan sayangnya Tuhan tak pernah adil padaku.

Di saat aku merasa semakin mabuk tiba tiba ponselku berdering , rupanya bang Renggo yang menelponku..... dengan ogah ogahan terpaksa kuangkat panggilan telpon darinya.

Me : " halo ?!... napa bos malem malem nelpon ?!? "

Renggo : " vig ?!?... gw di kosan cewe tirto gang 8 , yang dulu pernah ada kesurupan massal itu "

Me : " hah ?!?... ngapain di situ bos ?!? , ada anak kesurupan lagi ?!? "

Renggo : " iya , lu ke sini deh kalo pengen tau , mumpung demitnya belum gw netralisir "

Me : " bahaya ngga bos ?! "

Renggo : " kagak , gw cuma pengen lu liat aja....abis itu kita nongkrong di warung depan kampus umm "

Me : " ya udah gw ke sana sekarang bos "

beberapa bulan yang lalu bang Renggo pernah cerita soal kesurupan massal di kosan cewe itu dan kini hal itu terjadi lagi , kurasa tak ada salahnya jika aku menyusulnya ke sana untuk menyaksikan sendiri seperti apa kejadiannya.... segera saja kutelpon si Zul untuk menjemputku karena aku sudah terlalu mabuk untuk mengendarai motor.

Tak sampai 10 menit si Zul telah tiba di kosanku , segera saja aku naik di boncengan motornya lalu kamipun bergegas menuju tkp yang jaraknya cukup dekat dengan kosanku ini.

Zul : " kok ada yang kesurupan vig di kosan itu ?! "

Me : " katanya bang renggo ada arwah cewe yang dulu dibunuh zul , dia gentayangan di kosan itu "

perjalanan dari kosanku di gang 2 menuju ke tkp di gang 8 hanya memakan waktu tak sampai 5 menit , kini kami berputar putar mencari kosan yang dimaksud hingga akhirnya kutanyai beberapa cewe yang berkerumun di depan pagar rumah besar berlantai 2

Me : " dek , kosan yang lagi kesurupan di mana ?! "

Cewe A : " ya ini mas kosannya , temen temen kita lagi kesurupan semua di dalem "

Cewe B : " iya mas , untung aja kita ngga kena juga... "

Cewe C : " emang masnya mau ikutan nolongin juga ya ?! , kayak mas yang di dalem "

Me : " oh iya kita satu tim pembasmi hantu dek , ya ngga zul ?! "

Zul :' iya bener dek , tapi abis ini bikinin kopi ya ?! "

Cewe A : " iya deh mas , tapi cepetan tolongin ya... kasian temen temen kita "

Me : " it's okay ladies !! "

Segera saja si Zul memasukkan motornya ke halaman rumah kos ini , kulihat motor tigernya bang Renggo tengah terparkir di antara motor milik anak anak kosan ini.

Zul : " ayo vig , cepetan masuk ! "

Me : " bantuin gw jalan zul "

Zul : " kamu sih pake mabok segala vig "

dengan sempoyongan aku berjalan dipapah oleh Zul , begitu masuk ke dalam ruang tengah rumah berlantai 2 ini kami terbengong bengong mendapati keadaan yang tampak kacau bagaikan kapal pecah... kue tart , makanan ringan dan juga gelas gelas minuman tampak berserakan di atas lantai dan bercampur dengan taburan kertas warna warni , selain itu tampak balon balon aneka warna yang menghiasi tiap sudut ruangan dan juga speaker aktif yang masih mendendangkan lagu lagunya Avril Lavigne secara nyaring.... yang mengerikan adalah ketika kami melihat belasan cewe yang tengah menggelepar di atas lantai ruang tengah ini sambil terus mengerang erang "arrghh!!!....argrhh!!!!....ggrhhh!!!..."

Zul : " wah , banyak amat cewe yang kesurupan vig ?! "

Me : ' ngeri juga nih zul "

Kami hanya bengong saja menyaksikan pemandangan ini , sementara bang Renggo dan seorang temannya tampak sedang berbicara pada salah satu cewe yang menggelepar di lantai.....sepertinya ia sedang menanyai arwah yang tengah merasuki cewe itu.

Zul : " ayo kita lihat vig "

Me : " oke zul "

segera saja kami menghampiri bang Renggo yang mukanya tampak bermandikan keringat , sepertinya ia agak kecapekan harus menetralisir cewe sebanyak ini.

Zul : " napa bang ini ?! "

Renggo : " lu liat sendiri kan zul , arwahnya lagi masuk ke cewe ini.... tadi nemploknya pindah pindah ampe kayak gini ini jadinya "

Me : " matanya kok melotot bang ?!? "

Renggo : " sttt.... ini sedang marah arwahnya vig "

melihat mata cewe yang melotot ini membuatku jadi jiper juga , sepertinya ia menyimpan amarah yang begitu besar dan malam ini ia benar benar meluapkannya hingga keadaan jadi kacau seperti ini.

Renggo : " gw mau lanjut tanyain ya ?! "

Me : " oke , gw pengen tau bang "

kini bang Renggo mulai melanjutkan pembicaraannya dengan arwah yang merasuki cewe ini sementara kami berdua duduk berjongkok di sebelahnya , sungguh aneh sekali rasanya melihat cewe bohay yang hanya mengenakan rok mini dan tank top tengah menggelepar di atas lantai dengan mata yang melotot.... bisa dibilang kami merasa agak ngeri sekaligus agak horni.

Cewe D : " aku mau ketemu mas jatmiko pokoknya "

Renggo : " aku udah bilang aku ngga kenal jatmiko , paling dia udah ditangkep polisi masuk penjara "

Cewe D : " ahhh !!!. kamu bohong "

Renggo : " bohong gimana ?!?.. "

Cewe D : " dia pasti masih ada di rumahnya "

Renggo : " emang rumahnya dimana ?! "

Cewe D : " rumahnya di daerah rungkut surabaya "

Renggo : " aku ngga bisa nyari , aku ngga tau daerah rungkut surabaya "

Cewe D : " pokoknya aku gak mau pergi dari sini kalo belum ketemu mas jatmiko "

Renggo : " kamu ngga kasian sama anak anak yang ngekos di sini ?! "

Cewe D : " mereka berisik ganggu aku , bikin aku jadi marah "

Renggo : " namanya juga anak kost , kamu dulu juga suka rame rame sama temen kamu kan ?! "

Cewe D : " aku ngga peduli !!! "

memang bang Renggo serba salah menghadapi arwah yang merasuki cewe ini , ia tak mau pergi jika belum ketemu pacarnya yang bernama Jatmiko itu , lelaki yang dulu menghabisinya dengan membekap bantal hingga kehabisan nafas.

Me : " gimana nih bang ?! enaknya diapain ?! "

Renggo : " gw juga pusing vig kalo kayak gini "

mau memusnahkan arwah inipun bang Renggo juga tak bisa karena terbentur larangan dari gurunya , kini ia terdiam sambil menghela nafas dalam dalam sebelum akhirnya melakukan proses netralisir dengan menaruh telapak tangan kanannya di atas ubun ubun cewe ini.

Cewe D : " hhhuuaah!!!.... aku ngga mau keluar !!! "

Renggo : " aku gak peduli !!!! "

sesaat cewe berbodi bohai ini mengejang hebat diiringi teriakan yang terdengar begitu nyaring "hhuuaaaahhhhh!!!!!! " namun rupanya ada sesuatu yang seketika terasa menghantam kepalaku hingga aku terjengkang ke belakang.

Me : " ahhh !!!... bang !!.... kepala gw napa ini ?! "

Zul : " waduh bang , kenapa ini ?! "

Renggo : " sialan , dia mau ngerasukin vigo zul "

rasa nyeri langsung terasa menyiksa kepalaku , saking nyerinya aku langsung menggelepar kesakitan di lantai sambil memegangi kepala " ahhhh !!!.... bang tolongin !!!!....ahhh !!!...ahhh !!!! " aku hanya bisa berteriak sejadi jadinya sementara pandangan mataku mulai kabur , sebelum akhirnya aku tak bisa lagi mempertahankan batas kesadaranku.... arwah cewe itu telah mengambil alih diriku.