Malang Mysterio #4 - Tiga Keranda Di Jembatan Belakang Sengkaling Malang #1 - Cerita Seram Kaskus

Malang Mysterio #4 - Tiga Keranda Di Jembatan Belakang Sengkaling Malang #1


2 jam yang lalu kami berempat masih garang membakar panggung dengan lagu lagu Rolling Stones yang kami mainkan , sementara di hadapan kami berjubel para crowd yang saling berjingkrakan dan riuh bernyanyi , ditambah dengan kilau lighting warna warni yang membuat suasana kian semarak saja….. kini 2 jam kemudian kami berempat berada di tempat yang berbeda jauh , kami semua pada berjongkok di semak semak sekitar parkiran dari klub malam Losta Masta tempat di mana kami manggung…. apa yang kami lakukan di sini pada jam 1 malam ini ??!!.. kami berempat sedang melakukan ritual muntah berjamaah. ” hooeeekk!!!…..hoeekkkk!!!….. hoeekkk!!!... ” untungnya parkiran ini cukup gelap jadi ngga ada orang yang tau apa yang sedang kami lakukan , gengsi donk kalau tadi gaya gayaan bak rockstar sekarang malah muntah muntah begini… wibawa kami bisa jatuh dan hancur berkeping keping.

Sinyo : ” aduh , gw gak kuat bro..hooeek !! ”

Tony : ” elu gak kuat apalagi gw , udah mau tepar aja nih ”

Danang : ” ahh , sial juga ya kita malam ini..hooek!! ”

Me : ” kitanya aja yg katro , biasa minum tomi miring dikasih chivas malah muntah “.

Dengan sempoyongan satu persatu dari kami mulai berdiri dan mengambil motor , bahkan tak satupun dari kami yang merasa sanggup menyetir motor dengan keadaan seperti ini… efek alkohol sudah terlalu parah dan semua ini gara gara si boss kami saat aftershow party tadi , maklum kita kita ini emang kubamer kelas bawah sekalinya dikasih minuman kelas atas eh malah pada muntah… ho..ho..ho…

Kini kami berempat telah berada di luar klub malam Losta Masta ini , si Danang memboncengku dan Tony membonceng Sinyo…. ketiga rekan bandku ini indekos di Tegalgondo , sebuah kampung yang terletak tepat di belakang kampus UMM….. sialnya pihak UMM tak membukakan jalan tembus menuju ke sana , jalur terdekat adalah melewati sebuah jembatan kecil yang berada di belakang tempat wisata Sengkaling yang juga berada di sebelah Losta Masta ini…. mau tak mau kami harus lewat situ saat tengah malam begini dan dengan keadaan teler berat seperti ini , benar benar situasi dan kondisi yang super buruk tapi mau bagaimana lagi ?!?!… mereka ngga mau aku suruh nginep di kosanku di daerah Tirto utomo , katanya sih takut kalo pas teler nyetir motor di jalan raya bisa jadi ‘psikedelic trip’ yang berujung tabrakan lalu mampus dan masuk neraka karena banyak dosa…ho..ho.. but it's okay ! , yang penting besok mereka harus anterin aku balik.

Dengan pelan motor kami melaju melintasi gang di sebelah Sengkaling yang suasananya remang remang sekaligus sepi sekali , di ujung gang sana terdapat jembatan kecil yang saking kecilnya hanya muat dilewati 1 motor saja…. jangan tanya suasana di sana seperti apa , saking horrornya seperti sedang berada di alam lain saja.

Me : ” nang , brani gak lu lewat jembatan ?! ”

Danang : ” gw braniin aja vig pokoknya ”

Tak lama kemudian kami telah sampai di jembatan tersebut , si Tony yang bersama Sinyo mendahului aku dan Danang melewati jembatan itu…. saat kami melintas yang terasa adalah hawa yang aneh , suara deru sungai Brantas dan kawanan kelelawar membuat suasana kian mencekam… apalagi tak ada penerangan apapun di sini karena satu satunya lampu neon di pos dekat jembatanpun telah mati sejak lama dan tak pernah diganti…. kini yang bisa kulakukan hanyalah mengucap bismillah lalu memejamkan mata dan berharap ketika aku melek sudah berada di perkampungan belakang kampus UMM.

” fuuhhh ” tak terjadi apa apa saat kami melintasi jembatan kecil ini tapi perjalanan horor masih belum selesai , kami masih harus melintasi jalan kecil yang dirabat beton dengan kontur tanah yang menanjak , sementara di kiri kanan kami hanyalah ada tegalan yang penuh pepohonan lebat dan tentu saja sangat gelap gulita.

Danang : ” vig , pegangan kenceng aku mau ngebut ”

Me : ” ya udah cepetan nang ”

Seketika si Danang menambah kecepatan motornya , sementara si Tony yang membonceng Sinyo berada beberapa meter di depan kami…. namun tiba tiba saja sesuatu yang mengejutkan terjadi ” Brakkkk !!!!! ” motor yang dikemudikan si Tony tau tau terjatuh ” oh shit man ! ” sepertinya dia terlalu mabuk..... spontan aku dan si Danang segera turun dari motor dan melihat kondisi si Tony dan Sinyo , mereka terkapar di tanah dengan motor yang jatuh menimpa kaki… langsung saja kami berdua menolong mereka.

Danang : ” bro !! gak pa pa lu ?! ”

Me : ” heh ton ! , gw bilang juga apa ?!..nginep di kosan gw aja beres ”

Tony : ” aduhh , gw tadi nabrak…. ”

Danang : ” nabrak apa ?!.. kucing ?! ”

Tony : ” tadi gw nabrak keranda mayat di depan gw !! ”

Me : ” hah ?!.. keranda mayat ?!.. lu ngomong yang bener dong ?! udah mabuk lu itu ton ”

Tony : ” sumpah vig aku bener bener nabrak tadi !! ”

Danang : ” gila lu ngelantur aja ton !!

Sinyo : ” yang bener lu ton ?! trus mana kerandanya ?! ”

Tony : ” tadi di situ , di depanku pas di jalan itu… ada kainnya ijo ada tulisan arabnya ” .

Ketika aku , Danang dan Sinyo masih meragukan kesaksian Tony mendadak terasa angin kencang berhembus , bulu kuduk kami mulai merinding dan merasa aneh dengan keadaan ini… kami saling pandang penuh keheranan lalu tiba tiba saja si Tony berteriak histeris sambil tangannya menunjuk ke udara ” iiiitu…ituuu…itu kerandanya…!! ” spontan kami bertiga menoleh ke arah yang ditunjuknya dan selanjutnya kami hanya bisa terpana melihat sesuatu yang melayang atas sana.

Dengan muka yang basah oleh keringat dingin kami terperanjat menyaksikan sesuatu yang melayang layang di atas tegalan sisi barat jalan ini , tampak keranda yang dimaksud si Tony tadi tengah mengambang mungkin sekitar 5-7 meteran dari permukaan tanah…. tak ada kain ijo bertuliskan huruf arab , yang ada kami melihat sosok pocong terbaring di dalam keranda itu….. jantung kami berdegup lebih kencang lagi manakala dari arah berbeda kami melihat 1 lagi keranda yang juga melayang dan tak lama kemudian disusul keranda berikutnya muncul dari tegalan sisi timur jalan ini…. kami benar benar shock , gemetar dan hanya membisu saja melihat 3 keranda mayat itu melayang layang lalu bergerak perlahan dan mengumpul tepat di atas sungai Brantas yang kami lewati tadi…. beberapa detik kemudian tiba tiba saja ” Byuuurr!!!…. Byuur!!!!… Byuurr!!!! ” 3 keranda itu jatuh ke dalam sungai tak jauh dari jembatan kecil tadi , suaranya nyaring memecah kesunyian malam dan membuat jantung kami nyaris copot….. seketika dengan rasa panik aku bergegas menghidupkan motornya si Danang dan menyuruh teman temanku bergegas kabur dari tempat ini......kutarik gas dengan kencang sampai motornya Danang meraung raung melewati jalan beton yang menanjak ini , sementara si Tony kini membonceng bersamaku dan tangannya mencengkeram jaketku erat erat….. di belakangku si Danang mengendarai motornya Tony dan kini ia menbonceng si Sinyo , ia juga menarik gasnya kencang kencang…. dengan laju motor yang oleng tak beraturan kami berusaha meninggalkan tempat ini , pokoknya kami harus segera sampai kosan secepat yang kami bisa.

Sudah nyaris jam 2 dini hari , kini kami berempat tengah rebah di lantai kamarnya si Tony….. nafas kami terengah engah dan tubuh kami basah oleh keringat , tak ada sepatah kata terucap diantara kami… kami sudah terlalu shock dan terlalu lelah… lamban laun satu persatu dari kami mulai tertidur. “ zzzzz….. zzzz….. zzzz...” . esoknya ketika terbangun dengan lemas aku mendapati si Danang sedang menangis sesenggukan di pojok kamar ini.

Me : ” heh , napa lu nangis ?! udah kita lupain aja yang semalem !! ”

Danang : ” lu ke depan aja vig !! , liat sendiri ada apaan ..hikz..hikz..”

Perlahan aku bangkit lalu meninggalkan si Tony dan Sinyo yang masih tertidur di sebelahku , dengan langkah gontai aku berjalan ke teras depan dan aku benar benar terperanjat ketika mendapati motornya si Danang dan Tony yang semalam diparkir di sana kini tengah tertutupi oleh sesuatu……. tampak 3 helai kain hijau yang sepertinya menjadi penutup 3 keranda yang semalam kami lihat , entah bagaimana ceritanya bisa menutupi 2 motor itu ” oh my god ?! ” …. aku tak sanggup untuk menalar kejadian ini , sungguh aku benar benar tak sanggup.

2 comments

mitos ya qq kok gk pernah denger klo sama penjual cilok qw knal wkkkk

qw orang sengkling asli ....critamu sungguh menghibur gan