Hantu Di Sana Itu Istriku #15 - Cerita Seram Kaskus

Hantu Di Sana Itu Istriku #15

Tentang Rasti
Tak terasa sudah 2 minggu aku mengenal rasti,,dari sekedar mengobrol biasa sampai bertukar nomor telepon kemudian berlanjut dengan sms an,,Rasti anak Pak Giman itu ternyata masih berumur 19 tahun,,anak ke-3 dari 4 bersaudara,,adiknya yang paling bungsu masih berumur 6 tahun,,,jadi ibunya itu dulu janda 3 anak dan Pak Giman bujangan,hingga mereka menikah dan punya anak lagi,,yang sekarang menjadi adiknya Rasti,,,Ayah kandungnya Rasti sudah lama meninggal sejak dia masih berumur 7 tahun,,

Menurut ceritanya ternyata Pak Giman itu jadi ayah tirinya sejak 10 tahun yang lalu tapi dia sudah menganggap seperti halnya ayah kandungnya sendiri,,hampir sama denganku sebenarnya yang juga punya ibu tiri namun sudah kuanggap seperti halnya ibu kangdungku sendiri karena ibu tiriku juga sangat baik denganku dan menyayangi aku seperti halnya anak kandungnya sendiri,,sama sekali berbeda dengan ibu tiri yang penuh dengan rasa benci seperti halnya yang digambarkan di film2,,, ,,dia cuma lulusan SMP,,katanya dia tidak bisa sekolah dan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi karena orang tuanya tidak kuat untuk membiayai,,ironis memang dibalik wajahnya yang cantik ternyata dia tidak bisa menempuh pendidikan yang baik,,sejak 3 tahun terakhir ini dia merantau di Jakarta ikut pamannya,,membantu berjualan di warung,,pulang cuma sekali setahun di hari raya lebaran,,

Kemarin dia curhat sebenarnya disaat dia ditawari untuk dijodohkan denganku saat itu dia juga belum lama putus dengan pacarnya,,Dodi anak Padang yang bekerja di rumah makan padang dekat dengan warung pamannya,,,kutanyakan alasan putusnya kenapa dia tidak mau menjawab,,Kutanyakan juga kenapa dia mau pulang alasannya dia terlalu sayang dengan ibunya,,rupanya ibunya membujuk dia agar mau menikahiku,,ibunya juga mempunyai penyakit jantung seperti halnya bapak aku,,maka dari itu dia takut untuk menolaknya karena dia tidak mau ibunya kenapa-kenapa karena kecewa..

Setelah sedikit banyak mengetahui seluk beluk tentang Rasti aku sendiri cukup heran,,kenapa secara garis besar hidupnya hampir sama denganku,,punya orang tua tiri,,punya orang tua kandung yang memiliki penyakit jantung,,sama-sama sayang dengan orang tua,tidak juga mempunyai masa kecil yang indah,

Jujur aku sendiri untuk sekarang ini belum tahu seperti apa perasaanku dengannya,,Kalau tertarik bisa kukatakan iya,,kenapa tertarik ya itu tadi semata-mata karena kelebihan fisiknya,laki-laki mana yang tidak mau kalau dinikahkan dengan wanita secantik dia,,tapi kadang aku juga takut,,jangan-jangan ini cuma nafsuku saja karena melihat kecantikan fisiknya,,disatu sisi aku masih bimbang untuk menikahinya karena aku sendiri masih mempunyai beban rasa bersalahku dengan Nia,,aku belum lega kalau belum menemui mantanku itu walau hanya sekedar untuk meminta maaf,,tapi Bapak?...

Sumpah aku kalau sudah berhadapan dengan Bapak aku seakan tidak bisa berkutik,,terlalu sayang aku,,aku juga mengkhawatirkan kesehatan bapak aku,,kalau sampai aku tidak menuruti kemauannya dan beliau jatuh sakit karena kecewa bukannya aku juga yang akan menyesal nantinya,,Ya sudahlah Kalau dengan melihatku menikah Bapak bisa bahagia akupun rela,,walau dari itu aku juga berharap nantinya pernikahanku membawa kebahagiaan..

Aku: "Apa lamaran,,,lah kan belum lama juga Pak aku kenal Rasti"

Bapak: "Sudah tunggu apa lagi juga,,jangan lama-lama nanti kamu tidak jadi lagi,,terus kapan kamu mau menikah dan memberi bapakmu ini seorang cucu nak,,,"

Aku: "Tapi pak kan Rastinya juga belum tentu mau,,kita berdua juga belum lama mengenal satu sama lain"

Bapak: "Ya jelas maulah,,kamu lihat sendiri,,dia mau pulang,,nyatanya sampai sekarang dia juga gak balik ke jakarta lagi,,itu artinya dia ada respon dengan kamu,,apalagi akhir-akhir ini Pak Giman dalam pembicaraannya dengan Bapak inginnya kamu cepat-cepat menikahi anaknya"

Aku:"Tapi pak,,,,,

Bapak:"Sudah,,,pokoknya,,,Minggu depan kita akan melamar ke sana"

Bapak meninggalkan ruang tamu tempat kami berdua bicara,,tinggal aku sendiri dengan kedua tangan menggaruk-garuk kepalaku,,,Aduh aku harus bagaimana ini,,keadaan semakin memojokan diriku saja saat ini kurasa..seakan bapak tidak memberi ku peluang untuk mengenal Rasti lebih jauh,,tapi yasudahlah kalau memang ini jalannya,,toh untuk kali ini aku benar-benar ingin semuanya benar-benar lurus,,aku tidak mau melalui proses ini lewat pacaran,,aku tidak mau lagi berzina walau hanya sekedar memegang tangan Rasti kalaupun seandainya dia memang jodohku kelak,,

semoga saja pernikahanku ini membawa barokah bagiku dan keluargaku,,satu hal yang terpenting bila pernikahan ini terjadi semoga saja bisa langgeng seperti yang kuinginkan..tapi aku sangat ingin sekali bertemu Nia,,untuk sekedar meminta ijin dengannya dan meminta maaf,,berat rasanya kalau aku harus menikah tapi masih meyimpan rasa bersalah,,,Ya Tuhan akankah aku bisa menemui Nia sebelum ini semua terjadi,,,,???