Aku Seorang Pengusir Hantu - Permulaan #3 - Cerita Seram Kaskus

Aku Seorang Pengusir Hantu - Permulaan #3

Setelah Nabillah pulang, gua masih memikirkan cara untuk mengusir hantu, dan tadi yang gua liat di belakang Nabillah itu apa?
Gua tetap pada pendirian gua bahwa gua gak percaya hantu.
Tidak lama Praja nelpon gua.

"Dimana lo ben?" Ucapnya di telpon
"Di Bumi" Sanggah gua
"Serius njing !" Praja agak kesal
"Dirumah ibu gua ngapa?" Tanya gua balik
"Ke Gramedia yok anterin gua" Ajaknya
"Ayok, gua juga mau nyari buku" Gua menerima ajakanya
"OTW"

Lalu Praja menutup telponnya

Praja memang kawan gua dari kecil, rumahnya dekat dengan rumah Ayah gua.
Tidak lama kemudian Praja datang dengan motor nya.

"Ayok" panggilnya

gua tutup pintu rumah gua dan naik ke atas motor Praja

"Jadi buku apa yang mau lo cari ben?" Tanyanya
"Gua dapet job, entahlah kehidupan gua berubah pra" Ucap gua
"Job apa bego? gua disana mau nyari buku cara mengusir hantu" Ucapnya
"Sama njing, kalo gitu lo aja yang beli nanti gua nebeng" Ucap gua
"Eh sokongan lah" Praja menyanggah
"Mau gua ajarin ngusir hantu gak?" Gua menggodanya
"Si anjing, yaudah ayok"

Sesampainya di gramedia kami langsung keliling mencari buku tersebut, gua mencari buku itu di bagian religi, dan Praja mencari buku itu di bagian sejarah, ternyata gak ada apapun di bagian Religi, lalu Praja menghampiri gua dengan membawa sebuah buku aneh.

"Ini bukan?" Tanyanya sambil memberikan buku itu ke gua

Gua baca judulnya, Witch And Vodoo, Hahahaha buku mexico, lalu gua liat lagi buku itu ternyata sudah di translate ke bahasa Indonesia.

"Ambil aja Pra, berapaan?" Tanya gua
"362 Ribu, gila mahal bener buku ini , gua cuma megang duit 300" Ucapnya

Gua cek dompet gua, untung masih ada beberapa uang sangu gua yang tersisa.

"Mana uang lo, sini gua tambahin" Ucap gua
"Nih"

Praja memberikan uangnya dan kami langsung membayarnya ke kasir, setelah itu kami langsung menuju rumah ibu gua.

"Jadi buku ini tentang apa Ben?" Tanya Praja
"Ini buku tentang penyihir dan agama vodoo, ini buku sejarah dari mexico, mungkin ini bisa ngebantu" Jelas gua

Praja hanya ngangguk-angguk bego, gua buka buku itu ada tongkat kecil, bentuknya seperti tongkat harry potter tapi lebih kecil, bukunya memang tebal, ternyata ada bonus tongkat di dalemnya. Cukup lucu juga gua ngeliat tongkat ini.

"Tongkat apa ini ben?" Tanya Praja lagi
"Kayanya tongkat sihir" Jelas gua
"Notadamus air spritus" Ucap praja

Gua ngakak disitu sambil menoyor kepala Praja

"Wakakak, Air spritus apaan bego" Tanya gua
"Itu mantra harry potter, makanya jangan dusun tolol" Ucapnya

Gua gak tertarik dengan tongkat mainan itu, praja masih saja memainkan tongkat itu, gua mulai membaca buku itu dan ada beberapa sejarah tentang keberadaan penyihir yang bekerja sama dengan para iblis, mereka mengorbankan darah seseorang untuk di jadikan tumbal pada saat perjanjian dengan Iblis. Ini seperti sekte aliran sesat, gua juga baca tentang agama vodoo, awalnya mereka menolak keberadaan penyihir tapi lama kelamaan mereka menggunakan sihir dalam upacara keagamaan mereka, seperti mengusir iblis yang menguasai manusia.

"Praja lo sampe kapan maenan sama tongkat bego itu?" tanya gua
"Seru bego" Ucapnya

Ah lebih baik gua terus baca, dan disitu ada suatu ritual agar kita dapat mengusir setan, yaitu sebuah cincin yang di teteskan darah ayam hitam betina, di dalam cincin itu dilindungi suatu kekuatan magis yang dapat menghindari kita dari malabahaya.

"Ini Musyrik ! Masa gua percaya sama cincin !" Gua ngedumel sendirian
"Apaan sih lo bego" Praja ngomel
"Gak apa-apa"

Lalu gua meneruskan membaca buku itu, disitu juga di ajarkan beberapa ilmu sihir "Galdabrok" lupa gua tapi kayanya iya Galdabrok, disitu kita dapat menggunakan ilmu sihir untuk pengobatan bahkan untuk membunuh manusia lainnya.
Gua pikir buku ini kurang berguna untuk pengusiran setan , udah beli mahal, gua liat Praja masih mengotak atik tongkat sihir itu.

"Udah belum coba gua pinjem" Ucap gua
"Huu baru aja gua lawan Voldemort" Candanya
"Terserah lo aja Pra"

Gua pegang tongkat mainan itu, hmm mungkin besok gua bakal bawa tongkat ini kesekolah dan mencari beberapa mantra sihir di internet.

Setelah itu gua dan Praja mengobrol sebentar, lalu Praja pamit pulang sambil membawa buku nya tapi tongkatnya di tinggalin, gua taruh tongkat itu di dekat kaca kamar gua. Lalu gua berebah di kasus kamar gua, saat gua baru ingin memejamkan mata, tiba-tiba gua terbangun dan gua mencoba duduk di kasur kamar gua, gua berdiri dan memegang tongkat sihir itu lagi, sampai gua menengok ke arah kasur, gua melihat tubuh gua sedang tertidur di kamar gua. Gua melihat dengan kepala gua sendiri bahwa gua tidur di kasur gua, apa gua sudah mati? Dan apa yang sedang terjadi sebenarnya?


=== Cerita Selanjutnya ===