Diary - Catatan seseorang yang bisa melihat Mereka (Catatan Nyata) - Part V - 20 Desember 2010 - Cerita Seram Kaskus

Diary - Catatan seseorang yang bisa melihat Mereka (Catatan Nyata) - Part V - 20 Desember 2010

20 Desember 2010

Dear Diary,

Rasanya tidak sabar untuk menunggu natal yang akan segera datang nih 

Hmm.. hari ini tidak ada kejadian berarti. Aku juga bingung mau menceritakan apa padamu Diary

Baiklah, begini saja. Rasanya sudah lama sekali tidak bercerita hal-hal yang menyangkut mereka ya. Bagaimana kalau hari ini aku bercerita pengalaman pertamaku, benar-benar pengalaman pertamaku untuk hal-hal seperti ini.

Aku mengingatnya dengan samar-samar untuk detailnya, tapi aku masih mengingat mahluk yang kutemui dan kata-kata yang waktu itu kukatakan padanya.

Waktu itu kalau tidak salah aku baru kelas 4 SD. Dan mama sedang dirumah sakit untuk segera melahirkan adikku.

Benar, aku ingat itu adalah hari kelahiran adikku.

Jadi pada hari itu, papa menjemputku pulang dari SD dan segera menuju ke rumah sakit. Hari itu adalah pertama kalinya aku masuk ke rumah sakit yang begitu besar. Dulu belum ada mall atau semacamnya, dan keluargaku selalu berlibur di taman atau bermotor ke berbagai tempat. Jadi aku ingat kalau waktu itu bagiku masuk di bangunan yang begitu megah adalah pertama kalinya bagiku.

Aku tidak ingat permainan apa saja yang aku lakukan hingga mencapai malam.

Waktu itu papa mendatangiku dan berkata, sebentar lagi adikmu akan lahir lho, doakan mama ya, kata papa.

Aku sangat gembira mendengar kalau aku akan mendapat adik. Sepertinya bagaikan mendapat suatu hadiah yang sangat aku nanti-nantikan deh.

Hal kemudian yang aku ingat adalah ketika papa dipanggil masuk oleh dokter, dan tidak lama keluar dengan muka yang sedih.

Aku tidak begitu ingat apa yang papa katakan waktu itu, yang pasti ada sesuatu masalah dengan mama dan adik kecilku.

Aku diajak masuk ke ruangan disamping ruangan tempat mama sedang berada ditempat orang-orang yang memakai penutup muka dan penutup kepala, yang belakangan baru aku ketahui kalau itu adalah baju untuk tenaga medis.

Aku melihat ada seorang anak bayi yang ada disamping mama, anak itu agak transparan. Dan diatas bayi itu ada sesuatu, sesuatu yang sedang mencekik bayi itu.. awalnya aku menganggap itu adalah anak kecil dengan muka terjelek yang pernah kulihat. Dengan rambut seperti habis terbakar dan dengan kulit berwarna merah seperti kulit yang terkelupas dan menunjukkan daging dibawah kulit itu.

Mahluk merah itu menyadari aku melihat dia, atau kalau sekarang aku katakan dia tau aku BISA melihat dia.

Mahluk itu menghentikan cekikannya dan turun dari ranjang mamaku kemudian berhenti didepanku, diseberang kaca yang memisahkan ruanganku dan ruangan mama.

Dia cuma berkata dua kata dan diulang-ulang dengan ekspresi menyeringai yang aneh. Mata mahluk itu seperti ditarik keluar separuh sehingga terlihat urat dan daging menyembul di sampung rongga matanya. Hidungnya seperti hidung binatang, mungkin hidung kambing atau semacamnya, dan mulutnya buruk sekali, giginya tajam namun tidak beraturan.. seperti ada gigi yang tumbuh di gigi lainnya, atau ada gigi yang tumbuh menembus pipi dan bibir bawahnya. Pokoknya menjijikkan, ditambah dengan kulit merahnya yang mengelupas.

Dua kata yang disebut berulang-ulang oleh mahluk itu kepadaku adalah “kamu… lihat….”

Apapun yang aku tanyakan kepada mahluk itu dijawabnya dengan dua kata itu, sampai-sampai aku mengira kalau dia hanya bisa bicara dua kata itu saja. “kamu…lihat….”

Sampai akhirnya aku bertanya pada mahluk itu “kamu apakan bayi itu? Itu adikku kan? Jangan ganggu mamaku”

Pada saat aku bicara begitu, dia menyeringai.. uhh.. giginya jelek sekali pokoknya kamu tidak akan mau tau deh… dan dia masih menyelinginya dengan kata-kata “kamu…lihat…”

Kemudian dia tertawa histeris sangat kencang sekali. Aku menyuruhnya diam, tapi sepertinya papa dan dokter yang sedang bicara dengan papa bersikap biasa saja seakan tidak bisa mendengar mahluk ini…

Atau bahkan tidak bisa mendengarku?

Setelah tertawa dengan sangat puas, mahluk itu menusukkan kedua jarinya yang pendek ke kedua mataku. Rasanya panas dan sakit, secara reflek aku menutup mataku dengan tanganku. Tangannya menekan kedua kelopak mataku dengan jari yang sangat panas, dan aku mencium bau hangus seperti ada sesuatu yang dibakar tepat didepanku..

Disitulah aku mendengar mahluk itu berkata, tepat dibelakangku tepat dibelakang leherku “kamu.. lihat… kamu.. akan… terus…. Lihat”

Tidak lama kemudian, dokter lari kedalam ruangan mama. Aku dibawa keluar oleh papa. Tidak lama kemudian, kami mendengar kalau adikku sudah lahir.

Aku ingat mataku masih terasa sangat panas waktu itu, jadi aku minta izin papaku untuk pergi ke toilet untuk membasuh mukaku. Keluarnya dari ruangan, rumah sakit itu menjadi terasa sangat penuh sekali dengan orang. Beberapa orang bahkan terlihat mengalami luka yang mengerikan. Ada yang tangannya putus sehingga dengan penuh darah berjalan sambil menahan tangannya yang putus itu ditempatnya semula. Ada kakek nenek yang duduk dilantai di depan sebuah kamar. Ada seorang ibu dengan putrinya yang menangis, disampingnya ada seorang pria yang melihat mereka dengan sedih, pria itu memakai baju compang-camping dan sangat tidak pantas untuk rumah-sakit, belum lagi dipenuhi dengan luka-luka menganga dan masih menetes-netes begitu.

Aku juga melihat anak kecil yang berlari-lari disepanjang rumah sakit ini. Aneh, pikirku waktu itu padahal tadi saat baru datang rumah sakit ini sepi sekali. Dan semua anak kecil itu memakai semacam ikat pinggang atau kukira begitu di perut mereka, yang berwarna semerah darah.

Pemandangan itu membuatku mabuk waktu itu, sehingga badanku terasa lemas sekali. Seingatku aku akhirnya memutuskan untuk kembali saja ke ruangan mamaku. Disitu papa sudah menungguku dan segera menggendongku untuk melihat adikku yang baru lahir

Aku melihat adikku sedang menyusu pada mama. Bayi yang sama dengan bayi yang tadi kulihat sedang dicekik oleh mahluk merah jelek itu. Aku senang mengetahui kalau aku telah mencegah mahluk merah itu mencekik adikku.

Yaahh, itulah pertama kalinya awal dari semua kemampuanku melihat mereka..

Sudah kukatakan kan, ini kutukan