Aku dan "Teman" Kos-ku #6 - Jahilnya 'Si Kecil' - Cerita Seram Kaskus

Aku dan "Teman" Kos-ku #6 - Jahilnya 'Si Kecil'

"Motor baru niih, temenin gw muter-muter yuk Ron"- Barok (sebut saja begitu), salah satu penghuni kos, sering mengajak gw muter-muter mencoba motor barunya.

Barok memang cukup deket sama gw, dan bisa dibilang dia lebih percaya gw dibanding teman kos lain. Teman-teman kos lain menganggap Barok ini sombong dan egois, sering ada perselisihan dan perbedaan pendapat dengan teman kos lain, tapi biasanya yang lain mengalah. Motor Barok terbilang cukup keren pada saat itu, gw lupa merk-nya, kalo ga salah H*nda Tiger, pokoknya motor laki. Saking senangnya punya motor baru, Barok tiap hari pasti ngajak jalan-jalan muterin kota Bandung. Terkait dengan motor baru ini, ada mitos yang bilang kalau ada motor baru harus mandi kembang, katanya bat keselamatan. Mitos ini pertama kali dibilang oleh Wawan yang notabene orang Sumatera, sementara setahu gw ini mitos orang Jawa (CMIIW).

"Rok, kalo punya motor baru itu harus mandi kembang."- Kata Wawan.

"Halah, apaan sih, mitos gitu doang dipercaya"- Barok menjawab ketus

"Ya terserah lu sih, kan ga ada salahnya juga kalau mandi kembang, katanya sih biar buat keselamatan"- Wawan menjawab santai.

"Bodo' "- Barok menjawab pendek.

Memang sih, Barok yang mahasiswa Hukum ini kurang percaya takhayul, dalam beberapa kejadian di kosan saja, dia yang selalu merespon skeptis.

"Jin emang ada, tapi kan kita di dunia berbeda, masing-masing aja lah"- Itu alibi yang selalu diucapkan Barok.

Tapi, gw yakin dia sebenarnya penakut, setelah kejadian yang dialami Taufik, dia pulang kampung. Saat ada penampakan yang dialami Hendi, dia juga ngungsi ke kos temennya.

Selayaknya orang yang punya motor baru, Barok rajin sekali mencuci motornya, 1 hari sekali. Peringatan Wawan dan beberapa temannya agar motornya mandi kembang tidak digubris. Sampai akhirnya keanehan pun terjadi..

Barok biasanya parkir di ruang belakang dekat kamar mandi, dan diparkir paling pojok. Katanya karena motor baru suka banyak jadi incaran maling, jadi kalau diparkir paling pojok susah buat dicuri karena terhalang motor-motor lain. Teman-teman kos memaklumi sifat Barok ini.

Motor baru Barok sudah berumur sekitar 1 minggu. Malam itu rumah kos sudah sepi, banyak penghuni kos yang menginap di rumah temannya, hanya ada beberapa orang saja diantaranya gw, Wawan dan Barok. Baru jam 12 malam, saat kami tidur, tiba-tiba motor Barok menyala. Bunyi motor gede yang khas agak nge-bass tentu saja membangunkan seisi rumah kos, apalagi motor itu di tengah ruangan.

"Woy, Anj*ng lu Barok!! yang bener aja nyalain motor tengah malam gini. Dalam ruangan pula, ga punya etika Lu!!"-Wawan teriak saking kesalnya.

Tidak ada jawaban, hanya suara motor yang menyala. Sesaat kemudian motor itu berbunyi semakin kencang seperti ada yang memutar gas. Bruum!!Bruuuum!!Bruuum!!. Kami keluar kamar, Wawan bahkan membanting pintu saking marahnya. Anehnya, saat gw dan Wawan keluar kamar, tidak ada siapa-siapa disana, hanya suara motor yang masih menyala. Wawan marah dan langsung menendang pintu kamar Barok.

"Woy keluar lu Anj*ng!!!Bangs*t Lu!!"- Serangkaian kata kasar keluar dari mulut Wawan.

Barok keluar kamar. Duk! baru saja keluar kamar, Wawan langsung memukul wajah Barok, Barok jatuh. Gw langsung tanggap menahan Wawan. Barok tampaknya tidak terima mendapat pukulan telak, dia bangun dan bersiap membalas.

"Barok, lu diem!"- Gw mencoba menenangkan Barok.

Menahan mereka berdua sekaligus tentu sangat merepotkan, apalagi badan mereka lebih besar dari gw apalagi gw sendirian. Beruntung Barok mau nurutin omongan gw, dia diem dan ga balas pukulan Wawan. Wawan masih emosi, gw tahan terus sekuat tenaga.

"Apaan sih lu!!Bangs*t Lu maen pukul aja"- Barok masih emosi mencoba mengkonfirmasi maksud Wawan. Gw tahu, pada titik ini, jika jawaban Wawan salah maka mereka berdua akan berantem.

"Motor lu ga usah dinyalain malem-malem, anj*ng!!ini waktunya tidur, mana di dalam ruangan pula. Gobl*k lu!!"- Wawan menjawab dengan masih menahan emosi.

"Motor apaan sih, gw dari tadi tidur, anj*ng!!- Barok menjawab.

"Ga usah bohong lu, tuh lu liat aja motor lu nyala, anj*ng!!- Wawan tetap dengan suara tinggi.

Emosi Barok langsung reda, berganti dengan ekspresi keheranan. Gw sadar ada yang ga beres, Wawan langsung gw bawa keluar.

"Bang, ada yang ga beres nih, jangan emosi dulu."- Gw bisikin Wawan.

Wawan mengerti, dia langsung mengikuti gw untuk mendatangi Barok. Barok masih keheranan, kami langsung mendatangi lokasi motornya. Motor itu masih menyala, Barok langsung memperlihatkan kuncinya.

"Ini kuncinya, kok motor ini bisa nyala sendiri tanpa kunci?"- Kata Barok.

Kami melihat stop kontak, memang tidak ada kunci di sana. Tapi kenapa motor ini bisa menyala sendiri?ini sangat tidak logis. Kami semua masih terheran-heran, bahkan jika ada campur tangan hantu sekalipun, bagaimana mungkin motor menyala tanpa kunci?. Saat kami sedang terheran-heran seperti itu, dari arah kamar mandi terdengar suara tawa anak kecil.

"ehehehe...ehehehe..."- Suara anak kecil itu sangat pelan, tapi cukup untuk terdengar oleh kami semua.

Kami semua saling bertatapan satu sama lain, seolah kami tahu penyebabnya. Ohh, ternyata si kecil, begitu kira-kira yang ada di dalam hati kami.

Kami semua membaca doa agar 'si kecil' tidak mengganggu lagi. Barok mematikan mesin motornya. Wawan yang masih merasa tidak enak karena memukul Barok, kemudian meminta maaf dan mereka berpelukan. Memang, malam itu sampai pagi tidak ada gangguan apa-apa lagi, mungkin doa kami ampuh untuk mendiamkan 'si kecil'.

Keesokan harinya, Barok pulang kampung ke Cirebon, rencana pulang kampung ini memang sudah direncanakan oleh Barok jauh-jauh hari. Mau pamer motor baru, begitu katanya. Rupanya, di tengah perjalanan, Barok mengalami kecelakaan. Kecelakaan itu cukup parah, motornya ringsek, Barok gegar otak dan patah tulang. Gw baru tahu kabar Barok kecelakaan 2 hari setelah kejadian, saat itu gw coba telepon Barok dan yang mengangkat telepon adalah salah satu keluarganya. Barok harus istirahat sekitar 2 bulan, bahkan setelah kecelakaan, Barok langsung pindah kos karena trauma.

Banyak pertanyaan dalam kepala gw,
Apa hantu bisa melakukan itu?
Bagaimana mungkin menyalakan motor bahkan tanpa kunci?
Atau mungkin ada kesalahan mesin saja sehingga motor menyala sendiri?tapi siapa yang memainkan gas?
Apakah ini semua karena motornya tidak mandi kembang?
Apakah kejadian malam itu sebenarnya peringatan untuk Barok?
Mungkin sebenarnya maksud 'si kecil' adalah untuk menyadarkan Barok?

Tidak ada yang tahu jawaban semua pertanyaan itu. Tapi, terlepas dari semua ini, kita harus tetap waspada dan mawas diri. Ritual mandi kembang atau apapun pada hakikatnya untuk mengingatkan kita untuk tetap berhati-hati, untuk terus bersyukur dan tetap rendah hati.


=== Cerita Selanjutnya ===