Aku dan "Teman" Kos-ku #4 - Kami Menyebutnya 'Si Kecil' - Cerita Seram Kaskus

Aku dan "Teman" Kos-ku #4 - Kami Menyebutnya 'Si Kecil'

"Kejadian-kejadian kayak gini bikin gw takut, kayaknya gw mau pindah kos aja deh"- Begitu kira-kira yang ada di benak para penghuni kos pada saat itu.

Kejadian yang dialami Taufik semakin membuka tabir misteri di rumah kos tersebut, kami semakin sadar bahwa penghuni kos itu bukan hanya kami saja, ada 'penghuni' lain yang juga ikut menghuni disana. Kira-kira seminggu setelah kejadian Taufik, seluruh penghuni kos berkumpul, kami berdiskusi mengenai semua kejadian yang telah kami alami. Rentetan kejadian kami ceritakan kembali, kami tidak tahu apa yang kami diskusikan, lebih mirip sensus hantu saja sebetulnya. Diskusi tersebut akhirnya berujung pada kesimpulan bahwa 'penghuni' di rumah tersebut sebetulnya tidak jahat, 'mereka' hanya ingin menunjukkan eksistensinya. Mungin saja 'mereka' sebetulnya hanya ingin menyampaikan 'pesan'. Akhirnya kami sepakat untuk tidak takut lagi akan 'penghuni' disana, kami menganggap 'mereka' baik.

Kejadian yang dialami Taufik seolah menjadi pemicu akan kejadian-kejadian selanjutnya, kejadian yang dialami Taufik seolah memberikan keberanian bagi 'makhluk-makhluk' itu untuk semakin menunjukkan eksistensinya. Dari sekian banyak kejadian yang terjadi setelah peristiwa Taufik bisa disimpulkan bahwa ada 1 'penghuni' yang semakin berani, kami menyebutnya 'si kecil', 'dia' adalah anak kecil yang ditemui Taufik.

Saat itu malam minggu, gw tinggal sendirian di rumah kos. Maklum, teman kos gw yang lain biasanya menghabiskan malam minggu untuk nongkrong atau ngapel. Gw sendiri saat itu jomblo dan lagi malas nongkrong, jadilah gw sendirian di kos. Gw menghabiskan malam minggu sambil nonton TV di kamar. Posisi TV berada dekat tembok ke arah luar, otomatis saat nonton TV gw akan membelakangi pintu ke arah kamar mandi. Saat gw asik nonton, tiba-tiba pintu seperti diketuk.

(Tuk..Tuk..Tuk..)

Gw heran, gw sadar saat itu sendirian, lalu siapa yang ketuk pintu?

(Tuk..Tuk..Tuk..)

Ketukan itu kembali berbunyi, akhirnya gw sadar kalau ketukan itu bukan dari luar, melainkan suara ikat pinggang gw yang menggantung di pintu seperti sedang dimainkan sehingga beradu dengan pintu dan mengeluarkan bunyi seperti ketukan.

"Hah??! siapa yang sedang memainkan ikat pinggang?"- Kata gw dalam hati

Beberapa kali ketukan itu berbunyi, gw yakin itu suara ikat pinggang yang menggantung sedang dimainkan. Gw juga yakin saat itu semua pintu tertutup, sehingga tidak mungkin ada angin, kalaupun ada angin pasti akan terasa oleh gw. Gw masih mematung, tidak berani menengok ke arah pintu, semua bayangan tentang 'si kecil' yang diceritakan Taufik masih ada di pikiran gw.

Saat gw sedang mematung ketakutan, tiba-tiba udara di kamar menjadi panas, bulu kuduk gw berdiri. Gw masih tidak berani menengok ke belakang, tatapan gw masih ke arah TV yang menyala, gw meninggikan volume TV. Dalam kondisi seperti itu, tiba-tiba dari arah belakang, ada suara yang berbisik, pelan sekali tapi cukup jelas terdengar.

"A, ameng yuuu (Kak, main yuk)- Suara itu terdengar seperti berbisik sangat pelan, tapi terdengar jelas, dan gw yakin itu dari belakang gw, bukan suara TV.

"Saya tidak mengganggu, tolong jangan ganggu saya"- Ucap gw yang dilanjutkan dengan membaca ayat kursi.

Setelah gw berkata begitu, barulah suara ketukan itu menghilang.

Setelah itu semua berakhir, gw mematikan TV dan pergi ke warnet 24 jam di depan gang. Meskipun sudah meyakin-yakinkan diri dalam hati untuk tidak takut, tapi perasaan takut itu masih tetap muncul. Jadilah gw nginep di warnet pada malam itu.


=== Cerita Selanjutnya ===