Aku dan "Teman" Kos-ku #3 - Penampakan Frontal (1) - Cerita Seram Kaskus

Aku dan "Teman" Kos-ku #3 - Penampakan Frontal (1)

"Ron, kenalin ini temen gw, namanya Taufik."- Fauzi memperkenalkan temannya.

Fauzi ini yang menempati kamar tepat sebelah kamar kos gw, dia terinspirasi dari gw dan Dika yang sharing kamar, jadinya bayar kos lebih murah. Teman Fauzi bernama Taufik, dia adalah mahasiswa yang hobi balap motor tapi rajin ibadah. Sejak ada Taufik, Eka yang rajin sholat Subuh jadi punya temen untuk Sholat Subuh (biasanya sendirian karena penghuni kos lain jarang Subuh-termasuk gw..hehe).

Jika agan lihat denah, depan kamar gw dan kamar Fauzi adalah ruang untuk parkir motor dan jemuran, sekaligus disana letak kamar mandi. Jadi, kalau mau ke kamar mandi tinggal buka pintu dan jalan 3 langkah saja. Seperti yang gw ceritakan sebelumnya, lokasi ruangan ini temaram dengan lampu seadanya, tapi cukup untuk menerangi sekitar ruangan tersebut.

Seperti yang gw dan Dika alami, di kosan ini ada semacam 'penyambutan' penghuni baru dari 'penghuni' lain yang tak kasat mata. Kalau sebelumnya gw dan Dika disambut oleh bau melati dan suara langkah kaki di atap rumah, kali ini Taufik disambut dengan cara yang lebih 'meriah'.

"Udah 7 hari tapi kayaknya ga ada kejadian apa-apa ya sama Taufik, biasanya 'panghuni' sini pada demen sama penghuni kos baru"- Kata Wawan.

"Mungkin karena dia rajin ibadah kali ya Bang."- Gw menimpali.

Sudah 7 hari sejak kedatangan Taufik, tapi tampaknya Taufik belum juga mendapatkan 'sambutan' dari 'penghuni' kos itu, gw sebetulnya tidak terlalu memperhatikan ataupun penasaran, tapi beberapa teman kos tampaknya mulai penasaran dengan apa yang akan dilakukan 'penghuni' di kos itu terhadap Taufik. Taufik melewati 7 hari dalam damai, kami pun tidak mau menceritakan mengenai kejadian aneh di kos kami, "kasihan anak baru, biar dia mengalami sendiri" begitu kira-kira pertimbangan kami. Tapi tampaknya kedamaian Taufik tidak bertahan lebih dari 7 hari, tepat di hari ke-8 'penyambutan' itu dilangsungkan.

Tidak seperti biasanya, hari itu Taufik bangun terlalu pagi, biasanya dia bangun jam 5, tapi pagi itu dia bangun jam 3 subuh. Padahal malam itu Taufik dan teman kos lain begadang main PS sampai tengah malam. Acara main PS sendiri baru selesai sekitar jam 12 malam, trauma akan kejadian ketuk pintu di kamar gw sepertinya sudah mulai dilupakan teman-teman, kami mulai beraktivitas malam seperti biasa, tapi dengan batasan untuk tidak berisik berlebihan.

Taufik terbangun, kemudian dia melihat jam baru menunjukkan pukul 3 subuh, Taufik mencoba tidur lagi tapi tidak bisa tidur padahal sudah coba memejamkan mata. Anehnya, Taufik kegerahan, padahal di kamar itu ada kipas angin, belum lagi udara Bandung pada saat itu masih dingin. Keheranan Taufik semakin menjadi setelah melihat Fauzi yang justru kedinginan, terlihat dari selimut yang dipakainya menutup seluruh badan sampai cuma terlihat leher dan kepala saja.

"Buset, panas banget sih, padahal subuh-subuh gini. Tapi kok Fauzi malah kedinginan ya, apa badan gw yang lagi gak sehat"- Begitu kira-kira yang dirasakan Taufik pagi itu.

Taufik mencoba tidur lagi, kali ini dia mematikan lampu, selain untuk mengurangi hawa panas, ini juga membantu Taufik agar mudah tidur karena suasana gelap. Anehnya, saat kamar gelap Taufik merasa dia sedang diperhatikan. Taufik merasa ada sepasang mata yang sedang memperhatikan dia.

"Zi...?Zi...?Fauzi..?"- Taufik memanggil Fauzi.

Fauzi tidak menjawab panggilan Taufik, dia masih tidur lelap. Padahal Fauzi bukan orang yang suka tidur dalam keadaan lampu mati, bahkan dia bisa terbangun karena mati lampu. Perasaan taufik semakin tidak enak, dia merasa sedang diperhatikan. Taufik tidak berpikiran aneh-aneh, dia lalu bangun dan menyalakan lampu. Setelah lampu menyala, Taufik melihat sekeliling kamar, tapi tidak ada yang aneh.

Karena tidak bisa tidur, akhirnya Taufik memutuskan untuk Sholat Tahajud. Dia menuju kamar mandi untuk ambil air Wudhu, tapi saat pintu kamar dibuka, Taufik sangat terkejut karena di depannya ada sesosok anak laki-laki sedang berdiri dan menatap dengan mata merah sambil tersenyum datar ke arahnya. Taufik terkejut dan langsung menutup pintu kamar, dia langsung membangunkan Fauzi. Pagi itu, penghuni kos heboh, Taufik masih terlihat gemeteran saking takutnya.

Taufik menceritakan apa yang dia lihat saat itu, dia mengatakan bahwa anak dia temui hanya memakai celana pendek berwarna coklat, bertelanjang dada, rambut lurus tapi berantakan. Taufik menggambarkan bahwa yang paling menyeramkan adalah matanya yang merah tepat melihat ke arahnya dengan senyuman datar. Jarak Taufik dengan anak itu hanya sekitar 1 meter saja.

Setelah Taufik menceritakan semuanya, kami mencoba menenangkan Taufik bahwa ada kebiasan di kos ini yang biasanya memberikan 'penyambutan' terhadap penghuni baru. Kami juga menjelaskan kalau kami tidak sampai hati menceritakan kejadian-kejadian di rumah ini karena khawatir Taufik jadi takut, meskipun kami semua tidak menyangka 'sambutan' yang diberikan pada Taufik akan seseram ini.

Kejadian Taufik tersebut menyisakan pertanyaan besar di hati kami semua, Siapakah anak itu?Kenapa penampakannya se-frontal itu?Apakah ada pesan yang ingin disampaikan?


=== Cerita Selanjutnya ===