Aku dan "Teman" Kos-ku #11 - BERPESTA!! - Cerita Seram Kaskus

Aku dan "Teman" Kos-ku #11 - BERPESTA!!

"Ron, ntar malem kemana?temenin gw lah di kosan aja, lagi BT nih gw. Ada minuman dari temen gw. Ajakin anak-anak ya, party kitaaaa!!"- Begitu kata Fauzi.

Kehidupan kami semua berangsur-angsur berubah, kami yang sebelumnya hanya mahasiswa kere dan culun, sekarang sudah mulai mengenal 'hitamnya' kota Bandung. Hedonisme sudah menjadi budaya kami. Dengan latar belakang pergaulan yang berbeda-beda, membuat jaringan pergaulan kami semakin luas. Fauzi yang kuliah jurusan perhotelan punya banyak sekali kenalan di cafe-cafe atau club malam, Dion yang merupakan vokalis band sering manggung di cafe-cafe dan banyak memberikan Free Pass untuk kami, Rangga dan Ade yang kuliah jurusan broadcasting sering memberikan kami job-job untuk jadi crew EO konser-konser di Bandung. Sehingga, meskipun kami mahasiswa kere, tapi untuk urusan hedonisme jangan dianggap remeh, akses kami menjadi luas. Untuk urusan minuman pun kami bisa dibilang high class, kami hanya mau minum minuman alkohol yang mahal, karena memang banyak teman-teman atau kenalan kami yang memberikan minuman-minuman itu secara gratis, entah darimana mereka mendapatkannya. Jadi, hedonisme kami bukan karena kami senang menghambur-hamburkan uang, tapi karena banyak akses dan pasokan minuman gratis. Maklum, kami kere, jangankan hambur-hambur uang untuk hedon, untuk makan aja susah.

Meskipun malam minggu, malam itu kami semua anak kos memutuskan untuk diam di kosan, semua rencana jalan dan pacaran langsung dibatalkan, demi party-party dan menghibur Fauzi yang saat itu baru putus dari pacarnya. Teman-teman kos gw kali ini memang lebih kompak karena memang penghuninya adalah teman-teman deket semua.

Malam itu diisi dengan pesta minum-minum, kami semua asyik ngobrol, maen kartu dan nyanyi-nyanyi. Semua dilakukan demi menghibur Fauzi. Canda tawa dan suara gitar menghidupkan suasana rumah kos kami malam itu. 5 botol minuman alkohol habis oleh kami ber-10, ruangan rumah kami sudah dipenuhi asap rokok. Sekitar jam 12 malam, minuman habis, satu per satu dari kami mulai menghentikan aktivitas. Kondisi kesadaran kami tinggal setengah karena pengaruh alkohol. Kami pun menggelar tikar dan kasur di ruang TV, kami tidur bersama di ruang TV.

Disinilah semuanya dimulai, rupanya tidak hanya kami yang berpesta, 'mereka' yang menghuni rumah kos ini pun ikut berpesta terror kepada kami yang mungkin dianggap mengganggu 'mereka'.

Kriiiiing....Kriiiiing.....Kriiiiiiing... HP Ade berdering.

"Aaah..siapa sih tengah malem telepon gw."- Ade yang sedang dalam keadaan mabuk berdiri terhuyung untuk mengambil handphone-nya yang berada di meja TV.

"Halooo.."- Ade langsung menjawab teleponnya tanpa terlebih dahulu memeriksa caller id.

Tuuuuut.... Tidak ada jawaban, handphone langsung dimatikan. Ade memeriksa teleponnya untuk mencari tahu siapa yang menelepon.

"Aaah..sialan lu Dion.. ngerjain aja..norak deh"- Kata Ade saat melihat peneleponnya adalah Dion.

"Enak aja, gw ga ngerjain lu..lagian gw gak tau HP gw dimana"- Dion terlalu mabuk untuk bangun.

Kriiiing...Kriiiing..Kriiiing.. HP Ade kembali berdering, kali ini Ade melihat caller ID dan tertera di layar HPnya nama Dion.

"Tuuuh kaan lu lagi niiih."- Kata Ade sambil melemparkan HP-nya ke Dion.

"Aduuh, sakit tau.."- Kata Dion sambil meringis karena HP yang dilemparkan Ade mengenai lututnya.

Dion melihat HP Ade yang masih berdering dan memang tertulis namanya di layar HP tersebut. Ade yang sudah tidak ambil pusing kemudian pergi ke toilet untuk buang air kecil. Saat melewati jajaran motor yang diparkir, di salah satu jok motornya ternyata tergeletak HP milik Dion.

"Ini HP lu Dion."- Kata Ade melemparkan HP tersebut ke Dion.

"Aduuh."- Dion meringis lagi karena HP tersebut mengenai kakinya.

Memang ternyata itu adalah HP Dion. Masalahnya adalah HP milik Ade masih berdering dan caller id-nya masih menunjukkan nama Dion.

"Lah kok bisa gitu ya?"- Dion keheranan dan menunjukkan fenomena aneh itu kepada kami semua.

Kami yang dalam posisi tertidur dan mabuk terpaksa bangun dan memeriksa HP itu. HP Ade berhenti berdering. Kemudian, sekitar 5 menit kemudian HP itu berdering kembali dengan caller ID menunjukkan nama Dion. Kami semua heran karena HP Dion memang tidak sedang dalam mode memanggil, tapi HP milik Ade jelas-jelas menunjukkan nama Dion sedang memanggil. Gw berinisiatif menjawab HP milik Ade, gw pikir mungkin kebetulan ada temennya Ade yang namanya sama-sama Dion.

"Haloo?"- Gw menjawab HP itu.

Kresek..kresek..kreseek.."Grrrrrrrh..."- Suara dari HP itu terdengar seperti suara telepon yang sinyalnya jelek, tapi selain suara itu gw dengar suara seperti ada yang menggeram, jelas sekali.

Gw kaget mendengar suara geraman itu dan menyerahkan telepon ke Fauzi. Fauzi menjawab lagi telepon, tapi rupanya HP itu sudah ditutup.

Dalam keadaan masih terpengaruh alkohol, namun kejadian telepon tadi masih mampu kami cerna bahwa kejadian tersebut tidak normal. Ada yang aneh disini.

"Woooaaaaahhh!!!"- Tiba-tiba terdengar Ade berteriak saat keluar kamar mandi.

Kami langsung berlari ke arah Ade.

"Kenapa lu?"- Gw langsung tanya.

"Ada tengkorak di atas motor."- Ade dengan muka pucat pasi dan nafas ngos-ngosan tidak beraturan.

Rupanya Ade melihat ada sesosok tengkorak sedang duduk di atas salah satu motor. Gw sempat berpikir jangan-jangan ini efek halusinasi karena dia mabuk. Tapi, melihat reaksinya yang seperti itu gw jadi yakin kalau dia sebenarnya melihat sosok tengkorak. kejadian ini membuat efek mabuk kami seperti hilang, kami mulai bisa berpikir logis. Kami memutuskan untuk tiduran lagi bersama-sama di ruang TV.

"Hmmmm...mmmmm....mmmmm...mmmm"- Terdengar suara wanita yang bersenandung dari kamar Fauzi.

Kami yang sedang tiduran di ruang TV semakin ketakutan dengan suara itu. Suara nyanyian itu terus terdengar cukup lama dan jelas, kami semua mendengarnya. Akhirnya, malam itu kami benar-benar tidak bisa tidur karena ketakutan. Malam yang seharusnya diakhiri dengan senang-senang setelah berpesta malah berakhir dengan teror menakutkan.


=== Cerita Selanjutnya ===