Malang Mysterio #9 - Rame Rame Dengerin Acara Keramatnya Andalus FM - Cerita Seram Kaskus

Malang Mysterio #9 - Rame Rame Dengerin Acara Keramatnya Andalus FM

Sudah sejam lebih jari jariku mengetik keyboard komputer dan aku mulai merasa lelah untuk melanjutkannya , sementara masih tersisa 12 halaman lagi yang harus diselesaikan malam ini juga karena besok siang makalah kami ini harus dikumpulkan pada dosen.

Me : " zul , capek gw ngetik... giliran lu sekarang !! "

Zul : " oke vig , aku yang ngetik sekarang ya "

Posisi tukang ketik kini telah digantikan oleh Zul , sementara aku mulai leyeh leyeh di karpet sembari merokok bersama Memet dan Pendik yang juga telah menyelesaikan jatah ketikannya.

Me : " mene jilidno yo met makalahe ! "

(besok jilidkan ya met makalahnya !)

Memet : " oyi gampang iku vig "

Pendik : " presentasine kapan iku vig ?! "

Me : " mboh gak ruh aku ndik "

(entah gak tau aku ndik)

Jika bukan karena tugas kelompok yang harus dikerjakan secara dadakan maka malam ini kami tidak akan berkumpul di kosannya Memet.... semua ini adalah akibat dari kemalasan kami yang sama sekali tak mencicil untuk mengerjakannya , jangka waktu 2 minggu yang diberikan oleh dosen hanya kami habiskan untuk nongkrong , pacaran , mabuk dan bersenang senang saja.

Memet : " aku rodok ngantuk vig "

(aku agak ngantuk vig)

Me : " lha engko gak ndelok bal balan liga champion kon ?! "

(lha nanti gak nonton bola liga champion kamu ?!)

Memet : " iyo ya , tapi wes gak kuat ki aku "

(iya ya , tapi udah gak kuat nih aku)

Pendik : " ndang nggawe kopi eneh wae met , wes entek kabeh iki ! "

(cepet bikin kopi lagi aja met , udah abis semua nih !)

Memet : " yo wes nek ngono ndik , tak nggawe kopi eneh "

(ya udah kalo gitu ndik , aku bikin kopi lagi)

Kopi yang dibikin si Memet sejak 2 jam lalu telah habis kami reguk , kini ia mulai bersiap bikin kopi lagi biar kami semua ngga mengantuk.... apalagi kami sudah berniat untuk begadang menyaksikan pertandingan bola nanti malam.

Pendik : " jam piro saiki vig ?! "

(jam berapa sekarang vig?!)

Me : " jam 10 kurang 5 ndik "

Pendik : " wayahe ngrungokno keramat iki vig , tak gentine sek radione "

(waktunya dengerin keramat nih vig , aku ganti dulu radionya)

Me : " wo iyo ndik , dino kemis tha iki mau ?!? "

(oh iya ndik , hari kamis tha ini tadi ?!?)

Mendadak si Pendik teringat acara radio ' Keramat ' yang biasanya disiarkan pada hari kamis jam 10 malam , acara ini khusus menyiarkan hal hal mistis yang terjadi di seputaran kota Malang dan kami semua selalu rutin mendengarkannya.

Pendik : " lha iki vig , pas lagi mulai acarane "

(lha ini vig , pas baru mulai acaranya)

Me : " oke !! , ngrungokno disambi ngopi ndik "

(oke !! . dengerin sambil ngopi ndik)

lagu lagu slow ballad yang diputar Kosmonita FM kini telah tergantikan oleh suara suara menyeramkan macam jeritan Kuntilanak , gelegar petir , tangisan bayi , dll..... si Pendik baru saja mengganti frekuensi radio menjadi 91.1 FM yang merupakan channel dari Andalus FM yang menyiarkan acara 'Keramat' ini.

Memet : " biyuh , medeni ndik suorone "

(biyuh , serem ndik suaranya)

Pendik : " ndang lampu kamare patenono met , ben rodok serem suasane "

(cepetan lampu kamarnya matiin met , biar agak serem suasananya)

Memet : " oyi ndik , zul kamu ngetik pake lampu meja aja ya ?! "

Zul : " iya iya met "

Agar suasana terasa semakin seram si Memet lekas mematikan lampu kamarnya , kini satu satunya penerangan di kamar ini hanyalah dari layar komputer dan lampu meja saja.

Me : " nyeruput kopi disek "

Pendik : " enek crito opo wae iki ?! "

(ada cerita apa aja nih ?!)

Suara suara menyeramkan telah berlalu , kini bang Anton sang penyiar yang bersuara berat mulai menyapa para pendengar setianya.
" Ass. Wr..Wb.. Selamat malam para pendengar setia Andalus , baik manusia maupun jin , setan , pocong , kuntilanak dan gendruwo... kita berjumpa lagi di acara Keramat.... Bagi yang manusia apakah anda sudah menutup pintu kamar anda ?!?!... apakah anda sudah melihat apa yang berada di bawah tempat tidur anda ?!?!...atau bagi yang mendengar sendiri apakah anda sudah memastikan bahwa anda benar benar sendiri ?!?!... " sapaan khas sang penyiar itu membuat kami semua tertawa geli mendengarnya , memang suara berat bang Anton sangat cocok mengucapkan sapaan aneh itu.... tak heran cuma dia satu satunya orang yang sejak dulu didaulat menyiarkan acara ini tanpa pernah sekalipun digantikan orang lain.

Zul : " ha..ha.. semua demit disapa tuh met "

Memet : " ha..ha.. jancuk tenan "

Pendik : " ha..ha... nggateli penyiare met "

Sapaan aneh itu baru saja berlalu , kini backsound musik Gregorian mulai mengalun dan membangkitkan aura mistis yang kental..... acara 'Keramat' inipun dimulai oleh seorang pendengar yang menelpon untuk menceritakan pengalaman mistisnya. " mas.. aku rumahnya di sawojajar , kalo pas lagi pulang malem lewat jembatan sulfat sepi banget keadaannya , gak ada kendaraan lain.... aku sering lihat penampakan kuntilanak sama pocong mas , saking takutnya langsung tancap gas aku mas ." mendengar cerita barusan membuat kami cukup kaget , siapa sangka jika jembatan Sulfat yang berada di Sawojajar itu ternyata angker juga.... padahal aku cukup sering melewatinya sepulang ngapel dari rumahnya Rista mantan pacarku.

Memet : " angker ndik tibakno jembatane "

(angker ndik ternyata jembatanya)

Pendik : " terah iku mbiyen bekas kuburan lho met , mayite akeh seng isek kependem ngisore jembatan "

(emang itu dulu bekas kuburan lho met , mayatnya banyak yang masih terkubur di bawahnya jembatan)

Memet : " biyuh , kok gak dipindah pisan mayite ndik ?! "

(biyuh , kok gak dipindah sekalian mayatnya ndik ?!)

Pendik : " gak ruh babah wes "

(entah gak tau dah)

Sebenarnya acara 'Keramat' ini hanyalah berisi pengalaman pengalaman mistis yang dialami oleh para pendengar yang kemudian diceritakan melalui telepon saja , cerita pertama telah usai kini kami mulai bersiap mendengar cerita dari penelpon selanjutnya. " Halo semuanya , aku mau cerita pengalaman hororku pas tahun 2005 mas.... ceritanya pas aku nungguin mbakku ngamar opname di rumah sakit lavalette , waktu itu jam 1 malem aku kebelet pipis trus ke toilet pas keluar aku lihat suster lagi dorong kursi roda , trus orang yang duduk di kursi roda itu gak ada kepalanya !!!!!...... waduh aku langsung lari ke kamarnya mbakku sampe keringetan , sampe sekarang kalo inget jadi merinding. " Cerita soal keangkeran rumah sakit Lavalette sudah menjadi rahasia umum bagi masyarakat kota Malang , rumah sakit itu termasuk bangunan kuno peninggalan Belanda jadi tak perlu diragukan lagi keangkerannya.

Zul : " suster ngesot ada ngga ndik di rumah sakit lavalette ?! "

Pendik : " paling juga ada zul , kalo tetanggaku dulu ngakunya pernah lihat suster yang mukanya rata "

Me : koyok hantu muka rata kampus brawijaya tha ndik ?!? "

Pendik : " yo paling sejenis vig "

Memet : " medeni ndik , mbayangno wae wes merinding opo maneh nek kejadian tenanan "

(serem ndik , ngebayangin aja udah merinding apalagi kalo kejadian beneran)

Semakin lama rasanya semakin merinding mendengar cerita cerita mistik ini , kini penelpon berikutnya datang dari Kepanjen yang berada di daerah Malang selatan. " dulu aku pernah malem malem lewat kuburan pepen naek motor sendirian.... pas lewat suasananya gelap sepi , trus motorku rasanya jadi berat aku kira bannya bocor.... pas aku nengok belakang ternyata ada kuntilanak mbonceng di motorku !!!.... aku langsung ngebut ngga berani noleh belakang pokoknya , pas udah nyampe tempat rame kuntilanaknya ilang "

Pendik : " wancik nggoncengno kunti met ! "

(wancik ngeboncengin kunti met !)

Memet : " sujokno kuntine gak melok teko omahe yo ndik !! "

(untungnya kuntinya gak ikutan sampe rumahnya ya ndik !!)

Sejenak bang Anton sang penyiar merapal mantra mantra dalam bahasa jawa seolah ia adalah seorang dukun , entah apa maksudnya kami juga tak terlalu peduli...... kami mulai menyeruput kopi dan menyalakan rokok lagi sambil menunggu cerita selanjutnya , tak lama kemudian seorang penelpon lain masuk dan bersiap menceritakan pengalaman mistiknya. " halo.... aku mau cerita nih , dulu aku pernah iseng malem malem mampir rumah rinjani jalan ijen , aku sama temenku masuk di halaman depan hawanya langsung merinding.... pas aku lagi lihat keadaan gak taunya ada penampakan noni belanda di jendela rumah tapi abis itu langsung ilang gak tau kemana... trus temenku yang lagi jalan di samping rumah lihat noni belanda juga.... pakaiannya kayak di film film eropa trus rambutnya juga pirang " keangkeran rumah Rinjani baru aku ketahui belakangan ini melalui cerita bang Renggo , apalagi dia juga pernah beruji nyali disana , bahkan dia bilang ada sesosok noni belanda yang mengikutinya saat dia pulang.

Pendik : " jare bang renggo nonine melu urip ndek omah kontrakane ya vig ?! "

(katanya bang renggo noninya ikutan tinggal di rumah kontrakannya ya vig ?!)

Me : " iyo , tapi mboh tenanan po gak "

(iya , tapi entah beneran apa ngga)

Memet : " aku kok gak ngerti panggone rumah rinjani iki jalan ijen sebelah endi tha vig ?! "

(aku kok gak tau tempatnya rumah rinjani itu jalan ijen sebelah mana tha vig ?!)

Me : " cedeke museum brawijaya met "

(deketnya museum brawijaya met)

Zul : " penasaran aku vig pengen uji nyali di rumah rinjani "

Pendik : " kita sekarang kuliah sibuk tugas melulu zul , ya kapan kapan aja kalo libur "

Me : " lagian sekarang rame zul rumahnya , banyak yang uji nyali di sana "

Sejujurnya kami merasa penasaran juga ingin membuktikan sendiri keangkeran rumah peninggalan Belanda itu , aku sendiri sempat melintas di depan rumah itu pada saat tengah malam dan ada begitu banyak orang yang berkumpul di sana..... bisa ditebak bahwa mereka tengah ikut ikutan beruji nyali gara gara acara 'Dunia Lain' di tv itu.

Memet : " iki enek cerito liyane eneh vig ! "

(ini ada cerita lainnya vig !)

Me : " soko ngendi ki seng telpon ?! "

(dari mana yang telpon ?!)

Memet : " iki wong pujon vig "

(ini orang pujon vig)

seorang penelpon dari daerah Pujon baru saja memulai ceritanya , lekas saja kami semua menyimaknya. " begini ceritanya mas , kalo malem bus puspa indah sering ditumpangi sama hantu perempuan , dia numpang dari daerah kasembon trus turunnya biasanya di sekitar koperasi sae... tapi sopir sopir udah pada biasa gak takut lagi " bus puspa indah dengan trayek Malang - Jombang bukanlah hal yang asing bagi diriku dan juga Memet , di masa awal kuliah kami kerap mudik bareng menggunakan bus itu namun tak sekalipun kami mendapati hantu perempuan yang ikut menumpang meskipun hari sudah malam.... jujur saja aku agak meragukan cerita barusan.

Memet : " mbiyen awake dhewe lak mesti jam 7 munggah lagek teko kasembon yo vig ?! "

(dulu kita kan pasti jam 7 ke atas baru nyampe kasembon ya vig ?!)

Me : " iyo , liwat alas seng onok kaline..... nyatane gak tau pethuk tho ?! "

(iya , lewat hutan yang ada sungainya... nyatanya gak pernah ketemu tho ?!)

Memet : " sakjane tenanan po gak iki ceritane ?! "

(sebenernya beneran apa gak ini ceritanya ?!)

Me : " ngapusi paling met "

(bohongan paling met)

Tanpa terasa 1 jam telah berlalu , kini bang Anton sang penyiar mulai bersiap menutup acara 'Keramat' ini..... sangat disayangkan acara ini harus berakhir ketika kami para pendengar mulai larut menikmati cerita cerita mistik dan merasa belum terpuaskan , durasi yang cuma 1 jam dirasa terlalu singkat untuk acara yang kabarnya telah mengudara sejak tahun 98 ini.

Memet : " halah , bubar vig keramate "

(halah , abis vig keramatnya)

Pendik : " sedelut yo met gak marem "

(sebentar ya met gak puas)

Me : " kudune 2 jam pisan ngasi jam 12 bengi "

(harusnya 2 jam sekalian sampe jam 12 malem)

Zul : " nanggung vig "

Kami para pendengar setia hanya bisa berharap agar pihak Andalus FM bersedia menambah jam tayang acara 'Keramat' ini , bukan tak mungkin kami semua yang baru saja kelar beruji nyali di kampus UMM bakalan tergoda untuk menelepon dan menceritakan pengalaman mistik kami.