Tomi : ” buset ndik , dia nyamperin kita !!! …ayo kabur sekarang ”
Pendik : ” sttt… diam tom , tenang dulu ”
beberapa dari kami mulai dicekam rasa panik ketika sosok makhluk itu berjalan mendekat ke arah kami , semakin dekat jaraknya semakin kami dapat melihat dengan jelas sosoknya yang berbulu hitam lebat , berkuku panjang dan bertaring itu……. tak salah lagi makhluk itu adalah Genderuwo.
Tomi : ” aayoo kkabur ssekarang !! ”
Niken : ” jangan panik lu tom… ”
Sosok Gendruwo itu perlahan semakin mendekat ke arah kami , namun tak kami duga sama sekali ketika Gendruwo itu hanya berjarak sekitar 5 meteran dari hadapan kami mendadak ” slaap….. slaapp…. slaaap….. ” Kilatan flashlight kameranya si Niken berpendar beberapa kali dan membuat Gendruwo itu terkaget hingga mundur beberapa langkah , kedua tangannya bahkan langsung menutupi matanya yang sepertinya merasa silau. ” woooooaaaaa !!!!!…” begitu nyaring Gendruwo itu meraung dan seketika kami kehabisan nyali , sepertinya ia merasa marah dengan ulah si Niken.
Tomi : ” gila lu nik !!… ayo kabur sekarang !!! ”
Steve : ” Lari semuanya….. cepetan !!!! ”
Dengan kalut kami langsung berlari pontang panting meninggalkan area tegalan ini sementara Gendruwo itu terus meraung berkali kali ” woooaaaaaa !!!!…..woooaaa !!!… ” ketika tengah berlari mendekati jembatan gantung barulah kusadari bahwa Steve tak ada di antara kami , seketika aku menengok ke arah belakang dan kulihat Steve tengah berhadapan dengan Gendruwo itu , ia tampak berkali kali melempari Gendruwo itu dengan sesuatu. ” wuuuaa!!!….. wuuuaaaa!!! …. ” erangan kesakitan terdengar nyaring setiap kali Steve melemparinya , sementara tubuhnya yang dipenuhi bulu hitam lebat itu tampak memercikkan bunga api seperti yang biasa kulihat pada nyala kembang api….. entah benda apa yang di lemparkan Steve hingga membuat Gendruwo itu kesakitan , bahkan tak lama kemudian kulihat Gendruwo itu telah tersungkur di hadapannya dengan beberapa bagian tubuh yang terbakar sebelum akhirnya menghilang dari pandangan mataku…. sukar dipercaya Steve si cowo pendiam itu benar benar telah menghabisinya tanpa rasa gentar sedikitpun , ia bagaikan David yang menaklukkan Goliath.