Terror Arwah Tetanggaku Gantung Diri #1 - Cerita Seram Kaskus

Terror Arwah Tetanggaku Gantung Diri #1

seorang pria berperawakan tinggi yang di usianya menjelang 73 tahun mendatangi kuburan nya atas usulan mang engkos, sehari setelah dimakamkan kuburannya memang retak, tanahnya terbelah dari ujung batu nisan kepala sampai ke batu nisan kaki, pria tinggi itu masih berdiri di depan kuburannya sambil mengernyitkan dahi karena baru pertama melihat kuburan baru semalam yang terbelah, meski tidak begitu besar lubangnya tapi tetap saja ada tanda tanya besar di kepala warga kampung ane, malam pun hampir tiba, langit yang semula berwarna putih kebiruan kini mulai abu abu, redup lalu gelap. setelah adzan magrib berkumandang pria itu masih berdiri tepat di samping kuburannya, angin mulai berhembus pelan dan dingin, bunyi serangga malam sebagian sudah terdengar bersahutan. dia masih berdiri disamping kuburan baru diantara puluhan batu nisan yang berjajar tidak beraturan, suara gemerisik daun bambu terdengar bak instrumen ketakutan dari sekeliling area pemakaman umum itu, pria itu mulai merasakan badan nya merinding bulu kaki dan tangannya mulai berdiri, dia tetap tenang walau perasaan aneh pusing dan mual mulai merambat dibadannya....dari tanah kuburan yang terbelah di depannya mulai memunculkan asap putih tipis, pria itu mencoba menutup lubang di kuburan dengan gundukan tanah di depannya lalu dengan tangannya, seketika perasaan dingin menggigil dan bukan hanya bulu kaki dan tangannya saja yang berdiri dia merasa kalo asap itu menariknya ke dalam. akhirnya dia lepaskan tangannya dari lubang retakan kuburan itu. dia berdiri, asap tipis itu mulai berkumpul menjadi satu sosok, ya itu dia....dia adalah.......

***************************************************
"masih menggantung dipohon jambu, tapi lidahnya tidak keluar, sudah banyak orang disitu tapi gak ada yang berani nurunin..."...itulah kata kata yang sempat ane tangkap ketika ane buka mata, "aduhhh..teh berisisk banget sih pagi pagi..masih ngantuk nih ane setengah berteriak dari dalam kamar,, gila jam 4 pagi sudah ribut. "mamang buruan hudang..itu si uwa bunuh diri ngagantung di tangkal jambu/ mamang cepetan bangun itu si uwa bunuh diri gantung diri di pohon jambu" ( mamang itu panggilan ane kalo dirumah) kakak ane setengah berbisik dari celah pintu kamar ane, ane lngsung terperanjat trus ngebangunin temen ane si indra yang tidur di karpet di bawah kasur ane. kebetulan dia ikut maen ke rumah ane dari bandung. (jarak dari bandung ke kampung ane 2 jam pake motor). indra langsung bangun secepatnya pas ane kabarin. tanpa nunggu lama ane berjalan secepatnya ke lokasi yang hanya berjarak 10 meter dari samping tembok rumah ane.keadaan sekitar masih gelap. beberapa orang sudah berkumpul sambil sesekali terdengar suara istighfar dan suara sedu sedan isak tangis, "astagfirullah ya ALLAH kirain gak bakalan sampai seperti ini bapaaakk.bapakkk...maafin aku" di satu sudut seorang nenek menangis sambil terduduk gemeteran di teras sebuah rumah semi tembok.

saat subuh mulai beranjak pagi dan kabut mulai menghilang ane terkesiap melihat sosok laki laki berusia 80 thn berperawakan kurus kecil menggantung berputar dan berayun di pohon jambu mukanya menunduk matanya terpejam dari mulutnya kluar darah yang hampir membeku karena dinginnya udara pagi, ane tak berkedip untuk beberapa saat ketika posisi mayatnya mengarah ke ane seperti sedang berpandangan. indra segera menarik tangan ane dan menyuruh ane segera pergi dari tempat itu.

semakin siang semakin banyak warga yang ngumpul, setelah polisi datang akhirnya jam 11 mayatnya diturunkan,cerita kematiannya tersebar begitu cepat sehingga ratusan orang datang melihat kejadian itu, ane sempat ikut meshalatkan jenazahnya sampai ke prosesi penguburan. jam 1 siang ane izin pamitan pulang ke bandung ke nyokap. ane segera bersiap siap, asal agan sista tahu keadaan kampung ane sangat mencekam sekalipun itu tengah hari. ane segera ambil handuk dan masuk kamar madi, baru saja badan ane diguyur air, entah kenapa ane merasa ada seseorang berdiri di belakang ane ( ane punya sixth sense tentang keberadaan makhluk astral ).ane segera menengok ke belakang tapi gada siapa siapa, ane kembali mengguyurkan air ke badan ane tapi lagi lagi ane merasa ada yang berdiri dibelakang ane. akhirnya ane tidak melanjutkan mandi dan segera berganti pakaian dan bersiap siap balik bandung. sepanjang perjalanan ane merasa gak tenang setiap ane menutup mata ane terbayang saat dia tergantung di pohon jambu.

magrib ane baru nyampe dikosan sedangkan indra langsung balik ke rumahnya di arcamanik, ane rebahan dikasur melepas penat tapi lagi lagi setiap ane menutup mata ane selalu terbayang saat dia tergantung. akhirnya ane memutuskan untuk mandi. ketika ane mengguyurkan air ke kepala ane langsung terperanjat dan menyambar handuk yang tergantung di paku di dinding kamar mandi. ane terengah engah ane merasa seseorang benar benar berdiri di belakang ane seperti menggantung di kusen pintu kamar mandi. ahh entahlah itu mungkin halusinasi tapi ane benar benar merasa ane memang diikuti. ane segera ambil wudhu dan shalat maghrib lanjut mengaji, dengan begitu ane merasa tenang ane tak berhenti berdzikir dan membaca surat2 pendek.

besoknya ane langsung telp ke rumah ane selepas magrib, ane ceritain ke kakak ane kalo ane merasa seperti di ikuti, kakak ane diem saja trus bilang ke ane udah ahh jangan ngomongin masalah itu lagi tapi ane jadinya semakin penasaran karena setiap kali ane bahas masalah kematian tetangga ane itu kakak ane langsung nyuruh ane diam. akhirnya dengan suara berbisik bisik di hape kakak ane cerita semalam semua orang di datengin. salah satu tetangga depan rumah ane ketika lagi tidur di gangguin seperti ada yang menarik pundaknya, lalu setiap pintu rumah warga di ketokin begitu juga jendela dan hampir disetiap malam mereka mendengar ada seperti suara tercekik di tengah rumahnya ataupun bagi yang punya pohon di samping, depan ataupun belakang rumahnya seperti melihat ada orang tergantung berayun ayun. akhirnya warga melakukan penebangan pohon massal yang ada di sekitar rumah mereka tak terkecuali pohon pisang.