Bagaimana kabar Nia sekarang?
Siapa sebenarnya perempuan bergaun hitam yang selalu mengikutiku selama ini?
Bagaimana sebenarnya masa lalu Rasti ?
Bagaimana menyelesaikan masalah kesurupan Rasti?
Sebenarnya apa yang membuatnya begitu mudah dirasuki sebangsa makhluk halus?
Sebenarnya makhluk apa yang sering mengganggu Rasti?perempuan bergaun hitam itukah?atau malah makhluk lain?
Berbagai pertanyaan demi pertanyaan seolah menggantung nyaman di benak ku.Sungguh aku tersiksa dengan semua ini.Rasanya aku sudah sangat putus asa menghadapi semua masalahku ini.Seolah tak berujung malah semakin hari semakin bertambah saja.Aku benar-benar stres menghadapi masalah yang tak wajar seperti ini.Ingin sekali aku berlari mengulang waktu kembali.Seandainya bisa aku ingin sekali menjadi orang baik di masa laluku.Ingin rasanya aku menghindari semua kesalahanku yang pada akhirnya menjerumuskan ku ke dalam lubang karma yang begitu menyedihkan ini.
Sepuluh jari tanganku menghadap ke atas dalam keheningan malam ini.Ya Robb maafkanlah hambamu ini.Sungguh pedih kurasakan siksa di dunia untuk menebus kesalahanku di masa lalu.Harus bagaimana lagi Ya Tuhan,harus bagaimana lagi aku.Dadaku serasa penuh saja sekarang.Tak kuasa kutahan bulir bulir air yang terasa menghangat mengalir di kedua pipiku.Sungguh aku sangat berputus asa menghadapi semua problema rumah tanggaku ini.Entah sampai kapan aku harus seperti ini.
Sajadah yang kugelar itu kugulung.Kukembalikan ke dalam lemari.Jari jemariku bergerak melepas ikatan sarungku.Entah sudah berapa lama tadi aku seolah mengadu dan berkeluh kesah dengan Tuhanku.Hanya Allah yang bisa kujadikan peraduan masalahku saat ini.Semoga saja Yang Kuasa mau memberikan ampunan atas segala dosaku.Sekaligus memberikanku jalan keluar.Aku beringsut mengambil segelas air di dapur.Sekilas kulihat jam tanganku yang tergeletak di atas lemari...01.30.
Sedari semalam aku tak bisa tidur memikirkan semua ini.Ketika semua masalah terasa memuncak di kepala, hatiku tergerak untuk sholat tahajud.Dingin dan heningnya malam di sumur tempatku mengambil wudhu seakan sudah tak kupedulikan lagi.Sempat ketika aku berwudhu ,atap kamar mandi seperti dilempari berulang kali dengan batu.Entah oleh siapa aku sudah tak peduli.Begitu lelah aku menghadapi dunia lain yang seakan sekarang tak henti terus menggangguku.Rasa takutku seakan sekarang sudah hilang,aku sudah muak dengan semua hal yang tidak logis.
Sekelabat bayangan hitam hilir mudik kulihat di ruang tamu membuat badanku serasa kaku.Ruang tamu itu agak gelap karena lampu tengah dimatikan.Cuma ada sedikit seberkas sinar dari kamarku yang memberi sedikit terang di ruang tamu.Aku tertegun sambil terus memegang gelas berisikan air yang tadi kuminum.Aku cuma berdiri terdiam di dapur melihatnya.Seperti orang gelisah,bayangan itu terus saja hilir mudik.Tak lama kemudian sosok hitam itu terlihat seperti duduk disana.Dalam hati aku membaca ayat kursi sebagai upaya mengusir bayangan aneh itu.Mungkin sekitar sepuluh kali kumembaca doa tahu-tahu bayangan itu sudah menghilang.
Kuberjinjit pelan melangkah kembali ke kamar.Kulihat Rasti tertidur dengan nyenyaknya.Seperti biasa seluruh tubuhnya nyaris tak terlihat,tertutup selimut semuanya.Kuambil hp di sebelah kasur.Kubaca semua sms dari inbok hp ku itu.Belakangan ini aku sering menghubungi Fani,untuk sekedar menanyakan apa sudah ada kabar tentang Nia.Sampai detik ini pun Fani juga belum tahu tentang kabar terakhir Nia.Membaca kembali semua isi sms Fani,aku cuma bisa menghela nafas.Ya ampun begitu susahnya untuk sekedar tahu bagaimana kabarmu sekarang Nia.Mataku seolah sampai bosan untuk membuka facebook hanya untuk mengecek namamu di kolom search,kalau saja satu saat akun fb mu itu aktif.Tapi sampai sekarang akunmu itu tak juga aktif.Nia tolonglah aku,beritahu dimana sekarang kamu berada.Aku cuma ingin berlutut meminta maaf kepadamu.Itu saja.Mungkin semua permasalahanku ini bisa selesai kalau saja engkau mau memaafkanku disertai ridho illahi.Kedua tanganku mengacak-acak rambutku,kesal dengan sendirinya.
Jam 16.30 aku masih mengangguk anggukan kepalaku mendengar cerita Pak joyo.Tangan kananku memegang dagu sementara kedua bola mataku fokus menghadap pak Joyo.Kebetulan sore itu kedai kopi miliknya masih sepi.Sengaja sedari tadi aku memancing pembicaraan mengarah ke keluarga mertuaku agar pak Joyo terpancing untuk menceritakan sesuatu tentang keluargaku.Aku berharap sedikit banyak bisa mengetahui dengan persis latar belakang masa lalu Rasti.
Cerita berawal ketika ibu Rasti masih muda dulu.Umurnya saat itu masih sekitar 16 Tahun.Saat itu di desa Kudorejan sebelah desa kemiri terkenal seorang dukun namanya Pak Harno.Waktu itu Pak Harno sudah cukup berumur sekitar 50 an kata Pak Joyo.Hidupnya berkecukupan hasil dari kemampuan indera keenamnya itu.Beliau terkenal akan kemampuannya mengobati penyakit dan menyelesaikan masalah orang-orang-orang.Tamunya saat itu begitu banyak.Bukan saja dari kalangan desa setempat tapi juga sampai luar kota.Pak Harno ini punya dua istri.Herannya semua istrinya ini akur satu sama lain.
Hingga pada satu saat ibu Rasti ini sakit.Entah sakit apa saat itu,yang pasti setelah beberapa kali diobati Pak Harno akhirnya bisa sembuh.Tak dinyana saat itu Pak Harno jatuh cinta dengan ibu Rasti.Gayungpun tersambut.Saat itu warga banyak yang heran.Bagaimana bisa gadis semuda itu mau-maunya dinikahi lelaki tua.Tapi itulah fakta dan adanya.Kita tak pernah tahu apa misteri ilahi.Tak butuh waktu lama setelahnya mereka berdua menikah.Dan ibu Rasti resmi menjadi istri ke-3 Pak Harno.
Sampai pada waktunya Pak Harno meninggal dunia meninggalkan istri dan anaknya.Termasuk Rasti dan kedua saudaranya yaitu mas dodo dan mbak nunuk.Dengan ketiga anaknya akhirnya ibu Rasti harus bekerja keras menghidupi anak-anaknya.Satu hal yang disalutkan saat itu sepeser pun Ibu Rasti tak meminta bagian warisan.Hampir semua warisan Pak Harno saat itu diambil kedua istrinya yang lain.Saat itu Pak Giman yang lama merantau di pontianak pulang kampung.Di kampung itulah Pak Giman akrab kembali dengan ibu Rasti.Sekedar untuk diketahui Pak Giman dan Ibu Rasti ini dulunya teman masa kecil.Benih-benih cinta diantara merek mulai tumbuh.Berselang setahun kemudian mereka menikah sampai sekarang hingga melahirkan satu anak yaitu vita.Satu hal yang aku salutkan dengan mertuaku.Pak Giman begitu tulus menerima ketiga anak tirinya walau saat itu dia bujangan.Seandainya mau, bisa saja dia akan mendapatkan wanita lain yang masih gadis bukan janda beranak tiga.Tapi mungkin itulah ketulusan cinta yang sebenarnya.
"Apa mungkin kesurupan Rasti akhir-akhir ini ada hubungan dengan masa lalu almarhum ayahnya ya pak"spontan aku bertanya begitu.
"Wah kalau untuk itu,wallahu allam mas,aku sendiri juga gak begitu tahu masalah begituan".jawab Pak Joyo pelan.
Selanjutnya tak banyak yang bisa diceritakan Pak Joyo tentang Rasti.Karena setahu Pak Joyo.Rasti selama ini jarang di rumah.Dari dulu hidup Rasti banyak dihabiskan di perantauan.Hanya kalau lebaran saja dia pulang seperti halnya anak kampung lain yang merantau.Kugaruk-garuk kedua pelipis kepalaku menandakan kegusaranku.Yah buntu lagi...
Tak terasa hari sudah sore menjelang maghrib.Satu persatu warga yang ingin membeli sesuatu di warung Pak joyo mulai bermunculan.Menyebabkan pembicaraan kami akhirnya terhenti.Kedua tanganku masuk ke dalam kedua kantong celana.Aku berjalan gontai menuju rumah ditemani senja di sore hari.Sekumpulan burung terbang melintas untuk pulang ke sarangnya.Seakan mereka ikut mengiringi kepulanganku yang lagi-lagi tak juga menemukan jawaban...