Hantu Di Sana Itu Istriku #41 - Cerita Seram Kaskus

Hantu Di Sana Itu Istriku #41

Mimpi yang Tak Terjawab
TNafasku tersengal-sengal.Kedua pelipis kepalaku kiri dan kanan dipenuhi keringat dingin.Serasa seluruh urat dan otot di tubuhku menegang.Seolah-olah aku benar-benar habis berlari keliling lapangan ratusan kali.Kuamati keadaan sekitar kamarku.Kupandangi jam di sisi dinding kamar...02.30.Baru saja aku bermimpi yang membuatku kembali bertanya-tanya artinya.Begitu menyeramkan namun sekali lagi juga membuatku penasaran...
3 perempatan,2 pertigaan kekiri dan rumah hijau.
3 perempatan,2 pertigaan kekiri dan rumah hijau.

Kata-kata itu seakan membekas di benak ku.Aku sangat mengingat pesan dari suara misterius yang seakan-akan memberitahukanku sesuatu.Tapi entahlah apa maksud pesan itu aku tak tahu.Aku sampai berkali-kali mencubit pipiku sendiri untuk memastikan apakah aku benar-benar sudah terbangun atau masih dalam alam mimpiku tadi.Sekitar jam 9 malam tadi aku sudah tertidur,tak dinyana aku akan mendapati mimpi yang begitu aneh.Dalam mimpiku itu...

Aku sedang duduk menikmati es buah di siang hari yang terik di alun-alun kota.Lalu lalang orang begitu banyak disitu.Perasaanku mengatakan sepertinya ini hari minggu.Karena yang kulihat sepertinya suasana car free day.Begitu banyak orang hilir mudik kesana kemari dengan segala aktivitas mereka masing-masing.

Sekejap kemudian mataku tertuju dengan bapak penjual buah kelengkeng di sisi kiriku.Bukan penjualnya yang menarik perhatianku,tapi wanita yang membelinya.Aku terperanjat dan aneh melihat mukanya yang datar seakan tak berwajah,Tak salah lagi itu perempuan bergaun hitam yang selama ini mengikutiku.namun anehnya penjual itu seakan biasa saja dan tak bersikap kaget atau terkejut ketika melihat wajah pembelinya.Entah kenapa rasa penasaranku seakan mengalahkan rasa takutku.Mungkin karena keseringan melihat penampakan membuatku yang dulunya penakut menjadi seorang pemberani.

Perempuan itu beranjak pergi dengan membawa sekantong plastik buah yang dibelinya.Aku bergegas menaruh gelas dan membayar es buahku.Secepatnya aku mengejar perempuan itu yang sedari tadi terus saja berjalan.Lama kuikuti perempuan itu.Aneh bagaimanapun aku mempercepat langkahku bahkan kadang aku berlari tapi seakan perempuan itu tak jua terkejar.Jarak ku dengannya masih juga sama sedari tadi yaitu sekitar 10 meter kurang lebih.Perempuan itu berbelok arah ke kanan,sepertinya dia menuju stadion sepakbola.Kuikuti terus wanita itu nampaknya dia menuju toilet di sisi kanan stadion.Begitu masuk ke dalam toilet wanita langkahku terhenti.Tidak mungkin aku ikut masuk karena itu toilet wanita.Kulihat dia masuk di ruang toilet nomer 3 dari kiri dari 5 baris ruang toilet yang berjajar.

Aku masih saja menunggunya di luar sembari memperhatikan situasi.Seorang perempuan tua paruh baya berjalan keluar dari ruang toilet paling kanan.Aku terus saja menunggu disana.Aneh hilir mudik wanita keluar masuk toilet terkecuali ruang nomer 3 sedari tadi tak juga keluar perempuan itu.Lama aku menunggu situasi aman.Sampai semua ruang toilet yang tersisa kosong.Kuberanikan diri untuk menengok ruang toilet itu.Kutengok kanan kiriku,mumpung tidak ada orang.Aku bergegas menuju ruang toilet nomer 3 itu,kutarik gagang pintunya.Cekrek....loh tidak terkunci.Kubuka pelan-pelan pintu itu.Jantungku berdegup sangat kencang.Sembari menahan nafas kuberanikan diri untuk terus membukanya.Tapi tahu-tahu pandanganku sudah berubah..

Aku seolah berdiri di tepi jalan dengan di depanku sebuah patung Diponegoro dengan kudanya.Seingatku patung ini cuma ada di daerah kopang tempat mawar teman Rasti tinggal.Udara dingin langsung saja menyeruak di sela-sela kulitku.Sekedar untuk diketahui daerah Kopang itu daerah pegunungan yang mana di kanan kiri jalan dipenuhi pemandangan yang elok.Di Kopang terdapat tempat wisata air terjun dan juga sentra penghasil buah-buahan.Lama aku berpikir kenapa sekarang aku ada di daerah kopang.Sebelum pada akhirnya semerbak aroma melati yang sangat tajam mengusik hidungku.Wangi sekali aroma ini,batinku dalam hati.Sambil terus mengendus-endus arah wewangian itu,kupandangi keadaan sekitar.Tubuhku serasa kaku ketika tanpa kusadari di ujung jalan tepat di depanku tahu-tahu perempuan bergaun hitam itu sudah berdiri disana.Tangannya melambai ke arahku seolah memanggilku.Wanita itu berkata
3 perempatan,2 pertigaan kekiri dan rumah hijau.
3 perempatan,2 pertigaan kekiri dan rumah hijau.

Aneh,perempuan itu di seberang jalan dan kondisi jalan begitu ramai.Entah kenapa ketika dia berkata bisa begitu jelas terdengar di telinga.
Hatiku tergerak untuk menghampiri perempuan itu.Kutengok kanan kiriku untuk menyebrang jalan..Ketika aku masih di tengah jalan untuk menyebrang kulihat perempuan itu sudah berjalan setengah melayang ke arah timur.Kepercepat langkah kakiku tapi yang ada perempuan itu sepertinya juga mempercepat langkahku.Tanpa terasa sekarang aku seperti berlari.Kuberlari sekuat tenaga mengejar perempuan itu.Entah sudah berapa lama aku berlari namun perempuan itu terus saja berjalan dan kembali tak terkejar.Sampai kusadari di sebuah pertigaan perempuan itu berbelok ke kiri.Sekali lagi kucurahkan semua tenagaku untuk mengejarnya.Kulihat perempuan itu berdiri di depan sebuah rumah hijau bergegas aku menghampirinya.Aku ingin tahu apa maksudnya.Ah lagi-lagi perempuan itu seperti menghilang tanpa jejak.Setengah membungkuk kupegangi kedua lututku,sungguh melelahkan.Di depan pagar rumah warna hijau itu ada sebuah tempat duduk dari semen.Aku bergegas ingin mengistirahatkan badanku di sana.

Tanganku mengipas tubuhku mengusir rasa gerah.Kuamati keadaan sekitar rumah itu.Rumah itu begitu besar dengan aksen rumah jawa jaman dulu,namun kosong melompong tanpa ada satupun penghuninya.Di kanan kiri rumah begitu banyak semak belukar pertanda rumah itu sudah lama tak berpenghuni.Pintu utamanya sudah rapuh dan reyot seakan akan ingin ambruk.Lama kuamati setiap detil dari rumah itu sambil mencari-cari keberadaan perempuan misterius itu.

Pandanganku tertuju di seberang jalan tempatku duduk.Tepat di depan kulihat sebuah minimarket dan hotel melati bertingkat warna ungu.Minimarket itu begitu ramai dengan orang lalu lalang berbelanja.Di depan pintu hotel terpampang besar nama hotel itu."Sugeng Rahayu Hotel".Rasa capek ku seakan tak hilang-hilang dari tadi nafasku masih saja ngos-ngosan.Mungkin ada baiknya aku mengurangi kebiasaan merokok ku.Kembali kuamati rumah tua itu sebelum akhirnya sebuah suara dari dalam rumah tua begitu keras dan bergema mengagetkanku.
3 perempatan,2 pertigaan kekiri dan rumah hijau.
3 perempatan,2 pertigaan kekiri dan rumah hijau.

Begitu terus berulang ulang seakan ingin menyegarkan ingatanku.Kembali aku menyadari di sisi kiriku duduk,sekitar 5 meter wanita itu tahu-tahu sudah berdiri di sebelahku.Spontan aku beranjak bangkit,setengah berlari menghampirinya.tapi tahu-tahu aku sudah tersadar dari mimpiku.

Kedua tanganku masih saja memegang kepalaku.Memikirkan apa yang dimaksud dalam mimpiku ini.Sepertinya itu petunjuk,tapi petunjuk apa aku sendiri juga tidak tahu.Aneh,hari ini hari minggu.Kenapa hari dalam mimpiku juga sama.Tadi malam bapak sudah memintaku untuk mengantarkannya ke dokterApa mungkin besok setelah mengantar Bapak ke dokter ada baiknya aku pergi ke kopang saja.Tapi sejujurnya aku juga tidak terlalu hafal daerah itu.Kalau aku kesana buat apa.Apa mungkin kuturuti saja petunjuk bodoh itu.Hari masih terlalu pagi,lebih baik aku melanjutkan tidur saja.

Pagi sekitar jam 08.00 aku sudah bergegas akan menuju rumahku di desa ampana.Rasti hari ini tidak ikut karena kemarin janjian dengan mawar mau datang ke acara hajatan temannya di daerah sawahan.Sudah sedari pagi tadi dia berangkat.Tas kecil di dinding kamar itu kuraih dan segera bergegas mengeluarkan motor menuju rumah.Kulihat teleponku 3 panggilan tak terjawab dari Bapak.Mungkin bapak sudah menunggu dari tadi.Di perjalanan lama aku memikirkan arti mimpiku.Hatiku bimbang.Mungkin ada baiknya aku ke kopang setelah ini.

Siang sekitar jam 11.00 aku sudah dalam perjalanan pulang ke rumah lagi setelah tadinya memeriksakan kesehatan Bapak ku.Sesampai di rumah aku bergegas untuk menuju daerah Kopang.Ya aku harus kesana,sungguh hatiku tak bisa menahan rasa penasaranku tentang mimpiku semalam.Sekitar setengah jam kemudian aku sudah sampai di patung diponegoro di daerah Kopang.Lama kuamati suasana jalandi sekitar patung itu mencari-cari siapa tahu perempuan itu mau muncul.Sekitar 15 menit aku cuma terduduk diatas motor tanpa tahu mau berbuat apa lagi.

Hatiku yang penasaran tergerak untuk menuju arah timur dan mengikuti petunjuk itu.Siapa tahu aku dapat pencerahan.Kulajukan motorku sambil terus menghitung perempatan dan pertigaan.Sampai dengan pertigaan terakhir aku berbelok kekiri mengikuti apa yang kulihat di mimpi.Aneh tapi nyata.Selanjutnya pemandangan yang kulihat benar-benar persis seperti di mimpi.Tepat di sisi kirinya kulihat rumah tua warna hijau itu.Sekedar diketahui aku sebelumnya belum pernah ke daerah itu.Hal ini begitu mengherankan.Seperti dejavu saja aku rasakan.

Kuparkirkan motorku di depan rumah itu.Sambil menghisap sebatang rokok kuamati seluruh detail dari rumah itu.Tak ada orang satupun di dalam rumah persis di mimpiku.Semak belukar di sisi kanan dan kiri rumah itu begitu nyata dan persis di mimpiku.Kualihkan pandangan ke sebrang jalan.Entah kebetulan atau tidak suasana di seberang jalan juga sama persis dengan di dalam mimpi.Kulihat minimarket itu begitu ramai dengan orang-orang yang berbelanja sama dengan yang kulihat dalam mimpi.Di depan hotel itu jelas-jelas terlihat sebuah tulisan"Sugeng Rahayu Hotel".Aku tertegun menahan ludah,merasa takjub dan heran.

Sudah sekitar setengah jam aku disitu,kulirik jam tanganku 12.20.Ah sedari tadi tidak apa-apa disini,perasaanku malah aku seperti orang gila.Lebih baik aku pulang saja.Mungkin perempuan bergaun hitam itu cuma iseng mengerjaiku lagi.Perasaanku berubah dari yang tadinya takjub sekarang seakan seperti kambing bodoh.Dalam hati kenapa juga tadi aku mau-maunya menuruti semua ini.Bergegas kustarter motorku untuk menuju pulang.Semerbak aroma melati mendadak tercium di hidungku.Hidungku mengendus endus sambil kuamati kembali rumah hijau nan kosong itu sekali lagi.Ahhh...... sudahlah buat apa lama-lama disini..........

Akhirnya kutinggalkan rumah hijau itu untuk menuju pulang ke rumah kontrakan.Meninggalkan tanya yang lagi-lagi menyeruak di dalam hati.Tapi aku tidak tahu misteri ilahi.Sekali lagi akan ada kejutan untuk ku di lain hari.Aku tak pernah menyangka satu saat nanti aku akan menemukan jawaban dari mimpiku.Sumber jawabanku itu Mawar.Ya Mawar teman Rasti yang akan membuka tabir mimpi misteriusku ini....satu saat nanti.....