Hantu Di Sana Itu Istriku #39 - Cerita Seram Kaskus

Hantu Di Sana Itu Istriku #39

Setelah beberapa saat akhirnya aku sampai juga di rumah.Langsung saja kuparkir motorku di samping rumah mertuaku itu.Kudengar dari dapur ada 2 sumber suara orang menjerit-jerit.Aku berlari seketika menuju tempat Rasti kesurupan tadi dengan tak lupa barang pesanan nenek tua itu kubawa.Tak kusangka pemandangan berikutnya yang kulihat semakin mengerikan.Sekarang yang kulihat bukan cuma Rasti yang kesurupan tapi juga mbak nunuk kakak kandung Rasti.Suasana begitu kacau dan carut marut saat itu.Bergegas kuserahkan barang itu kepada nenek tua yang bersimpuh komat kamit sambil terus memegang pergelangan tangan Rasti.Di sudut lain kulihat mbak Nunuk terus saja menggelinjang tidak karuan.Kulihat dari kedua pipinya ada bekas lelehan airmata.

Menurut cerita orang-orang di situ,saat aku pergi ke pasar tadi tak dinyana mbak Nunuk ikut kesurupan.Awalnya saat orang-orang sedang mengamankan Rasti yang bertingkah liar,mbak Nunuk datang dengan sambil menggendong anaknya yang masih bayi.Saat itu katanya mbak nunuk menangis sejadi-jadinya.Mungkin dia prihatin saat melihat kondisi adiknya yang terus saja kesurupan.Tak lama mungkin karena pikiran kalut dan kosong tiba-tiba saja Mbak Nunuk sudah jatuh pingsan.Untung saja saat itu ada mbak pipit di sebelahnya yang dengan sigap menangkap anaknya agar tidak ikut terjatuh.

Tak lama berselang Mbak Nunuk bertingkah aneh layaknya penari.Menari-nari dengan lihainya seolah-olah seperti penari jawa jaman dulu.Kemudian pada akhirnya menggelinjang,memberontak dan melihat tajam orang-orang sekitar dengan ekspresi sangat marah.Saat itu antara mbak Nunuk dan Rasti keadaanya tak jauh berbeda sampai-sampai nenek tua itu kewalahan menanganinya.Aku yang sekarang berdiri melihat fenomena itu bingung setengah mati.Otak ku benar-benar buntu.Untuk berpikir sehat saja aku seakan tak bisa.Riuh ramai orang begitu gelisah dan sibuk mengatasi hal ini.

"Hihihihi cepat bawa kesini daun sirih itu,sudah lama aku tidak nginang hihihi"kata mbak Nunuk.

Aku tertegun mendengarnya.Untuk diketahui nginang itu adalah salah satu tradisi orang tua jaman dulu.Dengan mengunyah daun sirih bertujuan untuk menguatkan gigi.Suara mbak Nunuk saat itu bergetar seperti layaknya orang tua yang sudah renta.Bungkusan daun sirih itu tanpa banyak kata direbutnya dari nenek tua itu.Tak lama dia mengunyah daun itu.Dia begitu menikmati daun sirih itu seolah sudah terbiasa.Mulut dan gigi mbak Nunuk memerah karena efek mengunyah daun sirih tersebut.

Arghggghhhhhhhhh........Di sisi lain kulihat Rasti terus saja mengamuk dan berteriak tidak jelas.Miris sekali aku melihatnya.Aku sangat mengkhawatirkan bayi yang dalam kandungannya.Berapa kali sudah perutnya membentur tanah karena terus saja menggelinjang.Semoga saja bayi dalam kandungannya tidak apa-apa.Ya Allah kenapa kejadian seperti ini seolah tak pernah habis menimpa kami.

Nenek tua itu berdiri,tak lama dia minta diambilkan mangkuk.Telur-telur angsa itu kulihat dipecahkannya.Para lelaki di sekitarnya dia suruh untuk membakar rokok klobot itu.Tak lama dia perintahkan masing-masing tiang rumah diberi rokok dan tak lupa disirami dengan telur angsa yang sudah dipecah tadi.Satu mangkok air dia minta kembali.Setelah mangkok itu datang dia buka bungkusan bunga kemudian menghamburkannya ke dalam mangkok berisikan air tersebut.Dari balik kantong pakaiannya dia mengeluarkan beberapa buah benda logam.Sesaat kemudian benda logam itu turut dicelupkan ke dalam mangkok tadi.Mulutnya terus saja komat kamit mengucap doa.Aku yang penasaran berjalan mendekat.Aku ingin tahu benda apakah itu.Setelah mendekat barulah aku tahu benda logam itu bentuknya seperti tokoh wayang.Aku tidak tahu itu tokoh siapa namanya tapi yang pasti berbentuk wayang.

Tak lama dia ciprat-cipratkan air ke muka Rasti.Aneh tapi nyata mendadak Rasti melemas dan jatuh lunglai.Nenek tua itu kemudian menghampiri Mbak Nunuk yang masih saja bertingkah aneh.Anaknya yang digendong tetanggaku terus saja menangis seolah tahu apa yang terjadi dengan ibunya,menambah kekalutan situasi saat itu.Tak lama berselang nenek tua itu mencipratkan air itu ke muka mbak Nunuk.Semua orang seolah menahan nafas melihat adegan itu berharap cemas.Tak dinyana Mbak Nunuk malah tertawa terbahak-bahak seolah menertawakan dukun bayi itu.

"Hahaha buat apa kamu cipratin mukaku dengan air,percuma hahahaha"

"Kamu sebenarnya minta apa,bilang saja.Yang penting habis ini kamu pergi"Tanya nenek tua itu.

"Aku tidak minta apa-apa,cuma kalian para manusia seharusnya tidak lancang melewati daerah kekuasaanku ini hihihi"sahut mbak nunuk masih dengan suaranya yang seperti orang tua renta.

"Kami s
udah minta ijin.Seharusnya kamu lihat sedari tadi pemilik rumah ini sudah nyiapin tumpeng dan bubur merah putih untuk kamu.

Selanjutnya kudengar pembicaraan mereka tidak ubahnya seperti pedagang dan pembeli yang terlibat aksi tawar menawar.Mulanya Mbak Nunuk minta diantarkan ke suatu daerah angker yang jaraknya setengah hari perjalanan dari rumahku.Tentu saja mendengar itu sang dukun bayi tidak mengabulkannya.Selanjutnya mbak Nunuk minta dipotongkan ayam cemani warna hitam.Ane-aneh permintaan dari mbak Nunuk saat itu yang tidak mungkin untuk kami turuti.Saat terus berkomunikasi dengan hantu yang merasuki mbak Nunuk,sang dukun memberi kode orang-orang sekitar untuk meringkus mbak Nunuk.Dengan sigap dan cepat beberapa lelaki langsung memegang tangan dan kaki mbaak Nunuk.Saat itu mbak nunuk terus saja mengerang dan memberikan perlawanan,tak lama dukun bayi itu mendekat.Kulihat dari tangannya dia memegang beberapa butir merica.Diputar-putarkan merica itu beberapa kali di dahi mbak Nunuk.Sekali lagi fenomena tak masuk akal terjadi.Mbak Nunuk mulai melemah tenaganya dan selanjutnya jatuh pingsan.

Kami semua saat itu akhirnya bisa menghela nafas.Lega sekali melihat Rasti dan mbak Nunuk bisa kembali normal tanpa kesurupan.Saat diantara keramaian orang-orang itu tak sengaja pandanganku tertuju ke samping rumah.Tempat dimana bertumpuk-tumpuk genteng dibawah pohon kelengkeng besar.Sekilas aku melihat sosok perempuan bergaun hitam berjalan perlahan seperti melayang.Kemudian masuk dan menghilang ke dalam pohon dalam sekejap.

Aku terperangah sekali lagi.Mungkin Hantu itu yang merasuki Rasti dan Mbak Nunuk.Apalagi tadi Pak Tugi dan Vita juga melihatnya di atas TV mertuaku.Saat semuanya sudah damai dan terkendali orang-orang di sekitarku kembali mengelilingi sang dukun bayi.Mereka bertanya makhluk apa sebenarnya yang merasuki kedua orang itu.Tak disangka cerita dari nenek tua itu malah semakin membuatku bingung tidak karuan.Menurut sang dukun bayi,makhluk-makhluk itu sebenarnya penunggu rumah mertuaku.Dulu katanya rumah mertuaku itu tempat pertemuan dua arus air sungai yang saling bertemu.Menurut orang jawa kuno katanya kalau ada tempat seperti itu bisa dipastikan itu adalah tempat favorit hantu dan jin berkumpul.Menurut penerawangan nenek tua itu yang merasuki mbak Nunuk itu adalah dayang dari kerajaan majapahit.Hantu dayang itu katanya menghuni di salah satu tiang rumah.Sedangkan yang merasuki Rasti adalah pasukan pengawal kerajaan.Maka dari itu sang dukun bayi mengasumsikan kekuatan Rasti yang berlipat-lipat itu karena yang merasukinya adalah laki-laki gagah perkasa.Makhluk itu marah karena sedari dulu mendiami atap rumah Rasti.Orang-orang terus saja mengangguk-anggukan kepala seolah setuju atau mempercayai penerawangan nenek tiu.

Dalam hati aku semakin heran dan bingung.Kemarin kata Pak Salim katanya hantu jembatan,lah kata nenek ini hantu kerajaan.Sebenarnya mana yang benar.Aku semakin gusar dan bimbang sendiri untuk mempercayai dukun.Kurasa penerawangan mereka seperti mengada-ada.Menurutku yang paling mungkin asli mengganggu mereka itu ya hantu perempuan bergaun hitam itu.Siapa lagi kalau bukan dia karena selama ini makhluk yang bisa kulihat cuma dia.Tapi kalau mereka mengada-ada kenapa ketika diobati oleh dukun itu seolah-olah para hantu itu langsung pergi.Sejuta kebingungan lagi-lagi menyeruak memenuhi isi kepalaku.Bagaimana menjelaskan semua ini.Aku sendiri juga tidak terlalu yakin dengan pendapatku.Aku sama sekali tidak punya kemampuan seperti dukun-dukun itu..Sebenarnya apa yang membuat Rasti sangat mudah kerasukan seperti ini...kenapa sekarang mbak Nunuk jadi ikut-ikutan kesurupan.Mungkinkah satu hantu bisa merasuki dua orang sekaligus?

Ah memikirkan semua ini malah semakin membuatku bingung saja.Sedari tadi aku mencoba mengaitkan semua kejadian ini.Tapi semakin aku mencoba malah semakin banyak tanda tanya berkecamuk dalam hatiku......