Hantu Di Sana Itu Istriku #38 - Cerita Seram Kaskus

Hantu Di Sana Itu Istriku #38

Lagi dan lagi
Setelah berobat ke rumah Pak Salim aku berharap itu terakhir kalinya Rasti kesurupan tapi ternyata harapanku salah.Belum genap dua hari setelah dari sana Rasti kesurupan lagi.Sungguh gusar hatiku dibuatnya untuk menemukan jalan yang terbaik untuk masalah ini.Dalam hati terasa sangat perih sekali kurasakan,tak hentinya cobaan ini diberikan kepadaku.Aku tahu ini semua buah kesalahanku di masa dulu.Aku menyadari betapa berdosanya aku di masa lalu,tapi aku tak pernah menyangka balasan karma atas perbuatanku begitu mengerikan dan menyakitkan seperti ini.Sungguh aku menyesali semuanya tapi apalah daya,saat ini aku cuma bisa berdoa dan pasrah atas semua kehendak-Nya.Mungkin inilah yang dinamakan siksa di dunia atas segala dosa yang pernah kulakukan.

Pagi itu suasana di rumah mertuaku begitu ramai adanya.Hilir mudik orang dengan berbagai kegiatan masing-masing.Ya hari itu hari minggu,di rumah mertuaku lagi ada acara.Dimana rencananya kayu kerangka atap rumah mertuaku bagian tengah yang sudah rapuh akan dipugar dan diganti dengan kayu yang baru.Namanya juga desa dengan tradisi gotong royong yang masih kuat,mendengar hal ini tetangga desa berdatangan satu persatu untuk membantu mertuaku begitu juga aku yang tak ketinggalan dalam aktivitas ini.
Di dapur aku sibuk menyiapkan makanan dan minuman untuk orang-orang desa nantinya.Membantu para ibu-ibu meyiapkan segala sesuatunya.Ruangan dapur menjadi begitu sempit karena hampir semua barang-barang dari ruangan tengah dipindahkan ke dapur untuk sementara.Kadang untuk mengambil sesuatu aku harus menyingkirkan terlebih dahulu barang yang lain.Kerah baju ku kibas-kibaskan,gerah sekali kurasakan dalam ruangan dapur saking banyaknya barang dan orang yang saling berjubelan.
Kulihat Rasti di samping dapur sibuk menata beberapa kue dan cemilan dalam tatakan.Aku terduduk melepas lelah diatas karung beras untuk melepas lelah.Disampingku ada Vita adik Rasti yang paling kecil masih berusia 6 tahun.Kuperhatikan adik iparku itu sedari tadi sibuk main gambar dan mewarnai.Begitu asyiknya dia kuperhatikan bermain sendiri disitu.

“Mas tolong ambilkan vita air dong,haus mas”kata vita sambil mengelus-elus lehernya.
“Iya adik ku yang paling imut hehe”jawabku bangkit berdiri sembari mengacak-acak rambutnya.
Segelas air kutuangkan di dalam gelas,aku berjalan kembali menghampiri vita.
“Nih dik minumanmu”kataku sambil menyodorkan gelas itu.
Tangan mungilnya meraih gelas itu.Dalam sekejap saja gelas itu telah kosong diminum adik ku itu.
“wah segarnya hihi”kata vita sambil tertawa memperlihatkan barisan giginya yang rapi.
“Eh mas igor itu siapa sih yang duduk-duduk di atas televisi”celetuk vita tiba-tiba sambil menunjuk tv besar model lama milik mertuaku di pojokan dapur.

“Siapa sih dek,mbak pipit ya”jawabku karena kulihat di samping TV itu ada mbak pipit tetanggaku yang lagi sibuk menata piring.
“Bukan itu mbaknya yang pake baju item mas igor”kata vita sekali lagi sambil menunjuk TV itu lagi.
“Mana sih dek gak ada orang juga”jawabku sembari berjalan pelan menghampiri TV itu berada.
“Tuh kan gak ada”kataku dengan suara agak keras karena suasana begitu bising,dengan tangan kukibas-kibaskan diatas TV.
“Itu lo mas sampingnya mas,ahhhhh mbaknya nakutin”kata vita yang selanjutnya malah menangis.
Aku yang kebingungan menghampirinya kembali.Kugendong si vita sambil kuelus elus kepalanya yang terus menunduk seperti ketakutan,tapi bukannya makin mereda tangisnya malah semakin menjadi.Tak lama kemudian Ibu mertuaku datang mengambil alih gendonganku.Untuk selanjutnya Vita yang masih menangis dibawanya ke dalam kamar samping dapur.Aku masih saja kebingungan dengan maksud Vita tadi tentang wanita yang duduk di atas Tv.Kepalaku menoleh sekali lagi ke pojokan dapur,TV itu sedari tadi teronggok tanpa seorang pun diatasnya.Gila,ini masih pagi kenapa sudah ada yang aneh-aneh.Kuhampiri mbak pipit kutanyakan perihal sama yang ditanyakan Vita tadi.Mbak pipit menggelengkan kepalanya tanda kalau dia juga sedari tadi tidak melihat sesuatu.Aku bergidik setengah merinding membayangkan kalau saja benar apa yang dilihat Vita tadi,bisa jadi itu perempuan gaun hitam yang biasa mengikutiku.

Cepat-cepat kualihkan pikiranku untuk kegiatan yang lain.Aku berjalan mendekati orang-orang yang sedang menata genteng di samping rumah,belum sempat ku sampai ke tempat itu tahu-tahu ada sebuah palu terjatuh dari atas.Krosakkkkkkk…kulihat Pak Tugi hampir saja terjatuh dan saat kulihat dia terkatung-katung di sela kerangka atap yang belum diberi genteng.Wajahnya begitu pucat pasi dan panik kulihat dari bawah.Dibantu beberapa orang temannya diatas,Pak Tugi dituntun untuk turun dari atas,sesampai dibawah seorang wanita setengah baya menghampiri sekaligus memberinya segelas air.Kuberjalan menghampiri Pak Tugi yang masih terengah-engah nafasnya dikelilingi orang-orang.

“Makanya gi kalau diatas jangan melamun,bahaya”kata Pak Joyo sembari memegang pundak Pak Tugi yang masih terduduk lemas.
“Lah tadi itu aku gak melamun Pak,aku tadi kaget lihat yang ngikutin mbak Rasti”kata Pak Tugi sembari terus memegang dadanya yang tersengal-sengal.
“loh memangnya kamu lihat apa sih”Tanya Pak joyo gusar.

Yang kulihat selanjutnya Pak Tugi menghela nafas dalam-dalam kemudian mulai bercerita.Saat sedang memaku beberapa kayu di atas,Pak Tugi melihat Rasti masih sibuk hilir mudik dengan kesibukannya mempersiapkan makanan kecil.Tidak ada yang aneh waktu itu.Hingga saat Rasti sedang menuju dapur,Pandangan Pak Tugi beralih ke pojokan sudut dapur.Ya di sudut dapur itu tepatnya diatas TV Pak Tugi melihat sesosok perempuan berpenampilan aneh sedang duduk.Sambil terus bekerja pandangan Pak Tugi terus saja mengamati perempuan itu.Hingga ketika Rasti berjalan berbalik arah,tersentak lah Pak Tugi.Saat itu menurut ceritanya tiba-tiba saja perempuan aneh itu berdiri selanjutnya seperti melayang mendekati Rasti.Kemudian makhluk itu seolah-olah menempel di belakang badan Rasti kemanapun dia berjalan.Tapi seolah-olah Rasti tak menyadari ada makhluk yang menempel di tubuhnya dan mengikuti kesana kemari.Dan karena itulah Pak Tugi ketakutan yang pada akhirnya menyebabkan dirinya hampir saja terjatuh dari kerangka atap rumah.

Kami yang mendengar cerita Pak Tugi tersentak kaget dibuatnya.Kasak kusuk orang membicarakan hal ini menjadi ramai terdengar.Gila benar-benar gila.Hari masih pagi belum juga menjelang siang,bagaimana mungkin sebangsa makhluk halus sudah menampakkan dirinya.Dalam hatiku aku menggumam,apa mungkin makhluk bergaun hitam itu ingin merasuki tubuh Rasti.Belum sempat aku berpikir panjang,dari sudut dapur kudengar teriakan ibu-ibu minta tolong.Spontan aku langsung berlari menuju dapur.

Tak dinyana sampai di dapur kulihat Rasti sudah menggelepar mengamuk tak karuan.Kami para lelaki spontan saja memegang dan menahan tubuh Rasti agar tidak memberontak.Rasti berteriak-teriak tidak karuan di tengah kerumunan banyak orang.Selanjutnya dia tertawa dan berkata kesana kemari tak jelas apa maksudnya.

Hahahaha…berani sekali kalian membongkar atap ini tanpa memberitahukanku dulu”teriak Rasti dengan nafas memburu dan mata melotot.Arghhhhhhhhhhh....Kali ini Rasti mengeram dan bertingkah layaknya seekor binatang yang hendak menyerang lawan.
Tak lama kulihat dari balik kerumunan muncul seorang nenek tua yang dulu mengobati Rasti menjelang pernikahanku.Beliau mendekatiku selanjutnya memberitahukanku untuk mencari daun sirih 7 lembar,sebungkus rokok klobot(rokok yang bungkusnya daun jagung),telur angsa 3 biji dan bunga melati secukupnya.Rasti masih mengerang-erang tak karuan di sebelahku.Tanpa berpikir panjang aku langsung berlari mencari barang yang dimaksud.Sial di sekitar rumah barang itu tidak ada,mau tidak mau aku harus ke pasar terdekat.Suasana saat itu benar-benar kacau karena Rasti kesurupan disaat banyak orang.

Dengan gugup kukendarai motorku menuju pasar dengan ditemani Pak Joyo.Berselang kemudian kami sudah mendapatkan semua barang yang diminta dan langsung saja kami cepat-cepat pulang.Dari penjelasan Pak Joyo di jalan tadi baru aku tahu nenek tua itu katanya dukun bayi yang sedikit banyak tahu tentang hal gaib.Biasanya kalau ada bayi atau balita rewel nangis tidak berhenti diobati nenek tua itu langsung akan berhenti nangis.