Sekitar jam 21.30 akhirnya bis pengganti yang akan kutumpangi datang juga.Aku langsung bergegas masuk ke dalam karena aku takut terlambat lagi.Dari balik kaca kulihat Bowo berjalan keluar dari terminal untuk pulang.Aku terduduk di dalam bis dengan memangku tasku didepan dadaku.Tak lama kemudian seorang wanita usia setengah baya menyusul duduk di sampingku.Kumainkan handphone untuk mengusir kejenuhanku,sepertinya bis ini masih menunggu beberapa penumpang yang lain.Kudengar dari luar,kondektur bis terus saja berteriak menawarkan jurusan bis tersebut kepada para calon penumpang bis di terminal.Tak sabar aku ingin segera bis ini berangkat,tapi semakin aku menunggu waktu berjalan semakin lama saja terasa.Hingga beberapa saat kemudian akhirnya bis itu mulai beranjak meninggalkan terminal.
Udara malam dan ac bis yang menyala menambah rasa dingin malam ini,aku menarik resleting jaketku sampai ke leher agar lebih hangat.Tak lama penumpang wanita di sebelahku mengajak mengobrol.Dari pembicaraan akhirnya aku tahu bahwasanya penumpang itu akan ke surabaya untuk menengok ibunya yang tengah sakit keras.Lama kami terlibat dalam pembicaraan itu.Hingga pada akhirnya aku mengambil headset hp ku untuk kuselipkan diantara kedua telinga.Lebih baik aku mendengarkan musik dan tidur saja agar perjalanan ini tidak terlalu terasa.Jujur saja aku takut mabuk,karena sebenarnya aku itu mudah mabuk ketika naik bis.
Suasana dalam bis begitu hening,hampir semua kursi bis itu terisi walau di belakang kulihat masih ada beberapa yang kosong.Aku berada di deretan kursi sebelah kiri dekat kaca,barisan nomer 3 dari kursi paling depan.Kucoba memejamkan mataku agar bisa cepat tertidur,sayup-sayup kudengar pembicaraan antara kondektur dengan sopir bis itu.Entah apa yang mereka bicarakan hingga akhirnya aku tertidur.
Sebuah tangan menepuk-nepuk pundak kudari samping,setengah sadar kubuka mataku.Ternyata kondektur bis yang ingin memeriksa karcis bisku.Dengan malas kuraih dompet di celana,kuambil karcis itu untuk selanjutnya kuserahkan pada kondektur.Berat kepalaku terasa,aku masih mengantuk sekali.Dari balik kaca jendela sebelah kiri aku melihat suasana persawahan terbentang,entah sudah sampai mana aku tak tahu.Setelah karcis itu disobek kemudian dikembalikan lagi kepadaku,aku segera melanjutkan tidurku lagi.
Begitu nyenyaknya aku tertidur hingga saat itu aku bermimpi.Saat itu aku merasa ada di sebuah lorong gelap dengan di ujung lorong kulihat sebuah cahaya putih kecil nan terang.Sebuah suara memberitahukanku untuk terus saja berjalan menuju cahaya itu.Kuberjalan pelan menuju cahaya itu,hingga tak lama kemudian berkas cahaya itu menyinari sebagian besar tubuhku.Mataku silau akan cahaya itu,spontan lenganku kuangkat untuk mengurangi silau cahaya.Tak lama aku merasa memasuki sebuah ruangan.
Kulihat seorang dokter muda berdiri disamping alat USG.Saat itu aku seolah berdiri di sebelah kanan seorang wanita yang tengah diperiksa.Yang kulihat tangan dokter itu terus saja bergerak-gerak di bagian perut sang pasien.Yang aneh aku tak bisa melihat wajah sang pasien karena di wajahnya yang terlihat cuma seberkas cahaya putih yang seolah-olah menutupi wajahnya.
Kulihat dokter itu mengobrol dengan sang pasien terlihat dari gerak bibirnya,tapi anehnya aku tidak bisa mendengar apapun pembicaraan mereka.Mataku menyeruak melihat suasana sekeliling,ruangan itu putih dengan sang pasien tertidur diatas troli yang biasa ada di rumah sakit.Seorang suster hilir mudik di depanku menyiapkan sesuatu.Entah sudah berapa kali dia melewatiku,anehnya seakan mereka tak merasakan kehadiranku saat itu.
Sekejap kemudian pemandanganku berubah,aku seperti melihat diriku sendiri sedang mandi.Di kamar mandi itu kulihat di sampingnya sebuah sumur.Posisi kamar mandi itu begitu kukenal,ya aku ingat sekarang itu kamar mandi di rumah kontrakanku.Yang kulihat sekarang aku melihat diriku sendiri sedang memutar-mutar kran air,sampai tak lama kemudian kulihat seorang wanita berambut panjang menutupi wajah mengetuk pintu kamar mandi dari luar.Aneh sekali saat itu lagi-lagi kurasa.Karena aku merasa berada diantara sekat tembok antara wanita itu dan duplikat diriku sendiri yang sedang mandi.Seolah-olah diriku sekarang seperti halnya bayangan yang bisa menembus benda padat dan bisa melihat diriku sendiri.
Entah berapa kali wanita itu mengetuk pintu dan kulihat diriku mulai menggerutu sepertinya kesal.Tak lama kemudian kulihat diriku keluar dari balik pintu kamar mandi,kulihat wanita itu terus saja maju masuk ke kamar mandi melewati duplikat diriku sendiri.Selanjutnya aku melihat duplikat diriku itu terbengong-bengong di luar kamar mandi kemudian lari menuju kamar rumahku.
Aneh aku tetap berada di antara sekat kamar mandi itu.Kulihat wanita itu kemudian duduk perlahan di bak mandi.Lama sekali wanita itu terduduk disana,sampai pada saatnya kulihat mendadak pandangan wanita itu beralih mengarah kepadaku.Yang kulihat wanita itu tersenyum dingin diantara gerai rambut yang menutupi sebagian wajahnya.Senyumannya begitu dingin terkesan menakutkan,seolah wanita itu tahu aku berdiri diantara sekat tembok.Aku tersentak kaget...dan terbangun dari mimpiku.
Nafasku tersengal-sengal,tanganku spontan memegang dadaku seperti halnya orang yang terserang penyakit jantung.Kudengar suara gaduh di dalam bis,ternyata sudah waktunya bagi kami untuk makan.Kondektur bis berkata cukup keras memberitahukan kepada penumpang kalau perjalanan istirahat setengah jam.Kepada para penumpang yang ingin makan bisa menyempatkan diri untuk turun sejenak dari bis.Kulihat bis yang kutumpangi ini sudah masuk diparkiran sebuah rumah makan.
Kuraih tasku untuk kemudian turun dari bis itu,kulangkahkan kakiku menuju toilet rumah makan itu.Seorang lelaki sebaya denganku menunggu kotak sumbangan kebersihan di depan toilet,aku segera melangkah masuk ke dalam kamar mandi yang masih kosong.Di dalam kamar mandi aku membasuh mukaku,segar sekali terasa hingga bisa sedikit mengurai penatku.Belum sempat kulap wajahku dengan kain lap muka yang sering kubawa,mendadak sekelebat bayangan seperti melintas di belakangku.Aku sempat melihatnya karena di depanku ada sebuah kaca besar diatas wastafel.Aku bergidik sembari langsung bergegas keluar kamar mandi.
Selanjutnya aku makan di rumah makan itu.Pikiranku menerawang kemana-mana termasuk teringat mimpi aneh yang kualami tadi.Mimpi yang seakan mengingatkanku kejadian saat mandi di rumah kontrakan kemudian diketuk oleh orang yang gak jelas.Kalau benar mimpi itu,berarti yang mengetuk kamar mandiku dulu ya wanita misterius itu.Lalu apa maksud mimpiku melihat ruangan tempat dokter memeriksa pasien tadi.Lagi-lagi aku mengalami kejadian yang membuatku mengundang seribu tanya.Aneh,hanya itu yang bisa kukatakan.
Tak lama kemudian kami diperintahkan untuk naik kembali ke dalam bis.Aku kembali menuju ke posisiku duduk semula diikuti wanita di sebelahku.Kujulurkan kedua kakiku untuk mengurangi pegal di persendian,selang kemudian aku mencoba untuk tidur kembali,karena kata kondektur masih setengah perjalanan lagi yang harus ditempuh untuk sampai ke surabaya.Aku lupa jam berapa saat itu,tapi yang pasti mungkin dini hari.Belum juga 15 menit bis itu berjalan,di depan kami kemacetan panjang terjadi.
Aku berdiri untuk melihat situasi,kulihat di depanku berderet motor dan mobil saling mengantri terjebak macet.Selanjutnya kudengar kondekturnya menelepon,sepertinya dia menelepon agen bisnya.Riuh ramai kasak kusuk dalam bis merubah suasana yang tadinya hening.Dari pembicaraan sang kondektur aku mendengar di depan jalan sebuah bis terguling menghindari sebuah truk dan bis yang melaju dari arah berlawanan.Bis itu terguling ke pematang sawah,walau tak ada korban jiwa tapi bisa dipastikan banyak dari penumpang luka-luka.Lebih kagetnya lagi ternyata bis itu bis dengan P.O yang sama dengan yang kutumpangi.Itu berarti bis yang sedianya aku tumpangi tadi malam.
Benar saja berselang kemudian saat aku melewati jalan dimana bis itu kecelakaan.Kulihat di sisi kiri ku kerumunan banyak orang melihat bis yang terguling di sawah.Beberapa ambulance dan mobil polisi terparkir disana,dengan kesibukan masing-masing menyelamatkan para korban.Bis kami terus melajur,karena dari samping kudengar beberapa polisi memarahi sang sopir bis yang kutumpangi.Mereka memerintahkan sopir untuk mempercepat jalan agar kemacetan tidak semakin parah.
Aku menghela nafas dalam-dalam dan mengucap syukur.Aku dihindarkan dari musibah.Tak dinyana karena penampakan wanita itu tadi malam aku bisa terhindar dari kecelakaan.Dalam hati aku bergumam..apa maksud wanita misterius itu.Apa mungkin wanita itu bermaksud menyelamatkanku,atau hanya faktor kebetulan saja....