100 Tahun Setelah Aku Mati #25 - Jangan Menangis, Aku Pergi Tidak Lama Bagian 2 - Cerita Seram Kaskus

100 Tahun Setelah Aku Mati #25 - Jangan Menangis, Aku Pergi Tidak Lama Bagian 2

saya sedang terduduk dirumah, sambil membaca novel untuk menghabiskan waktu luangku...
"udah siang ayo makan dulu le" suara ibu memanggilku.
saya : "iya buk bentar" sautku dari ruang baca
saya beranjak dari kursi dan menuju ruang makan, yang disana sudah ada bapak dan ibuku yang menunggu saya.
saya :"wahhhh... sayur asem, ada ikan asin sama sambel trasi, duhhh manteb bukk" saya menatap meja makan dengan gembira...
bapak :"haha, ibumu udah masak menu kesukaanmu, sekarang ayo dimakan" bapak memintaku duduk dan makan bersama.
ibuk :"gimana sekolahmu le??"
saya :"biasa bukk, banyak pr gurunya beuhhh bengis kalo uda ngasih tugas" jawabku dengan mulut penuh bayam..
bapak :"gak boleh ngeluh kayak gitu, disyukuri masih bisa sekolah dengan lancar le, kamu juga gak boleh manja, suatu saat kamu akan hidup mandiri" bapak memberi nasihat kepadaku.
ibu :"yaa.. makan yang banyak, bapak dan ibu gak akan selamanya nyediain makan buat kamu, kamu harus bisa mandiri.
Bapak :"ibumu gak akan selamanya ngasih kamu uang jajan, kamu harus bisa mengatur uang,
ibu :"bapakmu gak akan selamanya nemenin kamu bermain, kamu harus punya banyak teman.
bapak :"ibumu gak akan selamanya merawat kamu saat sakit, kamu harus bisa jaga kesehatan.
ibu :"bapakmu gak akan selamanya melindungi kamu saat kena masalah, kamu harus bisa jaga diri sendiri.
"satu hal yang bisa bapak dan ibu lakukan selamanya adalah menyayangimu selamanya."
kata beliau berdua berbicara dengan bersamaan...
....
....
.
haaahhhh....haaahhh, nafas saya terengah2, saya menoleh kiri dan kanan gelap, hanya sinar redup dari lampu tidurku yang terlihat...
"mimpi itu lagi" gumamku...
ini sudah kelima kalinya dalam seminggu mimpi itu datang...
mimpi saat saya sudah sebesar ini tapi masih bersama kedua orangtuaku, benar2 terasa nyata, beliau bapak dan ibuku seolah tak henti2nya menasihatiku..
kringggg..... kringgggggggg.... suara jam beker yang kutaruh dekat meja samping kasurku berbunyi nyaring, artinya adalah jam 04.15 pagi, saya malah bangun lebih pagi dari alaramku..
saya mematikan alaram itu dan mengambil air wudhu,
saya memakai sarung dan baju lengan panjang untuk mengusir dingin pagi hri, saya keluar rumah menuju masjid yang terletak tidak jauh dari rumahku untuk shalat berjamaah....
saya melaksanakan shalat subuh dengan jemaat lainya..
selesai shalat saya terduduk di serambi masjid, beberapa hal penting memenuhi otaku,
gara2 sepucuk surat yang kuterima 2 minggu lalu, surat yang sangat penting...
"embuh lah" saya bergumam sambil berjalan pulang..
hari itu adalah hari minggu pagi, kegiatan yang biasa saya lakukan adalah mengajak risa berjalan2 di taman sekitaran rumah sekedar menghirup udara segar pagi hari...
saya mengganti baju dengan pakaian training, dan melakukan sedikit peregangan di depan garasi..
saya merogoh saku dan memencet beberapa tombol handphone saya..
"selamat pagiii ndorooooo, udah siap belummmm???"
tanyaku kepada siapa lagi kelau bukan risa.
risa :"udahhh dong, lagi nunggu tukang ojekkk :P "
saya :"idiiihhh :P , bentaran yakkk, tak manasin motor dulu"
risa :"okay "
saya kemudian menyalakan mesin pespaku...
saat sudah diatas motor saya teringat sesuau, saya buru2 masuk kedalam rumah dan mengambil barang penting yang akan kutunjukan kepada risa....
.
"assallamualaikum"
saya mengucapkan salam sambil memencet bell pintu rumah risa..
"walaikumusahlam" suara seorang perempuan menjawab salamku, dibarengi dengan pintu yang terbuka.
senyum simpul menghiasi wajah gadis itu, dengan rambut hitam legam dengan potongan bob klasik, wajahnya bisa dikatakan chinese, mungkin lebih dominan ala2 jepang. pagi itu dia memakai baju biru pudar dengan gambar tempat wisata bali dengan celana pendek ketat.
saya pikir yang membukakan pintu adalah risa tapi ternyata orang lain yang baru pertama kali kulihat.
saya :"ehh mbak, maaf mengganggu, risa ada?" tanyaku sambil menjabat tangan mbak2 itu,
mbak2 :"ohhh.. ini rizal ya?, risa ada kok lagi dandan mungkin dikamarnya biasalah dia kan rempong, masuk dulu yuk"
saya menunggu bersama mbak itu yang namanya adalah mbak Fira, dia adalah sepupunya risa yang tinggal di manado, mbak fira mengatakan kalau dulu pernah bertemu dengan saya dirumah sakit waktu risa masih dirawat.. orangnya asik diajak ngobrol, kayaknya memang ada gen comel dikeluarga risa, karena mbak fira ini juga sama cerewetnya dengan risa, baru beberapa menit kami berkenalan, mbak fira sudah memberondongku dengan berbagai pertanyaan2 aneh seperti apa saja yang pernah dilakukan saya dengan risa, pernah ciuman belum, dll.
saya cuma menjawab beberapa pertanyaan dengan kalem seperti biasa...
mbak fira :"wahhhh beruntung nihh si risa"
saya :"beruntung untuk apa mbak?"
mbak fira :"ya beruntung punya ........ "
"halooooo,zal "
suara risa membuat obrolan saya dan mbak fira terhenti, risa berjalan menuju kearah kami dengan senyum khasnya..
risa :"mbakkk, awas lho kalo sampe nggodain rizal, udah jatahku tuuuu :O "
mbak fira :"apaan ? yang ggodain mbak malah sik rizal, masak mbak dicolek2 ris, trus diajakin jalan sama dia, genit kan"
saya :" loh haa??apa??" saya bingung dengan memasang wajah begok saya.
risa :"zallll... hihhhh genit banget sihhh liat bening2 dikittt, hihhhhhhh dasar cowok"
risa mencubit perutku dengan cubitan barunya dia namai cubitan kapak merah -_-
saya :"risss,, aduduhh.. sakit, ehh enggakk kokkk"
saya berusaha mengelak omongan mbak fira tadi.
mbak fira tertawa keras sambil menutupi bibir mungilnya...
Mbak fira :"risa2, di provokasi gitu aja reaksinya gitu kasian rizal, hihi... cowok baik tuuu dirawat, stok cowok kayak dia tu tinggal dikit, kalo kamu gak bisa ngrawatnya sini biar aku yang sama rizal" mbak fira tertawa tambah kenceng..
risa :"apasih mbakkk jail banget, gak boleh lahhh only one for mee :P "
saya :"kalo kasian jangan iseng kayak tadi mbak, dicubitin terus perutku lama2 bisa usus buntu -_- "
mbak fira :"hihihi, iya2 zal, maap maap, cuma mau ngetes risa aja, yaudah katanya mau pada jalan2.. have fun ya " mbak fira beranjak dari tempat duduk dan berjalan meninggalkan kami, sebelum berjalan mbak fira mengedipkan mata kepada saya, saya cuma bengong melihat kelakuan sepupunya risa ini..
risa :"awasss ya kalo macem2, jangan mau dirayu2 mbak fira,"
saya :"iya ris"
risa :"dia tuh umurnya 3 taun diatasmu kamu kok mau2 aja sihhh di godain mbak fira?"
saya :"rissss...."saya mulai sebel dengan ocehan risa yang gak berhenti2.
risa :"apa kamu jangan2 seneng digodain mbak fira??"
saya :"risss -_- "
risa :"pokoknya kamu besok jangan maen sini dulu kalo mbak fira masih disini, bisa jebol imanmu zal "
saya :"risss -__- "
risa :"ini bahaya zal.. gawaattt pokoknya kalo sampe mbak fira naksir sama kamu"
"akuu pulang ini lho ris kalo masih bawel aja -_- :v "jawabku dengan sebel.
"ehhh enggakk2 jangan dongg gitu aja ngambek"jawab risa dengan muka tengil...
risa :"yaudahhh berangkat yuk berangkat "
saya : " riss -_- "
risa :"apa lagi zal?"
saya :"cubitanmu lepasin, sakitt bisa matik aku.
risa :"oh iya , maap maap "
saya : -_- :3
.
saya dan risa sedang duduk di sebuah bangku taman, setelah berjalan muter2 disekitaran taman...
saya : "ris kesana yookkk, kayaknya adem" saya menunjuk sebuah tempat dibawah pohon cemara
risa :"ayokkk " kamipun beranjak dari tempat kami
saya merebahkan diri direrumputan yang dipangkas rapii
risa :"ehhh kok malah tiduran sih?, gatel zal nanti "
saya :"biarin, masih ngantuk aku "
risa hanya duduk membelakangikepalaku, dia tersenyum sambil memainkan rambutku yang kupelihara sedikit panjang..
saya : "risss.. "
risa :"iya zal " jawabnya sambil menunduk menatapku
saya :"kamu seneng gak hari ini??"
risa :" kok tumben gak ditanya omong duluan? "
saya :"jawab aja kenapasihh "
risa :"hehehe, seneng zal, seneng banget.. tiap hari bareng kamu itu ngebahagiain banget"
risa berbicara dengan suara yang sangat lembut..
wajahnya menghalangi sinar matahari yang menyilaukan mataku, sehingga dapat saya melihat wajah cantiknya..
saya tersenyum dan memejamkan mata..
risa :"kenapa zal? gak kayak biasanya"
saya :"gakpapa ris, cuma menikmatin momen ini kok, biar gak lupa. aku mau nginget2 momen bareng kamu ini"
risa :"gak perlu diinget2 zal, kalo kamu lagi kangen aku kan bisa langsung ketemu "
saya terdiam... saya bangun dari posisi tidurku..
saya :"yaa.. aku bakal kangen ris... " saya berbicara sambil merogoh saku jaket olahragaku dan mengambil sebuah kertas, itu adalah surat yang saya terima 2 minggu lalu..
saya :"riss... kayaknya sebentar lagi kita bakal pisah dulu "
saya menyerahkan surat dengan amplop kuning keluaran dari dinas pendidikan itu...
risa tidak menanggapi perkataan terakhirku, dia fokus kepada surat yang kini sudah mulai dia baca dengan teliti..
saya mengamati ekspresi wajah risa yang datar, beberapa kali keningnya berkerut seperti berpikir tentang maksud surat itu..
sekitar 10 meni risa membolak-balik surat dengan lampiran beberapa dokumen itu..
risa melipat kembali surat itu dan memasukanya ke amplop ..
"selamat ya zal, cita2mu bakal kesampean.... aku bangga sama kamu "
risa tersenyum dengan senyuman manis terbaiknya,.
saya :"ini semua berkat dukunganmu ris "
risa :"aku cuma sekedar selalu disampingmu zal, dan menemanimu tumbuh dewasa. yang kerja keras selama ini kamu, kamu memang layak , cowok kuper yang pertama kukenal sekarang udah gede ya.. bentar lagi bakal merantau jauh"
saya :"yaaa.. aku uda biasa hidup sendiri ris, merantau kemanapun insyallah aku bisa jaga diri. satu-satunya yang harus kubiasakan adalah jauh dari kamu ris"
saya berbicara sambil tiduran lagi, mataku terpejam. saya membayangkan kehidupanku diperantauan tanpa risa..
risa :"untuk anak seumuran kita cobaan apa yang belum pernah kamu dapet zal?, kamu uda ngelewati banyak hal buruk yag mungkin gak akan bisa dilewati orang lain, hidup merantau paling lama 5 tahun kan zal? kamu pasti bisa zal, aku sabar nunggu kamu balik kesini zal "
saya merasakan ujung jari risa menyentuh keningku..
saya :"dan gimana kalo tidak sesuai ekspetasi ris?"
risa :"maksudnya zal?"
saya :"yaaa gimana kalo aku disana gak lancar sekolahnya?, gimana kalo nilaiku gak sesuai target yang di standartkan pihak unversitas?, gimana kalo aku gak bisa bergaul disana, gimana kalo......... " belum selesai saya mengeluh perkataanku sudah dipotong risa.
risa :" aku gak tau zal, yang aku tau kamu pasti bisa ngatasi semua itu "
saya kembali terdiam, menunggu kalimat yang akan diucapkan oleh risa..
risa :"aku cuma berdoa disana kamu tetep sehat kayak sekarang, kamu tetep pinter kayak sekarang, kamu tetep gak neko2 kayak sekarang, kamu tetep rajin,ulet, kerja keras kayak sekarang.. aku percaya sama kamu zal, yang namanya masalah itu pasti ada kan?, seberapa sering pun kamu menyelesaikan masalah, dan sebaik apapun kamu menyelesaikan masalah, masalah itu pasti akan muncul terus, tapi memang kita hidup kan buat menyelesaikan masalah, profesi dokter yang kamu cita2kan juga tujuanya untuk masalah juga, kamu akan mendapatkan banyak masalah, tapi aku sekali lagi percaya kamu bisa ngatasi masalah segede apapun. gak masalah kan kita dapat masalah? "
risa menasihatiku dengan kata2 yang masuk akal, itu membuat rasa khawatir saya sedikit berkurang..
saya membuka mata dan melihat gadis impian saya sedang menatapku dengan mata indahnya.
saya :"dan gimana dengan kamu ris?, kamu juga akan menyusulku ? maksudku cita2mu. setelah lulus kamu mau kemana?" saya balik bertanya..
risa :"yahhh aku dulu pernah bilang pengen dapet beasiswa kedokteran juga kan zal, tapi kamu curang kamu naek kelas duluan, huuuuu gak sehat kompetisinya :P , sekarang aku punya cita2 baru zal "
saya :"apa itu?"
risa :"em... ada 2 zal :P "
saya :"yang pertama apaan?"
risa :" cita2ku yang pertama punya hubungan yang serius sama kamu , selama ini kita memang deket zal,dan udah jujur sama perasaan kita masing2, dulu emang aku gak mau ada kata pacaran soalnya masih kelas satu dan umur kita aja baru 16an, tapi sekarang lain cerita zal, aku udah 18 tahun, dan sekarang perasaanku ke kamu udah gak kebendung, aku cewek zal, butuh kepastian "
risa berbicara tanpa berani menatapku, dia hanya menunduk melihat rerumputan sambil memainkan rambutku..
saya terdiam sebentar berfikir untuk mencerna kalimat yang diucapkan risa....
saya :"ohhhhh "
hanya kata itu yang terucap, saya paham dengan maksud risa saya cuma ingin menggodanya.
risa menghela nafas panjang..
risa :"kamu selalu gitu zal, masih aja dingin kayak gitu, udah 6 tahun zal kita bareng dari kamu masih jadi anak ingusan sampe sekarang udah mau jadi mahasiswa kedokteran sifatmu yang kayak gini bikin aku sering kliru mahami kamu, aku tau kamu sebenerya care tapi dengan pembawaanmu yang kayak gitu kadang bikin aku salah paham..
tampak ada rasa kecewa di wajah risa....
saya berdiri dan mengangkat tangan tinggi2, saya melakukan peregangan sekal lagi, saya melihat jam tangan, baru jam 06.10 pagi, taman ini memang tidak terlalu ramai, saya melihat risa yang duduk sambil melamun, tanganya mencabuti rumput2 yang sudah di pangkas pendek.
saya dapat merasakan kekecewaan risa, mungkin karena jawabanku yang tidak menunjukan antusiasku..
saya berjongkok didepanya.
saya :"risss"
risa :"apa?" dia sama sekali tidak menoleh kepadaku, kepalanya masih menunduk.
saya :"Risa Amanda Putri, liat aku! " saya berbicara dengan lebih keras untuk meminta perhatianya.
risa menoleh, kini dia menatapku tapi dengan tatapan sedih.
risa :"kenapa zal?" risa bertanya sekali lagi.
saya yakin moodnya sedang sangat buruk.
"maukah kamu menjadi pacarku??."
saya memegang tanganya erat, risa hanya diam,
mungkin kata2ku tadi terlalu cepat dan spontan, saya mengulanginya lagi, kali ini suaraku lebih terdengar dan pelan-pelan.
"Risa Amanda Putri, maukah kamu jadi pacarku?, maaf membuatmu jengkel ya, sekarang aku akan buat keinginan pertamamu tercapai, maukah kamu jadi pacarku?, dan menemaniku tumbuh dewasa?" saya tatap lekat2 wajah risa.
tampak pipinya memerah dengan cepat, dia meremas tanganku sama eratnya seperti saya menggenggam erat tanganya..
Risa :"apa kamu butuh jawaban buat pertanyaan yang kamu udah tau jawabanya??"
saya mengangguk..
risa :"aku masih sebel sama kamu hihhh godainya nyebelin.. tapi aku mau zal, aku akan selalu mau , setaun ini aku selalu nunggu pertanyaan itu, walaupun kamu harus di kode dulu, tapi aku seneng zal "
saya tersenyum senang, saya usap rambut risa. ada perasaan aneh, saya dan risa sudah mengatakan rasa saling suka tapi begitu pertanyaan itu terucap dan dijawab oleh risa ada perasaan aneh yang menyenangkan, saya seperti mendapat hadiah, atau memenangkan sesuatu. itu yang saya rasakan saat itu..
saya :"udah plong sekarang??, seneng gak?"
risa mengangguk sambil tersenyum, saya memegang bahunya dan saya senderkan tubuhnya ke bahuku.
saya menghela nafas panjang..
risa :"zal,"
saya :"iya ris"
risa :"boleh kita punya panggilan sayang?"
sayaa :"boleh asal gak norak" jawabku sambil mengoyang2kan pundaku.
risa :"emmm... boleh kamu kupanggil mas? "
saya tersenyum.. risa memanggilku dengan panggilan mas.. lucu juga, terkesan lebih dewasa.
saya mengangguk dan menoleh kearahnya, sambil tersenyum saya berkata.
"iya aku suka, panggil aku mas "
risa :"trus kalo aku dipanggil apa dong?"
saya : "tak panggil nduk mau?"
risa tersenyum dan mengangguk cepat,
risa :"hihi, mau mau biar kayak orang dulu dipanggil nduk"
kebiasaan risa yang kusuka adalah jika dia tidak bisa menahan tawanya dia akan menutupi mulutnya dengan tanganya, dan dia melakukanya dengan anggun, dia terlihat sangat menarik saat berusaha menahan tawanya.
.
saya dan risa menjadi pasangan pacaran pada bulan maret tahun 2006, artinya sekitar 1,5 bulan lagi saya akan melaksanakan ujian nasional yang menentukan..
beasiswa yang diberikan kepadaku hanya berlaku saat saya dapat melengkapi berkas administrasi yang sangat banyak dan tentu saja standart nilai kelulusanku juga harus diatas rata2 .
saya masih berada ditaman itu bersama risa..
banyak yang kami obrolkan, terutama adalah tentang pendidikanku..
risa tampak senang, saya pun demikian. disatu sisi ada perasaan tidak rela harus meninggalkan risa, begitupun dengan risa yang dengan berat hati harus membiarkanku terpisah denganya sejauh ratusan atau mungkin ribuan kilometer denganya.
saya :"nduk, tadi cita2mu yang kedua apa?"
risa :"apaaa yaa :P :P besok aku kasi tau kalo kamu uda mau berangkat ma :P "
saya :" ahh resee ahh"
risa :"pokoknya besok ya besok mas :P "
saya :"iye2 -_- "
obrolan kami mengalir terus, rasa2nya saya ingin manfaatkan betul momen ini, saya ingin bersamanya terus, gadis yang benar2 menjadi orang asing pertama yang melengkapi hidupku..
walaupun kenyataanya sebentar lagi kami akan terpisah lama"
.
" masss.." ucap risa pelan, kami sudah sampi dirumahnya dan sedang duduk2 di ruang tamu rumah risa.
saya :"iya nduk"
risa :"kalo libur dan ada kesempatan pulang jangan lupa kesini ya mas" risa mulai merajuk, tampaknya risa benar2 memikirkan hal ini..
saya :"aku usahain nduk "
.
risa dan saya sedang membuka2 album foto kenangan saat kami masih smp.. kami banyak tertawa melihat wajah culun kami dan nostalgia kenangan masa lalu itu.
tikkk..
setetes air membasahi sebuah foto, foto itu adalah fotoku dengan risa saat perpisahan smp.. kami menyanyikan lagu berdua diatas panggung, tampak pada foto itu saya memetik senar gitar dan risa memegang mic.
setetes air itu berasal dari mata risa, ya dia menangis.
saya : "nduk kenapa?"
"enggak papa mas, hari ini lucu, aku seneng dan sedih diwaktu yang bersamaan.. aku seneng kamu dapet beasiswa itu mas, cita2mu selangkah lagi bakal terwujud, aku tambah seneng lagi mas pas kamu nembak aku buat jadi pacarmu, aku seneng banget... tapi kenyataan kamu harus pergi jauhh buat aku sedih mas, aku tau aku harus sabar, kamu pasti balik ke aku kan mas? iya kan iya kan,?, aku bangga sama kamu mas, perjuanganmu dan ketabahanmu sekarang udah ada hasilnya, aku cuma ngebayangkin beberapa bulan yang akan datang aku bakal kesepian gak ada kamu mas, aku ngebayangin lagi taun depan gak akan ada kamu , taun depanya dan taun depanya lagi gak akan ada kamu mas, andai aja kamu dapet beasiswanya di UGM, atau di UI, atau dimanalah asal jarak yang masih bisa kita capai, tapi Tuhan kayaknya ngasih hadiah spesial buat kamu mas, kamu harus pergi lebih jauh lagi. " risa menangis lagi dia mendaratkan wajahnya ke pundaku dan mebasahi kaosku dengan air matanya.
"nduk, aku akan tau jalan pulang nduk, aku gak akan kesasar, aku kan selalu tau arah kemana aku harus kembali ke kamu, jangan khawatir, kamu juga harus segera pulih 100% dan sibukan dirimu buat ngejar cita2mu nduk"
saya mengangkat dagu risa. air mata masih membasahi wajahnya, tapi nampaknya histerianya sudah mereda. dia memejamkan matanya, mungkin dia malu.
cuppp..
saya kecup keningnya dengan lembut, saya membisakan sesuatu dengan pelan.
.
"jangan menangis, aku pergi tidak lama "


=== Cerita Selanjutnya ===