Renggo : " kita turun trus deketin dia vig "
Me : " gw ngeri liat ususnya bang "
Renggo : " biar gw yang ngomong "
Dari ketinggian puluhan meter di atas jembatan Suhat kami mulai turun secara perlahan , sebelum akhirnya mendarat beberapa meter di hadapan perempuan itu..... sejenak ia menghentikan langkah kakinya dan menatap kami dengan tatapan nanar.
Me : " darah semua mukanya bos "
Renggo : " gak usah takut "
sejujurnya aku merasa agak ngeri saat melihat wujud perempuan itu dari jarak sedekat ini , muka , dada dan perutnya tampak berlumuran darah yang telah mengering , bahkan patahan tulang pundaknya tampak menyembul keluar merobek kulit , sementara ususnya yang terburai itu sungguh terlihat menjijikkan.
Renggo : " eh kamu siapa ?! "
Cewe : " aaku.. aaku kuliahnya di situ ! "
bukannya menjawab siapa namanya , perempuan itu malah menunjuk kampus yang ada di sebelah selatan jembatan Suhat ini sebagai tempat kuliahnya , ternyata dia adalah mahasiswa Universitas Brawijaya.
Renggo : " anak brawijaya ?! "
Cewe : " iiya "
Renggo : " aslinya mana ?! "
Cewe : " aaku dari lampung "
Renggo : " lampung ?!.. kenapa kamu bisa kayak gitu ?! "
Cewe : " hikz..aaku dibunuh pacarku "
Renggo : " dibunuh pacarmu ?!.. kenapa ?! "
Cewe : " aaku...hikz "
Renggo : " kenapa ?! "
Cewe : " aaku hamil dua bulan "
Renggo : " oh hamil ?!.. mayatmu dibuang dimana ?! "
Cewe : " ssitu ! "
sambil menangis terisak perempuan itu menunjuk bagian bawah jembatan Suhat ini , bisa dipastikan bahwa mayatnya dulu dibuang di sungai Brantas hingga akhirnya ia bergentayangan di sini.
Renggo : " trus mau kemana kamu sekarang ?! "
Cewe : " aaku mau ke kampus "
Renggo : " kkampus ?!.. mau ngapain ?! "
Cewe : " aku mau cari cowokku !!.. aku mau dia tanggung jawab !! "
perempuan itu tampak geram saat menyebut cowok yang dulu membunuhnya , ternyata ia berniat ke kampusnya dan berharap akan menemukan cowoknya itu... hal ini adalah suatu kebiasaan dari arwah gentayangan , dimana ia akan terus memikirkan urusan terakhir yang belum terselesaikan karena ajal keburu menjemput.
Renggo : " ya udah aku doakan ketemu ya ! "
Cewe : " aku mau dia tepatin janjinya !! "
Renggo : " iya , kalau ngga mau nepatin janjinya bilang sama aku ya , nanti aku hajar dia "
Segera saja kami melayang meninggalkan cewe itu , kini ia tampak berjalan menuju kampus Brawijaya yang jaraknya cukup dekat dengan jembatan Suhat.
Renggo : " lu inget arwah cewe di kosan tirto ?! "
Me : " inget gw "
Renggo : " ya sama aja kayak itu , nyari nyari cowoknya padahal udah jelas gak bakalan ketemu "
Me : " tapi kok banyak amat ya cewe yang dibunuh cowoknya bang ?! "
Renggo : " ya itulah jaman sekarang vig , udah kadung hamil tapi gak mau nikah.... ya udah bunuh aja sekalian !!..ha..ha "
memang sungguh ironis mendapati kenyataan jaman sekarang ini , nyawa seolah tak ada harganya lagi hingga orang dengan gampang melakukan perbuatan keji hanya gara gara persoalan sepele.... yang jelas semuanya tidak akan terjadi jika manusia kuat iman menghadapi bisikan setan.