Malang Mysterio #32 - Astral Projection ke Monumen Jend Sudirman di Pacitan - Cerita Seram Kaskus

Malang Mysterio #32 - Astral Projection ke Monumen Jend Sudirman di Pacitan

Di atas ketinggian puluhan meter dari permukaan tanah sukma kami melayang layang sambil menatap patung Jend Sudirman yang berdiri megah tak jauh di hadapan kami , begitu megahnya hingga sosok panglima besar itu terlihat bagai raksasa yang menguasai pegunungan di daerah yang bernama Nawangan ini , salah satu kecamatan di kabupaten Pacitan yang geografisnya bergunung gunung.

Renggo : " dulu pak dirman gerilya sampe nawangan sini "

Steve : " ditandu ngelewatin pegunungan kayak gini bang ?! "

Renggo : " iya stiv , soalnya pak dirman diburu kompeni terus "

Steve : " ada apaan lagi di sini bang ?! "

Renggo : " pak dirman punya khodam yang masih hidup sampe sekarang "

Steve : " makhluk apa bang ?! "

Renggo : " ntar lu bakalan tau sendiri stiv "

Steve : " ada di sini ?! "

Renggo : " ada di sekitar gunung gunung sebelah barat itu "

Aku dan Pendik hanya terdiam saja mendengar omongan bang Renggo barusan , aku sama sekali tak mengerti tentang makhluk astral yang katanya menjadi khodam Jendral Sudirman.

Pendik : " mana lho bang ?!.. aku kok ngga lihat apa apa "

Renggo : " kita tungguin sambil duduk di atas patung deh !! , ayo ikutin gw !! "

dengan bersemangat bang Renggo memimpin kami melayang mendekat ke arah patung Jendral Sudirman itu , ketika kami tiba tepat di atas bagian kepalanya barulah kusadari betapa besarnya ukuran patung ini .... apalagi saat sukma kami mendarat di bagian pundaknya , ternyata sukma kami ini cuma seukuran kupingnya saja.

Me : " guedi ndik patunge "

(buesar ndik patungnya)

Pendik : " nek mbangun piye yo vig ?! "

(kalo mbangun gimana ya vig ?!)

Kini di pundak patung raksasa ini kami berempat duduk dan memandangi suasana sekitar yang tampak sunyi , hanya ada pegunungan , hutan serta pedesaan yang letaknya berpencar pencar.

Renggo : " tadi kita berangkat dari malang jam berapa stiv ?! "

Steve : " setengah lima kayaknya "

Renggo : " kita tungguin sampe matahari tenggelam "

Me : " emang khodamnya pak dirman nongolnya jam segitu bos ?! "

Renggo : " iya vig , cuma pas malem doang "

entah seperti apa wujud dari makhluk itu , aku merasa semakin penasaran dan tak sabar untuk melihatnya.

Steve : " jendral sudirman emang beneran sakti ya bang ?! "

Renggo : " pak dirman penganut kebatinan stiv , lu pernah denger pas pesawat belanda mau ngebom desa di jogja ?! "

Steve : " ngga pernah bang , emang diapain pesawatnya ?! "

Renggo : " ngga diapa apain pesawatnya , tapi dia bikin kamuflase gaib biar desanya kelihatan kayak hutan.... akhirnya tu pesawat gak jadi ngebom "

Steve : " ajian apa ya itu bang ?!.. "

Renggo : " gw juga gak ngerti stiv ajian apaan , pokoknya pak dirman tirakatnya di parangkusumo sono... ajiannya tingkat tinggi semua "

dengan bersemangat bang Renggo terus bercerita tentang sepak terjang Pak Dirman yang konon menguasai bermacam ajian tingkat tinggi , dalam hati aku merasa kagum mendengarnya... suatu bentuk perjuangan yang berat dan benar benar mengerahkan segala daya baik fisik maupun metafisik , semuanya hanyalah demi memerdekakan tanah air yang dicintainya ini.

Renggo : " ini kayaknya udah jam lima lewat stiv , ya paling seperempat jam lagi nongol "

Steve : " aku kok ngga ngerasain energinya bang ?! "

Renggo : " kan gw bilang masih belum nongol "

aku merasa penasaran dan semakin tak sabar menunggu kemunculan makhluk itu , yang bisa kulakukan saat ini hanyalah memandangi eloknya pegunungan sekitar.... pancaran matahari senja di ufuk barat membuat segalanya tampak lebih indah.

Me : " ini pertama kali kita ngastral sore hari ya stiv "

Steve : " kalo aku udah sering kok mas ngastral jam segini , apalagi pas bersihin kabut asap di pekanbaru kemaren "

Renggo : " kita jadi punya banyak waktu buat ngastral , abis ini gw ajak lu semua ke teluk pacitan "

Me : " asik tuh bos !! ke pantai lagi kita "

Pendik : " malah enak vig , koyok traveling awake dhewe "

(malah enak vig , kayak travelling kita)

Memang ada keuntungan tersendiri melakukan astral projection sore hari seperti ini , kami jadi punya banyak waktu buat mengexplore dimensi astral , selain itu apa yang kami lihat jadi lebih jelas daripada saat malam hari , dimana kemampuan mata astral akan berkurang dan apa yang terlihat jadi agak gelap dan buram.

Steve : " bang ???.. "

Renggo : " siap semuanya !! "

Pendik : " mau nongol sekarang bang ?! "

Renggo : " iya ndik , siap siap kita hadap ke barat semua !! "

begitu bang Renggo mengkomando kami langsung bangkit dari duduk lalu berdiri menghadap ke arah barat dimana yang terlihat hanyalah matahari yang sinarnya mulai meredup dan mulai tenggelam dibalik pegunungan.

Steve : " makin lama makin besar bang energinya !! "

Renggo : " berarti udah makin dekat stiv "

Pendik : " aku kok rodo wedi vig "

(aku kok agak takut vig)

Me : " lapo wedi ndik ! "

(ngapain takut ndik!)

Renggo : " sttt... siap siap semuanya ! "

Perasaanku benar benar deg degan menanti kemunculan makhluk itu , apalagi Steve baru saja merasakan betapa besar energinya seiring dengan kian dekatnya kemunculan makhluk itu.

Steve : " bang ?!?.... iitu bang ?!?? "

Renggo : " ayo lihat semuanya !! , udah kelihatan tuh !! "

Me : " gak jelas "

Pendik : " endi lho vig ?! "

(mana lho vig ?!)

Kini kami terdiam dan dengan seksama terus mengamati ufuk barat dimana matahari nyaris tenggelam , benar saja apa kata bang Renggo..... makhluk itu benar benar telah muncul dan terlihat di kejauhan sana.

Semburat sinar matahari senja membuat kepakan sayap makhluk itu terlihat begitu anggun , sementara " koooakk !!.... kkoooakk !!... " sayup sayup terdengar suaranya yang menggema di pegunungan dan semakin lama terdengar semakin nyaring memecah kesunyian , seiring kian dekat jaraknya dengan kami barulah akhirnya kami menyadari bahwa wujud makhluk itu adalah seekor gagak raksasa berbulu hitam.

Steve : " ggagak raksasa ?!? "

Renggo : " ya itu khodamnya pak dirman "

Me : " ggede bos !! "

Pendik : " wancik !!... ngggumun vig aku "

Kami hanya bisa terpana menatap gagak raksasa yang terbang ratusan meter di hadapan kami itu , " koakkk !!!... kooakk !!!... " gema suaranya terdengar kian nyaring saja dan membuat kami tak kuasa meredam rasa takjub yang luar biasa , selama melakukan astral projection baru kali ini kujumpai makhluk astral sebesar itu.

Pendik : " terbang ke sini bang gagaknya ?! "

Renggo : " ngga pa pa cuma lewat doang ndik , malah kita bisa liat lebih jelas lagi "

Steve : " apa perlu kita susul terbang ngikutin dari belakang bang ?!? "

Renggo : " ngga perlu stiv , ntar malah kabur... kita cukup lihat aja dari sini "

Ketakjuban ini terasa semakin menjadi jadi manakala gagak raksasa itu terbang semakin dekat ke arah monumen ini , " kooakkk !!!... kooakkk !!!... " kian dekat jaraknya kian nyaring pula suaranya terdengar dan seketika menggetarkan sanubari , hingga akhirnya kami semua mendongakkan kepala saat gagak raksasa itu terbang melintas tepat di atas monumen ini , bentang sayap serta ukuran tubuhnya kira kira seukuran pesawat tempur dan " wuuzzz !!!... wuuzz !!!.... " kepakan sayapnya yang begitu lebar itu langsung menghasilkan angin kencang yang menerpa muka dan rambut kami.

Pendik : " wancik !!... semono iku gedine vig ?!? "

(wancik !!...segede itu besarnya vig ?!?)

Me : " .... "

tak sepatah kata bisa terucap untuk menggambarkan ketakjubkan yang kurasakan ini , " koooakk !!... kooakk !!.... " aku hanya bisa terdiam dan terus terpana memandangi gagak raksasa itu hingga akhirnya terbang menjauhi monumen ini.

Steve : " terbang ke timur terus bang ?! "

Renggo : " mau nyari makan stiv "

perlahan gagak raksasa itu terbang semakin menjauh ke arah timur sebelum akhirnya tak terlihat lagi oleh pandangan mata , entah mau terbang kemana makhluk itu.

Renggo : " lu tau stiv , burung kayak gitu umurnya tua banget... ada 1000 tahun lebih kayaknya "

Steve : " populasinya gimana bang ?! "

Renggo : " ngga banyak di dunia ini , cuma sisa dikit... di kalimantan gw cuma nemu tiga ekor doang "

Steve : " apa burung kayak gitu udah ada jaman atlantis bang ?! "

Renggo : " gw gak tau , mungkin udah ada "

Me : " trus kok jadi khodamnya jendral sudirman bang ?! "

Renggo : " gagak itu kalo ketemu orang yang maqam spiritualnya tinggi pasti bakalan tunduk "

Me : " gitu ya bos ?!. "

Sungguh luar biasa apa yang kusaksikan barusan , ketakjubanku terhadap apa yang ada di realitas astral ini semakin lama semakin membuatku terangsang untuk menyibak misterinya lebih jauh lagi.

Steve : " aku jadi inget surat al mulk bang , apa maksudnya ?! "

Renggo : " cari jawabannya sendiri stiv , lu mesti biasa mikir "

Steve : " oh iiya bang.... aku akan renungin nanti pas pulang "

Renggo : " mau maghrib nih , kita langsung ke teluk pacitan sekarang ya ?!? "

Pendik : " oyi bang ! "

Me : " ayo berangkat bang ! "

Perlahan kami mulai terbang dan beranjak meninggalkan komplek monumen yang mulai tampak gelap ini , dengan laju santai kami terbang menuju Teluk Pacitan yang merupakan tujuan berikutnya.... entah apa yang akan kami jumpai di sana.