Tapi sayang nya ruang jemuran ini tak di lengkapi lampu, padahal saat malam tiba sangat cocok untuk nongkrong menikmati bintang-bintang di langit. Nggak tau apa alasannya, apa memang di nilai tak butuh penerangan atau karena suatu hal. Yang jelas, ruang ini seperti menyimpan misteri. Sebentar lagi kita akan mengetahui nya.
Ku lirik kamar anak-anak lain. Sigit dan Vicky masih terlelap. Begitu juga Yunan dan Gecol. Serius, kost ini memang sangat nyaman untuk tidur. Udara kota Malang memang dingin, tapi rumah kost ini menawarkan kehangatan sehingga betah untuk berlama-lama merebahkan tubuh di kasur.
Ku nikmati sejenak kopi hangat ku di karpet depan ruang tengah sambil menikmati berita di TV yang semakin rame dengan kejadian-kejadian miris. Baru beberapa tegukan, ku dengar suara menyapa dari arah belakang
“Woi… Mick… gimana beberapa hari tidur diatas?”
Suara Yunan mengagetkan ku dengna matanya yang baru terbuka setengah cm
“Woi…. Nan…. Enak… tapi agak dingin kalau malem. Kayak e angin dari jemuran masuk ke kamar”
“udah nikmati aja… lama-lama juga betah….”
“yeeahhhh…”
“tapi nggak ada yang aneh-aneh kan?”
“?? Maksudnya?”
Yunan tak meneruskan kalimatnya. Hanya tersenyum dan masuk ke kamar mandi. Aneh?? Apa yang aneh? Tempat ini nyaman… bahkan jauh lebih nyaman dari tempat-tempat sebelum nya. Jikapun ada lagi keanehan-keanehan, sepertinya sudah biasa buat ku. Bukan sesuatu yang special. Hanya saja kemunculan mereka yang tak terduga lebih sering mengagetkan. “Aneh-aneh” entah apa maksudnya, namun jika roh-roh penasaran itu masih mengikuti ku, aku sudah siap…
Yunan telah memberikan tanda Tanya di pagi yang sejuk ini. Sedikit merusak suasana, namun tak berefek banyak buat ku. Yang sudah kebal dan kenyang dengan hantu-hantu iseng tersebut. Terkadang aku masih berfikir dengan mas Win dan kuntilanak bawaannya. Apa yang terlintas di pikirannya sehingga mau melakukan itu. iseng?? Hal yang paling bodoh saat kita melakukan suatu hal yang membahayakan orang lain hanya karena iseng…
Ahh…. Bodo amat dengan yang di lakukan mas Win…. Kopi ini harus aku segera aku habis kan dan bergegas berangkat ke kantor. Kost baru ini membuatku harus lebih pagi lagi ke kantor karena jaraknya yang bertambah jauh dari kost lama.
…
Tepat pukul 19.00 aku sudah tiba kembali di kost. Sudah menjadi agenda harian pulang kantor + cari makan dulu dan tiba di kost menjelang isya. Sepertinya kost lagi sepi, hanya ada beberapa motor di garasi. Lampu dapur juga di biarkan mati, hanya cahaya remang-remang yang masuk ke garasi hasil pantulan dari lampu ruang tengah.
Ku coba lihat ke ruang tengah, juga tak ada orang disana. Hanya suara TV yang di biarkan hidup tanpa ada yang menonton. Ku intip di kamar masing-masing juga tak ada. Kemana teman-teman? Biasanya jam segini kalau tidak nonton TV pasti pada main game di kamar masing-masing. Tanpa pikir panjang aku langsung naik ke kamarku di lantai 2 dan mendapati semua teman-teman ngumpul di kamar Lucky.
“Broo… baru pulang….?”
Suara sigit menyapa ku… ada Lucky, Sigit, Viky dan Danang disana. Sedang mengobrol seru tanpa ku tau apa topik nya.
“yoi broo… wahh pada ngumpul nih….”
“udah sini dulu ngobrol-ngobrol….”
Aku gabung bersama mereka dan membicarakan berbagai hal. Mulai dari cewek, film, sepak bola ampe bokep…. Biasalah cowok kalau lagi berkumpul topik pembicaraaan tak jauh dari 4 hal itu. Sembari ngobrol aku perhatian setiap sudut kamar Lucky. Kamar ini lebih luas dari kamar-kamar lainnya. Dan tampak begitu nyaman. Kasur spring bed, meja belajar, dispenser, mini kulkas dan TV… lebih mirip hotel. Sangat berkebalikan dengan kamarku yang sempit hanya ada lemari dan kasur lusuh.
Tak terasa waktu sudah menunjukkan jam 11 malam. Aku pun balik ke kamarku karena mata sudah nggak kuat lagi untuk terbuka. Begitu juga anak-anak yang sudah lebih dulu balik ke kamar mereka. Begitu keluar dari kamar lucky , angin ku rasakan berhembus cukup kencang menerpa tubuhku. Ruang jemuran itu bak AC yang tak henti2 nya meniupkan udara lembab. Dingin… dingin sekali… musim dingin kali ini membuat malam menjadi sangat dingin dan mencekam.
Perlahan ku buka pintu kamar ku yang dari tadi ku biarkan lampunya padam. Berharap kamar ku sedikit memberi kehangatan dari angin malam yang menusuk. Tidur akan lebih nyenyak saat lampu padam, dan setidaknya untuk merefreshkan kan pikiran. Namun begitu ku tutup kembali pintu kamar dan merebahkan tubuhku di kasur, hal berbeda yang aku dapatkan…. Sesuatu yang di bilang Yunan tadi pagi benar-benar terjadi… akhirnya aku melihat nya sendiri… “dia” ada di kamarku… “dia” yang sepertinya sangat di rahasiakan anak-anak kost disini…
Aku melihat samar-samar namun cukup jelas seseorang tengah berdiri di belakang pintu kamar ku. Tepat di sela-sela gantungan baju di belakang pintu. Bukan… itu bukan anak-anak yang iseng menggoda ku. Postur tubuh yang ku lihat lebih pendek dan kecil. Rambutnya putih sebatas kaki dengna jenggot yang menjuntai hingga lantai. Dia hanya terdiam menghadap kebawah dengan tongkat kayu di tangannya….
Si… siapa dia?? Aku masih belum percaya apa yang aku lihat di depan ku. Dia hanya terdiam tanpa ekspresi. Dia tak bergerak, hanya berdiri dan menunduk ke bawah. Tidak jelas apa yang dia perhatikan… Pantulan cahaya lampu koridor depan kamar ku menyapu wajahnya dan dengan jelas aku lihat kerutan-kerutan di kening dan pipi nya…
Kakek tua??? ada kakek tua di kamar ku??
Ini yang di maksud Yunan aneh-aneh?? Sial…!!! Kenapa mereka tidak bilang apa-apa saat aku masuk pertama kali disini… ada apa lagi ini?? Siapa-siapa kakek itu???
Hanya beberapa saat sejak ku lihat sesosok berdiri di belakang kamar ku, sontak ku nyalakan lampu kamar dan ku dapati sosok itu menghilang. Lenyap tanpa ku tahu hilang kemana. Ku buka pintu dan memperhatikan sekitar… tak ada apa-apa di luar. Bahkan tak ada tanda-tanda yang mencurigakan akan ada makhluk asing yang menampakkan diri. Siapa dia?
Hal ini lain dari yang biasa aku rasakan. Biasanya aku merasakan tanda-tanda kehadiran mereka sebelum mereka menampakkan diri. Tapi ini tidak…. Sama sekali tidak… dia tampak dan hilang begitu saja. Entah apa tujuannya, yang jelas sepanjang malam itu tak sedikitpun aku matikan lampu kamar dan membiarkan nya hidup hingga pagi. Karena ternyata aku tak sendiri disini…