Apapun fungsi dan penggunaannya, jailangkung tetap menjadi media pemanggilan arwah yang penuh misteri. Dengan berbagai bentuk yang khas, jailangkung berkembang tidak hanya sebatas patung kayu dengan kepala dari batok kelapa namun juga bisa berupa boneka pohon padi, batang bamboo maupun media pulpen. Entah siapa yang mengajarkan, namun Suryono yakin apapun media nya, jika kita focus memanggilnya maka mereka pasti akan datang.
Namun di balik itu semua, sebuah pesan yang selalu terngiang dari dulu hingga sekarang,
Jangan pernah mencoba memanggilnya, jika kamu tak sanggup untuk mengantarnya pulang…
Itu yang di katakan salah seorang guru SMP ku saat dia menceritakan mengenai permainan setan itu. Dan itu juga sudah sangat jelas tergambar dari mantra nya,
“Cay Lan Gong, Cay Lan Tse, Disini ada pesta, Pesta kecil-kecilan, Datang tak di jemput pulang tak diantar… Datang tak di jemput, Pulang tak diantar…”
Mungkin karena lidah orang jawa, mantra itu berubah menjadi
“Jelangkung jelangsat, Disini ada pesta, Pesta kecil-kecilan, datang tak di jemput, pulang tak di antar… datang tak di jemput, pulang tak di antar…”
Perhatikan kalimat “…pulang tak di antar…” Pulang tak Diantar… kata-kata itu dengan jelas menerangkan bahwa arwah yang sudah masuk ke boneka jailangkung di harapkan bisa pergi, bisa pulang kembali ke tempatnya tanpa diantar maupun di pulangkan. Di beberapa ritual, dengan mudah arwah pergi begitu saja. Namun terkadang ada yang tak ingin pergi dan meminta untuk “dipulangkan”. Mungkin inilah yang terjadi olehku sekarang. Mereka terus bersamaku tanpa ingin kembali ke tempat mereka berasal. Dan awal mula dari semua ini, aku rasakan setelah jailangkung itu aku mainkan di Bali… di Salah satu Hotel Di bali…nanti kita akan sampai kesana,
Sejak pertama kami memainkan permainan setan itu, hari-hari berikutnya bukan menjadi hal yang istimewa lagi. Kami sering memainkan itu disaat waktu senggang di sekolah dan mengklaim sudah beberapa arwah bisa kami panggil dan kami interogasi. Bahkan beberapa diantaranya kami anggap lelucon dengan menanyakan hal-hal yang konyol. Mengenai siapakah cewek paling cakep di kelas dan siapakah cewek yang udah nggak perawan. Parah… ya itulah kami. 6 pemuda busuk yang tidak menyangka kalau hal bodoh yang kami lakukan itu akan kami tanggung akibatnya. Hal yang kami anggap gurauan, berubah menjadi hal yang serius… bahkan mungkin sangat serius….
Menjelang UAN atau waktu itu bernama Ebtanas, kami sudah tak pernah memainkan jailangkung lagi. Kehidupan ku sudah mulai bergelut dengan buku pelajaran, analisa rumus sampai hafalan beberapa definisi. Semua jadi tampang lebih menegangkan dari sekedar Roh-Roh yang mampir ke pulpen jailangkung kami. Namun beberapa hari menjelang UAN sesuatu yang mengejutkan terjadi. Dan mungkin berhubungan dengan angkernya sekolah ku. Tapi kejadian apa??
Kelas 3 SMP, aku berada di kelas 3-II. Kelas yang penuh kedamaian dan tak pernah ada cerita tahyul apa-apa. Namun ini berbanding terbalik dengan kelas yang berada tepat di sebelah ruang kelasku., Kelas 3-III… apa yang salah dengan kelas itu?? Konon kisahnya bahwa ruang kelas 3-III adalah ruang kelas yang paling misterius. Bukan sebagai tempat yang paling angker, melainkan kelas yang selalu minta tumbal setiap tahun menjelang UAN…
Tumbal?? Meminta korban??
Benar sekali… awalnya aku pun tak percaya bahwa sudah menjadi tradisi kelas 3-III selalu meminta korban nyawa di beberapa hari menjelang UAN. Cerita dari mulut ke mulut ini aku dapatkan juga dari cerita pak Ri,penjaga sekolah sekaligus penjual di kantin yang menceritakan bahwa menjelang ujian akhir salah satu dari orang-orang yang berhubungan dengan kelas itu akan Mati…
Tahun 1999, seorang anak laki-laki di temukan tewas tenggelam di kolam renang. Dia adalah siswa SMP N 2 Sidoarjo kelas 3-III... Tahun 2000, Terjadi kecelakaan di sekitaran jalan Kartini, sepeda motor di tabrak hingga ringsek oleh mobil box. Dan pengendara motor tewas di tempat. Konon ceritanya pengendara motor adalah siswa SMP yang akan berangkat Les di sekitaran alun-alun dan di perjalanan mengalami kecelakaan. Setelah di cek identitasnya, dia adalah siswa SMP N 2 Sidoarjo. Dan dia adalah ketua kelas nya waktu itu…
Kejadian yang paling membekas di pikiranku adalah beberapa hari menjelang UAN 2001 tepat saat ku duduk bersama-teman-teman di depan kelas, ku lihat kegaduhan di ruang kelas 3-III. Samar-samar ku dengar mereka berbicara dengan seorang Guru tentang kekhawatiran atas mitos tumbal tersebut. Guru itu bernama Ibu Alik Yulami, guru yang tegas dan bersahabat dengan muridnya. Aku salah satu murid yang cukup dekat dengan beliau.
“Tapi bu… menjelang UAN biasanya pasti minta tumbal bu…”
“Tumbal apa?... kalian kok percaya dengan gitu-gituan… sudah yang penting kalian fokus belajar…”
“Tapi bu… kalau terjadi apa-apa gimana?”
“Saya… saya yang akan tanggung… yang penting kalian belajar sekarang…”
Seluruh anak kelas 3-III terdiam, aku pun yang mendengarkan samar-samar dari luar pun terkejut. Bu Alik sangat berani berkata seperti itu. Memang benar bahwa hidup dan mati adalah kuasa Tuhan sepenuhnya dan tak seorang pun berhak memvonis maupun menyebutnya sebagai tumbal. Tapi issue ini tumbuh subur dan berkembang, berawal dari mitos dan menjadi rahasia umum. Tanpa tahu siapa yang memulai. Sehingga menciptakan kekhawatiran yang mendalam bagi penghuni kelas 3-III…
Hingga pada akhirnya entah karena kebetulan atau memang mitos tumbal itu nyata, aku mendapat kabar bu Alik kembali ke sisi-NYA. Tepat 2 hari menjelang UAN. Beliau kecelakaan bersama suami saat menghadiri sebuah acara di porong. Beliau terjatuh dari motor dan terlindas truk di belakangnya. Satu sekolah di liburkan dan diizinkan untuk melayat ke kediaman bu Alik. Aku sempat berfikir, jika memang itu karena mitos tumbal, kenapa bu Alik yang terkena. Bukankah bu Alik adalah seorang guru, bukan Siswa kelas 3-III. Karena kejadian-kejadian sebelumnya selalu menimpa siswa kelas 3-III yang notabene adalah anggota kelas. Tapi bu Alik adalah seorang guru biasa…
Rasa penasaran membawaku untuk melihat daftar absen kelas 3-III. Beberapa kali ku bolak-balik dan akhirnya aku mungkin menemukan sedikit jawaban untuk misteri ini… tertulis dengan jelas di bagian akhir daftar absen…
Wali Kelas = Alik Yulami Spd.
Wa… Wali kelas?? Jadi bu Alik??
2 comments
Kumpulan Arti Mimpi Tentang Perangko Dalam Togel Terlengkap
Tafsir Mimpi Jitu
Tafsir Angka Togel Terpercaya