Rumah Kontrakan Angker Bekasi #9 - Cerita Seram Kaskus

Rumah Kontrakan Angker Bekasi #9

Ternyata dalam diam ayahku dia juga sedang berkonsentrasi, seperti sedang membaca sebuah ayat-ayat suci ayahku sesekali memejamkan matanya. Sementara denganku serangan atau gangguan itu semakin kuat, kepalaku terasa pening dan pusing tapi aku berusaha sekuat mungkin untuk tetap menjaga pikiran agar tidak kosong. Tak lama kemudian terdengar suara tangisan wanita dari arah kamar mandi, suaranya begitu sendu dan menyedihkan, kemudian timbul pertanyaan dalam diriku "apakah ayah dan pak Badin mendengarnya juga ? " semakin lama suara benar-benar terdengar menyedihkan, suaranya benar-benar menyayat hati, gambaran dari suara itu seperti menggambarkan kepedihan yang mendalam, baru kali aku mendengar suara tangisan seperti ini. Tapi aku juga sadar tangis siapa itu walau terdengar seperti suara wanita namun yang jelas bukan dari manusia.

Tak lama pak Badin memanggilku dan ayah agar duduk bersila dibelakang dia, pak Badin pun duduk bersila, pak Badin membisikan sesuatu kepada ayah yang tak dapat kudengar, sementara aku dipesankan jika takut dengan keadaan agar memejamkan mata saja dan terus menjaga konsentrasi pikiran jangan sampai kosong dan bacalah ayat-ayat suci sebanyak-banyaknya. Aku menggangukan kepala mengartikan mengerti akan ucapanya, akan tetapi ada yang aneh, sewaktu pak Badin berbicara aku tak mendengar suara tangisan wanita tadi, seolah hilang begitu saja, namun setelah itu suara itu terdengar lagi dan semakin mendekat.

Kali ini aku merasa suara itu sudah berada tepat diepanku, tubuku sudah merinding, wajahku sudah dipenuhi dengan keringat, ketakutankan sudah termat sangat, karena selain suara yang semakin mendekat aku juga merasakan aroma seperti kentang direbus. Sebenarnya aku merasa sangat penasaran ingin membuka mataku dan melihat apa gerangan yang terjadi namun tidak ada keberanian 0.1 persen pun untuk membuka mataku. Karena ketakukan itu hampir saja aku kehilangan konsentrasi namun untungnya aku tidak memutuskan bacaan ayat-ayat suci ini, walau yang kubaca hanya beberapa surat saja yang kuhafal namun pembacaanya aku ulangi terus menerus.

Lama kelamaan suara tangis beserta bau kentang rebus tersebut hilang, aku menarik nafas dalam-dalam. Tiba-tiba pak Badin berdiri dan menepuk pundaku seraya berkata untuk mengikutinya, aku dan ayah mengikuti perintahnya, kali ini dia menuju kamar mandi dan kembali seperti seseorang yang sedang berkomunikasi, kepalanya sesekali mengangguk-angguk dan sedikit tersenyum, sebelum mengakhiri komunikasinya dengan alam gaib pak Badin berkata dalam bahasa Sunda yang artinya kalo tidak salah seperti ini " ya terimakasih, nanti saya akan kasih tau orangnya, tapi beri dia waktu untuk persiapannya " ucapnya itu mengakhiri komunikasi pak Badin dengan entah mahluk apa dia berkomunikasi karena memang tak ada yang terlihat oleh mataku ini. Terakhir dia menuju ke tembok sebelah yang berhubungan langsung dengan sebuah gudang material toko, komunikasi kembali dibuka, hal yang samapun kembali dilakukan, dan kali ini komunikasi itu tidak berlangsung lama hanya sebentar.

Malam itu 4 titik bagian sudut rumah dihadapkan oleh pak Badin, dari mulai pohon jambu di dekat gerbang, kamar tidur, kamar mandi dan tembok yang bersebelahan dengan gudang, dari kesemua tempat itu cuma kamar tidur saja yang terasa kental wahana mistisnya. Setelah selesai dengan dinding yang bersebelahan dengan gudang tiba-tiba lampu tengah yang sudah redup itu mati total dan tak lama dari kejadian itu pak Badin seperti menarik sesuatu dari arah belakangku dan seperti melemparkan sesuatu ke arah ayahku, spontan dan tiba-tiba ayahku seperti orang kesurupan, nafasnya terdengar berat dan mengeluarkan suara tidak jelas.

Hoaghhhhh,grrrrrr,.........grrrrrrrrrrrrrr, wogghh , dengan suara tidak jelas itu ditambah matanya yang melotot kearahku membuatku lari mendekati pak Badin, aku berdiri dibelakang pak Badin seperti orang yang ketakutan minta perlindungan. Pak Badin pun tidak tinggal diam dengan sigap iya sudah memegang tangan ayahku, sambil membacakan beberapa doa dia memegang kepala dan seperti orang menarik kemudian melemparkan keatas saat itu juga terdengar suara seperti orang yang tergorok lehernya dengan pedang, grooooookkkkkk......heeeeeeeeeeeeeee. Tak lama dari situ ayah sadar, dia seperti sudah memahami akan kejadian barusan, karena setelah kejadian itu ia mengucapkan syukur rasa terimakasih.

Dalam keadaan yang gelap namun tidak gulita masih ada sedikit cahaya kami bertiga hendak meninggalkan rumah itu, sebenarnya aku juga bingung apa maksud dan tujuan kami kesini, masa hanya duduk diam dan konsentrasi saja seperti tidak ada tujuan lain, aku sebenarnya mau menanyakan sesuatu ke pak Badin ketika kami hendak keluar namun ketika kami ingin melewati pintu depan, seolah-olah pintu tersebut ada yang menghalanginya, kami tidak bisa melewatinya, seperti kami tertahan tak bisa keluar, seketika itu juga pak Badin berkata " kami sudah sepakat dengan permintaan kalian dan mau kalian, tapi jika kalian tidak menghargai kesepakatan ini, maka aku akan bakar seluruh penunggu disini tak terkecuali, tak terkecuali dengan kamu juga mahluk yang berada di dalam gudang " aku kaget pak Badin bicara demikian, seperti orang yang sedang mengancam dia berkata sambil menunjuk ke segala arah ruangan tetapi arah matanya menghadap agak mendangak keatas di dekat pintu masuk, merasa ucapannya sepertinya tidak dihargai pak Badin mulai mengambil kuda-kuda dan langsung menghentakan kakinya ke lantai, seketika itu juga seperti ada goncangan dan teriakan (namun hanya kami saja yang didalam yang merasakan) yang menyeramkan, tapi kejadian itu tidak berlangsung lama hanya seketika, setelah itu baru kami bisa keluar.

Sepertinya mahluk-mahluk halus disini keluar semua dan ingin mengganggu kami karena setelah kami diluar rumah dan sekarang berada didepan kami dikejutkan oleh sesosok penampakan nenek-nenek yang sangat renta yang berdiri bertumpu pada sebatang kayu, tingginya sekitar 1 meter, rambutnya menjurai sampai ke tanah, kukunya panjang dan bentuknya tidak beraturan, berpakaian serba putih namun kotor sekali, bentuk wajah mata hidung mulut dan lainya tidak terlihat karena tertutup rambut yang panjang berantakan. Tapi sepertinya mahluk itu tidak menggangu karena setelah dia menunjukan wujudnya seketika itu dia juga langsung pergi dan tak ada juga yang dilakukan pak Badin karena mahluk itu pergi dengan sendirinya.

Setelah kejadian itu pak Badin menyuruhku mengunci pintu rumah tersebut, kemudian kamipun keluar rumah dan aku mengunci kembali pintu gerbang depan, kami bertiga pun pulang kembali ke rawamangun rumah mertuaku.

Sesampainya di rawamangun waktu itu waktu menujukan jam 11 malam, aku sebenarnya sangat penasaran atas apa yang terjadi tadi, sampai-sampai yang terakhir aku dapat melihat sebuah penampakan mahluk astral, tapi karena waktu jugalah pertanyaanku kutunda dulu mungkin baru besok aku akan menanyakan kembali.

Paginya aku lihat pak Badin sedang berbicara dengan ayahku berdua saja, lalu aku pun menghampiti mereka, sepertinya mereka memang sedang menunggu kedatanganku. Aku dipersilahkan duduk diantara mereka dan kami bertiga mulai membahas kejadian kemarin malam. Tanpa basa basi dan sepertinya pak Badin juga mengerti dia langsung menceritakannya. Awal kami datang kami dihadapkan dengan sebuah pohon jambu yang berada didepan gerbang rumah, disitu pak Badin bilang bahwa dia melihat sesosok mahluk berbentuk ular sepertinya ular itu adalah penunggu pohon itu, pak Badin juga bilang bahwa komunikasinya dengan mahluk berwujud ular tersebut bermaksud untuk bertanya-tanya tentang siapa yang paling berkuasa dirumah itu sekalian juga dia seperinya meminta ijin untuk memasuki rumah tersebut.

Lanjut kemudian cerita pak Badin, setelah berkomunikasi dengan mahluk didepan dia mulai menceritakan tentang mahluk yang berada didalam kamar tidurku, awalnya sebelum kami masuk kamar, aku dan ayah ditinggal diruang tengah sementara dia langsung menuju ke kamar tidur. Di ruang kamar tidur itulah sang penguasa rumah itu bersemayam katanya, dia juga memberi tahu bahwa selama kami ditinggal diruang tengah banyak mahluk yang mencoba menyerang........!!!!


=== Cerita Selanjutnya ===