" Salah satu gangguan tersebut kalian seperti mendengar suara yang disertai nafas yang agak berat dan dalam dan tidak jelas suaranya,jika kamu lebih cermati suaranya mirip seekor binatang buas, suara itu berasal dari mahluk yang jika menampakan diri berwujud harimau atau macan namun dalam bentuk yang tidak normal, mahluk berwujud macan ini adalah penunggu rumah kosong disebelah rumah kamu, mahluk ini tidak begitu usil tapi sejak kamu menempati rumah ini dia merasa seperti terusik, daerah teritorialnya adalah rumah sebelah dan ruang tengah ini, selain berwujud harimau mahluk ini kadang mengubah wujudnya menjadi seorang nenek-nenek " jelas pak Badin.
Tiba-tiba aku teringat dengan kejadian kopi yang hilang di sore hari lalu aku tanyakan tentang kejadian tersebut. Pak Badin kembali menjelaskannya " hmm sampai kopi ya " dia menjawab sambil tersenyum kecil. " Sebenarnya ada satu mahluk tapi tidak terlalu usil dan cenderung pasif dan mempunyai tempat favorit yaitu di pojok dekat jendela tempat kamu sering menaruh sepeda motor, kemungkinan itu perbuatan iseng dia, tapi sepertinya tidak ada niat dia buat menjahili kalian, penampakan mahluk itu tubuhnya tidak terlalu tinggi namun badannya gempal/bongsor, kepalanya seperti botak karena rambutnya jarang, matanya sebesar bola kasti dengan dua taring gigi yang panjangnya sampai ke bagian perut, tapi mahluk itu sepertinya memang tidak terlalu usil " jelas pak Badin.
Kemudian pak Badin meyambung hasil perkara kemarin malam, " nah ini yang paling sulit untuk dikomunikasi mahluk kadang menampakan wujudnya dengan perawakan badan tinggi besar hitam gelap disertai bulu-bulu seperti pada gorila, kukunya sangat panjang, matanya merah seperti darah, aura jahatnya kuat sekali, tahta kesombongan sepertinya sangat menempel pada dirinya dan mungkin inilah sang penguasa rumah tersebut (atau bisa kita bilang raja jin penunggu tempat itu), karen didalam kamar itu tidak ada mahluk yang brani dengan dia, kemudian saya coba berkomunikasi dengannya dan membincarakan perihal tempat tinggal kalian, Jin yang tidak mau memberikan namanya tersebut langsung marah dan hampir mengamuk, dengan nada tinggi dia berkata " hai bangsa manusia brani benar kau mengusik tempat tinggalku, sampai kapanpun aku tidak akan membuat hidup kalian tentram " lalu saya jawab " kenapa kami tidak boleh tinggal disini toh bumi ini diciptakan oleh Tuhan untuk diisi oleh manusia " sontak saja si Jin mengamuk , saya tak biarkan itu terjadi, saya bacakan beberapa ayat suci dan langsung si Jin tak merasa seperti terbakar tubuhnya, dia berteriak meminta ampun saya tak menghiraukannya sampai keluar kata tobat baru saya hentikan bacaan saya, " baiklah saya tidak akan menggangu tapi saya minta kepada kamu agar saya dan pengikut saya tetap diberikan tinggal ditempat ini, kami tidak mau dipindah-pindah, kami berjanji tidak akan menggangu mereka lagi " teriak si Jin sambil merintih, lalu saya tanyakan kepadanya apa yang membuat kamu terusik mereka tinggal disini bukanlah mereka ini orang biasa-biasa saja ?. Si Jin menjawab " untuk yang wanita aku tidak berani menyentuhnya bahkan aku pernah hendak mencekiknya sewaktu dia tertidur tapi seperti ada yang melindunginya aku tak bisa mendekatinya ", mungkin yang dia maksud si wanita itu istri kamu ya '' jelas pak Badin sambil menyakan hal itu kepadaku.
Kemudian pak Badin melanjutkan ceritanya " kenapa wanita kau tak berani tetapi mereka tetap kau ganggu ? " tanya pak Badin ke Jin tersebut " Woaaghhhh aku sangat benci kepada yang pria, dia orang yang tidak tahu tatakrama dan sopan santun, tak pernah permisi kepadaku dan kepada anak buahku disini jika mereka masuk kerumah ini, selalu membuat bising dan brisik dan sangat menggangu ketentraman kami, dan dia sangat berbeda dengan yang wanita makanya kami menggangunya agar cepat pergi dari rumah ini bersama wanitanya, aku tak kuat jika wanita itu berlama-lama di dalam ruangan ini, rasanya panas apalagi jika dia sedang melakukan ritual yang entah aku tak tahu namanya dan seperti membacakan sesuatu, benar-benar cara itu bisa membuatku terbakar jika sering dilakukan didalam ruangan ini " .
Di sela-sela ceritanya pak Badin menanyakan beberapa hal kepadaku " Apakah kamu sering meninggalkan ibadah atau jarang ibadah " tanya pak Badin, " Betul pak " jawabku, " lalu bagaimana dengan istrimu " tanya pak Badin lagi, " dia rajin pak bahkan selalu mengingatkanku terus, walau kadang perkataan tak kulakukan dia tidak marah, jika dia sudah menyuruhku sebanyak 3 kali dan hal itu tidak kulakukan dia lantas tidak menlanjutkannya dan begitu seterusnya tak ada bosanya " jelasku, kulihat ayah hanya geleng-geeng kepala, dari kecil sampai dengan dewasa ayah memang sudah mengenal tabiatku. " Hmm begitu ya pantas saja kamu sering diganggu ", "tapi pak Badin istriku juga kadang dinganggu " tanyaku, " benar tapi mereka tidak berani menyentuh istrimu, misal diganggu pun itu dalam hal-hal kecil, dan bila istrimu takut itu adalah hal yang wajar selain dia wanita dia juga mungkin belum pernah merasakan hal-hal gaib "
Ada benarnya juga penjelasan pak Badin dan mungkin memang aku yang ngak mengerti, tapi sementara ini aku terima dulu penjelasanya. Lalu kemudian pak Badin menceritakan kembali kejadiannya " Wahai Jin aku mau bertanya kepadamu sebelum mereka tinggal disini apakah ada orang lain yang tinggal ", " Pernah ada seperti mereka, namun itu tidak lama hanya satu bulan dan mereka langsung pergi ", " selain itu ada lagi " ya ada, mereka juga tidak bertahan lama, ggrrrrrrrrrr wogghhhhhh". Pak Badin kembali menyakan kepadaku " Mas setelah saya pikir-pikir lebih baik kamu yang pindah saja, bukanya saya tidak mau mengusir mahluk tersebut tapi dengan alasan daerah teritorial, sejarah tempat tersebut, kenyamanan tempat tersebut, status kalian yang mengontrak, dan tak menjamin jika saya usir dia atau saya musnahkan semua pengikutnya hal itu akan menjamin ketentraman kehidupan kalian, makanya saya bilang begini ke si Jin itu, " Baiklan pada intinya kalian merasa terganggu oleh kentenraman kalian, maka kami akan mengalah, kami yang akan pindah dari tempat ini, asal kamu berjanji jika kami pindah dari tempat ini kamu bisa memberi jaminan tidak ada kejadian atau gangguan untuk hari ini besok dan seterusnya bagi satu keluarga yang telah kalian ganggu ini !!! " lalu si Jin berkata " apa yang kau bisa berikan kepadaku hingga aku dapat memengang memegang janjimu ", mendengar ucapan si Jin saya kesal mas terus terang, saat itu juga saya bacakan ayat-ayat suci dan dia mengerang kesakitan, tobat ampun tobat ampun argghhhh, dia terus mengerang tapi saya tak hiraukan, sampai dia mau berjanji baru saya hentikan bacaan ayat suci tersebut.
Waw ini cerita yang tak kumengerti namun seru didengarkan sampai-sampai kopi yang awalnya dihidangkan panas tak terasa menjadi dingin. Kulihat ayah hanya tersenyum saja dan mengangguk-anggukan kepalanya saja, dia nampaknya mengerti tapi tak mau banyak bicara. Aku sungguh tak menyadari menjadi T.O oleh mahluk astral tersebut selama berbulan-bulan hampir 1 tahun lamanya. Tapi untungnya sekarang semuanya jelas, dan kenapa pak Badin mengalah agar kami saja yang pindah mungkin maksudnya adlah, rumah itu bukan hak milik kami jadi untuk apa kami pertahankan untuk tinggal disana, misalpun kami pertahankan siapa yang mau serumah dengan Mahluk halus, walau mereka berjanji tak akan menggangu siapa yang percaya kepada janji setan ?
Pak Badin melanjutkan ceritanya, " Akhirnya dia sepakat akan keputusan yang saya buat, dia tak akan mencampuri atau mengganggu kalian lagi asal kalian mau pergi/pindah dari sini "jelas pak Badin. Komunikasi berikutnya adalah toilet, pak Badin berkata " jika kamu ingat akan suara tangis wanita dan lama kelamaan semakin mendekat lalu kemudian tercium bau kentang rebus itu adalah mahluk penunggu kamar mandi kalian, wujudnya amat menyeramkan, dia berwujud sesosok wanita dengan lumuran nanah dari wajah sampai seluruh tubuhnya, matanya hampir copot sebelah dan terlihat seperti dibelatungi, lidahnya menjulur sampai ke lantai dan dari mulutnya selalu menetes seperti air liur namun berwarna merah seperti darah, mahluk tersebut biasanya akan ada dan menemani kamu ketika kamu hendak mandi ataupun masuk ke toilet hanya kamu jelas tidak mengetahui atau melihatnya, namun jika kamu ingat kejadian ketika kamu mengendus bau kentang rebus dan suara tangis yang semakin mendekat itulah dia, jika saat itu kamu jadi membuka mata kamu maka kamu akan terasuki alias kemasukan setan, karena saat itu mungkin kamu merasa sangat takut, rasa takut juga merupakan salah satu faktor dimana orang dapat melihat setan/jin, semakin besar rasa takut semakin besar energi yang dimanfaatkan oleh jin/setan untuk menampakan wujudnya, untungnya kami tidak membuka mata dan terus fokus pada bacaaan ayat-ayat suci.
Glek mendengar penjelasan itu aku hanya bisa menelan ludah dan menarik nafas dalam-dalam.
Yang terakhir adalah komunikasi dengan mahluk yang berada disamping didalam sebuah gedung material, ini adalah mahluk yang saya jelaskan sengaja dipelihara oleh seseorang mungkin buat penglaris usaha atau semacamnya, mahluk ini sebenarnya tidak usil bahkan ketika saya sedang berbincang dengan raja Jin di kamarmu itu dia juga meminta agar seluruh mahluk dirumah ini jangan dinganggu, dia beralasan ditugaskan oleh pemimpinya untuk menjadi/membantu orang yang memiliki usaha ini dan dia juga tak pernah mengganggu penunggu rumah semenjak kedatangannya karena memang tugasnya hanya......continued
=== Cerita Selanjutnya ===