Aneh sekali pikirku kenapa ketika ayah dirasuki pak Badin tidak apa-apa, atau apakah jangan-jangan ayah juga......?. Akh sudahlah biar saja jika ayah juga mempunyai kemampuan yang sama dengan pak Badin itu juga bukan merupakan sesuatu yang salah. Lalu kemudian pak Badin menlanjutkan ceritanya kembali " dan ini yang terakhir ketika kita hendak keluar rumah, di depan pintu kita dihalangi lagi oleh si Jin yang berada didalam kamar, tubuh besarnya membuat kita tidak dapat keluar, nampaknya serangan yang tadi hampir menyerangmu mungkin dia juga yang mengarturnya, tapi kali ini aku benar-benar murka kepadanya, memang jangan pernah percaya janji-janji setan/jin kafir "kata pak Badin. Aku jadi teringat ketika pak Badin mengancam akan memusnakan seluruh mahluk didalam rumah ini, mungkin pada saat itu pak Badin merasa kesal karena si Jin tidak melanggar janjinya agar tidak mengganggu namun masih mengganggu, dan aku ingat ketika pak Badin menghentakan kakinya ke lantai lalu kemudian disusul seperti ada suara-suara teriakan kesakitan dan kejadian itu tidak berlangsung lama hingga kami dapat benar-benar keluar rumah tersebut, sesampainya diluar aku teringat oleh penampakan sesosok nenek-nenek, mungkin ini si harimau yang dibilang pak Badin.
Tak terasa waktu hampir sore, diakhir kata pak Badin memintaku untuk segera pindah dari rumah itu, bukan berarti kita kalah, ini semua demi ketentraman hidupku katanya, dan dia juga berpesan agar jangan meninggalkan ibadah, dengan ibadah maka kita akan dekat dengan TUHAN dan dijauhi dengan hal-hal yang yang sudah aku alami. Dengan malu kembali aku iyakan pesanya untuk yang kesekian kalinya.
Selang beberapa hari aku menyewa sebuah mobil truk besar untuk pindahan, aku dan keluarga berencana pindah ke Depok, Allhamdullilah disana ada yang jual rumah murah, walau kecil bagi kami yang penting rumah itu adalah hak milik kami dan letaknya tak jauh dari rumah orangtuaku, aku bisa bisa bawa anakku pulang dan tinggal bersamaku tak perlu lagi kutitipkan dirumah mertuaku.
Mobil kusiapkan beberapa orang kumintakan bantuan untuk bantu beres-beres, di saat crew pindahan rumah kami sedang beres-beres,aku sempatkan pamitan dengan warga yang kebetulan lewat, aku bilang minta maaf bila terlihat agak kurang enak dikampung ini, orang yang kutemui kebetulan seorang bapak-bapak yang kelihatannya warga asli kampung itu, bapak itu berkata " ya semoga disana lebih baik, keputusan yang tepat adalah meninggalkan rumah ini, karena rumah ini kurang baik untuk dijadikan tempat tinggal, orang yang pernah nempatin rumah ini juga dulu pindah gk lama tinggal disini "jawab bapak itu, "lho dulu ada ya pak siapa yah"tanyaku, " dia adalah anak si pemilik rumah ini, ketika baru menikah dia tinggal dirumah ini, tapi itu gk lama mungkin sekitar 2 bulan lalu pindah kembali kerumah orang tuanya, dan saat itu rumah ini dikontrakan ".
" Ketika dikontrakanpun sama, mereka rata-rata tidak sampai 1 tahun sudah pindah dan pindah dan rata-rata juga berkeluarga semua kayaknya, semenjak yang terakhir pindah " cerita si bapak, "kalo boleh tanya rumah ini sejarahnya bagaimana ya pak "tanyaku, "rumah ini awalnya adalah kepunyaan seorang pak haji yang sekarang sudah tinggal ditempat lain, pak haji itu anaknya banyak sekali dan mempunyai 2 orang istri, tiap mau menikahkan anaknya pak haji itu menjual tanah atau rumahnya, nah kemudian rumah ini dijual kepada seseorang yang sekarang menjadi pemiliknya, setelah berpindah tangan ke pemilik baru rumah tersebut tidak ditempati melainkan dibiarkan kosong mungkin hingga hampir 3 tahun, bentuk bangunan sekarang yang kamu lihat adalah bentuk bangunan 3 tahunya lalu, jika ada perbaikan mungkin hanya catnya saja ". Aku yang tadinya berdiri dan hanya ingin berbasa-basi jadi ke posisi duduk bersama bapak itu saking serunya obrolan ini.
Lalu aku menanyakan kembali " pak pernah ngak adak kejadian-kejadian aneh disini rumah itu pak " tanyaku, " semenjak dibiarkan kosong dek, ada beberapa orang yang takut pulang lewat depan rumah ini apalagi kalo udah malem banget trus jalan kaki, katanya ada yang pernah lihat orang tinggi besar hitam didalam rumah, sosok wanita dalam rumah dan lain-lain dah, makanya saya juga heran sama kamu kok berani tinggal disitu " jelasnya, " oh gitu ya pak, yah saya sih ngak tau pak, tapi ya apa yang bapak bilang itu memang benar adanya, makanya kami sekarang pindah" jawabku, " ya udah dek semoga kamu baik-baik saja, bapak pamit dulu ya"kata si bapak, " iy pak sama-sama".
Setelah selesai semua packing, kamipun siap-siap berangkat pergi, namun sebelum aku pergi aku sempatkan mengengok kembali kerumah itu, tiba-tiba seperti seekor harimau terlihat sedang duduk dan menatapku, aku langsung merinding dan sontak mengambil seribu langkah menuju mobil barang angkutan, salah seorang crew pindahan menyakan kepadaku " ada apa mas kok ngacir begitu kayak abis ngeliat setan "tanyanya, " oh ngak ada apa-apa kok pak, sya cuma iseng aja tadi " jelasku.
Sampai saat ini aku dan keluarga tinggal di Depok, tak ada lagi yang aneh-aneh, bilapun ada itu mungkin biasa saja
Amsiong dah ternyata ane nempatin rumah setan selama berbulan-bulan, untungnya cepet terungkap kalo gk ane bisa co.id ditempat. Tapi semua kejadian itu bener-bener pelajaran banget buat ane sampe sekarang, jauh sama TUHAN = deket sama SETAN, itu aja cerita pengalamn ane gan, walau endingnya kurang klimaks yang penting hikmanya semoga bisa jad manfaats gan.