aku segera berlari menghampiri icha, aku takut jika emosi icha semakin tak terkendali karena masalah ini. aku raih tanganya dan aku suruh dia naik ke atas motor.memang membuatku ketakutan saat melihat keadaan icha yang sedang emosi. dalam perjalanan pulang dia meminta maaf kepadaku atas sikapnya yang kadang sangat liar saat dia emosi. dia menjelaskan ketika dia mulai emosi, sosok kuntilanak penjaga yang ada di tubuhnya mengambil alih peran hatinya. semua dikendalikan oleh kuntilanak sial itu. jadi jangan kaget jika dia bisa menggerakan benda yang jauh tanpa dia harus menyentuhnya dulu, karena semua dilakukan oleh penjaganya itu. aku sangat memahami dan selalu mencoba menenangkan ketakutan ini. yang aku harapkan dia untuk segera bisa terlepas dari jeratan jin terkutuk itu !! akhirnya kita sampai di rumah, meski tadi sempat nuansa romantis terganggu akibat ulah 2 orang bodoh itu. namun rasa suka aku kepada dia tak pudar. aku suka bukan karena dia cantik ataupun sakti. namun kenyamanan yang aku dapatkan darinya. tit tit tit tit tiba - tiba hapeku berdering, kulihat ada 1 pesan dari rere, sambil kumanjakan badanku dengan tiduran di kamar sambil memutar lagu yang akan dibawa pas latian nanti. aku membaca pesan rere yang berisi bahwa studio penuh sampai jam 1pagi dan itu artinya mau tak mau kita harus latihan di studio jam 1pagi. segera aku foward sms ini ke semua personil. mereka setuju dan tinggal aku yang masih ragu. aku juga butuh waktu istirahat, ditambah lagi aku temukan banyak kejutan yang tak aku inginkan setelah kehadiran icha di sedikit cerita hidupku. aku sampaikan pesan rere ke icha, dan icha tak keberatan untuk latian jam 1. baiklah akhirnya kuturuti permintaan rere latihan jam 1 walau dengan sedikit rasa malas. oke waktu menunjukan jam setengah 1 malam, itu tandanya aku, kakakku, dan icha harus berangkat ke studio. tak seperti biasanya icha langsung naik ke atas boncenganku, padahal biasanya dia lebih memilih dibonceng kakak aku daripada aku. lumayan lah ada teman ngobrol di motor pas tengah malam seperti ini. seperti biasa tiap dibonceng motor icha selalu rajin tengok kanan kiri, melihat keadaan tempat - tempat yang kita lalui di jalan. terkadang dengan mengerutkan kening, terkadang matanya menatap tajam suatu tempat. ya sudah biasa itu terjadi. jujur saja saat perjalanan dengan icha aku sedikit perlambat laju motornya. memang karena dingin dan karena aku tiba - tiba saja ingin lebih lama berdua dengannya. oh iya, sedikit aku gambarkan tentang letak studionya. jadi studio ada di lantai 2, nah saat kita lurus maka kita akan langsung melihat ruang recording, namun sebelum ruang recording kita dapat melihat studio di sisi kiri. saat itu aku dan icha yang paling terlambat datang ke studio. semua personil sudah kumpul di tempat biasa yaitu di ruang recording. pintu ditutup dan kita biasa nggobrol banyak disana. saat kita sampai di studio ternyata semua sudah ada di ruang recording. hanya tinggal aku dan icha yang belum naik ke ruang recording. icha lebih dulu berjalan masuk, karena aku sedang diajak ngobrol sama pemilik studio. saat aku dan pemilik studio sedang asik ngobrol, para personil di ruang recording. tersisa icha yang sedang berjalan menuju tangga untuk menuju ruang recording. kufikir pasti icha sudah hafal dimana anak - anak nungguin dia, pasti di ruang recording. tak lama setelah icha naik di lantai dua. terdengar jeritan ichabegitu keras, dia berlari menuju ke arahku dan pemilik studio. sambil menangis histeris dia terus menutupi wajahnya tanpa berkata sedikitpun. ternyata jeritan icha terdengar sampai ke ruang recording. anak - anak kaget dan segera turun untuk melihat apa yang terjadi. lengkap semua sudah melihat icha yang menangis tanpa kita tau apa penyebabnya. siapapun yang bertanya tak dia jawab sedikitpun. dia hanya terus menangis dan menutup wajahnya.
" antar aku pulang sekarang mas andre " kata icha.
kita semua saling memandang dan menjadi heran. kita mencoba membujuk dia untuk tenang dan segera naik keatas lalu latihan. namun dia tetap bersikeras meminta untuk pulang. tak ada pilihan lain setelah dia berkata : " antar aku pulang atau aku jalan pulang sendiri, aku nggak mau disini lagi !! ". dengan berat hati kita mengalah dan memilih untuk membatalkan latihan. memang sangat kecewa karena materi lagu belum matang dan deadline semakin dekat. belum ada persiapan dari kita untuk bisa tampil dengan maximal. padahal impian kita semua sama, untuk mengangkat piala the best player dan juara 1. mas andre memilih untuk mengantar dia pulang dulu. dia menyuruh aku dan anak - anak untuk membicarakan masalah band, biar kakakku yang mengurus masalah icha. kita setujui pilihan itu walau sebenarnya kita juga penasaran apa yang sebenarnya terjadi barusan. aku, andy, dan rere berembug untuk menentukan jalan keluar di waktu yang tinggal 5 hari itu. akhirnya kuputuskan untuk tidur bersama yang lain di studio dengan tujuan kita bisa lebih mudah latihan tanpa vokalis dan gitaris dulu. dengan sangat terpaksa aku meminta ijin untuk libur kerja agar waktu latian bisa semakin teratur. untung saja bosku bisa memahami keadaanku dan aku diberikan ijin libur selama seminggu. burung mulai berkicau pertanda pagi sudah menyapa. kkita bertiga dibangunkan pemilik studio untuk segera mandi dan sarapan. memang sangat perhatian pemilik studio itu, kita sudah dianggap seperti keluarga disana. bremm bremm tiba - tiba suara motor terdengar di depan studio. saat kita sedang sarapaan bersama, kakakku berlari tergopoh - gopoh mengampiri kita