" selamat pagi resa " terdengar sapaan dari icha.
" eh, icha udah bangun tumben ni jam segini udah bangun ".
" iya nih sa, semalem icha juga kecapean jadi langsung tidur aja setelah bantuin kamu ".
" gimana keadaan kamu cha, kamu nggak apa - apa kan ?"'
" iya sa, aku malah yang khawatir sama keadaan kamu, takut pas aku tidur dia datang lagi ke tubuh kamu ".
" udah nggak apa - apa kok cha, makasih buat bantuan kamu semalam yah ".
" nih sa, kamu makan dulu gih biar badan kamu seger, nanti kan kita latihan jadi kamu kudu nyiapin stamina kamu ". tumben nih si icha perhatian banget sama aku, apa dia salah makan atau salah posisi tidur, sampe bikinin makanan segala. tapi yasudahlah aku bersyukur ada orang mang mau membantuku. aku dan icha terlihat semakin akrab, kita sering bercanda berdua. siang ini kami rencanakan untuk latihan. semua sudah diberitahu tentang jadwalnya. tinggal kita berangkat sesuai jam yang ditentukan. memang benar icha tak seperti biasa, dia terlihat lebih bersemangat lagi, dia sering banget senyum - senyum nggak jelas ( eh apa efek salah tidur nih ). dia malah lebih sering bareng aku daripada sama kakak aku, ya mungkin karena kakak aku yang sibuk kuliah juga dan kakak aku punya pacar. jadi mungkin dia nggak enak. hari ini dia ingin ikut menemaniku untuk jaga distro, daripada dia kebanyakan melamun ya udah aku ajak saja, asal dia tak terlalu banyak berinteraksi dengan orang - orang mungkin keadaan nggak akan menyeramkan. sampai di distro dia membantuku membuka distro dan membersihkan distro.
" icha napa sih hari ini, kok kayaknya keliatan beda banget ".
" beda apanya sih, sama aja kok ".
" eh dibilangin juga, apa akunya aja yang sok tau yah, haha ".
" iya tuh resa kali kebanyakan mikir jadi aneh - aneh deh ".
kita mulai membicarakan tentang materi lagu, dia semakin bersemangat untuk meyanyi. aku ajak sejenak untuk dia melupakan beban hidupnya, biar dia lebih lepas saat menyanyi, suaranya cukup merdu dan desahannya itu yang membuat seakan tiap lagu yang dia nyanyikan jadi nakal. jam kerjaku sebentar lagi berakhir. kita mulai saling menghubungi personil untuk bersiap berangkat. aku sudah tidak sabar untuk segera bertemu dengan teman - teman setelah kejadian semalam yang seakan membuatku hampir gila, semoga cukup sampai disitu keganjilan yang icha hadirkan di kehidupan kita. saat kita sudah bersiap tiba - tiba kakaku mengirim pesan katanya dia tidak bisa latian jika siang karena mata kuliahnya lebih panjang. oke kami memahami kesibukan masing - masing personil dan kita undur latian sampai malam. saat aku bingung apa yang mau aku lakukan untuk menghilangkan kejenuhan sambil menunggu waktu latian tiba.
" eh sa, jalan - jalan lagi yuk ". tiba - tiba icha menghampiri aku yang sedang melamun di depan teras rumahku.
" jalan - jalan kemana cha ? ".
" kemana kek biar nggak bosen kita ". aku berfikir mau ajak kemana lagi si icha, yang penting jangan ke tempat yang berbau mistis. aku nggak mau kejadian aneh terulang lagi.
" eh gimana kamu ajak aku ke tempat yang indah - indah sa, sungai kek atau gunung deh. pokoknya yang suasannya sejuk kan aku sekalian liburan disini ". oke deh aku ajak dia ke tempat yang aku anggap menyenangkan. biar dia merasa tenang dan biar dia merasa lebih kerasan disini ( duh nggak mau muna nih, ane kok malah semakin nyaman ama dia ). sampai disana kita berbincang tak jelas, apa saja yang ada di pikiran ya kita luangkan deh.
didukung dengan cuaca yang bersahabat, ditunjang oleh pemandangan yang sangat asri, kita semakin dalam bercerita.
" eh resa pernah nggak ngrasain jatuh cinta yang bener - bener tulus ke seseorang, ya bisa dibilang resa nggak ngarepin apa - apa dari dia, resa cuma kepingin jaga dia aja ". ini ada apa lagi dengan icha, kenapa dia tiba - tiba ngomong masalah cinta - cintaan, padahal aku bukan seorang yang mahir dalam urusan cinta.
" icha, nih dengerin yah aku tuh emang suka ngeband, aku jaga distro ya mungkin bisa dibilang keduanya terlihat pasti akrab dengan wanita. tapi sejauh ini aku tuh jarang yang namanya suka sama cewek, apalagi sampai cinta, bukan karena aku kaku tapi aku nyadar cha aku kan nggak ganteng, nggak kaya, aku anak dari keluarga sederhana, dan kayaknya nggak ada yang bisa aku pamerin untuk memikat wanita ".
" ih, kok resa ngomong gitu sih ! icha nggak suka ah resa nggomong gitu, semua orang tuh punya kekurangan dan kelebihan. nggak ada yang sempurna kan, kalau resa mikir gitu adanya kamu tuh semakin terpuruk. resa nggak jelek kok, resa manis kalau senyum. resa juga orangnya baik, perhatian sama orang, dan yang aku baca dari hati resa, resa tuh suka kan sama aku ? ". buset gan ngerti aja dia apa yang lagi aku pikirkan, sumpah ane jadi mati kutu setelah dia ngomong gitu.
" icha ini emang yah, aku mau ngomong apalagi coba kalau udah gini, ya deh aku ngaku aku suka sama icha, kamu cantik, punya kemampuan istimewa, kamu juga lucu dan kamu bisa bikin aku nyaman ". ( agak modus mode on ).
" iya resa, icha tau kok semuanya dan resa tau kenapa tadi aku tanya masalah cinta ke resa ".
" mana aku tau, kan aku nggak kayak kamu cha ".
"itu karena icha juga sayang, cinta ke resa. setelah kejadian semalem aku ngrasa kepingin ngejaga kamu lebih dari sekedar teman. aku kepingin menjaga, menjaga, dan menjaga kamu terus. aku nggak perduli tentang kamu suka atau enggak akan sikap aku. yang penting kamu selalu merasa tenang bersama aku ". seketika aku beku mendengar ungkapan dari icha, semua terasa begitu indah kala itu, angin sejuk menambah suasana semakin hangat. rasanya seperti di taman segar penuh bunga.
" udah yuk kita balik cha, udah sore aku juga belum sholat ashar nih ">
" iya deh, padahal aku masih kepingin berduaan sama resa ".
" ntar kan masih bisa bareng lagi, dasar cewek manja " sambil aku usap rambutnya. sat kita bergegas akan pulang, tiba - tiba melintas di depan kita 2 orang cowok naik motor yang terus melihat icha dari atas sampai bawah. tanpa dikomandoi tiba - tiba 2 orang cowok itu mengatakan kata yang membuat icha merubah moodnya seketika. " cewek, godain kita dong " sambil terus melihat ke arah icha. aku yang sedikit emosi ingin mengejar mereka, namun ditahan oleh icha, tanpa banyak berkata, dia hanya sedikit tersenyum dan seakan dia sedang berkata kepada seseorang. " kerjain mereka dong, biar kapok ". tak lama kemudian kedua orang itu jatuh dari motornya entah kenapa. dengan santainya icha berjalan menghampiri mereka yang masih kesakitan karena jatuh. " kalau sekali lagi kalian berani ngomong sembarangan, hidup kalaian bakal kayak gini " sambil dia menunjuk ke arah botol yang tergeletak jauh dari icha. dia seolah sedang menggenggam sesuatu dan tiba - tiba pyarrrrrr ...... botol itu pecah dengan sendirinya. tak hanya kedua orang itu yang ketakutan. akupun merasa ngeri dengan ancaman icha, karena semua yang keluar dari mulutnya saat dia sedang emosi, seolah tak aku temukan sosok icha yang imut dan lucu.