" kamu kenapa cha, kok nangis ? apa kamu lihat mahluk yang menyebalkan lagi ? tanyaku.
"enggak sa, jujur aku sebenernya cakep dengan keadaanku yang seperti ini ".
" lah, emang kenapa cha, bukanya keren kamu bisa melihat hal yang tidak bisa dilihat orang lain " tanyaku.
" kamu tau kan, di dalam tubuhku ini bersemayam sosok kuntilanak. dan dia bisa kapan saja membuat aku gila dan mungkin mati jika aku tidak mau menuruti kemauan dia ".
emang apa yang dia mau cha ? " tanyaku.
" banyak sa, dia terkadang ingin aku berbuat baik, namun dia juga nggak segan - segan membuat orang lain celaka melalui aku ".
maksudnya celaka gimana cha ? " tanyaku lagi.
" misal nih, si kunti tuh nggak suka sama kamu, dia tuh bisa aja maksa aku buat bikin kamu celaka, dan jika aku menolaknya. maka aku yang disiksa dia ".
" kamu yang sabar yah cha, semua kehidupan punya cerita masing - masing kok, aku mungkin nggak bisa berada di posisi kamu tapi aku yakin kamu ngrasain beban yang sangat besar. tapi percaya dan yakin aja bahwa kelak Alloh bakal ngasih jalan kamu buat lepas dari jeratan hantu itu " sok nasehatin banget ane gan, padahal ngupil aja masih sembarangan .
" makasih yah sa, kayaknya kuntilanaknya suka dengan sikap dan kelembutan kamu sah " kata kata icha membuat aku jadi ge'er tapi ngeri juga. bayangin aja, ada sosok kuntilanak yang menyukai aku, alamakkk . saat icha perasaanya sudah membaik, kita mulai melanjutkan jalan - jalan kita. kita terus berjalan menyusuri tepian jalan melihat - lihat pemandangan malam yang sebenarnya sudah khas buatku. aku ajak icha untuk mampir di distro yang aku jaga. niatnya aku mau pamerin icha ke anak - anak distro. biasanya jam segini lagi rame - ramenya anak nongkrong di distro. sampai di distro icha disambut sapaan bos aku, dan anak - anak yang nongkrong disana. keliatan banget muka mereka mlongo liat icha ( muka mesum banget gan pokoknya ). icha mulai berkenalan dengan satu persatu teman - teman di distro, saat itu kubiarkan dia mengakrabkan diri dengan teman barunya biar dia lebih kerasan sama suasana desaku. aku tinggal masuk dan aku menceritakan semua tentang icha kepada bosku. setengah jam berlalu aku masih tetap biarkan icha ngobrol dengan anak - anak. kulihat dia juga sudah mulai bercanda dengan mereka. tiba - tiba plakk ............ suara tamparan cukup keras mendarat di pipi salah satu teman aku si rio. aku dan bosku kaget setengah mati dan buru - buru keluar untuk menenangkan keadaan.
" eh, otak lu tuh isinya cuma selangkangan doang yah !!, cuma butuh kepuasan doang kan lu !!, gue tau kalau daritadi lu mikir gimana caranya ngerayu gue dan bisa tidurin gue kan !! " ucapan itu keluar cukup keras dari mulut icha ditujukan ke rio. rio hanya bisa nunduk seakan malu dilihat semua teman - temannya. dan memang benar setelah didesak icha untuk mengaku, dia akhirnya mengaku kalau dia bener - bener nafsu sama icha. bruakkkkk .......... icha semakin liar, dia lalu melempar kursi plastik yang buat dia duduk ke arah rio.
" jangan brani - brani lagi lu mikir ngeres lagi ke gue, kalau lu kagak pengin mati mengenaskan !! ". sumpah gan ancaman icha nggak main - main. aku, bosku dan anak - anak yang lain tak bisa berbuat apa - apa. hanya sedikit merasa malu menyadari kalau kita semua tuh cowok. suasana menjadi hening sejenak. icha masih menatap rio dengan tatapan penuh dendam. bosku kemudian mendatangi icha dan meminta maaf atas sikap rio yang tidak sopan kepadanya. icha mulai pelan - pelan menghela nafas dan menenangkan emosinya. tanpa fikir panjang aku tarik tangan icha untuk pulang. takutnya malah ada kejadian lain lagi yang lebih serem gan. aku dan icha berpamitan kepada bos dan teman - temanku. namun icha enggan untuk memafkan si rio tersebut. dalam perjalanan pulang icha banyak ngedumel. dia masih tidak terima atas kejadian tadi.
" sumpah ya, cowok semua sama, otaknya cuma mesum doang "
" lama - lama aku suruh kuntilanaknya buat ngerjain temen kamu tadi sa ! "
" glek...... aku cuma bisa nelen ludah mendengar perkataan icha tersebut. aku berfikir apa jadinya kalau tadi penjaga icha ikut turun tangan ?
" sejauh ini yah sa, aku kenal semua cowok tuh sama aja kecuali kamu sama mas kamu ". dia menambahkan lagi.
" kakak kamu dan keluarga kamu baik banget ke aku, mereka malah seolah udah kuanggap kayak sodara sendiri sa ". aku lega sekali mendengar penurturan tersebut dari icha.
" aku juga liat kamu beda sa, kamu nggak banyak omong sama cewek, kamu jago banget maen bass dan kamu perhatian banget kalau sama temen, aku liat di mata kamu tuh ada ketulusan tiap ngelakuin sesuatu ". bener gan baru pertama kali ini ane dipuji sama cewek, mana cakep pula duh duh duh gan ane mendadak kepalanya jadi segede balon udara gan .
" bener deh sa, baru kali ini aku ketemu cowok kayak kamu loh. aku paling suka liat kamu pas lagi di studio maenin bass sa, kamu keliatan keren sa ". icha masih ngoceh terus dan ane semakin merah mukanya.
" udah - udah cha, jangan banyak - banyak muji aku ntar aku malah bunuh diri loh, hahahaha ".
" cie resa malu nih :P " ledek icha.
" ah kamu nih bikin aku ge'er mulu cha ".
' eh emang beneran kok sa, ngomong - ngomong resa pasti pacar ama penggemarnya banyak yah ? ". buset baru sekali ini dia ngomong seperti ini ke aku. aku benar - benar salah tingkah.
" apaan, fans pacar ? yang ada mereka tuh anggep aku homo, hehe ".
" loh kok homo sih sa ? "
" ya iyalah, orang temen - temen aku nggak pernah liat aku jalan sama cewek atau deket sama cewek sekalipun ". nih ane jujur gan,, sedih rasanya menerima kenyataan ini, daridulu begitulah cinta, penderitaanya tiada akhir treng treng tiba tiba jendral tien feng dateng, .
sampai di dekat sebuah pohon, tiba - tiba icha mengenhtikan jalan kita. dia kemudian mengamati keadaan sekeliling pohon seperti mencari - cari sesuatu. " ada apaan sih cha ? " tanyaku. " diem dulu kamu sa ! : bentak icha. aku mulai merinding, pasti ada sesuatu yang bakal terjadi nih. dan benar fikirku. icha memintaku untuk jangan sedikitpun bergerak. aku yang kebingungan hanya bisa menuruti apa yang icha perintahkan. icha lalu menatap aku dengan tatapan tajam sama seperti pas dia marah ke rio. " ada apa sih cha kok kamu marah ke aku ? " tanyaku.
dia tak menjawab dan dia melihat ke arah belakangku. " resa, coba kamu gerakin sedikit tangan atau jari kamu ! ". aku turutin perintahnya icha, namun anehnya aku tak bisa sama sekali gerakan seluruh anggota badanku, bahkan untuk menggeser jariku beberaca senti pun aku tak bisa. tubuhku menjadi kaku. sekujur tubuhku terasa dingin dan mulai beridiri bulu kududku. keringan mulai bercucuran di dahiku. aku tak tau apa yang sedang terjadi namun saat itu aku benar - benar ketakutan. icha kemudian melihatku dari atas sampai bawah. dia mundur satu langkah dan mulai kebiasaan dia MEMEJAMKAN MATA !.
" di belakang resa ada sosok yang icha nggak kenal ".
" kayaknya dia nggak suka sama resa, dia kepingin nempel terus di badan resa biar resa jadi ngelakuin hal - hal yang terkutuk ". plis cha jangan bercanda cha, aku semakin takut dengan ini cha.untuk bicara saja aku sudah tak mampu cha, tubuhku semakin lemas cha.
" resa pingin tau mahluknya kayak gimana ? " aku kedipkan mata pertanda aku ingin tau.
" dia sosoknya tanpa kepala, dia memakai baju warna hitam dan tanganya seperti memegang sabit. dia ingin jadiin kepala resa menjadi tubuh sempurnanya ". whatttt ..... apa lagi ini kenapa aku yang tadinya hidup damai tenang tanpa ada urusan dengan hal seperti ini menjadi berbalik 180 derajat !!.
" dia udah lama ngikutin resa, namun pas icha ketemu resa dia nggak pernah berani nampakin diri. baru ini dia berani nongol ". icha lalu membuka mata dan berkata " sekarang kamu pergi dari tubuh anak ini, atau kamu akan berurusan dengan penjaga yang ada dibelakangku ini, cepat pergi dan jangan ganggu dia lagi !!. terdengar keras bentakan icha yang kalau orang awam melihat seakan dia sedang memarahiku. untungnya keadaan disitu sangat sepi saat itu, jadi kita nggak keliatan kayak orang gila gan. seketika tubuhku mulai bisa digerakan dan aku terhuyung - huyung melemas. aku sudah tak sanggup lagi untuk berjalan. aku dipapah icha untuk jalan pulang. sampai dirumah ibu dan ayahku kaget melihatku seperti barusaja dipukuli orang.
" icha, resa kenapa nak ? ".
" nggak apa - apa kok tan, tadi cuma resa sedikit diganggu mahluk jahat. tapi udah icha usir kok tan ">
" syukurlah kalau gitu, makasih ya icha. ya udah bawa resa ke sofa dulu terus dikasih minum biar dia tenang ".
perlahan icha merebahkan aku di sofa. aku tak bisa banyak berkata, tubuhku masih terasa lemas. icha sejenak meninggalkan aku lalu dia berjalan ke arah dapur. tak lama kemudian dia membawakan aku teh hangat agar aku lebih tenang. perlahan dia mulai membasuh keringatku yang daritadi bercucuran. dia memandangiku dengan sesekali tersenyum kepadaku. aku merasa tenang sekali waktu itu.
" tante malam ini aku boleh tidur sama resa nggak ? soalnya icha khawatir nanti mahluk itu dateng lagi buat gangguin resa, tenang aja tan, icha nggak bakal macem - macem kok tan, icha cuma mau jagain resa ". sejenak ibuku kaget dengan ucapan icha, namun setelah berunding dengan bapakku maka icha diijinkan untuk meneni aku tidur malam ini. aku tidak bisa apa - apa karena tubuhku masih lemas, untuk menolak permintaan icha saja aku tetap tak mampu. icha akhirnya memapahku untuk mengantarku masuk ke dalam kamar. aku meminta pintu kamar untuk dibuka saj dan tak usah dikunci. aku takut terjadi fitnah.
NB : semua yang terjadi di part ini kagak ada yang ane rekayasa gan, kata - kata, kejadian emang kayak gitu. cuma ada beberapa yang ane kurangin dalam percakapan karena ane lupa kumplitnya percakapan. dan jangan mikir macem - macem loh gan, sumpah ane satu kamar sama icha kagak ngapa - ngapain kok. ane aja langsung tidur.