Dia bernama dedi (sebut saja begitu) jurusan teknik fisika ITS tahun 2010. Saat itu dia sedang sibuk mengerjakan TA di labnya. Dia lapar, jelas saja dari pagi dia belum menyentuh makanan sedikitpun. Tapi rasanya malas untuk keluar membeli makanan. Karena jurusan teknik fisika memang terbilang nanggung, ke Gebang jauh, ke Keputih juga jauh. Pusat makanan hanya berada pada 2 area tersebut. Mau tidak mau dia harus menggunakan kendaraan apabila ingin membeli makanan.
“Ded, kami keluar dulu ya” pamit temannya yang 1 lab dengannya
“Kalian balik lagi nggak? Nitip makanan ya” seru dedi
“Oke, sejam atau 2 jam lagi kami balik”
Pergilah kedua temannya ke keputih untuk membeli makanan. Maklum, saat itu memang sudah terlalu malam untuk membeli makanan di Gebang. Warung gebang mana yang masih buka jam 11 malam begini. Paling hanya pedagang nasi goreng di pojokan gebang lor.
Keputih memang jam operasionalnya lebih malam daripada gebang, di daerah ini jam operasionalnya bisa sampai jam 12 atau jam 1 malam. Oke kembali lagi ke Dedi.
Dedi sudah terbiasa “nitip makan” ke teman-temannya selagi dia ngelab di kampusnya. Selain dia menjaga barang –barang temannya yang ditinggal di kampusnya, dia juga bisa sambil mengerjakan Tugas Akhirnya yang semakin mendekati deadline.
Tok… tok…tok…tok… bunyi kentongan yang dibunyikan oleh pedagang pentol yang ada di ITS
“Ada pedagang pentol, beli ah lumayan untuk ganjel perut nungguin anak anak” pikirnya.
Dia pun keluar, dia membeli pentol dari seorang pedagang pentol berkaos putih dengan mengggunakan topi hitam dan celana hitam, dengan handuk di lehernya. Pedagang itu membawa dagangannya dengan sepeda onthel tua yang belakangnya dipasang gerobak seperti pedagang pada umumnya.
“Pedes pak, 5000 ya. Saos kacang”
Tanpa menjawab pedagang itu melayani dedi sesuai dengan yang diminta. Dedi pun memberikan uang 5000 kepada penjual pentol tersebut dan kembali melanjutkan pekerjaannya di lab sambil menikmati pentol yang baru dibelinya.
Tidak lama kemudian, kedua temannya datang membawa sebungkus makanan titipan dedi.
“Ded, nih titipanmu. Semuanya 12 ribu ya”
“Oke taruh situ aja.”
“Ded, makan dulu. Katanya kamu tadi belom makan dari pagi”
“Iya taruh situ aja, aku barusan makan pentol kok”
“Dimana pentolnya? Aku pengen beli, masih ada nggak orangnya?”
“Itu tadi didepan, beli aja”
“Depan sebelah mana? Parkiran ta?”
“Itu lho didepan, pintu keluar belok kiri, aku tadi beli disana”
Kedua temannya terdiam……………………………
“Ded, ini lantai 3”