Aku Seorang Pengusir Hantu - Keluarga #4 - Cerita Seram Kaskus

Aku Seorang Pengusir Hantu - Keluarga #4

Gua berlatih keras dengan ayah gua sampai kenaikan kelas 2, dan di masa gua berlatih gua menemukan banyak cara dan jalan untuk menjadi kuat, tapi yang masih menjadi pertanyaan gua sampai sekarang, kenapa Tannia tidak pernah bisa berkembang.
Dalam latihan gua memang tidak berat, hanya menyeimbangkan mental dan pikiran gua, karena gua akan tau jin yang gua hadapi selanjutnya bukanlah jin lemah, gua berlatih dengan di adu dengan jin yang dimilki ayah gua, hanya 2 jenis jin al-arwah yang dia munculkan ke gua dan Tannia selalu kalah melawan mereka, bahkan di semua latihan ini Tannia tetap tidak meningkat menjadi lebih kuat.

"Ada apa tan?" tanya gua
"Gua gak tau ben, tapi kayanya gua memang gak bisa berkembang" Ucapnya sedih

Gua duduk karena kelelahan atas latihan ini, ini memang latihan yang cukup berat dan gua lakukan selama 2 kali seminggu dalam dua bulan ini, malam senin dan malam kamis, ayah gua melatih hanya keadaan mental gua, gua yakin bisa kuat.
Lalu ketika waktu senggan gua mengajak Tannia untuk melihat gua bermain game, dia memperhatikannya dan gua ajari dia tentang caranya mendapatkan barang2, walaupun dia tidak memainkannya tapi dia sepertinya sangat mengerti permainan ini.

"Seru kan tan?" Tanya gua
"Iya banget" Ucapnya

Ayah gua ketika gua sedang mengobrol dengan Tannia,dia menghampiri gua.

"Tinggal 1 minggu lagi ben, yakin kan udah siap?" Tanya ayah gua
"Yakin yah, ben kan udah latihan" Ucap gua

Ayah gua tersenyum, gua gak tau ayah gua tau dari mana seminggu lagi akan ada serangan, tapi ini pasti menjadi sesuatu yang sangat berarti dalam hidup gua.
Dalam waktu seminggu ini tidak ada latihan lagi, karena ayah gua menyuruh gua mengistirahat kan tubuh gua, gua berjalan-jalan keliling Bandar Lampung, gua melihat lihat apa yang akan terjadi di kota ini jika jin benar-benar akan perang, saat gua sedang jalan gua merasakan aura aneh dari dekat sini, gua tanya Tannia dan dia bilang bahwa ada jin dekat sini, tapi jin lemah.
Gua mencoba mencari jin itu dan akhirnya ketemu dengan mereka, jin ini dari tampilannya sedikit berbeda, sepertinya bukan jin dari sini.

"Siapa kalian?" Tanya gua

Mereka menatap gua dengan tatapan tajam, mendekat perlahan dan mengucapkan kata-kata yang gua tidak mengerti, Tannia mencoba berkomunikasi dengan mereka, tapi entah kenapa mereka menyerang Tannia, Tannia dengan sigap menangkap salah satu dari mereka, dan salah satunya bisa kabur, ini kacau pikir gua, kenapa mereka menyerang Tannia, lalu gua pulang dan membawa jin ini ke ayah gua, ayah gua sedikit kaget melihat jin ini.

"Dapet dari mana ben?" Tanyanya
"Tadi nemu di jalan yah" Ucap gua
"Lah emang uang gopean, sini ayah pegang" Ucap ayah gua

Tannia memberikan jin itu ke ayah gua, dan sepertinya ayah gua mengintrogasinya, gua hanya diam karena gua memang tidak mengerti apa yang mereka bicarakan, lalu beberapa kali ayah gua mencoba memberi pelajaran jin itu, dan jin itu menjerit jerit, gua hanya melihat bahwa tidak ada HAJ (Hak Azasi Jin) disini, ini penyiksaan terhadap jin , tapi sebaiknya jangan laporkan guru yang menjewer muridnya karena nakal ya, eeh.
Ayah gua terus mengintrogasinya, sepertinya ayah gua mendapatkan jawaban, dan dia melepaskan jin itu begitu saja.

"Apa yah?" Tanya gua
"Sepertinya waktunya di percepat, siap-siap ben ayah mau siap-siap dulu" Ucap ayah gua
"Okeee" Ucap gua

Gua bersiap-siap membawa peralatan yang di butuhkan untuk melawan jin, jadi bagaimana selanjutnya, lalu gua keluar kamar, ayah gua sudah duduk di pintu ruang tamu rumah gua.

"Siap ben? tutup pintu rumahnya dan kunci, kita bakal lama disana" Ucap ayah gua
"Iya"

Gua mengikuti perintah dari ayah gua, lalu gua duduk tepat di sebelah ayah gua, dan suasana rumah gua berubah, ini suasana ketika gua berada di alam ghaib, gua bangun dan gua dapat menyentuh tubuh Tannia seperti biasanya, jadi apa selanjutnya?

"Ikut ben" Ucap ayah gua

Gua mengikuti ayah gua , dan gua bisa melihat banyak jin aneh yang bertebaran di sekitar sini, sangat banyak.

"Abisin berapa aja ben, yang kira-kira Tannia mampu" Ucap ayah gua

Tannia langsung bergerak untuk menyerang mereka, hanya beberapa yang tersisa dari mereka dan mereka rata-rata kabur, ayah gua mengeluarkan sang "pooka" , gua dan ayah gua terus berjalan hingga bertemu bokapnya etet si dukun gila, ternyata dia ikut perang juga.

"Ini gara-gara anda pak ahmad?" Tanya dukun itu
"Sebenarnya saya gak mau cari masalah dengan jin itu, tapi mau bagaimana lagi" Ucap ayah gua
"Hampir 10 tahun saya juga gak pernah ketemu dia lagi" ucap dukun itu

Siapa dia itu, gua penasaran dengan jin yang namanya dia itu tapi gua gak pernah mau bertanya, gua hanya mengikuti saja mau mereka.

"Wah, udah ada salah satu anak buahnya nih" Ucap ayah gua

Gua menatap ke langit dan ada sesosok jin turun dan menghampiri kami.

"Seperti peraturan perang, manusia tidak ikut campur, kalian melihat , dan jika manusia ikut campur, kami juga akan menganggu urusan manusia" ucap jin itu
"Bukankah kalian duluan yang menganggu manusia?"Tanya ayah gua
"Jadi kalian ingin ikut campur?" tanyanya
"Aku hanya ingin bertemu atasanmu, bukan jenis al-arwah lemah sepertimu" Ucap ayah gua

Gua hanya melihat pertikaian mereka, apakah akan ada pertarungan disini

"Ahmad, kau ingat bahwa kau tidak akan pernah bisa mengalahkan tuanku" Ejeknya
"Buktikan?" Ucap ayah gua
"Seluruh sumatra telah disebar , dan tuanku sedang ada di bengkulu, seandainya kau bisa mengalahkan semua penjaga sampai ke bengkulu , kau bisa bertemu tuanku" Ucap jin itu
"Jin banyak bacot !" Teriak gua
"Ini anak bayimu dulu? sekarang sudah besar yah" Ucap jin itu

Siapa jin ini , mengapa dia mengenal ayah gua.

"Ada berapa manusia yang ikut perang?" Tanya ayah gua
"Ada ratusan, sepertinya semua pemegang khodam penasaran ingin mengetes kemampuan tuanku" Ucap jin itu
"Pooka" Ayah gua menengok ke pooka miliknya

Dengan cepat pooka miliknya menyerang jin itu, gua dapat melihat pertarungan sengit di antara mereka, jin ayahnya etet dan tannia terus bertarung menghabisi yang tersisa.

"Sudah ku bilang kau lemah beleng" Ucap ayah gua

Ternyata jin itu beleng namanya, dia hanya salah satu jenis al-arwah yang menjaga tuannya. Lalu gua meneruskan perjalanan untuk menuju ke bengkulu, tapi ayah gua berhenti ketika dia melihat seorang jin tampan menggunakan unta, berwarna merah terang melintas di atas langit dengan untanya.

"Itu dia"Ucap dukun ayahnya etet
"Tidak berubah" Ucap ayah gua

Gua menatap jin yang terbang menggunakan unta itu, lalu dia pergi begitu saja.
Jin apa itu kenapa auranya begitu kuat, gua mencoba bertanya ke tannia siapa dia.

"Itu siapa Tan?" Tanya gua
"Lord Paimon" Ucap Tannia
"Lord?" tanya gua

Tannia terbengong di depan jin itu, jin itu menggunakan mahkota emas dan jirah emas, dia memegang sebuah bola api, siapa jin yang bernama Paimon itu.

"Dia dari Qatar , sang jin yang sering menembus surga dan menyerupai malaikat" ucap tannia

Wow, ini sepertinya bakal serius.


=== Cerita Selanjutnya ===