Aku Seorang Pengusir Hantu - Keluarga #2 - Cerita Seram Kaskus

Aku Seorang Pengusir Hantu - Keluarga #2

Setelah keputusan ayah gua untuk memberikan Praja Khodam , ayah gua hanya memberi kan Praja khodam dari jin berjenis Al-Jan, hahaha untung-untung lo pra di kasih khodam cewe sesuai kemauan lo, tapi jenis nya itu loh, Al-Jan.
Saat gua ke kesekolah Praja menyetop gua sebelum gua berangkat dan dia mengajak gua untuk menebeng.

"Ben, nebeng?" tanyanya
"Dengan senang hari" Balas gua

Gua naik ke motor praja dan bergegas ke sekolah.

"Lo bisa ngeliat pegangan gua ben?" Tanyanya
"Bisa" Ucap gua
"Apa itu?" Tanyanya lagi
"Stang motor" Jelas gua
"Gua ini serius nyet ! bisa gak?" Suaranya agak tinggi kali ini

Gua lihat memang ada , praja punya pemandu , tapi hanya jenis Al-Jan biasa gua bisa melihatnya karena gua diizinkan oleh Tannia.

"Lo kasih nama siapa pra?" Tanya gua
"Elizabeth" Ucapnya

wahahahahahahahahahahahahahahahaha, sumpah gua nahan ketawa , gua gak berani ketawa karena takut praja tersinggung, Elizabeth? memang dia pikir ratu inggris kali..

"Lo gak salah ngasih nama kan pra?" Tanya gua lagi
"Gak ben, tenang aja" Jelasnya

Yah terserah dia mau menamakan jin nya apa, tapi elizabeth itu nama yang sangat konyol, gua terus melihat jinnya praja sepertinya dia akrab dengan Tannia, walaupun Tannia agak sedikit cuek tapi jin yang dimiliki praja adalah jin yang baik.
Sesampainya di sekolah etet sudah bersikap baik dan kami sering ke kantin bersama, lalu etet bertanya tentang pemandu yang dimiliki praja.

"Al-Jan?" Tanya etet
"Bukan, Elizabeth" Canda gua

Etet ketawa terbahak-bahak mendengar nama jin itu, padahal nama jin dia juga tidak kalah aneh dengan nama jin nya praja.

"RA mana, tadi kayanya dia pergi?" Tanya gua
"Kayanya lagi ngedeketin Elizabethnya si Praja" Jelas Etet

Hihihi, ada cinlok ini mah bakalnya, Saat gua sedang meneguk minuman di kantin , Tannia mengagetkan gua dan minuman itu keluar dari hidung gua.

"Ben ! Ben !" Panggilnya

Apaan sih Tan, gak jelas banget dah. Gua segera ke kamar mandi dan menanyakan maksud dari Tannia.

"Kenapa sih Tan?" Tanya gua
"Gua kangen kita bisa ngobrol lagi, akhir-akhir ini lo sering cuekin gua" Jelasnya

Hmm ya juga sih, akhir-akhir ini sangat jarang gua mengobrol dengan Tannia.

"Ben !" Teriaknya lagi

Kalau bukan jin mungkin teriakannya bisa membangunkan avatar yang sedang tertidur, untunglah hanya gua yang mendengar teriakannya.

"Apaasin tan, gak usah jerat jerit lah" Ucap gua kesal
"Jadi ngusir jin yang di tubuhnya Nabillah gak?" Tanyanya
"Hmm gimana ya, lo mampu gak?" Tanya gua

Tannia hanya menggeleng menandakan dia tidak mampu.

"Memang kenapa sih lo gak sanggup untuk ngusir jin dari tubuh Nabillah?" Tanya gua
"Gua gak tau, dia memang punya aura seperti jin, tapi gua rasa dia bukan jin" Jelas Tannia
"Lalu? Manusia?" Tanya gua lagi
"Bukan juga" Ucapnya
"Terus apa dong?" Tanya gua
"Entahlah" Ucapnya

Gua bingung dengan jin yang menganggu Nabilah, bahkan jin seperti Tannia pun tidak sanggup untuk mengusirnya, gua keluar dari kamar mandi dan gua menemui kak pidah.

"Kak?" Panggil gua
"Ya, ada apa ben?" Tanya dia
"Kak pidah tau gak jin yang ngikutin Nabillah?" Tanya gua
"Jangan ganggu dia ben" Ucap Kak Pidah

Lalu kak pidah meninggalkan gua begitu saja, ada yang aneh dengan kejadian ini.
gua menemui Nabillah yang sedang merenung sendirian di kelas.

"Lagi apa, melamun sendirian awas kesambet" Ucap gua bercanda

dia tersenyum tipis, lalu ada darah keluar dari hidungnya, dia mimisan.
Gua segera mencari tisyu di tasnya dan mengambilnya dan menutupi darah yang keluar dari hidung Nabillah.

"Lo kurang sehat ya?" Tanya gua

Tannia menatap gua sinis, tapi mau bagaimana lagi, udah ratusan kali gua bilang kita gak akan sama-sama Tannia !

"Begitulah" Ucapnya

Tidak lama kemudian Al, Aping dan muhen datang kekelas gua, gua langsung menyuruh mereka memanggil papahnya Nabillah.
Mereka dengan cepat memanggil papahnya Nabillah, tapi tidak lama kemudian Nabillah pingsan.
Ketika papahnya Nabillah datang dia langsung membawa Nabillah kerumah sakit, gua ikut dengannya karena gua khawatir dengan keadaan Nabillah.
Nabillah di vonis dokter mengalami tipes dan harus di opname, sebenarnya gua ada pengalaman buruk tentang rumah sakit, dan setidaknya kali ini gua harus kuat karena harus menjaga Nabillah.

"Makasih ya ben, kamu udah saya anggap keluarga saya sendiri, kamu perduli dengan Nabillah" Ucap papahnya

Ah bukan begitu bapak mertua, eeeh. Maaf pak guru tapi ini ikhlas kok dari hati ben, seandainya gua berhasil mengucapkan kata itu saat itu.

"Iya pak" Dan hanya kata ini yang terucap

Papahnya Nabillah izin untuk kembali ke sekolah karena ada beberapa kerjaan yang harus di selesaikan, gua sendirian di rumah sakit menjaga Nabillah, walaupun teman-teman gua datang , tapi nanti mereka datang sepulang sekolah, gua hanya menyender karena tidak tahu apa yang harus gua lakukan, saat gua menyender gua tertidur.
Dan ketika gua terbangun gua merasa aura disini berbeda, sial ini terulang lagi, dan Tannia langsung memeluk gua.

"I Love You Ben ku, akhirnya gua bisa meluk lo" Ucap Tannia
"Apaan sih tan" Ucap gua

Tannia melepaskan pelukannya dengan wajah kesal, gua menengok ke arah Nabillah, gua melihat dia berdiri sambil menangis menatap ke gua, bagaimana mungkin gua bisa ngeliat Nabillah dalam posisi seperti ini.
Gua melihat sesosok bayangan hitam di belakangnya, gua terus berusaha mendapatkan fokus ke bayangan itu , sial ! Badjingan ! Itu iblis !
Tannia bersiap dalam posisi menyerang saat itu, Iblis itu hanya menatap gua dengan tatapan tajam tapi dia tidak bergerak sedikitpun, Tannia terus berusaha melindungi gua dan dia bersiap menyerang Iblis itu tapi gua menahannya.

"Jangan gegabah Tan, ini aneh" Jelas gua
"Gua juga ngerasa kalau dia mahluk yang beda" Ucap Tannia

Gua dekatkan tubuh gua ke Nabillah, dia terus menatap gua sambil menangis, gua menatap wajah iblis itu dia seperti jenis As-Syaiton, jika memang dia As-Syaiton Tannia bukan tandingannya.

"Apa maumu iblis?" Tanya gua
"Soul" Ucapnya

Dia mengucapkan bahasa inggris, mana ada jin penghuni pohon mangga mengucapkan bahasa inggris.

"Indonesia" Ucap gua
"Jiwa" Ucapnya
"Jiwa siapa?" Tanya gua lagi
"Jiwa dia" Iblis itu menunjuk Nabillah

Gua gak bisa nyerang dia saat ini, ah apa yang harus gua lakuin.

"Kenapa harus dia?" Tanya gua penasaran

Gua tidak melihat iblis itu bergerak dan tiba-tiba dia berdiri di depan gua, dia menatap gua dengan tajam lalu menjerit dengan keras , gua berusaha tidak menutup mata gua karena jeritannya.
Gua bisa lihat dengan jelas lidahnya menjulur ke atas , wajahnya benar-benar menyeramkan , dan tiba-tiba Tannia menyerangnya .

"Jangan Tan !" Teriak gua

Jleb, tusukan sempurna di perut tannia meluncur dari kuku yang ada di tangan iblis itu, tannia tidak bergerak karena tusukan itu, tubuh Tannia terangkat oleh iblis itu dalam posisi perutnya tertujah kuku.

"Hentikan!" Teriak gua
"Jangan ganggu ! Dia bebas" Jelas Iblis itu

Dan tiba-tiba gua terbangun, gua mencari keberadaan Tannia, tapi tidak ada di manapun, jadi yang barusan bukan mimpi, ini nyata.


=== Cerita Selanjutnya ===