Oh, disanalah saklar lampu berada, tepat didepan pintu kamar mandi. Gw yg saat itu tepat berada di depan pintu dan mau menekan saklar, buluku langsung berdiri dan leher belakangku jadi sangat berat. "Gak usah mbok jogo, wis tak jogone aku wae" (tidak usah kamu jaga, biar aku saja yg menjaga) suara perempuan gw dengar dari belakang gw. Memang benar, tepat berada di belakangku berdiri seorang perempuan. Perempuan yg memakai busana putih di sekitar perutnya ada bercak darah (seingatku), menunduk dengan rambut panjang terurai berantakan, mata hidungnya tidak terlihat karena tertutup rambutnya yg panjang. Seperti itulah ciri2 sekilas yg gw lihat sekitar 30detikan, gw berteriak "AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAaarrrrrghhh" dan tubuh gw ambruk pingsan tak sadarkan diri karna dia tepat berada di depanku dengan jarak 2 kotak lantai. Gw yakini itu perempuan jadi2an yg slama itu mungkin suka sama manusia (ivan) . Dan orangtua/sesepuh sekitaran kost ataupun orang kost yg lama menetap disana juga sepedapat sama gw. *dipart selanjutnya akan ada penjelasan*
"tok tok tok"
Ketukan pintu membangunkan gw dari tidur. Ketukannya makin cepat dan memanggil2 gw, suaranya mirip dengan Kak Aning. "mampus gw jam berapa ini?" *batin gw* . Jam 5.15, Anjay gw tidur di tempat tidur mana dipeluk sama Ivan, kepala gw pusing banget dan kepalaku seperti benjol sebelah. Tapi gw hiraukan saja karna gw bisa mampus kan kalau Kak Aning tahu gw tidur dikamar kost cowok apalagi seranjang. Gw jitak kepala Ivan.
"AAAAAh" Ivan terbangun kaget dan kesakitan
"SSSSSSSSSSSTTTT" gw mengisyaratkan Ivan untuk diem
"Anjay lo jitak gw kenapa?" tanya Ivan komplen
"Enak aja lo tidur sama gw, sedangkan tuh denger kakak gw didepan kost lo!" amuk gw
"ehhhh, bener. gimana nih?" Ivan kaget dan takut
"ga tau" gw bingung pikiranku macet. Mana kak Aning gedor2nya keras bisa2 rubuh kalau gw gak segera bukain.
"gw mending pura2 mandi, tinggal lo spekulasi nanti alasan sama kaka lo!!" jawab Ivan mengarahkan gw
"yaudah buruan" sambil gw menepuk pantat Ivan yg berjalan nungging menuruni tempat tidur
Muka gw saat itu kacau sekali, pusing seperti habis jatuh menghantam tembok saja kepalaku. Gw mengaca sebentar dan mengacak2 rambut, agar terlihat baru bangun tidur. Sesegera gw buka pintu kamar Ivan yg terkunci dari dalam.
"hah kak maafin aku " gw buka pintu dan kak Aning kliatannya marah sekali
"jam berapa ini? Janjian pulang jam berapa? Mana temenmu?" pertanyaan bertubi2 gw dapati
"maaf kak, aku gak bisa bangun, temenku sedang mandi tuh kak.." gw jelaskan dan terdengar suara air sedang dipakai buat mandi
"yaudah ayo buruan jangan sampai gw telat kerja ya" kak Aning menggandeng tangan gw keluar
dan berangkatlah kami berdua menuju perjalanan kerumah. Saat itu fajar baru menyingsing tapi gw hiraukan rasa dingin menusuk sekujur tulang dan tubuh. Dijalan gw ingat kejadian malam tadi, gw ingat2 kembali walau gw sangat takut sekali. Maksudnya apa? Maksud dari kata2 yg gw dengar. Entahlah, gw drop banget saat itu hingga gw jadi murung dan sering kali melamun sendiri. Berangkat sekolah pun gak semangat seperti biasanya. Ya tahu sendirilah gimana rasanya berkali2 bertemu dengan mahluk halus, pasti sangat kacau. Ya itulah yg gw rasain saat2 itu. Hingga istirahat sekolah pun gw jarang keluar dan lebih memilih berdiam di kelas.
"Nind, makan yuk?" ajak Ivan
"gak van, gw gak laper." tolak gw
"sudah beberapa hari lo jarang keluar istirahat, kenapa? gw ajak berkali2 juga gak mau.." tanya ivan penasaran "apa lo masih marah sama gw karna gw tidur disamping lo dulu?" imbuhnya lagi
"iya itu salah satunya juga, masalah makan gw cuma gak mod dan gak laper aja.."jawab gw lemas
"Maaf banget habis lo gw dapatin tidur dilantai pas gw mau pipis. Jadi gw angkat lo ditempat tidur dan gw gak tau aja kenapa gw kemudian tidur disamping lo.." Ivan menjelaskna dan menanyakan seperti mengetahui kalau gw menyembunyikan sesuatu dari dia "apa ada masalah lain Nind?"
"Kost lo angker ya?" Gw bertanya meminta penjelasan
"memangnya kenapa? lo diganggu perempuan?" tanya Ivan serius
"iya tahu gak,, sampai saat ini aja gw masih ingat jelas suara dia memperingatkan gw, sampai terngiang setiap saat gw mau ngapa2in " air mataku pun menetes sebelah mata
"diperingatkan apa?" tanya ivan
"gw denger kalau gw gak usah di kost itu lagi sepertinya.." jawab gw
"yg benar? masalahnya gw sendiri gak pernah bertemu sosok perempuan yg banyak diomongin orang2 kost."
"maksudmu apa?" tanya gw ga ngerti
"Kost gw katanya angker tapi gw sendiri gak pernah bertemu dengan sosok perempuan yg sering ganggu anak kost, sebenernya kost gw itu gak seramai yg lo kira. Memang kost itu ramai karna orang baru meyakini itu kost bebas dan bisa buat memasukan cewek. Tapi apalah setelah diganggu mereka juga berhenti menghuni kostan. Dan itupun berulang2, orang baru masuk dan keluar sampai ada orang masuk lagi keluar dan berlanjut sampai sekarang.."
"bener aja kost lo tempat mesum, sama seperti lo yg hampir nidurin gw.."celetuk gw
"kalau gw nidurin lo udah gw perkosa lo dari kemarin2 tau gak. tapi aapa, gw gak lakuin itu.." Ivan terlihat dongkol
"Intinya gw males ke kost lo lagi.."
"terserah lo aja..." jawab Ivan sambil meninggalkan gw sendiri dikelas
Berminggu-minggu gw jadi jarang mengobrol dengan Ivan. Gw seperti menganggap dia ga ada dikelas bahkan sebaliknya, mungkin dia menganggap gw gak ada juga.. Sampai kita membatalkan janji pergi ke taman yg sama sekali gw belum jawab bisa apa gak. Sebenarnya dia mensupport gw dengan mengajak ngobrol dan menawarkan pulang bareng tapi selalu gw acuhkan. Hingga akhirnya Ivan mungkin udah lelah menganggap gw ada, dan menghukum gw. Akhirnya gw mengalah dan memncoba meminta maaf saat pulang sekolah..
"Van, van tunggu gw!" gw panggil Ivan dan berlari menghampiri dia waktu mau keluar pintu gerbang "mau anterin gw pulang gak?" ajak gw
"ogah" jawab dia cuek
"kenapa?" tanya gw ingin tahu
"lah elah, seharusnya gw yg tanya lo kenapa?" tanya Ivan balik
"maaf van" sambil menunduk
"yaudah gakpapa lupain aja.. ayo balik gw anter kerumah" Ivan menyudahi obrolan
Gw berjalan sama Ivan dengan tidak ada satu kata dan kalimat apa pun keluar dari mulut Ivan (mengobrol). Sepertinya Ivan masih marah sama gw saat itu. Kita berjalan menuju bengkel tempat Ivan menitipkan sepeda motornya..
"kenapa lo maafin gw Van?" tanya gw
"gw gak bisa marah sama lo nind.." jawab Ivan sambil menaiki motornya
"van entar malam mau jalan gak?" Gw ajak dia
"jalan kemana? gw nanti malam ada futsal, jadi ga bisa.." tolak ivan
"Yaudah gw temenin lo gimana?" pinta gw sembari melanjutkan perjalanan menuju rumah
"jangan deh nanti lo bosen, gak ada cewek masalahnya" jawab ivan sepertinya melarang gw
"yah plis gw kangen jalan sama lo van.." pinta gw dan memeluk Ivan saat membonceng
"ya ya yaudah.. gw jemput lo ya habis magrib ya.." jawab dia kuwalahan
Setelah sampai rumah gw kemudian meminta ijin sama Ibuku, walau Ibuku saat itu sepertinya melarang gw akhirnya Ibuku memberi ijin. Soalnya gw sama sekali gak pernah jalan sama cowok saat malam dan itupun pertama kalinya gw jalan kalau di ijinin.. Akhirnya gw diijinin jalan keluar dengan asumsi gw harus sudah dirumah jam 9 malam.. Gw seneng banget, gw harus tampil cantik dong dimalam premiere gw jalan sama Ivan.. Gw pun menunggu dan melihat jam terasa lama banget dan Ivan juga belum datang..
"tok tok tok" permisi" Ivan mengetuk pintu dan salam. Gw berlari dan membukakan pintu yg gw dengar saat ivan datang
"hai van, hehe..." kubuka pintu dan senyum menyapa Ivan
"gila cantik banget lo nind, bisa2 temen gw pada jealous nih.." jawab ivan sangat terpukai dengan gw
"bisa aja lo muji gw, hehe" jawab gw malu
"ehem ehem.." Ibu datang dan mengganggu saat itu
"eh tante.." Ivan bersalam dengan ibu
"mau kemana nak ivan? tanya ibu
"ini bu.. ninda mau liat saya futsal.." jawab Ivan salah tingkah
"iya bu, sekalian makan diluar nanti" imbuh gw
"ohh gitu, jadi nanti ninda ga makan dirumah? tanya ibu ke gw
"gak bu.. nanti sekalian bu.. ninda mau makan sate" jawab gw
"ooow, yaudah." jawab ibu "hati2 dijalan ya nak, dan pulangin Ninda jam 9 sampai rumah.." pesan ibu ke Ivan
"hehe,, iya bu" jawab Ivan senyum dan mengangguk kepala
"yauda bu.. kita pamit ya ibu.." gw pamit dan ivan pamit salam dengan ibu..
Rumah gw yg sangat khas karna gelap dan sepipun membuat Ivan takut, tetapi dia gak bilang sama gw. Kita pamit dan meninggalkan rumah menuju Lap. futsal. Kota gw saat itu tahun 2008/2009an baru booming2nya bermain futsal, bahkan itu tempat baru ada satu di kota gw. Sampai tengah malampun tetap ramai sekali yg bermain. Bahkan banyak banget yg rela booking tempat dari jauh hari agar bisa bermain futsal dengan temannya2.
Gw sampai ditempat futsal itu, Ivan dan teman2nya pun bermain. Ivan lihai juga sih gojek bolanya dan menyarangkan bola ke gawang lawan, walaupun gojek hati gw aja masih jauh dari harapan hehe. Ivan mendribble bola, dia pemain kidal dengan gaya nugmetnya dia melewati teman2 tapi naas Ivan di langgar keras dan terjatuh. Gw pun yg duduk di tempat sampai berdiri dan kwatir. Ivan kemudian di angkat temanya berdiri. Sepertinya sih dia cedera serius saat itu, karena jatuhnya dia ditopang dengan tangannya. Gw yg sebenernya ingin masuk lapangan aja malu banget jadi gw tunggu dia dipinngir lapangan, berharap saja Ivan gak kenapa2.
"Van lo gapapa?" tanya gw kwatir
"Duh sakit banget tangan gw.." Ivan merintih kesakitan "kayaknya jari gw mati rasa deh nind" sambil meringis menahan sakit
"Van balik aja yuk, gw anter ke klinik..." gw kwatir menjadi2
"Tapi gw gak bisa depanin motor, kamu bisa kan nind boncengin gw..?" tanya Ivan
"bisa kok bisa, tapi masih takut2 banget kalau dijalan raya.." jawab gw ragu
"yaudah gak papa kok, pelan2 aja nanti nind bawanya.." pinta Ivan ke gw
Ivan kemudian pamit sama temen2nya dan meninggalkan tempat futsal tersebut. Gw memboncengkan Ivan menuju klinik tetapi Ivan menolak, dia menyuruh gw ke minimarket "Agus Mart" seperti "indomart". Jamannya gw saat itu belum ada indomart dikota, entah udah ada dikota lain atau belum ada, yg pasti gak ada sama sekali indo/alfamart dikota gw..
"nind kita gak jadi makan gimana?" tanya Ivan
"loh kenapa van?" tanya gw
"ke minimarket aja yuk nind beli minuman dan snack, nanti kita habisin sambil mengobrol didepan rumah lo.." Ivan menawari gw
"yaudah gakpapa deh van.." jawab gw "tapi rumah gw horor van kalau malam, apalagi depan rumah" gw memberi tahu Ivan
"Justru itu Nind, gw mau sekalian uji nyali.. Habis waktu gw dateng rumah lo, pas gw turun dari motor ada angin kencang banget menghembas badan gw. Mana gw lihat dedaunan gak goyang nind pada saat.." dia memberitahu gw heran
"tuh kan, gak usah aja Van. Mending ngobrol didalem aja ya.." pinta gw melarang
"ah gak asik kan lo.." Ivan merengek
"plis Van gw takut.." gw takut habis diceritain Ivan
"yaudah.. hehehe maaf2" jawab Ivan menyudahi obrolan kita menuju agusmart..
Sesampainya di agusmart kita turun dan mencari snack dan minuman2 soda, dll. Waktu itu minimarket agusmart sepi banget, bahkan cuma gw dan Ivan aja yg berbelanja. Gw masuk dengan Ivan membawa keranjang belanjaan didekat kasir, yg dijaga oleh laki2 tua berambut gondrong sedang mambaca koran soal motor modifikasi..
"lo suka kentang kan,, nih citos enak rasa kentang nind.." tunjuk ivan
"lo tau banget kesukaan gw Van hehe" jawab gw dengan tertawa
"ya iya dong nind" jawab dia senyum sambil meninggalkan gw menuju tempat ice cream berada
dirasa belanjaan gw udah banyak gw menghampiri Ivan "Van lo udah belum yuk buru?" tanya gw
"eh gw satu nih ice creamnya" jawabnya dengan memasukan kekeranjang
"gw aja yg bayar nind sini, lo tunggu aja di depan ya.."suruh Ivan
"yaudah.. gw tunggu depan ya.." jawab gw sambil meninggalkan keranjang yg gw letakkan dikasir..
Waktu gw keluar dari miniemart itu, kemudian banyak yg mulai berdatangan. Ibu2 dengan suaminya, bahkan perempuan2 anak kost yg mungkin membutuhkan kebutuhan sehari2nya..
"Baaaa." Ivan mengageti gw
"tuh kan gak ada kerjaan, pakai2 ngagetin segala lo" jawab gw sambil menggampar pipinya pelan
"yuk, buruan boncengin nind.."Ivan mengajak gw buru2
"yaya Van" jawab gw "tadi habis berapa ya Van? gw ga enak kalau lo bayar semua.." imbuh gw
"gak usah gapapa kok" jawabnya dengan nada yg aneh "Nind lewatin Sd 4.." suruh Ivan
"kenapa van? itu jauh banget lho, dan gak searah dengan jalan menuju rumah gw" gw bertanya, dan mempringatkan Ivan
"gakpapa lewatin aja.." jawab dia cuek dan aneh banget dari segi dia ngomong
"yaudah2 gitu aja jawabnya cuek.."sambil membelokan sepeda motor yg gw kendarai, gw balik dari arah menuju rumah gw
"emang ada apa sih Van?" gw tanya lagi
"gakpapa." jawab dia cuek bangeeet
"nih kita udah sampai lho, lewat aja kan van..?" gw tanya
"iya.." jawab Ivan sambil menunjuk gedung yg bertingkat sebelah pojokan setelah gw lihat dari spion
"udah kan Van, balik ya?" tawar gw
"iya nind.."
Kita mengobrol dijalan dan sama sekali gw gak menaruh kecurigaan sama sekali saat menuju rumah. Ya awalnya rada aneh sih dengan permintaan dia menyuruh gw lewat Sd 4 tadi.. Untung pas sampai rumah ibu baru saja mau tutup pagar rumah, jadi gw sama ivan gak perlu berpikir yg aneh2 soal gelapnya depan rumah. Ibu yg saat itu hampir menutup pagarnya, Ibu buka lagi dan menghampiri gw..
"Kok ninda yg depanin.." tanya ibu "mana Ivan?" imbuhnya
"ini bu tak boncengin, dia jarinya terkilir tadi pas futsal..." jawab gw sambil menoleh belakang dan zonk gak ada siapa2
=== Cerita Selanjutnya ===