Memet : ” loh , iki dinggo opo ndik ?! ape nyetel dangdut koplo tha ?! “
(loh , ini buat apa ndik ?! mau nyetel dangdut koplo tha ?!)
Pendik : ” ho..ho.. iki dinggo nyeluk demit net “
(ho.ho.. ini buat manggil demit met)
Me : ” iku lagu lingsir wengi tha ndik ?! “
(itu lagu lingsir wengi ya ndik ?!)
Pendik : ” jajal kon rungokno dhewe vig “
(coba kamu dengerin sendiri vig)
Ditekannya tombol play dan kemudian timer lagu mulai berjalan , namun kami semua tak mendengar suara apapun.
Niken : ” kok gw gak denger apa apa ndik ?! “
Zul : ” rusak ya ndik speakernya “
Pendik : ” ha..ha… ini namanya infrasound bro “
Memet : ” opo iku infrasound ?! gak mudeng aku ndik “
(apa itu infrasound ?! ngga paham aku ndik)
Pendik : ” ini suaranya ngga bisa kedengeran sama kuping kita bro , soalnya frekwensinya di bawah 50 hertz “
Niken : ” trus maksud lu gimana ?! “
Pendik : ” yang bisa dengerin frekwensi segini cuma anjing , lumba lumba sama….. “
Niken : ” sama apa ndik ?!.. yang jelas dong “
Pendik : ” sama hantu nik “
Niken : ” hah ?!.. yang bener lu ?! “
Zul : ” ah kok bisa sih ndik ?! “
Pendik : ” ya bisa dong , frekwensi makhluk gaib di kisaran 50 hertz itu zul… radiusnya 10 meteran tinggal disetel aja pasti cepet nongol hantunya “
Me : ” kon entuk iku sopo endi ndik ?! “
(kamu dapat itu dari siapa ndik ?!)
Pendik : ” aku dikirimi koncoku fesbuk soko australi , areke pemburu hantu veteran “
(aku dikirimi temenku fesbuk dari australia , dia pemburu hantu veteran )
Niken : ” ahh gak percaya gw kalo hantunya bisa nongol pake ginian “
Pendik : ” coba dulu baru percaya non !! “
Entah benar apa tidak infrasound ini bisa buat memanggil hantu secara instan , aku sendiri tak terlalu peduli…… tak lama kemudian datang 2 teman kami yaitu Tomi dan Soleh , mereka membawa 2 orang temannya yang berasal dari fakultas berbeda….. ada Steve anak psikologi asal Pekanbaru dan Maharani anak akutansi asal Sukabumi , keduanya sama sama masih semester 1…… setelah mengenalkan diri mereka ikutan duduk bersama kami sementara Soleh yang berbadan tambun ini mulai membuka ranselnya dan mengeluarkan isinya , ada 2 bungkus kacang shanghai , 2 bungkus roti tawar , selai nanas , coca cola 5 botol , dan sekaleng biskuit Khong Guan.
Niken : ” buset lu bro , emang kita mau piknik ?! “
Soleh : ” ahh buat jaga jaga kalo laper nik “
Tomi : ” kalo demitnya minta gimana leh ?! “
Soleh : ” ahh aku lempar aja deh pake yang bulet bulet ini. ”
Memet : ” ayo uncalno aku wae leh !! “
(ayo lempar ke aku saja leh)
Soleh : ” oyi bro , nih !!! “
Dengan lagak bak pawang gorilla kini si Soleh melempari kacang shanghai ke mulut Memet yang menganga lebar , beberapa masuk dan beberapa mengenai hidungnya…… kami yang melihatnya dibuat tertawa terpingkal pingkal.
Niken : ” anjiir lu met , demennya makan mulu “
Tomi : ” anak kingkong lu met “
Zul : ” ha..ha..ha.. “
Sambil duduk santai di karpet kami mulai bercengkrama satu sama lain , kuamati wajah Steve ini ganteng juga mirip bintang sinetron Robertino , tapi aku tak terlalu peduli dengannya karena perhatianku tersita oleh sosok Rani yang anak akutansi tadi , bening juga ini anak wajahnya agak mirip sama bintang sinetron Herfiza Novianti apalagi bodinya juga lumayan….. kali ini aku berpindah duduk di sebelahnya dan mulai berbasa basi dengannya.
Me : ” kamu kok kenal tomi ran ?! “
Rani : ” mas tomi sih kosnya sebelahan sama kosanku mas “
Me : ” trus kenapa kamu pengen ikutan ?! “
Rani : ” aku penasaran mas “
Me : ” emang kamu udah pernah lihat hantu ?! “
Rani : ” eh anu mas aku pernah lihat kunti di gedung gkb 2 “
Me : ” emang kamu ngga dicariin cowokmu ?! “
Rani : ” engga mas…. aku lho belum punya cowo mas “
Me : ” ah masak geulis gini ngga punya cowo ?! “
Rani : ” males aja mas ngga ada yang cocok…. eh mas kok belakangan ngga pernah manggung di kampus sih ?! aku kan pengen nonton kamu manggung mas “
Me : ” Sekarang agak jarang , bandku manggungnya di klub malem…. main lagu rock sama blues “
Rani : ” oh gitu ya mas ?!.. terakhir aku liat kamu main pas jadi pembuka konsernya d’massiv lho mas “
Me : ” oh kamu lihat juga ya ternyata ?! “
Rani : ” Iya dong aku kan ngefans berat… nih aku aja motoin band kamu mas !! “
Dengan bersemangat cewe bernama Rani ini membuka photo album di akun Facebooknya dan dengan mata berbinar binar ditunjukkannya padaku layar ponselnya itu , tampak sosok diriku , Danang , Sinyo dan Tony yang tengah beraksi di atas panggung dalam berbagai gaya.
Me : ” Wow !! , aku aja ngga punya photo bandku pas lagi manggung di konser itu “
Rani : ” eh mas aku boleh minta akun Fesbuknya ngga ?! ntar aku tag photonya “
Me : ” kamu search aja ogiv silakov “
Rani : ” ih kok aneh sih namanya mas , pantesan aku search nama asli kamu malah ngga ada mas “
Me : ” kok kamu bisa tau nama asliku ?! “
Rani : ” aku lho tau semuanya tentang mas “
Melihat gelagat si Rani aku mulai merasa aneh sendiri , jangan jangan dia ikut bukan karena penasaran soal hantu tapi penasaran soal diriku….. jujur saja ada cukup banyak cewe yang ngefans sama bandku yang sering unjuk gigi di kampus memainkan lagunya ADA band , Sheila on 7 ataupun Maroon 5…… aku malah jadi merasa kegeeran sendiri , cowo mana yang ngga suka dengan pesona si Rani ini ?!?!….. tapi aku juga tak ingin berspekulasi yang bukan bukan.
Rani : ” mas , diapprove dunk akunku “
Me : ” besok aja deh , jangan sekarang. “
Rani : ” yahh… cuma approve aja apa susahnya sih mas ?! “
Me : ” anu.. pulsaku lagi habis , besok aja ran “
Rani : ” ya udah deh mas… hufff “
Tak terasa sudah nyaris jam 10 malam , Niken telah siap dengan kamera pocketnya , Pendik dan Soleh telah siap menggendong ranselnya masing masing sementara aku sendiri agak ragu dengan si Rani ini , aku khawatir kalau dia kenapa napa.
Me : ” eh kamu ngga usah ikutan deh ran ! , di sini aja sama mas memet “
Rani : ” loh napa mas ?!…. “
Me : ” aku khawatir sama kamu “
Rani : ” ngga…. aku mau ikutan mas , pokoknya aku mau ikut sama mas “
Akhirnya dengan terpaksa kuajak si Rani daripada dia terus merengek , berikutnya kami berdelapan mulai beranjak meninggalkan kosan Memet.
Me : ” Met , gelem melu eneh gak kon ?! “
(Met , mau ikut lagi ngga kamu ??)
Memet : ” ora… wes kapok aku vig “
(ngga..udah kapok aku vig)
Zul : ” ntar si nemet pingsan lagi lihat kunti Vig “
Tomi : ” jangan tidur lu met kita ntar baliknya pas shubuh “
Memet : ” oyi bro “
Pendik : ” budhal sek bro ! “
(berangkat dulu bro !)
Niken : ” da..dah memet “
Soleh : ” dongane yo bro “
(doanya ya bro)
Memet : ” oyi… good luck pokoke !! “
Bagaikan pasukan yang mau berangkat perang kini kami berdelapan bergegas meninggalkan komplek perumahan BCT dan tak sampai 5 menit kami telah tiba di masjid Ar Fachruddin yang merupakan masjid kampus UMM.
Dengan langkah tergesa kami berjalan menuju beranda loket bank Jatim yang berada tepat di lantai bawah masjid ini , kami akan duduk sejenak di tempat yang biasa dipake buat bayar kuliahan itu sambil merundingkan area mana yang akan kami jelajahi lebih dulu.
Soleh : ” ademe rekk “
(dinginnya rekk )
Pendik : ” rokokan wae leh “
(ngerokok aja leh)
Soleh : ” oyi , njaluk rokok tali jagadmu ndik “
(iya , minta rokok tali jagadmu ndik)
berhubung hawa udara begitu dingin kami para cowo mulai menyalakan rokok masing masing sembari duduk di kursi kayu panjang di beranda ini.
Tomi : ” eh kita ke dome dulu deh , gw penasaran ada apaan di sana “
Zul : ” jangan , aku sama vigo udah pernah “
Tomi : ” trus ada apaan di sana zul ?! “
Zul : ” ngga ada apa apanya , cuma suara benda jatuh doang tom “
Tomi : ” aduh tapi gw pengen nih zul “
Soleh : ” iya zul , kita kita kan pada penasaran juga… ya ngga nik ?! “
Niken : ” gw ngga takut kok “
Me : ” oke oke , terserah “
Agak malas juga kembali ke Dome lagi , tapi apa boleh buat teman temanku ini pada bersikeras ke sana , entah ada kejutan apa kali ini…… setelah melintasi jembatan belakang masjid kami telah sampai di area Dome , kuajak mereka semua ke sisi barat bangunan ini yang begitu gelap gulita….. di sinilah setahun yang lalu aku , Zul dan Memet mendapati suara benda benda jatuh yang begitu nyaring saat menghantam tanah , sampai sekarang kami tak tahu benda apa itu dan jatuh dimana.
Tomi : ” wah , serem nih bro , pasti banyak setannya di sini “
Soleh : ” ayo endi senter karo hione ndik ?! “
(ayo mana senter dan hionya ndik ?!)
Pendik : ” wo oyi bro lali “
(wo iya bro lupa)
Tak lama kemudian si Pendik mulai mengeluarkan 4 buah senter dan menyalakan 4 batang hio , sebelum akhirnya ia membaginya kepada kami semua.
Rani : ” mas ini apaan sih ?! kok wangi baunya “
Me : ” ini hio ran , buat manggil setan “
Rani : ” emang bisa ?!… aku takut nih mas “
sambil memegangi sebatang hio tangan kanan si Rani menggamit lengan kiriku dengan erat , sepertinya dia tak punya pengalaman apa apa soal mistis… bisa saja alasannya pernah melihat Kunti di gedung GKB 2 tak lebih sebatas alibi saja , beda dengan Niken yang terlihat begitu energik dan tak sedikitpun merasa takut.
Niken : ” Eh ndik yang tadi di keluarin dong ! “
Pendik : ” oh infrasound ya ?!… oke non “
Dengan sigap si Pendik mulai memutar infrasound di speaker portablenya tadi , kini kami semua duduk bersila dan mulai terdiam…. hanya tangan kami saja yang bergerak gerak mengarahkan sorotan senter ke segala arah.
Rani : ” aku takut mas ! “
Me : ” kamu mau balik ke kosan temenku tadi ?! aku anterin sekarang “
Rani : ” kalo sama kamu aku mau mas , tapi ntar kamu ngga usah balik ke sini lagi...yahh ?!?! “
Me : ” kita kan udah pada niat mau uji nyali , masak aku ngga ikutan ?! “
Rani : ” huff… ya udah deh mas , aku ngikut aja kalo gitu “
Melihat muka Rani yang cemberut membuatku agak dongkol juga , sudah bisa kupastikan bahwa ia tak terlalu berniat ikut penjelajahan mistis ini…. ternyata ia hanyalah seorang secret admirer yang mencari kesempatan untuk dekat denganku dan jujur saja sebenernya aku juga tertarik padanya , tapi kenapa ia harus muncul di saat seperti ini ?!?!….. yang jelas semua ini salahnya si Tomi , sudah kubilang untuk mengajak orang yang punya pengalaman mistis dan benar benar bernyali tinggi , bagaimana bisa dia malah ngajak cewe manja kayak gini ?!?!
Suasana terasa begitu sunyi senyap , satu satunya yang terdengar hanyalah deru aliran sungai Brantas yang berada di depan Dome…… kali ini kami mulai merasa was was dengan keadaan yang begitu gelap gulita ini , setelah 20 menitan kami duduk sepertinya infrasound yang diputar Pendik mulai menunjukkan efeknya….. samar samar telinga kami mulai mendengar lengkingan suara tawa perempuan , semakin lama suara itu terdengar semakin jelas dan semakin nyaring memecah kesunyian malam. ”ihiiiihi…ihhiiihi….ihhhiihii…." Dengan sigap kami mengarahkan senter ke segala arah , hingga akhirnya sorotan senter si Pendik tertuju ke arah pepohonan di tepi sungai. ” ihhhiii….ihhhiii….ihhhiii…. “ tak salah lagi suara itu memang berasal dari pepohonan lebat itu.... tanpa dikomando kami langsung mengarahkan sorotan senter ke sana , saat itu juga kami mendapati sesuatu di lebatnya dedaunan pohon itu , sesuatu yang terlihat seperti kain putih yang tersangkut dan terhembus angin…. Aku , Zul , Pendik dan Soleh lekas bangkit dari duduk lalu dengan langkah mengendap endap kami mulai mendekati pohon itu sambil tetap menyorotinya , sementara Rani , Steve , Niken , dan Tomi menguntit di belakang kami. ” ihhhiiii….ihhhiiii ” begitu nyaring suara tawa itu terdengar dan membuat kami semua bergidik , kedua tangan Rani bahkan telah mencengkeram bahuku dengan gemetaran.
Rani : ” mas… iitu apaan ?!.. aaku ngga mau liat mas , aaku ttakuuut… “
Me : ” sttt… kamu merem aja pokoknya “
ketika jarak kami dengan pohon itu semakin dekat , barulah kami semua dapat melihat dengan jelas sosok yang sedari tadi terus tertawa itu ” ihhhhii… ihhhiiii….. “ dengan tangan gemetaran kami mengarahkan sorotan senter pada sesosok Kuntilanak yang tengah berdiri di atas dahan , rambutnya begitu panjang dan ia mengenakan kain putih lusuh , wajahnya yang pucat dengan bola mata putih itu terlihat jelas saat terkena sorotan senter kami , sementara mulutnya menyeringai lebar dan ia terus tertawa tanpa henti ” ihhhiiii….ihhhiii…iihhii… “ tak kuduga si Rani yang sedari tadi memegangi pundakku sambil merem mendadak berteriak histeris ” huuaaaa !!!! ……… “ seketika ia berlari ke arah beranda Dome yang terang benderang , spontan kami semua langsung berlari menyusulnya……. namun tak kami sangka dengan gerakan yang begitu cepat Kuntilanak itu terbang mengejar Rani dan dengan sekejap menubruknya dari belakang ” brukkkk !! ” Rani jatuh tertelungkup sebelum mencapai beranda Dome sementara Kuntilanak itu menghilang entah kemana….. lekas kuserahkan senterku sama si Tomi lalu kubopong tubuh Rani ke beranda , sebelum akhirnya kurebahkan di atas lantai….. I’m worried about her now , what should I do ?