Memet : ” arek arek sek nerusno tha vig ?! “
(anak anak masih nerusin ya vig ?!)
Me : ” iyo met , sakjane aku yo pengen ndang nyusul tapi ngenteni arek iki ben tangi disek… aku kuwatir nek nyapo nyapo soale ndek mau kesurupan “
(iya met , sebenernya aku juga pengen cepet nyusul tapi nunggu anak ini biar bangun dulu… aku khawatir kalo kenapa napa soalnya tadi kesurupan)
Tak terasa sudah jam setengah 12 dan aku tak tahu sampai berapa lama harus menunggu Rani siuman , namun aku akan tetap menunggunya walaupun mungkin aku harus melewatkan penjelajahan mistis kali ini , semua ini karena aku merasa kasihan padanya sekaligus sebagai rasa tanggung jawabku.
Memet : ” aku kelingan mbiyen kae vig , medeni tenan “
(aku inget dulu vig , menakutkan banget)
Me : ” salahmu tak jak mubeng gak gelem “
(salahmu aku ajak keliling gak mau)
Memet : ” aku kae gak kroso opo opo lho , lha kok pas mengo mburi tibakno…. haduh aku nek kelingan dadi mrinding dhewe vig “
(aku dulu gak kerasa apa apa lho , lha kok pas nengok belakang ternyata…. haduh aku kalo inget jadi merinding sendiri vig)
Me : ” sujokno gak nyipok awakmu kuntine ?!…he..he.. “
(untungnya gak nyium kamu kuntinya ?!..he..he..)
Memet : ” jabang bayi !! , wegah aku dicipok kunti…nek seng nyipok agnes monica ngono yo langsung tak sosor pisan “
(jabang bayi !! , ogah aku dicium kunti..kalo yang nyium agnes monica gitu ya langsung aku sosor sekalian)
Me : ” he..he.. cangkemmu met..met.. “
Ketika kami tengah asik bercanda sembari nonton TV mendadak ” Huaaaaaa !!!! “ Ternyata Rani baru saja siuman dan langsung berteriak histeris sampai mengagetkan kami berdua , lekas saja si Memet memberinya air minum yang langsung diteguk habis oleh Rani.
Rani : ” mas !!!… aaku ttakutt… “
Memet : ” udah tenang aja dek , sekarang udah di kosanku… udah aman di sini ngga ada setannya ”
lekas kuhampiri Rani lalu rebahan di sebelahnya , tanpa kuduga si Rani langsung memelukku dengan sangat erat sekali.
Rani : ” mass… hikz..hikz… “
Me : ” Kamu ngga apa apa kan ran ?!… “
Tak ada sepatah kata terucap , kini Rani menangis sesenggukan di pelukanku….. dengan lembut kubelai rambut hitamnya dan kupijiti tangan kirinya yang memelukku , sementara si Memet sibuk mengoleskan selai nanas di permukaan roti tawar sebelum akhirnya menyodorkannya pada Rani yang masih berada di pelukanku
Memet : ” dek… maem roti dulu ya ?! “
Me : ” kamu makan rotinya dulu ran “
Rani : ” he..eh , tapi suapin ya mas ?! “
Segera kuraih setangkup roti tawar itu dari tangan Memet sebelum akhirnya kucuil menjadi beberapa bagian dan kusuapkan ke bibirnya.
Me : ” nih , kamu makan dulu rotinya “
Rani : ” ngga mau… “
Me : ” ngga mau gimana ?! ini aku sudah suapin kamu “
Rani : ” kurang kecil cuilannya mas “
Me : ” ?!?!"
Dengan tak sabar kucuili bagian roti ini menjadi lebih kecil lagi , kali ini Rani mau memakannya sampai habis tak tersisa.
Kelar makan roti si Rani kembali terpejam di pelukanku sambil kubelai rambutnya sementara si Memet menonton TV lagi…. tak lama kemudian ponselku berdering , segera saja kurogoh saku celanaku dan lekas kuangkat telpon dari Niken ini.
Niken : ” eh vig , si rani udah siuman belum ?! “
Me : ” udah nik , barusan “
Niken : ” oh syukur deh … gak pa pa kan dia ?! “
Me : ” no problemo , abis makan roti “
Niken : ” ya udah deh , eh lu cepetan nyusul ke kampus dong !!!… ini udah jam 12 lewat “
Me : ” iya bentar tungguin nik “
Kututup telpon dan kini aku hendak bersiap menyusul teman temanku , namun ketika aku hendak melepaskan tangan kiri Rani yang memelukku ia malah semakin mempererat pelukannya.
Me : ” ran , aku mau balik ke kampus… temen temenku udah nungguin dari tadi “
Rani : ” ngga mas…. jangan tinggalin rani “
Me : ” kan ada mas memet di sini nemenin kamu ?! “
Rani : ” ngga mau… aku mau tetep sama kamu di sini mas “
Entah harus bagaimana aku sekarang , di satu sisi aku ingin melanjutkan penjelajahan mistis ini dan di sisi lain aku sebenarnya tak tega juga meninggalkan Rani yang sepertinya masih shock. ” maass…. please , jangan pergi yahh ?!?! “ pintanya dengan nada manja yang tak kujawab sama sekali , kini ia kembali memelukku dan merebahkan kepalanya di dadaku. ” maass…. aku mau dibelai lagi “ pintanya manja setengah merengek …. aku tak habis pikir benar benar manja sekali cewe yang satu ini namun aku juga tak kuasa menolak permintaannya , kini kembali kubelai belai rambutnya sementara kedua matanya mulai terpejam menikmati belaianku…… kuharap ia cepat tertidur agar aku bisa secepatnya menyusul teman temanku.
Di saat Rani terpejam di pelukanku seperti ini perlahan mulai terbesit rasa dalam hatiku , rasa yang biasanya hanya kurasakan di saat aku bersama kekasihku , rasa yang membuatku merasa utuh sebagai seorang lekaki….. sedekat ini aku dengan dirinya yang baru kukenal beberapa jam yang lalu dan sedekat ini dapat kusibak pesonanya…… diam diam kupandangi paras wajahnya yang begitu ayu dengan make up tipis ini , jujur saja aku mulai mengaguminya…. matanya…. hidungnya…. bibirnya…. pipinya…. dagunya…. ” oh my god !! , she’s so sweet “ lelaki mana yang ngga suka sama perempuan secantik ini ?!… pesona dirinya tanpa kusadari telah merasuk menembus dinding hatiku , gejolak rasa ini tak dapat kutepis lagi….. tak dapat kuredam lagi…. " i think im falling in love with her ", ternyata cinta adalah sebuah perasaan yang tidak seorangpun bisa mengetahui kapan datangnya , seperti halnya saat ini….. entah kenapa mendadak terbesit hasrat untuk mengecup dahinya seperti yang biasa kulakukan terhadap kekasihku ” cuuuuupp “ selama beberapa detik kukecup mesra keningnya dan saat kulepaskan kecupanku sekilas kuamati reaksinya , matanya masih terpejam namun seberkas senyum manis terukir di bibirnya yang bergincu merah muda itu…… senyuman simpul itu begitu indah dan begitu melumpuhkanku , haruskah kutinggalkan kekasihku demi untuk bisa bersamamu Rani ?!?!