Hantu Di Sana Itu Istriku #22 - Cerita Seram Kaskus

Hantu Di Sana Itu Istriku #22

Kejadian Aneh di Acara Syukuran
Seperti biasa di sabtu sore ini aku pulang ke desa,,menjelang hari pernikahanku yang semakin dekat aku semakin blingsatan dibuatnya,,ya hari yang amat sakral dan penting itu sekarang sudah sangat dekat,,tapi mungkin perasaan yang kurasakan berbeda dengan kebanyakan orang yang mau menikah,,jika mereka mungkin merasakan kebahagiaan itu namun yang terjadi malah sebaliknya denganku
Setelah satu jam menempuh perjalanan dari kota akhirnya menjelang maghrib,akupun telah sampai di rumah aku,,Kuparkirkan sepeda motorku di depan,,kulihat bapak aku sedang sibuk menulis sesuatu sambil duduk di depan teras rumah….

Aku:”Assalamualaikum pak”(kataku sambil mencium tangan beliau tanda menghormati)

Bapak:”Wallaikumsalam,,sudah pulang nak (jawab beliau sambil terus saja menulis)

Aku:Iya pak,, btw Bapak lagi nulis apa,,kok kayaknya serius banget”

Bapak:”Ini,,,bapak lagi nulis daftar undangan buat pernikahanmu”

Aku:”Oh kirain apa pak hehe

Bapak:Eh kamu habis waktu sholat isya ntar disuruh Pak Giman,,ke rumahnya Rasti lo nak,,suruh ikut syukuran weton si Rasti sebelum nikah”

Aku:”Eh iya pak tadi udah dikasih tahu rasti kok”

Didaerahnya Rasti itu ada kebiasaan atau adat desanya kalau cewek mau nikah harus dibuatkan nasi kuning tumpeng dengan segala ubarampenya,,semacam syukuran begitu tapi harinya diadakan harus pas weton kelahiran cewek tersebut,,,, lebih baik lagi katanya sebelum acara pernikahan, dan kebetulan hari ini tepat disaat kepulanganku,maka dari itu aku pun hari ini disuruh untuk kesana,,,setelah berganti pakaian tak lama kemudian aku sudah menuju ke rumahnya..

Sesampainya disana,,beberapa keluarga Rasti masih sibuk mempersiapkan acara syukuran itu,,,langsung saja aku menuju ke dalam rumah,,tak lama Pak Giman menyambutku dengan salaman,,,tak lupa ibunya Rasti juga menyambutku dari dalam dapur rumah,,,Setelah dipersilahkan aku pun duduk lesehan di pojok ruang tamu rumah Rasti,,kulihat lalu lalang orang di rumah Rasti cuma ada keluarga dan sanak famili,,oh ternyata Cuma sekeluarga saja yang syukuran kirain pakai orang sekampung,,,batin aku,,,

Tak lama berselang kulihat dari dalam dapur Mas Joko,,Kakak Rasti yang kedua mengangkat nasi tumpeng berukuran agak besar untuk diletakan di tengah-tengah ruang tamu,,disusul oleh keponakan-keponakannya yang lain dari belakang sambil membawa jenang,kembang,dan lain-lain,,disitu aku juga melihat ada sepucuk daun pisang dengan bunga melati yang masih kuncup dekat dengan posisi tumpeng tadi,,dalam hatiku aku sebetulnya tidak tahu apa juga maksud semua ini,,tapi karena ini adat ya sudah aku mengikuti sajalah,,

Tak lama Kulihat Rasti keluar dari kamarnya,,malam ini dia memakai jilbab dan pakaian terusan panjang warna biru,,tapi aku juga tak terlalu menggubrisnya,,masih saja ada emosi di hatiku mengingat kejadian kemarin ketika dia dikejar-kejar hutangnya,,kulihat dia mendekati tempatku duduk

Rasti:”Sudah lama mas “(sambil mengulurkan tangan untuk berjabat)

Aku:”Belum,,baru juga nyampai’(jawabku ketus)

Kemudian dengan sengaja aku mengalihkan pembicaraan dengan pak Giman tanpa menghiraukan Rasti lagi,,,Setelah semua persiapan syukuran itu selesai dimulailah acara doa,,,saat itu semua keluarga Rasti dan keponakan-keponakannya duduk mengelilingi nasi tumpeng tersebut,,,dipimpin oleh Pak Giman,,kami pun berdoa,,,setelah semua selesai masing-masing dari kami mulai dibagikan piring untuk makan bersama nasi kuning tersebut,,,riuh ramai kami disitu,,,tapi mendadak pandanganku tertuju dengan Rasti,,aneh saja tiba-tiba dia mendekati sepucuk daun yang tadi terdapat melati kuncup 7 biji di samping tumpeng,,,kulihat dia mengambil sepucuk melati kemudian memakannya,,enak sekali dia mengunyahnya,,tak lama kemudian dia makan lagi 1 biji,,,,hah bunga melati dimakan,,hihhh gimana rasanya itu,,perutku mendadak mual melihatnya

“Heh Ras apa-apaan kamu ini,,,kamu gak nyadar itu bunga melati kamu makan’

“Iya nih mbak Rasti aneh,,masak bunga dimakan hiii’sahut adiknya yang paling kecil menimpali

“Enak kok mas,,coba saja,,baunya itu lo aku suka”Jawab si Rasti

Aku Cuma bisa menggeleng2 kan kepalaku,,duh ini orang aneh bener,,,baru kali ini aku lihat ada orang makan bunga kok dibilangnya enak,,,ahhh sudahlah terserah dia saja,,,mau apa kek terserah,,lebih baik aku lanjut saja makanku,,kuambil piringku dan kemudian mulai menikmati nasi kuning yang telah dihidangkan

Diantara orang-orang yang asyik menikmati hidangan,,Kulihat disitu Rasti memakan dengan lahap nasi kuningnya juga,,tak lama kemudian dia mengambil segelas air putih,,,lama dia meminum air itu sampai habis,,tapi setelah air itu habis dan gelasnya kosong…kulihat kok gelasnya gak dia lepas-lepas,,masih juga mulutnya beradu dengan gelas itu,,kulihat dia terdiam kaku seperti patung dengan mata yang mendadak melotot dan tangannya masih dengan kuat memegang gelas itu,,,,kugoyang-goyangkan pundaknya,,,,kutarik gelas itu agar terlepas dari mulutnya,,tapi genggamannya kuat sekali sampai gelas itu tak terlepas..

“Heh Ras,,,kamu kenapa”tanyaku

Dia terdiam tak juga menjawab pertanyaanku,,tak lama gelas terjatuh dan dia malah lemas kemudian jatuh pingsan,,,,akupun terkaget campur penasaran,,,ada apa ini

Mendadak acara syukuran menjadi heboh,,tanpa berpikir panjang kugotong badannya ke dalam kamarnya,,ibu dan bapaknya panik,,,Sesampainya di kamar tak lama kemudian aku disuruh Pak Giman memencet jempol kakinya,,masih dengan penuh tanda Tanya kuturuti saja perintah itu sementara ibunya sibuk memberi minyak kayu putih,,,,dan benar saja tak lama kemudian diapun tersadar dan membuka mata,,,seperti orang linglung dia Cuma bisa mengedip-ngedipkan matanya..PaK Giman meraih pundak ku dan memberi ku kode untuk keluar dari kamar untuk membiarkan Rasti

“Jangan kaget ya mas,,emang begitu si Rasti kalau lagi banyak pikiran sering pingsan,,tapi ini saja masih bagus kok gak ngamuk kayak biasanya”kata Pak Giman. diluar kamar

“Lah,,maksudnya gimana pak,,aku masih gak ngerti”tanyaku gusar..

“Hehe sudah gak usah dipikirkan nanti kan mas igornya tahu sendiri,,lebih baik biarkan dulu dia istirahat,,mas igor lanjutkan saja makannya”kata Pak Giman

“Eh,,hmm iya pak”jawabku dengan ekspresi datar,,sembari kembali ke ruang tamu,,,

Kamipun melanjutkan acara syukuran itu,,sementara Rasti masih dikamarnya ditunggui ibunya,,,dalam hati aku semakin bertanya-tanya ada apa ini kok mendadak si Rasti tingkahnya aneh banget,,,tadi makan bunga melati,,,terus jadi patung…sekarang pingsan,,aneh,,,,Huft apa sebenarnya yang terjadi,,, maksud kata-kata Pak Giman,,nanti aku akan tahu sendiri itu apa,,,ini masih bagus biasanya malah ngamuk itu apa..,, masih saja pertanyaan-pertanyaan baru itu tak juga terjawab hingga kepulanganku,,,