Rumah Kontrakan Angker Bekasi #7 - Cerita Seram Kaskus

Rumah Kontrakan Angker Bekasi #7

Baiklah ane akan lanjutkan ke bagian mistis lainya, mungkin agak sedikit lompat dari cerita sebelumnya karena dibagian ini adalah bagian yang ane anggap cukup menyeramkan dimana pas kejadian ane langsung tancap gas dengan memakai celana pendek sama kaos doang, mau tau ceritanya simak tulisan berikut.

Beberapa hari berlalu semenjak kejadian penampakan sosok wanita di kamar tidur, perlahan aku dan istriku sudah mulai mengabaikan.

Kamis sore hari dimana ada suatu kejadian mistis yang kembali terulang, hari yang tak mungkin bisa kulupakan, aku masih sangat hafal detail kejadian yang kualami sore itu. Kamis sore itu aku dirumah baru saja pulang kerja, hari itu istriku tidak ada dirumah karena dia masuk kerja siang. Seperti biasa setiap pulang kerja ritual minum kopi adalah wajib hukumnya. Kubuat secangkir kopi dan kusiapkan di ruang tengah, untuk para pembaca jangan berharap kopiku kali ini hilang lagi .

Sambil selonjoran minum kopi dan menonton acara TV aku dikagetkan dengan suara anak kecil dari depan rumah "Assalamualikum....3X", lalu aku beranjak dan menuju ke depan. "Wa alaikum salam, ada apa ya de", tanyaku, "pak sumbangan buat orang meninggal pak"jawab mereka, "orang meninggal ? siapa yang meninggal dan dmna kok saya ngak lihat ada rame-rame di wilayah sini dan gk ada bendera kuning" jawabku. Sebenarnya selain faktor mistis faktor orang-orang yang yang seperti ini kadang bikin jenuh (bukan pelit atau apa tapi kalo terlalu sering kan malay juga ya gan / sory ya ane gk ada maksud jelek tentang keadaan itu, tapi emang itu kenyataanya). Lanjut lagi ke alur cerita, "iya pak orang warga RT sebelah pak yang meninggal" balas anak muda itu, tak mau ambil pusing aku keluarkan saya uang 5.000 rupiah dan kuberikan lalu kemudian mereka pergi. Masih di luar dipelataran teras, kuperhatikan cuaca sudah mendung sepertinya bakal turun hujan, gerimis kecil mulai terasa, aku menghiraukan saja keadaan demikian lalu aku kembali masuk kedalam.

Tak lama hujan lebat turun, byurrrrrrr rrrrrrrrrrrrrr, jedar jeder suara kilat menyambar disertai dengan matinya listrik dari PLN,kulihat jam menunjukan pukul lima sore dalam keadaan setengah gelap kubuka pintu depan agar cahaya dapat masuk, setelah kubuka pintu depan ah ternyata sama saja, diluar rumah agak gelap nampaknya awan-awan hujan bergerombol menutupi matahari atau memang hari itu sudah sangat sore. Kemudian kuambil kunci motor di saku celana pendeku, kunyalakan motor dan kuhipkan lampunya dengan maksud agar cahaya lampu motor dapat menerangi kegelapan ini, kuntuntun sepeda motorku sampai dengan depan pintu dan kuarahkan/kusorotkan lampunya menghadap ke arah ruang tengah menembus dapur dan sedikit ruang kamar tidur.

Tapi apa yang terjadi ketika hendak hadapkan arah lampu sepeda motorku !!! sesosok atau seperti sebuah kain berwarna putih berkelebat dari arah kamar menuju kamar mandi, spontan aku kaget dan terjatuh, aku setengah mati ketakutan, sosok itu terlalu jelas untuk kusebut sebagai bayangan, aku terjatuh ke lantai didepan pintu dengan posisi miring dan agak tertindih sepeda motor, akh... aku berusaha bangkit dan akhirnya berhasil, masih dalam ketakutan yang amat takut aku mencoba menstarter kembali sepeda motorku, akh sial juga motor ini tidak mau hidup (tadi pas jatuh motornya mati), dalam keadaan terburu-buru dan jiwa yang ketakutan dan tidak tenang, aku terus berusaha menghidupkan sepeda motorku dengan menyela nya, sewaktu aku terus berusaha menyela tampak sesosok mahluk dengan warna merah dan sangat merah (karena hanya matanya saja yang berwarna merah yang jelas terlihat) memperhatikan aku dari jendela kamar tidurku (keadaan waktu itu aku membawa sepeda motorku ke depan teras, dari situ dapat terlihat jendela kamar tidur).

Aku seperti orang gila, jantung ini berdetak kencang sekali bahkan sangat kencang dari biasanya, " ** SENSOR ** anjing nih motor ayo dong nyala" ucapku yang sudah dalam tidak terkontrol, sementara mata itu terus memperhatikan aku dari dalam kamar, udara yang dingin bahkan tidak bisa meredakan suhu tubuhku yang sepertinya memanas bahkan sampai keluar keringat dimana-mana, penampakan mata yang memerah itu jika kuhitung-hitunng waktunya bisa hampir 10 detik, waktu yang berasa 10 jam lamanya ketika aku mengalaminya saat itu.

Grungggg, akhirnya motor ini bisa kuhidupkan dan tanpa pikir panjang ataupun memalingkan pandangan lagi ke arah kamar aku langsung tancap gas, dalam keadaan setengah gila (asli gan takut bener waktu itu) aku langsung cabut dari rumah itu, tanpa mengunci pintu utama dan hanya mengunci gerbang depan aku tak hiraukan keadaan rumahku jika ada yang orang asing masuk kerumah. Dengan hanya memakai celana kolor pendek (boxer) dan kaos dalam putih cap soang (kaos soang) dan tanpa alas kaki aku tancap gas menuju ke arah pondok kopi menuju tempat kerja istriku, dalam perjalanan itu perasaan ini seperti terus dihantui dengan pikiran yang macam-macam dan aneh, otaku sudah tidak bisa berfikir jernih, keadaanku seperti orang yang sangat cemas, saat itu sepertinya aku orang yang ingin menangis karena kejadian barusan, aku merasa seperti orang yang sangat sial mendapati dan menempati rumah kontrakan tersebut, ingin teriak tapi tak bisa ingin minta tolong tak tahu dan tak ada orang yang dapat kukunjungi dan kumintai tolong.

Sial masih dalam perjalanan aku masih seperti orang yang hilang ingatan dan kesadaran, aku seperti orang yang bingung, seperti orang yang kesasar, tak tahu entah kenapa kok sepertinya aku berada dikuburan, padahal sepertinya tadi aku melewati jalan yang benar dan biasa aku lewati tapi kok aku berada dikuburan dan jalan yang aku lewati sepertinya jalan yang aku lewati sebelumnya, jalan yang sama ya ketemunya disitu situ aj. Aduh waktu itu hujan benar-benar deras dan hari sudah sangat gelap ditambah suara geledek yang menggelegar dan ditambah lagi kenapa jadi nyasar dikuburan membuat badan ini terasa sangat lelah seperti orang yang kerja berat seharian, saat itu aku sudah masa bodoh kalo ketemu (setan) disitu, aku sudah capek misalpun ada setan silahkan saja aku seperti orang yang sudah pasrah saja.

Sambil berjalan pelan-pelan diantara kuburan kemudian aku melihat seperti pos penjaga yang terlihat ada dua orang sedang bercengkrama, lalu aku menuju kearah pos tersebut, aku ucapkan permisi ketika sampai didepan pos dan mulai bertanya-tanya, " permisi pak, maaf saya mau numpang tanya arah keluar jalan ke arah mana ya pak" tanyaku lemas, " oh ya de, ikuti arah ini aja lurus terus itu sudah jalan raya" jawab mereka, " oh terimakasih ya pak " jawabku, aku kemudian beranjak pergi meninggalkan mereka dan mengikuti petunjuk salah seorang dari mereka, sebelumnya aku pun tahu dan bisa membaca ekspresi wajah mereka, karena setelah mereka melihatku mereka seperti ingin bertanya sesuatu kepadaku, karena kondisiku saat itu seperti orang yang sangat kelelehan, tapi mungkin itu tak mereka ucapkan karena aku langsung pergi begitu mereka memberikan aku petunjuk.

Sesampainya di depan gerbang pekuburan, sontak aku terkaget, aku sangat kenal daerah ini karena daerah ini sangat tidak asing. Benar dan tepat dugaanku ini daerah Pondok Kelapa, kenapa aku sangat yakin ini pondok kelapa, kulihat dipinggir jalan tersebut ada warnet tempat dulu aku bermain game online (maaf aku tak bisa sebutkan nama warnetnya) inisial warnet itu adalah warnet H dan warnet T, dua warnet yang dulu sering kukunjungi.

"Oh Tuhan apa yang terjadi padaku hari ini, apa yang sedang engkau rencanakan terhadapku hari ini dan hari kemudian" itulah keluhku diperjalanan masih di pondok kelapa. Sampai dengan malam hari aku tak berani pulang kerumah kontrakan aneh itu, dengan keadaan yang sangat dingin saat itu aku menunggu istriku diwarung kopi tampat biasa aku menunggunya, kebetulan sang pelayan warung tersebut kenal dengan aku jadi aku tak perlu canggung walau dalam keadaan yang sangat menyedikan ini aku berkunjung ke warung kopinya, pertanyaan demi pertanyaan pasti ditanyakan dari sang pelayan warung bahkan para pembeli yang lainpun bahkan ada yang menanyakan keadaanku, tapi aku menjawabnya sekenanya saja, aku tak ceritakan atas kejadian apa yang menimpaku barusan karena aku tidak mau banyak pertanyaan, saat itu aku ingin rileks dan santai walau badan ini sudah menggigil sangat, kuperkirakan 99% besok aku pasti akan sakit.

Sampai dengan pukul 20.00 aku masih di warung kopi tersebut tubuhku sudah mulai terasa tak kuat menahan hawa dingin ini, sampai dengan setengah jam kemudian istriku datang ke warung kopi (sebelumnya aku sms dia pake nomor si pelayan warung kopi) dia datang dengan membawa obat-obatan dan langsung menyuntikan aku secara intravena vit. C 1000 mg (kalo tidak salah, katanya suntikan itu semacam doping tapi bkn seperti narkoba untuk meningkatkan daya tahan tubuh). Walau tak ada yang berarti banyak namun suntikan tadi dan obat tadi sepertinya memberikan sebuah sugesti bahwa tubuhku sudah kuat kembali.


=== Cerita Selanjutnya ===