Esoknya kami bangun agak siang, ini adalah hal yang biasa jika kami sedang libur, ingin lebih rileks dan santai tanpa harus diteriaki alarm jam. Anaku masih tertidur lelap, aku bergegas menuju kamar mandi sedangkan istriku membuatkan segelas kopi dan secangkir teh. Kami berdua duduk di lantai yang masih beralaskan karpet semalam, sambil menikmati minuman pagi ini pertanyaan semalam aku tanyakan kembali ke istriku, awalnya dia seperti mau memberitahu sesuatu tapi tidak bisa dikatakan, walau aku paksa tetap saja tidak ada jawaban apa-apa, ya sudahlah mungkin dia memang tidak merasakan apa-apa.
Aku mencari tahu....!!!!
Selesai kami berdua bercengkrama istriku pamit ke sebuah warung untuk membeli sayuran, selang beberapa menit anaku terbangun dan aku langsung mengendongnya, sampai saat ini pun tidak ada hal yang aneh-aneh dari kejadian semalam, aku benar-benar khawatir jika terjadi apa-apa dengan anaku.
Sekitar jam 1 siang kawanku yang tinggal tak jauh dari rumah kontrakanku datang bertamu, kupersilahkan dia masuk, kami berdua mengobrol ngalor ngidul sedangkan istriku sedang masak di dapur. Anaku bermain sendiri dengan sepedanya di depan teras tepat di depan aku dan teman mengobrol, lalu aku teringat dengan kejadian semalam dan aku ceritakan ke temanku, seperti biasa jawaban orang biasa temanku hanya berkata "yah disetiap tempat pasti ada, yang penting kita tidak mengganggu" sebuah jawaban klasik yang tidak membuatku merasa tertolong.
Sore harinya aku teringat akan seorang yang bisa merasakan mahluk astral atau apalah dia disebut tapi dia tidak mau dibilang paranormal dan bukan kyai atau ustad atau dukun, namanya pak Badin, setahuku beliau memiliki kepandaian/kebiasaan dalam hal ghoib. Sialnya aku tak mempunyai nomor HP nya agar bisa kutelp, akhirnya aku putuskan untuk minggu depan pas waktu libur kerja untuk kesana.
Kejadian yang sama
Sore itu juga aku pamit dengan istriku untuk ke toko listrik sebentar, sambil membawa 2 bohlam yang putus (bohlam yang satu aku blm pakai tadinya beli 3 biji) aku berniat menukarkan, sesampainya di toko ternyata barang tidak dapat ditukar dengan alasan pas dicoba disini kemarin kan bisa kami tidak ada garansi jika putus dirumah. Yah males ana ini ana itu kubeli lagi 1 bohlam baru dengan merk berbeda. Selesai di toko aku kembali kerumah dan langsung kupasang lampu-lampu itu seperti biasa, ku tes menyala dan tidak kumatikan dan kuamati selama kurang lebih 5 menit. Layaknya orang bodoh kuamati lampu tersebut dan tidak ada apa-apa, pikirku kalo ada masalah listrik atau kabel listrik mungkin menyala dengan kelap kelip atau lebih redup.
Sore sampai malam lampu masih menyala, aku seperti Thomas Alfa Edison yang sedang meneliti bola lampu , karena tidak ada apa-apa dan hal ini baik itu lampu dikamar dan diluar aku dan istriku merasa seperti bersukur dan perasaan ini lebih tenang rasanya. Malam itupun tidak ada kejadian apa-apa dan hal itu membuat kami merasa seperti biasa kembali, aku dan istri memutuskan untuk tidur dikamar tidur.
Jam 4.30 istriku terbangun, suara kumandang adzan sepertinya yang membangunkannya, istriku bergegas sholat tapi aku masih malas untuk beranjak bangun, pukul 5.15 aku bergegas mandi karena hari ini kerja pagi, kuperhatikan kembali lampu depan dan kamar keduanya masih normal menyala. Akh lega rasanya sepertinya kejadian kemarin hanya untuk 1 hari saja.
Satu hari ini kulewati dengan rutinitas biasa sampai dengan aku pulang kerumah, istriku hari ini masih libur dan dia ada dirumah bersama anaku. Kupalang dan kembali tak kuucap salam/sapa aku langsung menuju kulkas untuk langsung meminum air langsung dari tempatnya/botolnya (ngak pake gelas)
Menjelang waktu jam 6 sore aku menyalakan lampu-lampu rumah,lagi-lagi yang menjadi perhatian utamaku adalah lampu kamar tidur dan ruang depan, awalnya lampu menyala biasa hingga pada saat sekitar jam 7 lewat lampu padam sepertinya secara bersamaan, istriku yang berada dikamar yang sedang bermain bersama anaku kaget dan langsung bergegas menuju ke arahku yang sedang asik bermain PS. "Yah lampunya mati lagi tuh"ucap istriku "ah masa si tadi sore nyala kok"jawabku santai sambil menatap serius ke arah layar TV "coba noh ayah liat lampu depan juga mati tuh"jawab istriku dengan nada tinggi, "Ok coba aku liat", astaga benar apa yang diucapkan istriku lampu depan dan lampu kamar benar-benar padam. Anehnya aku sepertinya kesal dan marah dengan kejadian ini, tapi aku tak tahu harus kulampiaskan kemana amarah ini, dalam hati aku hanya berkata "bangS@#t", dengan perasaan seperti tersulut api aku katakan kepada istriku "mah beresin buat keperluan besok, bawa barang-barang (baju dll) seperlunya untuk kebutuhan 2 hari, malam ini kita kerumah ibu di Rawamangun kita menginap disana"
Mungkin karena rasa amarahku aku seperti merasa diledek sesuatu, seperti ada yang puas dan senang, seperti sedang ada yang memperhatikanku, tapi aku tidak tau siapa dia, hanya perasaan itu yang aku rasakan kuat. Malam itu juga kami bergegas kerumah ibu mertua, sesampainya disana aku menceritakan semua kejadian hingga aku beralasan datang kesini. Ibu mertuaku seperti memahami sesuatu tapi beliau hanya menjawab " ya sudah kalian disini saja dulu,sampai benar-benar enak" dan si ibu mertua juga mengatakan kepada "dirumah itu kamu sering bacakan ayat-ayat suci,kamu sholat,kamu berdoa agar diberi perlindungan". Hal-hal tersebut yang dibicarakan mertuaku adalah hal yang jarang aku lakukan, aku hanya terdiam malu seakan mengatakan "iy aku memang jarang melakukan" tapi aku sangat malu untuk mengatakannya"
Esok paginya aku meminta ijin ke kantor untuk cuti memang tidak masuk diakal oleh bos cuti yang kuajukan mendadak dan hampir tidak diberikan cuti, tapi akhirnya bos mengijinkan aku untuk tidak masuk/cuti.
Hari itu juga aku mengatakan ke istriku untuk pulang ke depok, aku kesal dengan hal-hal yang belakangan ini terjadi, nanti aku akan bicarakan kepada seseorang yang aku kenal yang mempunyai kepandaian dan akan kuceritakan masalahku sekalian mohon bantuan dia.
1.5 jam waktu kutempuh hingga sampai ke depok, aku langsung menuju rumah, menyapa kedua orangtua dan sedikit basa-basi, aku tak ceritakan kepada mereka maksud tujuanku ke depok, akupun langsung menuju rumah Pak Badin setelah selesainya aku dengan orang tuaku. Aku ceritakan A-Z masalahku ke pak Badin, beliau seakan mengerti dan dari ceritaku, sambil santai dan minum kopi pandangan pak Badin seakan lurus kosong kedepan seperti orang menerawang. Tak butuh waktu lama beliau menjelaskan keadaan rumahku, tapi beliau berpesan agar tidak menceritakan dulu dengan istriku, "baik pak" jawabku atas pesannya.
Rumah yang cukup lama tidak berpenghuni
Pak Badin mulai bercerita tentang keadaan rumah, "Mas rumah kamu itu memang ada yang nunggu, dan mereka termasuk usil/jahil, saya bisa beritahu kamu dimana tempat-tempat mereka saja karena masing-masing dari mereka menempati tempat itu dan merasa sudah menjadi tempat tinggalnya yang tidak boleh dinganggu oleh siapapun," sambil menghisap rokok kretek pak Badin melanjutkan ceritanya "Nah tapi kamu jangan takut atau kaget kamu harus lindungi anak istri kamu, sejatinya semakin kamu takut semakin mereka usil/jahil, untuk sementara ini kamu berani saja" serasa mengiyakan jawaban pak Badin padahal aku juga takut. Pak Badin melanjutkan cerita hasil terawangannya " Yang pertama ada di gerbang masuk kamu disitu ada pohon jambu teras depan nah disitu ada mas, yang kedua disebalah kiri rumah disitu ada bangunan rumah tapi sudah hancur disitu ada beberapa banyak tapi tak terlalu, trus dikamar kamu ada disitu sepertinya yang paling lama tinggal dan di dekat kamar mandi yang sampingya ada gudang seperti bahan bangunan ada juga, tapi disitu sepertinya diperlihara oleh seseorang".....
Hening dan terdiam seakan tak percaya aku tinggal dirumah yang dikelilingi mahluk halus...........Bersambung
=== Cerita Selanjutnya ===