Tapi nonjok banget ketika diomongin gini sama emak ane..
“Dek, sebelum mama meninggal, mama pengen punyo cucu dari kau,”
Deuh rasanya bijimanaaa gitu.. Mau nangis, tapi bantal lagi dijemur. Mau muter muter pohon, tapi pohon depan kamar udah ditebang, mau lari ke hutan, sumpah ane takut gan.. hahahaaa..
Nah, Anandi pun gitu, tapi mungkin kadarnya lebih daripada ane. Kalo ane sih bisa cuek, tapi Anandi nih sensitive atau bahasa gaholnya baper-an..
Anandi dekat sama kakak sepupunya, sebut saja namanya Meri (Meringamke bahasa Palembangnya, coba aja caritahu artinya).
Suatu ketika..
Ibu Meri menelepon Anandi..
Ibu Meri : Anandi.. kerumah tante bentar dong, temenin Meri berobat
Anandi : Berobat apa te?
Ibu Meri : Nanti tante jelasin, pokoknya kerumah dulu azaaa…
Anandi dengan setengah gontai langsung cabs kerumah Meri. Usut punya usut, ternyata Meri meminta ibunya untuk menelepon Anandi. Meri tahu, kalo dia yang meminta, pasti Anandi langsung menolaknya. Makanya dia minta ibunya yang telepon Anandi.
Ayah Meri, Meri dan Anandi berangkat ke rumah kenalan ayah Meri. Ternyata, Meri ingin melaksanakan ritual BUKA AURA. Meri yang sudah berusia 31 tahun, merasa putus asa karena hingga usianya tuwir gitu, belum juga dia dapat jodoh.
Awalnya Anandi kaget dengan apa yang dilakukan Meri, tapi dia hanya diam saja. Sampai akhirnya, ritual terakhir, Meri harus dimandikan dengan 7 rupa kembang. Meri yang gak mau sendirian dimandikan akhirnya mengajak Anandi untuk mandi bareng..
Anandi : Gak mau ah.. apa apaan sih ini
Ayah Meri : Ayolah Di, temanin kakakmu dulu. Gak dibuka kok bajunya, Cuma disiram siram aja..
Dengan berat hati, akhirnya Anandi mau ikutan BUKA AURA bareng Meri. Anandi gondok banget ketika itu. Dia merasa terjebak dengan situasi. Niatnya mau nolong aja, ehh… dia juga harus terseret ritual ga masuk akal ini.
Meri dan ayahnya percaya, seusai melaksanakan ritual ini, Meri dan Anandi bisa dengan mudah mendapatkan jodoh. Kedua perawan ini akhirnya diberikan dua botol air putih hasil jampi jampian dukun itu.
Sesampai dirumah, air jampi-jampian tersebut langsung dituangkan ke dalam bak mandi. Anandi gak mau ambil resiko sendiri, padahal dukun itu bilang kalo air itu harus dibasuh ke mukanya secara rutin.
Ane juga gak apal, berapa kali air tersebut harus dibasuh, apa kayak makan obat, atau kayak dept collector nagih tunggakan kartu kredit kerumah..
=== Cerita Selanjutnya ===