100 Tahun Setelah Aku Mati #49 - Membantu Brandon - Cerita Seram Kaskus

100 Tahun Setelah Aku Mati #49 - Membantu Brandon

Brandon... apakah kamu sudah jatuh terlalu dalam?, sungguh sangat tidak wajar bahkan untuk anak indigo memiliki “teman” sebanyka itu, “teman” yang segelap dan semenakutkan itu.. dan saat ini mereka ada didepanku..
Al-ifrit ... saya yakin mereka dari golongan Al-ifrit, golongan jin yang benar-benar mendurhakai firman Allah dan memiliki tabiat buruk. mereka adalah jin yang sudah hidup sangat lama, memiliki ilmu pengetahuan yang sangat luas, dan mengusai berbagai keilmuan, mereka dapat merubah bentuk semau mereka hampir tidak terbatas, bergerak sangat cepat, dan tetntu saja memiliki ribuan cara licik untuk menjebak manusia.
Dan yang membuat saya heran aadalah mereka menjebak Brandon, seorang anak kecil yang belum menginjak remaja...
Ada 7 bentuk yang baru pertama kulihat, dan jika ditambah Daisy jumlah mereka jadi 8, energi negatif yang sangat besar membuat udara disekitar saya menjadi singup dan pengap, ke delapan makhluk yang berdiri bersaft dibelakang brandon memiliki wajah yang tidak menyenangkan, hampir serupa dengan daisy, mereka memiliki raut yang buruk rupa..

Brandon mendekat dengan wajah yang pucat, anak ini seperti sakit, bagian bawah matnya memiliki kantung mata, rambut yang berantakan dan wajah yang dekil. Kenapa dengan anak ini? Tempo hari dia terlihat “normal” dari segi penampilan, tapi saat ini dia terlihat tidak dalam keadaan baik..

“kamu baik2 saja mark?, kamu sangat hebat bisa membuat Daisy menjauh, tapi hri ini lihatlah siapa yang dia bawa.. dan mari kukenalkan dengan keluarga Daisy”

Brandon membuatku gentar,yang berbicara barusan bukan benar2 brandon, perasaan saya mengatakan bahwa brandon sudah berada pada satu titik kritis dimana hampir seluruh jiwanya termakan energi negatif itu, mungkin bisa dikatakan bahwa brandon kerasukan ....
Berbeda dengan kasus kerasukan lain yang biasanya jin meminjam raga seseorang dan mengendalikanya dalam waktu tertentu. Yang dialamai brandon lebih mengerikan, yang dipermainkan jin2 itu bukan hanya sekedar raganya, tapi juga sukma dari anak itu.. mereka masuk dalam celah2 hati brandon, mengendalikan pikiranya, membaca ingatan dan isi otaknya seperti membaca buku, mereka mengendalikan brandonn seperti mesin, jika ini terus terjadi brandon akan kehilangan jiwanya, sisi kemanusiaanya akan tenggelam dan terkikis oleh sifat jahat, dengki dan kebusukan lain dari makhluk durhaka itu.. dia dikendalikan jin setan, yang jika dibiarkan akan membuat brandon menjadi manusia setan. ( manusia tapi memiliki sifat setan)

Saya mundur beberapa langkah, menyiapkan beberapa amalan untuk memasang pagar diri, saya memaksa naluri takut saya untuk pergi, dan menghadapi apa yang ada didepanku..
Jelas saya terlalu naif dan sombong jika merasa mampu menghadapi mereka, pengalaman saya tidak cukup banyak, ilmu saya tidak cukup tinggi. Tapi nurani dan iman saya berkata sebaliknya, nuraniku mengatakan Brandon ini seseorang yang “hampir sama” seperti saya dimasa keci, dan harus dibantu... sedangkan keimananku jelas mengatakan bahwa jangan mundur dan takut oleh jin, manusia jelas lebih sempurna!.

“Brandon dengar.. kamu jangan...... “
Tanpa menunggu saya selesai bicar 4 sosok dibelakang brandon melayang dengan cepat kearahu, satu sosok berwajah putih susu dengan rambut hitam yang sangat panjang, sosok lainya tak jelas seperti apa karena saya tidak ada cukup waktu mendikripsikanya, sangat cepat mereka seperti melesat dan ......
.....
....
Saya tidak ingat banyak ... saya hanya sedikit mengingat saatsebuah bayangan putih dan wajah menyeramkan dengan mulut yang bisa terbuka hammpir 45° berada didepan wajahku mengeluarkan resonansi suara tinggi yang membuatku terjatuh pingsan ...
Saya terbangun dan masih berada di taman itu persis disebuah pohon cemara yang ada disana, kepala saya pusing dengan telinga yang terasa berdenging, saya rasa yang membuatku terbangun adalah antara hawa dingin dan rintik hujan yang membasahi badan, saya tebangun di malam hari,
19.09 malam... saya memandang langitdengan bulan bersinar penuh tanpa awan mendung disekelilingnya.. lalu dari mana air hujan ini jatuh? Saya menyibak rambut dikening saya dan duduk dirumput sambil mencoba mengingat kejadian barusan... tidak ada yang menolongku sama sekali, mungkin jika ada orang yang lewat pun aku akan dikira tunawisma yang biasa tidur ditaman atau orang yang mabuk berat hinggga tertidur direrumputan
“Brandon...” dimana dia??
Saya menoleh kekiri dan kekanan mencoba mencari keberadaan brandon dan kawan2nya...

“waahh.. kamu terlalu mudah jatuh, rizal kamu tidak belajar dengan baik rupanya”
Yang bicara barusan adalah “aku yang lain”, dia berdiri dibawah pohon dengan tangan yang dia lipat didepan perutnya....

“apa kamu mengusir mereka?” tanyaku kepada dia..
Dia hanya menggeleng,
“aku tidak cukup kuat melawan jin sebanyak itu sendirian”

“lalu kenapa mereka malah meninggalkanku?”

“mereka tidak cukup puas jika hanya mencelakaimu, mereka ingin nyiksamu, sebaiknya kamu segera pulang”
Deg..... dan detik itu juga jantung saya serasa berhenti.. dewi dan yang lainya ...
Ini adalah malam hari. dimana jin pada puncak energi, ditambah ini adalah malam purnama konon sinar purnama menjadikan kanuragan mereka bertambah besar ...
Saya segera berlari secepat mungkin, beberapa kali saya terjatuh karena kepala yang berputarputar, saya berusaha bangkit dan tetap berlari walaupun sempoyongan. Beruntung didepan gerbang taman ada sebuah taxi yang berhenti... saya segera masuk dan meminta si sopir untuk mengantarku ke rumah...
“masih terlalu sore untuk K.O karena tequila nak”
Sopir taxi itu membuka pembicaraan, mungkin dia menganggap saya pemuda yang tengah mabuk karena cara jalanku tadi yang sempoyongan, saya sama sekali tidak menggubrisnya, saya Cuma menyuruhnya berkendara secepat mungkin agar saya segera sampai ke rumah...
Pikiran saya membayangkan bagaimana keadaan teman2ku jika daisy dan keluarganya tadi benar2 meneror teman2ku... mereka bukan jin golongan lemah yang sekedar menakuti manusia dengan suara2 aneh dan wujud menyeramkan, mereka bisa melukai secara fisik..
Atau yang paling saya takutkan, membunuh ....

Saya memandang keluar dari jendela dengan perasaan cemas, tampak dipantulan kaca mobil “aku yang lain ikut duduk disampingku..
“jangan lupa kepada yang sang pelindung hakiki”

Saya menuruti saranya, dan menunduk..mengheningkan cipta.. memohon kepada Al-Aziz agar diberi petunjuk dan kekuatan untuk menghadapi cobaan ini...

“dewi !!!” saya mengetuk pintu rumah dengan sangat keras. Saya mengetuknya lebih keras lagi..bisa dikatakan saya menggdor2nya sekarang.. tidak ada jawaban.. saya bertambah panik karena dewi dan yang lain tidak menyaut sama sekali ...

Sayamengitari rumah. lewat pintu belakang saya mencoba masuk, saya ingat kalau sebuah kunci cadangan selalu terselip di pot bunga yang ada di samping pintu belakang..
Ketemu .... saya mengambil kunci itu dan menggunakanya untuk merangsek masuk kerumah...
Kosong... rumah kami kosong dengan nyala lampu.. dilorong dekat tangga saya melihat beberapa tas besar dan bungkusan makanan.. artinya mas yakob dan yang lain sudah kembali.. tapi dimana mereka?? Saya merogoh hp dan mencoba menelfon dewi.. tapi percuma, saya akhirnya kembali mengantongi hp itu.. saya semalam tidak ingat untuk mengisi daya...

Saya kembali menghening, sekali lagi meningkatkan kepekaan indra saya ke batas maksimal, untuk merasakan getaran “halus” .. dan benar saja, saya bisa merasakan mereka..
Daisy dan 7 Al-ifrit lainya ... mereka ada disamping, depan, belakang, dan atas rumah ini...

“kali ini tidak mungkin kamu sendiri .... “
Makhluk yang menyerupai saya muncul disampingku secara tiba2 ...

“kenapa kamu tidak muncul dari tadi???” jawab saya dengan nada tinggi..

“diam dan jangan berkomentar ... lihat didepanmu itu”

Didepan saya ada daisy, tanpa ada brandon, dia bersama makhluk jahat lain.. hanya ada 3 entah kemana yang lain...
Daisy masih dengan pisaunya, sementara disamping kanan kiri dan belakangnya ada makhluk berbulu seperti gabungan kera dan kerbau, karena memiliki tanduk runcing dikepalanya..
Daisy hanya memainkan telunjuknya saat ke 3 makhluk bebrbulu itu berlarimenerjang kearahku..
Dan plang..... terbakar... mereka terbakar...
Bahkan jarak mereka masih sekitar 5 meter dari tempatku berdiri,mereka terbakar sebelum saya melepaskan amalan.... saya melihat kearah samping kananku, makhluk yang menyerupai saya itu membuat gerakan yang nampaknya menjatuhkan jin jin jahat itu...
Daisy berlari sambil menjerit melengking, suaranya bising dan sangat tinggi dia mengarahkan piau besar itu kedepan dan .......
Saya beruntung sempat menghindar saat ujung dari pisau gaib itu hampir menggores dadaku, dan dengan sigap saya memegang tengkuk daisy.. amalan pembakar saya rapal saat itu juga yang mbuat daisy hanya bisa meronta dan berteriak.... daisy menjerit dengan suara lengking yang mungkin jika berlanjut akan membuat saya tuli.. saya berusaha membantingnya kebelakang tapi beberapa detik kemudian saya terpental.. bukan... saya diseret...
Saya diseret mundur oleh 4 sosok lain, satu berwajah putih, pakaianya lucu.. seperti noni belanda, saya mengingat makhluk satu ini..dia yang sukses membuat saya jatuh pingsan sore tadi.. sosok lainya berwujud manusia tanpa mulut,, tinggi besaar, lebih tinggi dari saya.. dilehernya terkalung tanda salib yang dibalik, menurut kepercayaan lain tanda itu memiliki arti penghinaan kepada tuhan.. sedangkan 2 makhluk lain yang memegangi kakiku adalah wujud manusia kerdil setinggi satu meter dengan kuping tajam dengan mulut dower yang penuh gigi, mungkin seperti kurcaci dalam dongeng barat..

Saya mencoba meronta tapi percuma, 4 jin itu sangat kuat... daisy yang tadi kesakitan kini mulai berbalik arah kepadaku, amarahnya seakan memuncak saat bersiap membenamkan pisau itu ke dadaku.... slllutt.... pisau itu meluncur.. jarak kami sekitar 3 meter pisau itu tidak lebih dari 30 cm, tapi tangan daisy memanjang dengan sendirinya, mungkin hanya sekitar 5cm saat ujung pisau berkarat itu hampir tertancap ditubuhku, pisau itu berhenti saat “aku yang lain” memeganginya dan membanting daisy kebelakang....

“cincinmu!!!” teriaknyayang sontak mengingatkanku pada benda yang melilit jarimanisku..
Bughhh... bughhh... dengan sekuat tenaga saya menghentakan tangan kiri saya, cincin yang terasa panas itu mulai menyambar satu persatu makhluk yang memegangiku...
“panas ...... panas..... panas... “ teriak mereka yang kesakitan dan kepanasan terkena cicin yang bermata fosil galih kelor ini...

Mereka berempat terpelanting dan meraung raung kesakitan ....
Memohon agar saya berhenti membaca surah yasin yang sudah mulai saya baca, 3 makhluk berbulu tadi sudah tidak kelihatan,mungkin sudah melarikan diri..dan keempat makhluk yang didepanku dengan cepat juga lenyap dari pandangan..
Kini tinggal ada daisy yang masih menjerit-jerit dan tampaknya sudah dibelenggu oleh “aku yang lain” ..
Daisy menjerit dan mengeluh panas, tapi tetap tertawa.. dia menertawakanku...
“pergi atau aku akan membakarmu sampai hangus!!”
Teriaku kepadanya...

“anak bodoh.. kamu tidak bisa membakar api!!!”
“boleh dicoba!!”ucapku yang diikuti bacaan pengusir jin dan surah yasin.. semakin lama saya semakin khusuk, semakin daisy berteriak semakin saya kuatkan lagi lantunan ayat suci itu...
Sampai akhirnya daisy terengah... tapi tidak terjadi apa2 denganya... dia tampakkesakitan dengan asap yang mengepul dari tubuhnya..

“neraka akan menyiksaku di hari nanti. aku akan mencari keturunan adam yang lalai, aku tidak akan mati,aku berumur panjang, aku tidak akan berhenti sampai duniamu dijungkir balikan oleh umatmu sendiri, aku akan mencari induk semang lain ... aku akan mendapat induk semang yang sepertimu.
Aku akan memiliki pengikut manusia yang bersedia bersumpah atasnamaku, aku akan terus mengajak umatmu untuk menemaniku di neraka!!”

Dia menutup perkataanya dengan tertawa sangat kencang, rasanya gendang telingaku hampir pecah gara2 tingginya suara itu seperti menusuk telingaku... dan tidak berapa lama kemudian daisy menghilang....

“dengan menyebut namaAllah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Lindungilah aku dari godaan jin dan manusia”doa singkat itu saya panjatkan saat daisy sudah menghilang..
Saya terduduk dilantai karena lemas.. sambil memandangi sosok gaib yang membantuku tadi..

“kamu punya nama??”

Dia mengggeleng, makhluk yang misterius... batinku dalam hati.


“katamu tidak akan menolongku?”

“tidak, aku tidak berkata seperti itu...”

“lalu?”

“aku tidak akan datang saat kamu memintaku, aku tidak datang saat kamu takut, aku tidak datang saat kamu mendapat masalah, aku akan datang saat kamu perlu diingatkan, saat kamu keluar dari jalan yang benar, dan saat kamu terdesak, aku adalah perantara yang akan melindungi tapi tidak untuk menuruti keinginanmu”
“dimana teman2ku?”

“kamu akan tau sebntar lagi” kata2 itu mengiri kepergianya dalam seklebatan...

Saya hanya terduduk, kata2 barusan sedikit membuatku tenang, saya menunggu sekitar10 menit saat suara dewi memanggilku..

“zall... kamu gapapa? Rizal?” dewi mendatangiku dengan berlari dan langsung memeluku kencang,

“aku gapapa kok wi, yang lain kemana?”

“tadi kita ngungsi, aku takut banget, kamu gak balik2 udah malem gitu, tadi aku ngajak buat nginep ditempat lain, untung mas yacob dkk egak curiga, ditambah lagi aku ketemu brandon .................... "

"serius? .. dimana brandon sekarang?" tanyaku dengan panik kepada dewi

"dia di klinik, tadi dia ngetok rumah terus pingsan.. kata dokter dia dehidrasi dan kurang makan"

"dan zal.. aku tadi ketemu ........ "

"kamu ketemu siapa wi??"

*bersambung... nanti akan saya edit dan saya tambahin,, tetangga sedang ada lelayu*“ketemu kembaran gaibmu, dia yang ngasih tau aku biar segera ninggalin rumah.. zal kamu belum pernah cerita tentang dia kan sebelumnya?

“aku emang baru beberapa kali ketemu dia wi... ayo kita segera nyusul brandon”

Dewi berdiri dan mengulurkan tanganya, saya menyambut tangan dewi dan berdiri, untuk segera menuju tempat dimana brandon dirawat...
Kami menggunakan taxi yang kebetulan malam itu masih beroperasi, dan sekitar setengah jam kemudian kami sampai disebuah klinik..
Anak 6 tahun itu terbaring, dia tampak tidak sehat, tapi rona wajahnya terlihat lebih baik, paling tidak di pengelihatanku dan dewi.. brandon terlihat “normal” walaupun tidak se normal anak lain tapi aura disekelilingya sudah tidak gelap, aura disekelilingnya sudah berubah warna menjadi keunguan.. nila.... brandon memang seorang anak nila atau bisa disebut indigo...

Saya dan dewi menunggui brandon ditemani 2 orang petugas polisi yang menanyai kami., kami melapor polisi agar dibantu mencarri keluarga brandon. Dan alhamdulillah keluarga Brandon bisa dihubungi dan akan segera datang kesini...
“terimakasih kerjasamanya..kami akan menunggu diluar.jika keluarganya sudah datang, kami akan membawa mereka kesini”
Kata dua orang polisi itu yang sudah selesai memintai kami keterangan...

Saya duduk berhadapan dengan dewi, saya duduk dengan malas karena badanku yang terasa letih setelah kejadian tadi...
“setelah ini kita masih akan kerepotan menjawab pertanyaan teman2 kan?” tanyaku kepada dewi.

“sepertinya mereka akan mengerti zal” jawab dewi dengan lembut sambil menuangkan jus jeruk yang baru dibelinya...

“lalu zal, kamu yakin Daisy tidak akan mengganggu lagi?” tanya dewi dengan pandangan mata berkeliling ruangan, sekan dia masih waspada dengan kejadian yang lalu.

“tentu saja dia masih akan mengganggu, tapi keliatanya dia gak bakal ganggu brandon lagi”

“kamu pernah cari tau gak sih zal?”

“tentang apa?”

“tentang kenapa kita lahir seperti ini,terutama kamu... “

Saya berpikir sejenak tentang pertanyaan dewi.. berkali-kali pertanyaan itu ada dikepalaku, tapi jawabanya tak kunjung saya dapat.

“kita akan dapat jawaban pertanyaanmu wi, mungkin kita masih terlalu hijau.tapi aku ngerasa setiap kejadian yang menimpa kita itu adalah petunjuk kecil yang membawa kita ke petunjuk yang lebih besar dan goal kita yang entah akan seperti apa”

Dewi tersenyum sambil mengangguk sambil menepuk pundaku, senyuman dewi selalu berhasil menenangkanku dari rasa takut. Dewi ini membuat saya merasa memiliki teman mengadu disaaat saya tidak bisa mengadukan perasaan saya keorang lain..

Sekitar satu setengah jam saya dan dewi ngobrol di samping ranjang brandon, sampai jemari kecil brandon bergerak, dan kelopak matanya mulai berkedip, brandon sudah sadar.. dia membuka mata dengan lemah, bola matanya berputar berkeliling ruangan dan raut wajahnya menyiratkan pertanyaan dimana ini...

“kamu sudah bangun sobat, kamu ini benar2 anak yang bandel” ucapku sambil lebih mendekat kesampingnya

“Mark??, syukurlah kamu tidak apapa, Daisy dia kadang berlebihan..akhir2 ini aku sering khawatir denganya”

“kamu yakin Daisy itu bisa kamu sebut teman?” jawab dewi sambil membantu brandon duduk. Dewi mengambilsegelas jus jeruk tadi dan memberikanya kepada brandon

“aku juga tidak yakin dia sering mengancamku, dan mengajaku berpergian, dan hari saat aku bertemu denganmu kemarin sebenarnya aku sedang diajak daisy pergi ke sebuah sungai untuk berendam mark” kata brandon dengan polos sambil meneguk minuman yang diberikan dewi..

Saya bersyukur tidak terlambat.. yaaa kata2 brandon tadi membuatku berprasangka buruk kepada daisy yang mungkin ingin “mengakhiri pertemananya” dengan brandon., mungkin akan ada hal buruk yang terjadi jika saya terlambat sebentar saja ....

...
..
Saya dan dewi saling melempar senyum saaat 2 orang laki-laki dan perempuan paruh baya datang dan memeluk brandon erat... mereka adalah orangtua brandon.. saya dan dewi baru tau bahwa brandon sudah seminggu tidak pulang, bahkan polisi sudah dikerahkan keseluruh penjuru negara bagian untuk mencarinya, sampai saya dan dewi menemukan brandon.. si anak yang “tersesat”
Kini diasudah ditemukan, sekarang brandon benar2 brandon...
Saya menjadi teringat kepada almarhum orangtua saya. Perlakuan mereka persis seperti saat almarhum ayah dan ibuku memeluku dirumahsakit dulu..

“Brandon.. nikmati dan syukuri atas kehadiran orangtuamu, jangan sampaikamu menjadi seperti aku”
Gumamku pelan sambil menyeka sedikit air mata yang berada di pelupuk mataku...

“brandon... kita akan bertemu lagi,dan kelihatanya aku memiliki junior”


=== Cerita Selanjutnya ===