" icha bangun icha !! "
" icha bangun tolong ! "
" icha kamu kenapa ?! "
berulang kali aku memanggilnya namun dia tetap tidak membuka matanya, aku mencoba memercikan air ke wajahnya namun tak ada reaksi apapun darinya. aku harus apa. kulihat ada selembar kertas yang ditindih oleh bolpoint di atas meja. aku melihat seperti masih baru saja diletakkan. saat aku coba melihat kertas tersebut, ada tulisan di kertas tersebut. namun anehnya bukan tulisan dari bolpont yang kutemukan melainkan dari darah bertuliskan " resa aku nggak apa - apa kok ".
saat aku lihat ke sekeliling tubuhnya, aku tak melihat bekas luka sedikitpun, tidak ada bekas luka menganga yang mengeluarkan darah. lalu ini darah darimana ? tak kuperdulikan lagi itu, sekarang adalah bagaimana cara aku membangunkan dia. sudah hampir satu jam aku dan keluargaku mencoba membangunkannya namun tidak ada hasil sedikitpun. kita hampir menyerah. ibuku menyuruh aku memanggil mantri di dekat rumah kami. tanpa pikir panjang aku segera berlari keluar menuju rumah mantri tersebut. namun saat aku sampai di depan rumah aku dipanggil ibuku. ternyata icha sudah terbangun. kata ibuku malah icha memang seperti baru bangun tidur. dia sempat menguap pula. icha apa yang sebenarnya terjadi dengan kamu.
" loh, ada apa nih kok rame - rame di kamar icha ? '
" maaf yah icha baru bangun tidur bu, hehehe semalem capek banget sih ". kami hanya bengong melihatnya karena jelas terlihat luka - luka di beberapa bagian tubuhnya, namun dia seperti merasa tak apa - apa. kita masih melihat dia. icha malah keheranan dengan tingkah kita ini.
" ada apa sih, kok padah ngeliatin icha aneh gitu ? "
" oh pasti karena memar - memar ini yah "
" tenang aja icha nggak apa - apa kok, maaf yah bu udah bikin ibu panik ". ibu terlihat sedikit tenang melihat keadaan ini, ibu pergi keluar untuk membawakan minuman dan makanan buat icha. aku tetap menemani icha.
" icha sebenarnya semalem ada apa sih ?, aku semalem melihat bayangan putih masuk ke kamar kamu, tapi aku sangat mengantuk sampai nggak tau apa yang terjadi selanjutnya ".
sambil menghela nafas icha mulai tersenyum.
" hehe, semalem ibu ngehukum aku, ya gini deh jadinya. ibu nyuruh penjaga ibu buat datengin icha dan nyiksa penjaga icha, saat penjaga icha disiksa icha juga ikut merasakan sakit juga, tapi tenang aja kok, ntar malem icha bakal pulih seperti biasa lagi ". semoga saja benar seperti apa yang dia katakan.hari ini adalah hari adalah hari istimewa bagiku. karena nanti siang aku akan perfom bersama bandku, anak - anak sudah siap tinggal latian bersama aku saja yang belum. setelah kurasa semua baik - baik saja. aku pamit ke icha untuk berangkat latihan. karena waktu sudah mendesak dan anak - anak tak mau mendengar alasanku lagi. yak kita percepat semua sampai latihan selesai dan aku bersiap bersama kakakku untuk berangkat ke tempat acara. saat itu kulihat ichapun ikut berdandan. dia mempersiapkan baju yang bagus dan mempersiapkan diri untuk ikut menemaniku meski terlihat jelas bekas memar di kanan kiri tubuhnya. aku tak tega melihatnya. namun aku tau dia sangat ingin melihat penampilanku diatas panggung. aku tak boleh egois lagi, aku sangat menyayanginya dan aku tak mau membuat dia jadi menderita.
" icha, kamu nggak usah ikut aja yah ".
" loh kok gitu sih, aku udah dandan cantik gini nih cuma buat nemenin kamu ! "
" tolong sekali ini aja kamu dengerin aku dan turuti permintaan aku, aku nggak pengen kamu jadi tambah sakit gara - gara nunggu aku manggung. coba lihat luka kamu masih baru, pasti kamu menahan sakit buat aku kan ".
" kata siapa, aku tuh emang udah sembuh ini cuma warna doang ".
" plis icha dengerin aku sekali ini aja, aku janji aku bakal dapetin the best player buat kamu ".
" tega kamu, aku jauh - jauh kesini nggak jadi nyanyi terus sekarang nggak jadi temenin kamu !!! " aku tau banget dia sangat kecewa atas keputusanku ini, tapi aku nggak mau membuat dia semakin menderita. aku coba redam amarahnya. semoga dia mau mengerti bahwa semua kulakukan demi dia.
" oke aku nggak akan nonton, dan jangan harap kita bisa ketemu lagi. sialakan berangkat dan jangan lupa bawa piala itu untuk aku !! "
aku kaget dengan ucapan dia, sakit sekali rasanya, seperti aku tak akan bertemu dia lagi. namun aku tak ingin merubah semua keputusanku. aku tak ingin menyakiti dia lebih dari ini. akhirnya kuputuskan untuk berangkat bersama kakakku saja. aku berpesan kepada ibuku untuk menjaga icha selama aku pergi. aku berangkat berpamitan kepada semua. namun icha tak mau melihat wajahku, dia pasti kecewa . sebelum aku melangkahkan kakiku lebih jauh, aku mengusap kepala icha dan berkata " aku sayang banget sama kamu ". kita berangkat menuju ke tempat acara. semua sudah terlewati dan aku gagal mendapatkan piala yang aku janjikan untuk icha, pasti icha jauh lebih kecewa namun paling tidak malam ini aku masih bisa bercanda dengannya. aku pulang dengan rasa senang karena akan bertemu wanita pujaanku. namun saat kulihat rumah dalam keadaan sepi, hanya ada ibu, bude, adikku dan ayahku yang sedang menonton tivi.
" loh ichanya kemana ? "
" tadi beberapa saat setelah kamu pergi icha pamit buat pulang, katanya ibunya menyuruh dia pulang karena ada urusan mendadak, itu icha titip surat di atas meja buat kamu, dibaca sana ". hatiku benar - benar hancur mendengar berita itu, icha semangatku, icha warna baru dihidupku namun sekarang dia menghilang tanpa jejak dan hanya meninggalkan sepucuk surat saja. aku tak bisa menahan lagi air mata ini, untuk pertama kalinya aku meneteskan air mata untuk wanita, dan itu untuk wanita yang memang aku sayang. kini hanya tersisa selembar surat itu saja. dia tak meninggalkan apapun untukku. dengan berat hati aku mengambil surat itu dan membacanya. " aku sayang kamu resa, nanti malam aku dateng ke mimpi kamu ". aku sedikit tersenyum membaca itu meski dengan air mata yang masih menetes di pipiku. aku merasa tak ada gairah, aku kehilangan satu warna dalam hidupku. dia yang mebawa dunia baru untukku, dia yang mengajariku arti ketulusan, dia yang menjagaku, dan dia yang membuatku jatuh cinta. kulalui hari ini dengan rasa penuh kecewa. malam mulai menjemput aku putuskan untuk segera tertidur saja, daripada aku semakin tak kuat menghabiskan air mata ini. saat aku mulai terlelap tidur aku benar bertemu icha di dalam mimpi. aku melihat dia sangat cantik dan sangat anggun, dia tak mengenakan baju putih seperti dalam cerita di film itu, namun dia mengenakan kaos seperti biasa dia gunakan. saat kulihat sekitar, ternyata aku berada di bendungan tempat pertama kali icha tau bahwa aku menyukainya, aku melihat icha berdiri diatas pagar pembatas, dia melihatku dan melambaikan tangan kepadaku sambil tersenyum. aku sangat senang melihatnya lagi, aku segera berlari secepat kilat menuju ke arah dia. namun saat aku hampir mendekatinya aku terjatuh karena ada batu yang menhalangiku, aku tak bisa bangun lagi, aku melihat wajah icha jadi muram, dia sangar sedih namun hanya bisa melihatku yang terjatuh. perlahan - lahan icha melambaikan tangannya dan dia segera berlari menjauh dariku, sambil meninggalkan senyum dia berteriak kepadaku. PASTI KITA AKAN BERTEMU LAGI