“Sek rek, aku tak ke toilet dulu. Wes kalian tinggalen aja nanti aku yang balikin kunci portal ke SKK. Nih pake STNK ku aja keluarinnya”. Kemudian aku buru-buru ke toilet MWEB untuk buang air kecil yang sudah aku tahan semenjak rapat dimulai.
“Ahhhh, legaaa..”
Setelah keluar dari toilet. Kulihat teman-temanku sudah mengeluarkan motor mereka dari parkiran.
“Yak, balik dulu yooo. Jangan lupa kunci balikin SKK.”
“Oke ati ati” jawabku.
Kukeluarkan motor, kunci portal, dan starter motor. Grengg. Kulihat ada salah satu temanku Mawar sedang menunggu di depan parkiran BAAK.
“Nunggu apa war?” tanyaku
“Nunggu kamu” jawabnya singkat
“Oh, iya wes sini bareng aku aja. Kosmu dimana?” tanyaku
“Antar aku ke tekkim aja yak”
“Yaudah, kamu tunggu sini. Aku mau balikin kunci portal ke SKK dulu.”
Aku menuju pos SKK, kukembalikan kunci portal yang ditukar dengan STNK ku yang menjadi jaminan. Salah satu SKK bilang “hati hati mas.”
Tumben sekali SKK ini baik, nggak kayak biasanya yang cuek bebek melihat mahasiswa yang larut malam masih dikampus. Ah ya sudahlah, masa bodo. Bukan urusanku juga. Kujemput Mawar didepan parkiran BAAK.
“Ayo naik” ajakku
Memang sudah menjadi kebiasaan ketika ditengah jalan aku selalu mengajak orang yang kubonceng mengobrol. Dan aku tipe orang yang suka menikmati perjalanan ketika berkendara.
“War, kamu ngapain ke tekkim” tanyaku
“Tidur yak” jawabnya singkat
“Lho, kamu nginep kampus? Ada tugas pasti ya?”
Hening…
Seketika tercium aroma wangi yang berasal dari Mawar. Aromanya seperti bunga sedap malam ketika malam hari. Posisinya aku sudah sampai di tikungan depan jurusan biologi.
“War parfummu kayak bunga sedap malam. Beli dimana?” tanyaku
“Dikasih kok” jawabnya
Sampai di pintu masuk FTI……….
“Nanti turunin sebelah metalurgi aja ya.” Pintanya
“Lho kamu jalan ke tekkim? Gak ah, aku anter kamu sampe tekkim dalem aja. Bahaya war”
“Aku minta tolong, please” suaranya tiba-tiba memelas dan seperti hampir nangis. Agak takut juga sih dengarnya, mungkin dia sedang banyak masalah atau bahkan mungkin dia mau putus sama pacarnya.
“Iya-iya war jangan nangis tapi”
Kuturunkan dia di portal sebelah jurusan metalurgi. Dan ketika dia turun.
“Terima kasih telah mengantarkanku.” Mukanya aneh, pucat, dan menunduk. Kemudian dia berlalu pergi ke arah tekkim lewat jalan gelap itu.
Mawar memang terkenal salah satu temanku yang perhatian, jadi tidak aneh apabila dia menginginkanku untuk mengabarinya ketika aku sudah sampai rumah.
Tapi ada yang aneh…. Dan aku masih tidak tau apa yang aneh hingga aku sampai rumah.
Ketika dirumah, aku buka HP ku. Dan aku menerima 2 sms. Sms yang pertama dari temanku yang isinya jarkom.
Dan sms ke dua dari Mawar. Isi smsnya membuatku kaget
“Yak, ijinin Gajah aku nggak ikut rapat. Aku lagi di Gresik ini, baru balik ke Sby hari minggu. Thank you :3”
Lalu, itu tadi…………..