Cerita dan Pengalaman Misteri 3.5 Tahun tinggal di Asrama Kopma Brawijaya #11 - Cerita Seram Kaskus

Cerita dan Pengalaman Misteri 3.5 Tahun tinggal di Asrama Kopma Brawijaya #11

3 Bulan berlalu sudah sejak kejadian konser itu. Rasanya keadaan sudah lebih nyaman. disamping kabar-kabar santer yang ane dengar dari anak-anak blok D. secara letak bangunan, Blok C dan Blok D hanya berjarak 50 meter, tapi ane jarang banget kesana. kecuali futsal di belakang gedung Blok D. disitu ada lantai semen cukup luas lah. kelihatannya bekas lahan parkir asrama jaman dulu. sebelum di pindah agak kedepan sekarang. jalan paving menuju ke parkiran belakang blok D masih ada kalo nggak salah. ntah kalo sekarang udah di bongkar.

dari cerita-cerita yang ane dengar dari beberapa anak, termasuk salah satu agan yang menceritakan penampakan di blok D ( lihat di link SAKSI MATA ) blok D memang lebih memprihatinkan gan. bangunannya lebih tidak terawat di banding blok C pada saat itu. jika kita masuk ke lantai paling bawah akan terasa cukup pengap karena udara yang lembab. entah apa yang mengawali cerita semua itu, yang pernah ane denger dari anak-anak blok D di lahan parkiran itu setiap malam sering terdengar suara-suara aneh. seperti ada yang sedang bermain, berlari, ato suara gemuruh. tapi pada saat diliat tidak ada apa-apa. ane ndak begitu jelas cerita selengkap nya. jika diantara agan-agan ada yang pernah menghuni blok B dan merasakan ato mendengar cerita-cerita demikian, monggo di share disini.

Tahun 2006 ane dah menginjak semester 5. Saat nya dispro alias disain proyek gan. Ane jurusan elektro dan merancang sebuah sistem otomatis pencatat waktu dalam balap drag race. Secara komponen ane tidak mengalami kesulitan, cuma kendalanya di pembuatan miniatur sirkuit. Ane harus ubek-ubek toko kayu kiloan untuk nyari papan kayu yang pas untuk miniatur sirkuit ane. Setelah dapet, semua bahan ane bawa ke asrama dan ane tumpuk di pojokan lobby. dan sore harinya ane kerjain.



Agak sulit sih, secara anak elektro harus jadi tukang kayu dadakan. tapi sebisa mungkin ane kerjain. ane cicil setiap sore sepulang kuliah gan. Temen sekamar ane Agus ngeliatin aja, mungkin baginya agak aneh. kok anak elektro harus bikin tugas seperti anak sipil. dianya sendiri anak listrik gan.

Kalo nggak salah waktu itu sabtu sore gan, ane sibuk nyelesain miniatur sirkuit ane. karena seninnya sudah harus diuji. karena deadline ane kerjain ampe jam 8 malam. tapi tetep kagak kelar juga. yaudah akan ane terusin minggu paginya. InsyaAllah kalo dikebut sehari penuh bisa jadi pikir ane. semua barang ane beresin. paku ane kumpulin jadi 1 di dalam kaleng bekas astor, palu ane gantung di dinding. dan kayu-kayu potongan ane masukin kerdus mie. Dan segera ane tinggal tidur.

Esok paginya bangun tidur sekitar jam 5 pagi ane liat Agus lagi asik main game di komputer ane. tampaknya dia juga baru bangun trus langsung parkir di depan komputer. terlihat dari rambutnya yang masih acak-acakan dan wajahnya yang kusut. Agak terasa janggal saat dia bertanya sesuatu.

"Mik, semalam ngerjain desain proyekmu sampai jam berapa?"
"cuman sampai jam 8 gus. trus tak tinggal tidur."
"Trus yang malam nya?"

Disinilah pembicaraan kami mulai mengarah pada suatu maksud,

"Malam? ndak gus cuman sampai jam 8 udah tak beresin. aku masuk kamar kamu wes tidur. yaudah aku tidur sekalian"
"Masa sih? trus yang semalam pukul-pukul siapa?"

Hahhh?? pukul-pukul?? apa sih yang di maksud agus? ane penasaran, ane tanya lagi,

"Pukul-pukul? pukul-pukul apa gus?"
"yaa suara orang pukul-pukul kayu..."

Tanpa pikir panjang ane langsung lari ke lobby , tapi tidak ada apa-apa. semua tetap rapi. tanpa ada yang berantakan maupun rusak. semua baik-baik saja. ane coba tanya lagi temen ane apa benar dia denger suara2 itu. Dia berani sumpah kalo dia beneran denger. jadi menurut ceritanya sekitar jam 1 malam dia kebangun karena denger suara orang lagi mukulin sesuatu. dan menurut dia itu ane yang lagi ngerjain miniatur. Dia yakin banget kalo suara itu berasal dari lobby, karena dia sempet diam beberapa menit untuk memastikan suara itu memang benar datang dari lobby.

Awalnya ane masih nggak percaya sepenuh nya dengan yang dia ceritakan, karena memang setelah ane liat ndak ada kerjaan ane yang berantakan. Agus tetep bersikeras bahwa dia dengar itu dari arah lobby. Tapi ane masih belum percaya gan, sampai pada akhirnya ane sepenuhnya percaya setelah melihat Palu yang ane gantung sudah tidak pada tempatnya. tergeletak di sudut ruangan diantara tempat sampah dan tumpukan sepatu. Ulah orang luar yang iseng? ntah lah... Pintu lobby terkunci rapat waktu itu.