“mas mas bangun mas?” ibu membangunkan dengan keadaan panik.
“bu, kak budi kenapa ini, kenapa bu? Kenapa bisa jatuh dari atap?”tanyanya berulang2.
panik dan menangis kak aning mencoba membuat kak budi duduk. kak budi yg dipangku kemudian sadar, walaupun saat itu matanya merem melek, kak budi linglung dengan tatapan kosong.
“tidak tahu ibu dek, kiranya ibu keluar rumah tadi pagi?”jawab ibuku
“dek ninda ambilkan air dan handuk tolong!”suruh ibu
Sesegera mungkin gw mengambil handuk dan air hangat dari termos dengan menahan kaki perih terpincang2, berusaha cepat gw bolak balik dapur ke ruang keluarga. ibu yg tegang dan takut terjadi apa2, mengompres dahinya sambil merapal doa2. Kak budi yg masih liglung dengan tatapan kosongnya mulai bertanya2, kenapa bisa mengalami kejadian tersebut.
“kita semua juga gak tahu lah kak kenapa kaka bisa jatuh begitu?”jawab gw
“sakit gak dek? Walaupun jatuhmu tepat di tempat tidur. Aku sampai nangis gini kwatir sama kamu lo.”kak aning menyambung pembicaran
“gak sakit. sama sekali egak, orang aku ga kerasa jatuhnya”.
“ibu ambilkan air minum dulu ya, bapak juga jam segini belum pulang sekalian ibu telpon biar cepat pulang, biar dianter bapak ke klinik”
“iya bu tolong ya aku kehausan sekali ini, tapi sepertinya gak usah telpon bapak deh bu. aku gakpapa, hehe..”
“beneran? berarti Ibu ambilkan airnya saja ini”
:"ya bu.."
“sempet2nya lo kak kamu ketawa? Gw geram
“iya lo dasar ga kasihan sama kita disini!” kak aning juga geram
Kak budi yg kehausan seperti mengalami dehidrasi akut meminum habis satu gelas besar minumannya. Dia kemudian sepenuhnya mulai sadar dan mengingat kembali sedikit demi sedikit sebelum kejadian dan kenapa dia sampai diatas eternit.
“aku inget bu, kenapa aku bisa di atas walaupun samar2, mungkin ada kaitanya juga?”
“gimana mas?”jawab ibu cuek
“Sebelumnya aku tiduran di kamar karena begitu ngantuknya, aku tertidur siang. Aku mimpi diajak ngobrol ninda, Ninda bilang “kak kamu di roh i wewe gombel gak?” langsung aku bangun bu sambil terengah2. Aku bangun juga sulit bu, orang aku tidur kaya didekap dibagian kepalaku. Sadar ga sadar aku susah bangun, aku terbangun.., karna aku cuek dengan mimpiku tadi, aku lanjutkan tidurku kembali”
“kakak mimpiin aku?”sahut gw
“gawat bu, apa disini ada wewenya juga?”kak aning bertanya2
“ibu ngerasa kalau disini ada mahkluk halusnya banyak, tapi ibu ga tahu tinggalnya dimana? Makanya, kalian pada rajin salat setelah ini biar ga dijahilin”ibu mendadak menasehati kami bertiga
“nah bu rumah ini angker kan?” kak budi Tanya sama ibu
“ninda tadi habis liat gundul pecengis di sumur depan mas?”jawab ibu
“beneran nind? Apa itu suara gundul peceingis yg kita hampiri kemarin pagi2?”
“iya kak mungkin. Aku tadi mau ngajak kakak ngecek tapi kakak gak kliatan kok setelah aku pulang sekolah, jadi aku cek sendirian tadi”
“la mau gimana lagi orang aku ga tahu kenapa bisa diatap..”
“udah2, udah malam kalian berdua masuk kamar dan tidur. Biar ibu buatkan sayur buat makan kak budi? Nanti ibu bicarakan sama bapak biar dipanggikan kyai biar datang kerumah”
Gw dan kak aning pamit masuk kamar dan kak budi menemani ibu membuat sayur . hujan deras dan dingin membuat malam yg pas buat bermalas malasan ditempat tidur. Dalam hati ingin tidur seharian dan besoknya gak masuk sekolah, hmmm surga kali yaa. tapi apalah daya bok orang baru masuk sehari masak udah gak kliatan dihari kedua. Yaudahlah saat itu gw pikir tidur nyenyak udah cukup, kemudian gw putuskan untuk memejamkan mata.
Lah kok tidur jadi gak enak, ngoletin badan juga gak enak.. sial juga sih, gara2 telapak kaki saat itu nyeri, kaya digigitin semut merah. Rencana bermalas2an jadi gagal total. Membuat gw jadi inget makan siang tadi dengan ivan. Lebay sih lebay banget, gw yg baru pertama kenal aja udah akrab banget, seperti gw pernah deket banget sama dia dikehidupan sebelumnya. Kemudian gw jahilin dan bangunin kak aning dengan memegang pipinya, berharap kak aning mau bangun dan dengar curhatanku..
“Astagfirllah” bangun dan melihat gw
“kamu kira lucu dek!” marah dengan mata memerah (ngantuk)
“kok kakak marah2 kenapa?” yaudah tidur lagi kak?” gak enak sambil nundukan kepala
“yah habis ngapain kamu megang pipiku, aku ya takut kan dek!”
“maaf kak aku gak bisa tidur ,curhat sedikit boleh? “
“sudah malam tidur aja ah! besok gak bisa bangun pagi malah repot entar!”
“yaya kak, yaudah2 tak coba tidur”
kak aning waktu itu marah banget setelah gw bangunin. yah iyalah mungkin dia takut dan capek kerja kali ya, makanya dia total banget bentaknya.. hmmmm bayangin ivan lagi ah *pikir dalam hati*. kok saat gw gak bisa tidur dan bayangin wajah ivan, mendadak selimut gw jadi hangat ya. Dan beruntunglah gw tidak perlu waktu lama lagi, akhirnya bisa tidur nyenyak dan gampang masuk ke dalam mimpi..
=== Cerita Selanjutnya ===